NovelToon NovelToon
My Genius Twins Baby And CEO

My Genius Twins Baby And CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / patahhati / Balas Dendam / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:38.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Haura, seorang gadis pengantar bunga yang harus kehilangan kesuciannya dalam sebuah pesta dansa bertopeng. Saat terbangun Haura tak menemukan siapapun selain dirinya sendiri, pria itu hanya meninggalkan sebuah kancing bertahtakan berlian, dengan aksen huruf A di dalam kancing itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MGTB And CEO BAB 11 - Mengambil langkah berani

Selepas malam itu, Azzam benar-benar merasa bersalah pada sang ibu, Haura. Terlebih kini, Haura jarang sekali menampakan senyum teduhnya.

Ia hanya bekerja, beribadah dan mengurus rumah. Bahkan kini, iapun tak banyak berkata-kata.

Ada pergulatan batin di dalam hati Haura, memikirkan bagaimana yang terbaik untuk sang anak. Di satu sisi ia tak ingin kedua anaknya tahu perihal sang ayah, pria iblis itu. Tapi disisi lainnya, Haura pun memahami tentang kerinduan Azzam dan Azzura pada kasih sayang seorang ayah, seperti teman-temannya yang lain.

Menghela napas, Haura duduk di kursi meja makan. Mendudukkan tubuhnya yang baru saja selesai menyapu.

"Apa aku harus menikah? tapi siapa yang mau dengan wanita sepertiku. Statusku tidak jelas, dan rupaku tak begitu menarik," gumam Haura, dibukanya kedua telapak tangan yang penuh dengan kapalan, kulitnya mengeras tak sehalus dulu.

Belum lagi kulitnya yang nampak lebih gelap.

Wajahnya pun sudah tak bersinar seperti wanita-wanita seusianya, 29 tahun.

Lagi, Haura menghela napas.

Azzam yang melihat ibunya merenung pun tak jadi masuk, ia kembali keluar dan menemui Azzura di halaman rumah, mencabut rumput-rumput liar di sana.

"Mana ibu Bang?" tanya Azzura karena sang kakak hanya datang seorang diri, padahal tadi Azzam masuk untuk memanggil sang ibu. Mengajak Haura untuk berkumpul bersama mereka.

Azzam tak langsung menjawab, ia ikut berjongkok dan mulai mencabuti rumput kecil-kecil itu.

"Bang," panggil Azzura sekali lagi.

Azzam menoleh dan menatap pada sang adik.

"Ibu masih marah ya sama Abang? gara-gara malam kemarin?" tanya Azzura lagi dan lagi

Pelan, Azzam menggeleng.

"Ibu tidak marah, tapi gara-gara Abang, ibu jadi banyak pikiran."

"Memangnya, malam kemarin Abang kemana sih? Abang kan belum cerita dengan Zurra. Habis malam itu, Abang dan ibu jadi berubah pendiam," keluh Azzura dengan mengerucutkan bibirnya. Merasa tak asik dengan suasana rumah yang jadi lebih dingin.

"Abang cari tahu tentang ayah kita Ding," jawab Azzam jujur dan Lesu.

Mendengar itu, kedua mata Azzura membola, ia bahkan langsung memutar tubuhnya dan mulai menghadap pada sang kakak.

"Terus terus? Abang sudah tahu siapa ayah kita?" tanya Azzura antusias.

Azzam menggeleng.

"Ading, maafkan Abang ya. Tapi mulai sekarang, Abang tidak akan mencari-cari tentang ayah lagi," jelas Azzam pada sang adik.

"Tugas kita sekarang itu membahagiakan ibu, bukan mencari-cari sesuatu yang tidak jelas keberadaannya. Ibu yang sudah berjuang membesarkan kita, sendirian tanpa ayah."

Azzura bergeming, mendadak matanya berkaca-kaca kala mendengar ucapan sang kakak. Ia membenarkan perihal itu.

Ibunyalah yang selama ini berjuang menghidupi mereka, membanting tulang pagi dan malam.

"Abang benar, kita sudah menyakiti ibu Bang," jawab Azzura dengan sesenggukan, ingin menangis tapi ia tahan.

Azzam mengangguk, Ya, secara langsung mereka telah menyakiti sang ibu.

"Mulai sekarang, Azzura akan hapus doa untuk meminta bertemu dengan ayah. Mulai sekarang Zura hanya akan mendoakan ibu saja," putus Azzura dengan yakin.

Azzura bahkan dengan sigap menghapus air matanya sendiri. Kakak beradik ini sudah memantapkan hatinya, mengubur dalam-dalam keinginan mereka untuk bertemu dengan sang ayah.

Kini mereka hanya akan menatap masa depan dan membahagiakan sang ibu.

"Sayang, minum dulu Nak," ucap Haura, ia datang dari dalam rumah sambil membawa segelas air penuh. Untuk Azzam dan Azzura, mereka biasa berbagi makanan dan minuman seperti ini.

"Terima kasih, Bu," jawab Azzura riang dia memang haus, seraya mengambil uluran gelas itu dan setelahnya memberikannya pada sang kakak.

"Nenek belum pulang?" tanya Haura, Azzam dan Azzura kompak menggeleng. Aminah memutuskan untuk jalan-jalan sejenak, menikmati udara dingin dan segar khas pegunungan di pagi hari.

