Mengisahkan seorang wanita cantik yang bermata biru yang merubah penampilan dan menyembunyikan warna asli matanya dan indentitas miliknya
Pertemuan tak terduga dengan seorang pria di bandara karena Ingin mengerjai saudaranya sehingga dia masuk ke dalam mobil seorang pria tak di kenal membuat dirinya dan pria yang tak di kenalnya tersebut saling salah paham membuat Briana memberikan hadiah di mata pria tersebut yang merupakan seorang pangeran
Sampai suatu hari takdir membuat Merkea bertemu kembali sebagai CEO dan asisten pribadi
Jika penasaran silahkan baca.........hanya di novellton
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Setelah menyiapkan seluruh makanan di atas meja Brian lalu duduk duduk di hadapan Alvin
"Wah pasti makanannya sangat lezat dari mana kau belajar semua masakan ini tanya Alvin
"Ibuku yang mengajariku dia mempunyai sebuah restoran." ucap Briana Alvin mengaguk mendengar ucapan Briana
Sedangkan james yang masih penasaran dengan Briana akhirnya memutuskan menyuruh seseorang untuk mengikuti Briana
Silvia masih berpikir tentang yang dikatakan oleh James apakah Alvin Masih mencintainya atau tidak kemudian dia berpikir untuk menghubungi nomor Alvin
Saat makan siang ponsel Alvin terus berbunyi Alvin menjadi kesal lalu melihat ponselnya tersebut Alvin menautkan alisnya saat melihat nomor yang tertera di layar ponselnya adalah no ponsel Silvia dia hanya melihat saja tak berniat untuk mengangkatnya
"Kenapa Kau biarkan saja telepon berdering tidak ada tadi." tanya Briana
"Orang tidak penting yang menelepon biarkan saja nanti dia capek sendiri aku malas mengurusinya." ucap Alvin, Briana hanya mengangguk
Silvia menautkan alisnya karena Alvin tak mengangkat teleponnya sama sekali bahkan dia mengirim pesan Alvin tapi sama sekali tak digubris oleh Alvin
"Ada apa sayang Apa kau menghubungi kakakku untuk mengetahui apa yang terjadi atau ingin mengetahui apakah dia masih mencintai atau tidak." tanya james sambil mencium leher Silvia
"Aku hanya ingin mengetes kakakmu aku tau kau akan bahagia kalau melihat kakakmu aku permainkan." ucap silvia sambil berbalik
"Kau memang selalu tau apa yang aku Inginkan ." ucap Jemes sambil membawa Silva ke ranjang
Setelah makan siang Alvin dan Briana Langsung kembali ke kantornya untuk kembali bekerja apalagi Rendra sudah sedari tadi mendapatkan menunggu di parkiran
Saat Sudah di parkiran Alvin duluan turun menuju ruangannya menyusul Rendra, tampak Briana yang baru keluar, tampak seseorang terus memperhatikan briana dari kejauhan
Briana langsung masuk ke kantor tanpa mempedulikan bahwa ada orang yang mengikutinya beberapa pengawal yang melihat orang tersebut hanya menatap dari jauh tak melakukan reaksi apapun
Di istana Benua tampak Bastian sedang membaca surat undangan ratu Santo yang mengundangnya ke istana
Bastian hanya membaca surat tersebut belum berniat untuk membalas undangan ratu Santo
Sedangkan para pembawa undangan hanya dapat melihat raja Bastian yang tampakanya sedang berpikir persoalan undangan tersebut
Di kediaman David tampak Erina sedang bersantai dengan David menikmati waktu mereka tanpa anak-anak mereka
Sedangkan di perusahan B&B sedang berdiskusi karena besok Galang akan mewakili Brian dan Brayen untuk rapat dengan perusahan ALL
Alvin tampak sedang serius bekerja, begitupun briana, Rendra mengetuk pintu lalu masuk
"Maaf tuan muda ini ada berkas yang akan kita rapatkan besok." ucap Rendra
Alvin langsung mengambil berkas tersebut, Rendra kemudian kembali ke ruangannya
Jam telah menunjukkan pukul lima sore waktunya mereka semua pulang Briana Langsung keramas setelah ini pada Alvin Briana segera turun ke tempat parkir, tampak seorang pria terus mengawasinya
Briana masuk ke dalam mobilnya, pria tersebut juga akan masuk ke dalam mobilnya untuk mengikuti Brana tapi saat berbalik sudah ada dua orang pria bertopeng yang langsung membekap mulut pria tersebut kalau memasukannya ke mobil, tampak pria tersebut memberontak tapi tenaganya tak seberapa di bandingkan orang yang memegangnya, mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalan menuju ke sebuah markas
Sedangkan Briana dengan santai pulang tanpa beban.
Jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya