NovelToon NovelToon
Hijaber Vs Kapten Basket

Hijaber Vs Kapten Basket

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Basket / Angst
Popularitas:135.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ncess Iren

Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.

Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.

Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Bucin

Ar buru_buru ke kamar mandi yang ternyata, Zara mengunci pintunya.

Di sisi lain saat ini Zara sedang menangis dibawah aliran air shower, ia meringkuk dibawah sambil memeluk lututnya.

"Kenapa rasanya sesakit ini apa salahku" Ucap Zara yang tak henti_hentinya menangis, ketika ia teringat dengan tuduhan suaminya sendiri.

"Za buka pintunya" Ucap Ar dari luar, tapi Zara tidak mengindahkannya.

"Za buka pintunya aku mohon" Pinta Ar lagi sambil berusaha memutar gagang pintu kamar mandi.

BRRAAAKKK

Ar langsung mendobrak pintu kamar mandi dengan satu kali tendangan, ia terkejut ketika melihat Zara yang meringkuk dibawah kucuran air shower.

Ar buru_buru mematikan shower dan ia langsung memeluk tubuh Zara, walaupun Zara memberontak tapi Ar tidak perduli dan malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Lepas Kak Zara hanya wanita munafik" Ucap Zara sambil sesenggukan, bahkan ia sudah tidak perduli dan tidak merasa malu. Dengan keadaanya saat ini yang tak memakai sehelai benangpun.

"Za aku mohon maafkan aku, aku terbawa emosi saat Rully mengatakannya sendiri saat dikampus tadi" Ucap Ar jujur.

"Aku cemburu dan marah Za saat Rully mengatakan kalian pacaran, dan dia juga bilang kalau kalian berdua sudah melakukan hubungan selayaknya suami istri. Maaf Za maafin aku yang sudah sangat bodoh percaya gitu aja sama dia" Mohon Ar yang saat ini matanya sudah memerah.

"Za aku cinta sama kamu, aku nyaman sama kamu. Aku gak mau ada laki_laki lain yang mendekatimu" Ucap Ar lagi tapi Zara tidak mengeluarkan sepatah kata apapun.

Ar melepaskan pelukannya dengan perasaan yang sangat bersalah, Ar menonjok dinding kamar mandi sambil sesekali membenturkan kepalannya.

"Maaf Za aku memang suami yang bodoh, aku udah nyakitin hati istri aku sendiri. Maaf.. maaf" Ucap Ar frustasi sambil terus menonjok dinding hingga jari_jarinya terluka.

Zara memeluk Ar dari belakang sambil kembali menangis, hati Zara memang sangat sakit tapi melihat Ar melukai dirinya sendiri membuat hati Zara semakin teriris.

"Berhenti Kak, jangan lukai diri Kakak" Ucap Zara sesenggukan.

"Maafin aku Za" Ucap Ar lirih kemudian membalikan badannya, dan membawa Zara kedalam pelukannya.

Ketika perasaanya sudah mulai tenang dan puas memeluk Zara, Ar melepaskan pelukannya kemudian mengecup kening Zara dan menghapus air matanya.

"Maaf sudah buat mata kamu sembab seperti ini" Kata Ar lalu mengecup kedua mata Zara dan beralih ke kedua pipinya.

"Kita mandi ya sekarang" Tanya Ar yang di angguki oleh Zara.

"""""""

Selsai mandi dan berpakaian Ar saat ini sedang mengeringkan rambut Zara, menggunakan hair dryer Ar terus memandangi wajah Zara lewat cermin di depannya.

"Kenapa Kak? Tanya Zara malu karena terus di tatap oleh Ar.

"Kamu cantik" Ucap Ar tersenyum sementara pipi Zara saat ini sudah berwarna merah.

"Sudah selsai" Ar lalu menekan tombol off yang terletak di hair dryer.

"Kakak pasti lapar karena ini sudah masuk jam makan siang, Zara masak dulu ya" Ucap Zara.

"Hari ini gak usah masak, aku akan pesen makanan aja" Ucap Ar dan Zara menurut saja.

"Sini duduk" Ucap Ar menepuk sofa di sebelahnya.

"Iya Kak" Jawab Zara yang langsung duduk di sebelah Ar.

"Mau makan apa sayang" Tanya Ar.

Blusshhh

Lagi_lagi pipi Zara sudah seperti tomat masak, karena Ar memanggilnya dengan sebutan sayang.

"Emm samain kayak Kakak aja" Jawab Zara yang masih berusaha menetralkan debaran jantungnya [ indah banget ya pacaran setelah nikah ] pembaca kesayangan aku ada gak yg seperti Ar dan Zara.

Tiba_tiba saja ponsel Ar bergetar, "Abah" Ucap Ar ketika melihat Abah Fais yang menelponnya.

"Hallo Assalamualaikum Bah" Ucap Ar setelah telepon tersambung.

"Walaikumsalam, Ar apa kamu sedang bersama Zara" Tanya Abah Fais di sebrang sana.

"Iya Abah mau bicara sama Zara? Tanya Ar balik.

