Nadira, gadis yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan ini, karena perjanjian kedua orang tuanya dulu sewaktu mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah. Bagaimna nasib pernikahan tanpa cinta yang akan di jalani Nadira?? Apakah akan ada benih cinta hadir? Atau Nadira memilih mundur dari pernikahan karena perjodohan ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 15
Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 11 malam, namun Alby belum juga kembali. Nadira sedikit risau. Ia mulai mengkhawatirkan Alby. Nadira masih mondar-mandir di ruang tamu. Nomor ponselnya pun tidak aktif. Setelah lelah, akhirnya Nadira tertidur di sofa rumah tamu.
Alby pun pulang, saat membuka pintu, pandangan matanya tertuju pada Nadira yang tertidur di ruang tamu. Dengan ponsel yang masih berada di genggaman tangannya. Alby melihat ke arah jam, ternyata sudah dini hari. Alby mengangkat tubuh Nadira, dan membawanya ke kamar.
Alby pun masuk ke kamarnya. Ia duduk di tepi ranjangnya, dan mengusap wajah dengan tangannya. Pikirannya terus terbayang pada Syifa. Wanita yang di cintainya.
Flash back On
" Sayang, aku mohon. Jangan pergi. Aku akan menikahi mu. Nadira sudah setuju. "
Alby berkata sambil menggenggam tangan Syifa. Namun Syifa melepaskan genggaman tangan Alby.
" Aku gak mau jadi orang ketiga di rumah tangga kalian, By. Apa kata orang tentangku nantinya. Aku juga gak tega menyakiti hati wanita lain."
Syifa menangis saat berkata seperti itu. Alby yang tak tega melihat wanita yang di cintainya menangis, dengan cepat mengusap air matanya.
" Aku dan Nadira tidak saling mencintai. Nadira juga setuju, Aku tidak memperdulikan omongan orang, yang terpenting adalah kebahagiaan kita."
Namun lagi-lagi, Syifa menggelengkan kepalanya. Ia tetap teguh dengan pendirian nya, untuk pergi jauh dari kehidupan Alby.
Flash back off
Alby begitu frustasi, Alby tak mampu membujuk wanitanya. Keinginannya untuk segera menikahi Syifa harus kandas. Alby meremas rambutnya sendiri. Kini dirinya benar-benar kehilangan Syifa. Karena perjodohan ini. Ada rasa marah, kecewa, dan benci terhadap pernikahan ini. Mengapa harus dirinya yang di jodohkan oleh orang tuanya. Alby memukul dinding kamarnya, untuk meluapkan emosinya. Buku jarinya berdarah, namun ia tak menghiraukannya. Dan Alby pun berteriak.
Nadira terbangun mendengar suara teriakan seseorang. Ketika tersadar, dirinya sudah berada di kamarnya. Nadira segera berlari menuju kamar Alby. Benar saja, Alby berada di kamarnya dalam keadaan tangan yang terluka. Dan kondisi yang sangat kacau.
" Mas, kamu kenapa?"
Nadira bertanya pada Alby. Alby memandang ke arah Nadira dengan tatapan tajam, mata yang memerah, dan rahang yang mengeras. Nadira takut melihat Alby saat ini. Ia berjalan mundur.
" INI SEMUA KARENA KAMU. KALAU KAMU MENOLAK MENIKAH DENGANKU, MAKA SAAT INI AKU SUDAH MENIKAH DENGAN SYIFA."
Alby berteriak, Nadira menutup kedua telinga dengan tangannya. Nadira pun terisak. Alby meninggalkan Nadira di kamarnya. Dan dia pun pergi entah kemana.
Sampai pagi, bahkan siang hari, Alby tak juga pulang ke rumah. Ketika malam menjelang, Alby pun tak juga datang. Nadira terus berusaha menghubungi, namun lagi-lagi ponsel Alby tak aktif. Pukul satu dini hari, Nadira di kejutkan dengan suara pintu yang di ketuk dengan sangat kencang. Nadira segera mengintip dari jendela, ternyata Alby pulang dalam keadaan mabuk.
Alby berdiri sempoyongan di depan pintu. Begitu Nadira membuka pintu, tubuh Alby hampir saja jatuh. Dan dengan cepat Nadira memapahnya. Nadira membawa Alby ke kamarnya. Dan Alby masih saja mengoceh tak jelas. Nadira membantu membuka sepatu, dan kemeja Alby. Saat Nadira ingin mengambil pakaian ganti Alby. Alby pun muntah. Dengan telaten Nadira membersihkan muntahan Alby. Setelah semua bersih, Nadira pun kembali ke kamarnya. Dan Alby pun telah tertidur.
salam kenal yah 🙏 🌹