"Bu, bagaimana kalau uang tabungan ibu kita pakai saja untuk menyewa lahan, kita berkebun sendiri, jadi ibu tidak perlu buruh," ucap Azzam, setelah sang ibu ikut berjongkok bersama mereka.

Haura tak langsung menjawab, nampak berpikir. Tapi ia tak punya sedikitpun keahlian dalam bertani.

"Kita tanam cabai saja Bu, 3 bulan sudah panen, dan masa panennya juga panjang. Sekali tanam kita bisa panen 15 kali," jelas Azzam lagi dengan fasihnya.

Haura sampai mengerutkan dahinya, darimana anaknya ini tahu semua tentang hal itu.

"Kemarin, saat ke Krayan, aku, bang Labih dan bang Nanjan belajar cara menanam cabai," timpal Azzam ketika mengetahui kebingungan sang ibu, sedikit berbohong.

Ia tahu itu semua karena selama ini selalu mengamati petani di desa ini. Dan baginya itu bukanlah hal yang sulit.

"Kita sewa lahan milik pak Ammar, kan yang di di dekat gunung itu disewakan Bu," ujar Azzam lagi, terus memprovokasi sang ibu.

"Tapi uang ibu hanya 8 juta Zam, memangnya cukup untuk membuka kebun dilahan sebesar itu? kalau tidak salah, itu setengah hektar kan?" tanya Haura dan Azzam mengangguk antusias, sementara Azzura sibuk mendengarkan.

"Cukup Bu, uang itu bisa kita pakai untuk menyewa lahan, membeli bibit, dan bayar orang buka lahannya. Saat tanam kita bisa melakukannya bersama-sama, bang Labih dan bang Nanjan pasti siap bantu." Lagi, Azzam beragumen dengan antusias. Tekadnya sudah bulat untuk menjadi seorang petani, berharap usahanya ini bisa membantu sang ibu. Membantu perekonomian keluarga kecil mereka.

Haura tersenyum, tak ada salahnya memang mencoba. 5 tahun menjadi buruh pun sudah banyak memberinya pelajaran. Kini saatnya ia mengambil langkah berani, mencoba memutar roda kehidupan yang mereka jalani.

Perihal gagal atau berhasilnya kelak, serahkan saja semuanya pada sang pencipta. Sebagai manusia, kita hanya harus berusaha, serta tak putus-putusnya berdoa.

"Baiklah, setelah ini kita mandi dan ke rumah pak kades."

"Ye!!" Azzam bersorak riang, sementara Azzura yang melihat pun ikut cekikikan.

Akhirnya, setelah mencabut rumput, mandi dan sarapan. Mereka bertiga pergi ke rumah pak Kades. Sementara Aminah tinggal di rumah sendirian.

Niat Haura itu disambut baik oleh Ammar dan sang istri, Ririn. Bahkan mereka mengurangi biaya sewa lahan untuk Haura.

Tak segan pula, Ammar bahkan memberikan sedikit ilmunya dalam bertani pada Haura. Berharap bisa menjadi bekal yang membantu.

Tak lama setelah lahan itu resmi di sewa, Haura, kedua anaknya, dibantu oleh Labih dan Nanjan. Mereka mulai bercocok tanam.

"Bismilah," ucap mereka semua kompak, ketika menginjakkan kaki di pinggir lahan.

Mulai menabur benih cabai ditanah subur itu.

Tak henti-hentinya di dalam hati Haura, ia berdoa agar usahanya ini diridhoi oleh Allah. Berharap, ide sang anak ini bisa memberikan perubahan hidup pada keluarga mereka.

Angin sejuk, langit nampak cerah.

Seolah Alam pun merestui usaha mereka.

1
ep_mygTHV
curigesyen haura hamidun😂
ep_mygTHV
gemoooyyy buangetttt /Chuckle//Chuckle/
Rosmery Napitu
jgn pelit mas Adam 😜😜😃😃
Rosmery Napitu
wanita edian emang beginian model nya.....gali jurang sendiri,kok ya iya mw ngajakin anak orang ikut 🤦🤦😡😡
Rosmery Napitu
arabela, anaknya aida, ponakan Adam
Yuliana Bao Said
so sweet 🌷
ep_mygTHV
edgar ajh , dr awal emg edgar dh trtarik sm luna , klo syakir kn demen sm nyonya nya drpd terus ketemu mndngan shakir di jodohkeun sm org laen ajah 😂🤣
Bunga Bunga Liar
Luar biasa
ep_mygTHV
aaaaammiinn semoga aida cpt punyaa anak ,,, 😍
ep_mygTHV
kerjaan aida 🤣🤣🤣🤣🤣
ep_mygTHV
lucu bgttt yaa , gemes am azam
mboll
Luar biasa
Dida Kholidah
brp ya biaya studytour ke Jepang thor 😄😁
ep_mygTHV
ni novell bikin gua terharu teruss ,, 🤣🤣🤣
ep_mygTHV
kn gua blg , awal2 lu bhgia kan dam ,, ngebayangin apa apa bersama sama , rasain tu tidur bersama2 wakwakwakwakwakkkkkk🤣🤣🤣
ep_mygTHV
wkwkwk biasa nya gtu ,, org jeherong akan bertemu org yg lbh jerongpula 🤣🤣
Parlindungan Pangab
adam org kaya, knp tdk di belikan nya mobil utk haura apalagi mrk sdh mau nikah
aminah
Luar biasa
NOPI HASLINDA
Kecewa
NOPI HASLINDA
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!