"Boleh Ar" Sahut Abah Fais.

"Ini sayang, Abah mau ngomong sama kamu" Ucap Zara menyerahkan ponselnya pada Zara.

Zara membelalakan matanya, bisa_bisanya Ar memanggilnya sayang tanpa mengecilkan suaranya. Padahal dia tau saat ini Abah Fais sedang menelponnya.

"Assalamualaikum Abah"

"Walaikumsalam neng" Jawab Abah Fais.

"Aku mau denger bisik Ar" sontak Zara mengaktifkan pengeras suara di hpnya.

"Neng kok nomernya gak aktif" Tanya Abah Fais.

"Oh iya Bah, Zara lupa ngabarin kalau ponsel Zara jatuh" Jawab Zara bohong sambil menatap Ar, Ar yang ditatap Zara merasa tidak enak karena ulahnya ponsel Zara jadi rusak sekarang.

"Yasudah Neng nanti Abah kirim ponsel aja, lagipula itu ponsel dari zaman kamu baru masuk SMA. Sampai kamu masuk kuliah jadi wajar, kalau jatuh langsung rusak" Ucap Abah Fais.

"Gak usah Abah, Zara masih punya kok tabungan, buat beli ponsel baru"

"Tabungan darimana Neng kan kalau Abah kasih uang juga kamu selalu nolak" Ucap Abah Fais.

"Emmm...

"Tuh kan kamu tuh selalu gitu, padahal Abah juga mampu beliin kamu ponsel merk apel digigit biar kayak anak-anak Jakarta Neng" Ucap Abah sambil tertawa.

Zara pun ikut terkekeh, "Tapi Zara gak mau Bah, buat Zara asal bisa digunakan buat telepon dan kirim pesan ke Abah udah Alhamdulillah" Ucap Zara.

"Yasudah kalo gitu kamu baik_baik dengan suami kamu, kayaknya Ar sudah mulai bucin ya sama kamu sekarang" tanya Abah Fais tertawa.

"Ihh Abah" Zara langsung menatap Ar dengan malu_malu, Ar menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yasudah kalau gitu Abah tutup dulu ya teleponnya, Assalamualaikum" Ucap Abah Fais.

"Walaikumsalam" Jawab Zara, kemudian panggilan pun terputus.

Ar langsung memeluk Zara, "besok kita beli handphone baru buat kamu ya. Maaf ya aku sudah buat hp kamu rusak" Ucap Ar.

"Nggak papa Kak nanti Zara bisa beli sendiri kok, Zara masih punya tabungan"

"Tabungan kamu Disimpan aja, mulai sekarang semua kebutuhan kamu itu tanggung jawab aku. Dan aku wajib memberikan itu semua kepadamu, termasuk kebahagiaan kamu sekarang" Ucap Ar tersenyum kemudian mengusap uraian serai Zara.

"Makasih ya Kak" Ucap Zara tersenyum menatap Ar, melihat senyum Zara yang manis Ar seakan-akan terhipnotis tanpa sadar ia mendekatkan wajahnya. Hingga jarak wajahnya dengan wajah Zara saat ini, sangat dekat Zara langsung memejamkan matanya. Ketika merasakan hembusan nafas Ar yang beraroma Mint, Ar berniat ingin mengecup bibir Zara namun tiba-tiba saja terdengar suara bel.

Ting tong

Zara langsung membuka mata dan melihat raut wajah Ar yang kesal, "gagal" sementara Zara hanya terkekeh geli.

*******

Sementara di kelasnya Rully sedang tersenyum penuh kemenangan, ia yakin saat ini Ar sudah membenci Zara. "Udah cukup selama ini lho selalu menang dari gue, kali ini jangan harap lagi" gumam Rully dalam hatinya.

"Gue coba chat Zara deh" Rully pun langsung mengirim pesan lewat aplikasi hijau di ponselnya, tapi setelah itu ia langsung mengirim mengernyitkan dahinya karena ternyata pesan yang ia kirim ke Zara hanya ceklis satu.

"Lho kok tumben ceklis" Rully bertanya-tanya dalam hatinya.

"Nanti gua coba kelasnya deh" putus Rully yang tidak tahu jika Zara sudah dipaksa pulang oleh Ar, karena tadi Rully sedang ada rapat kepengurusan BEM.

"Lo mau ke mana Ga buru-buru amat" Tanya Raka yang melihat dirga memasukkan semua buku-bukunya ke dalam tas, dengan tergesa-gesa kebetulan saat ini kelasnya sudah selesai dan dosen yang mengajar pun baru saja keluar dari kelas.

"Mau ke kelas Mira" Sahut Dirga.

"Lo masih penasaran sama Zara? Tanya Romi.

"Gue cuma nggak mau dia kenapa-napa" Jawab Dirga datar.

"Terus kalau lo udah tahu dari Mira, apa yang bisa lo lakuin. Lo mau ke apartemen Ar? Tanya gilang.

"Bagus juga ide lo" Sahut Dirga kemudian ia pergi begitu saja meninggalkan teman-temannya.

"Ikuti ajalah daripada dia nanti ribut sama Ar, si Dirga itu kan rada nekat anaknya" Usul Raka.

"Ya udah Gue juga penasaran ada apa sih sebenarnya" Ucap Romi.

Kemudian mereka bertiga langsung menyusul Dirga ke kelas adiknya itu.

"Dek" Panggil Dirga.

"Kenapa Bang" Sahut Mira yang hendak keluar kelas.

"Zara Tadi kenapa sama Ar ribut? Tanya Dirga.

"Gue juga nggak tahu sih, tapi tadi gue denger Ar ngajak Zara pulang" Jawab Mira jujur dia pun bertanya-tanya, dalam hatinya maksud pulang itu apa.

"Ya udah kalau gitu langsung pulang ke rumah, Jangan keluyuran" Pesan Dirga yang di angguki oleh Mira, setelah itu Dirga langsung pergi yang diikuti oleh tiga temannya yang Bahkan baru sampai depan kelas Mira.

"Ga tunggu kali" Teriak Raka.

"Ada apa sih sama abang gue, apa Beneran dia suka ya sama Zara" Tanya Mira dalam hati.

"Mir zara mana? baru saja Mira melangkahkan kakinya untuk pulang, tiba-tiba saja Rully menghampirinya.

"Sudah pulang Kak" Jawab Mira malas, lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Rully.

"Tumben banget cepet pulangnya, biasanya mereka berdua terus" Gumam Rully.

"Masih ceklis satu lagi, apa Gue ke panti asuhannya aja ya"

"Lo serius mau ke apartemen Ar? Tanya Raka.

"Iya jawab Dirga.

"Ya udah kita ikut deh" Ucap Romi.

"Terserah" Sahut Dirga kemudian mereka bertiga pun menjalankan motornya menuju ke apartemen Ar.

"Kayaknya makanannya udah datang deh, Kak" Ucap Zara yang mengenakan jilbab dan cadarnya.

"Ya udah aku tunggu di bawah ya" Jawab Ar.

Namun setelah pintu apart dibuka bukan makanan yang datang, melainkan teman_teman Ar dan dia sudah tidak punya waktu buat menghalau mereka karena mereka nyelonong masuk.

"Lo mau ngapain" Tanya Ar yang melihat Dirga, bersama kedua temannya sudah berdiri di depan pintu apartemen.

Melihat Dirga yang langsung duduk, Romi, girang dan Raka pun juga ikutan duduk.

"Cabut lo semua gue mau istirahat" Sahut Ar.

"Gue mau nanya sama lo Ar" Ucap Dirga tegas.

"Ya udah buruan, setelah itu lo semua cabut"

"Lo ngapain lihatin tangga terus, lagi sama cewek lo" Tebak Romi sambil menaik turunkan alisnya.

"Gak jelas lo" Ujar Ar dingin.

"Udah Buruan dong mau nanya apa, gue ngantuk" Ucap Ar yang lagi-lagi berbohong.

"Gue ke sini cuma mau nanya, kenapa lo sama Zara tadi. Dan gue nggak suka aja kalo lo bersikap kasar sama dia" Ucap Dirga.

"Emangnya urusannya apa sama lo" Tanya Ar yang menaikkan alisnya sebelah.

"Karena gue suka sama Zara dan lo semua tahu itu" Ucap Dirga jujur.

"Gue nggak ngapa...

"Kak makanannya sudah datang? Tiba-tiba saja mereka terkejut setelah mendengar suara wanita, Begitu juga dengan Ar yang cukup tegang saat ini karena Zara malah turun ke bawah. Memang salahnya juga Seharusnya dia memberitahu Zara dulu kalau teman-temannya datang, tapi apa boleh buat sekarang Semuanya sudah terlambat.

___Tbc___

1
Hrawti
Luar biasa
Siti Nina
kenapa si ar benci sama zara aneh banget kaya orang paling bener aja 😏
olip
lnjut thor
Maulida Maulida
cepet up dong udah gak sabar penasaran bgt
Zelda Puspa
lucu maza mama Zara
Sitichodijahse RCakra
lanjut karya nya bagus bngt terimakasih rhor
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Narti Narti
AQ mampir thor salam kenal
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀: Salam kenal jg
total 1 replies
Mar lina
akhirnya
abang Dirga
jodoh nya seperti
idaman nya
lanjut thor ceritanya
shabiraalea
ceritanya seruu kak 🫶🏻
mama yogi
Luar biasa
Erlin
Alhamdulillah Zara hamil.
snow Dzero
Cirebon AP Bandung sih tempat asal y
Atik R@hma
aku tunggu sllu ka🤩🤩
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Siang kerja sayang
Maria Lina
saya thor sll tunggu hehe.klo bisa up nya tiap hari n jgn mlm"ya thor plisss
Atik R@hma
hamidun itu si Zara😂☺
Salsa Bila
kykx lgi hamidun si zahra,,,,,,
Nurwana
astaghfirullah Ar masa jatuh cinta sama Cindy yang WC umum... kemana aja Ar....??? kok WC umum dicintai....???
Atik R@hma
mimpi sono😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!