Novel ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, harap bijak dalam membaca🙏🏻🙏🏻
Di nikahi secara paksa, Linda harus menelan pil pahit ketika usia pernikahan nya yang baru berjalan selama empat puluh hari harus kandas di permulaan jalan.
Wanita yang memiliki bobot delapan puluh kilo ini, setiap hari nya harus rela menerima hinaan dan cacian akan status janda dari teman-teman satu kantor nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15.Ciuman Pertama
Alan tersenyum tipis ketika melihat Linda yang sangat bahagia malam ini. Tidak jauh Alan mengajak Linda, selesai makan malam Alan mengajak Linda pergi ke apartemen milik nya yang berada di lantai empat belas. Di balkon apartemen, Linda bisa melihat dengan jelas pemandangan yang menghadap pusat kota.
"Aku seperti baru keluar dari gua." ucap Linda yang benar-benar tidak pernah pergi ke mana-mana.
"Seharusnya ilmu mu sudah cukup mumpuni untuk melawan mantan suami mu bukan?" tiba-tiba Alan mengingatkan Linda pada Davin. Seketika wajah Linda mendadak datar, "Aku sudah mendapatkan undangan langsung dari Davin. Bulan depan dia akan segera menikah." ujar Alan memberitahu Linda.
"Lalu aku harus apa?" tanya Linda tertawa masam.
"Apa kau masih mencintai nya?" tanya Alan tiba-tiba.
"Hati ku tidak sekacau itu, mana mungkin aku masih mencintai orang yang sudah menyakiti ku." jawab Linda yang tanpa sepengetahuan gadis itu Alan langsung bernafas lega, "Karena aku sudah mencintai orang lain!" timpal Linda langsung membuat mata Alan melebar.
"Siapa?" tanya Alan penasaran.
"Hih, kenapa kau ingin tahu?" tanya Linda balik.
"Ya, ya,...kan aku harus tahu siapa. Jika kau jatuh di hati yang salah lagi bagaimana?" ekspresi Alan sudah mulai merasa tidak nyaman.
"Jangan membahas tentang aku. Aku jauh lebih penasaran tentang mu!" kata Linda membuat Alan bingung.
"Kenapa kau penasaran dengan ku?"
"Tentu saja aku penasaran siapa pacar mu. Apa dia tidak marah jika aku tinggal bersama di rumah mu?"
Alan menggaruk kepala nya tak gatal, "Aku tidak punya pacar!" jawab Alan jujur namun Linda sama sekali tidak percaya.
"Mana mungkin laki-laki setampan dan mapan seperti kau ini jomblo. Dasar kadal!"
"Heh, buaya betina. Aku berkata benar!" sahut Alan kesal.
"Apa bukti nya?" tanya Linda.
Tiba-tiba Alan mengeluarkan ponsel nya lalu memberikan nya pada Linda.
"Untuk apa ponsel mu?" tanya Linda bingung.
"Kau bisa membuka galeri atau kontak telpon ku. Jika kau bisa menemukan seorang perempuan di sana aku akan menikahi mu besok!" tantang Alan.
"Ini nama nya tidak sopan!" seru Linda.
"Tidak, aku serius pada mu!"
"Lupakan, aku percaya pada mu. Tidak baik membuka privasi orang lain." kata Linda lalu membuang nafas lega.
"Kau menganggap ku orang lain?" tanya Alan tidak suka.
"Bukan, kau adalah tuan yang baik karena sudah menolong dan membantu ku." ucap Linda malah membuat hati Alan tidak terima.
Wajah Alan langsung berubah dingin, membuat Linda bingung dengan perubahan sikap pria yang ada di samping nya ini.
"Kau ini kenapa?" tanya Linda bingung.
Entah kerasukan angin dari mana tiba-tiba Alan menarik Linda lalu mencium bibir gadis itu. Linda sangat terkejut, tubuh nya kaku ketika mendapatkan serangan mendadak dari Alan.
Alan melepaskan ciuman nya karena Linda tidak membalas nya. Bagaimana ingin membalas, Linda masih terlalu polos dalam hal seperti itu.
"Maafkan aku," ucap Alan lalu melepaskan pelukan nya.
Ke dua nya langsung sama-sama membuang wajah karena gugup. Linda memegang dada nya yang berdebar sangat kencang.
"Jangan coba-coba mencintai laki-laki lain selain diri ku. Akan ku bunuh mereka." ucap Alan lalu menarik tangan Linda mengajak nya pulang.
Di perjalanan pulang, Linda hanya diam saja. Terlebih lagi Alan tidak mengizinkan nya untuk berbicara hal apa pun. Setiba nya di rumah, Linda langsung masuk ke dalam kamar nya. Gadis ini langsung merebahkan diri di atas tempat tidur lalu memegang bibir nya.
Linda kembali membayangkan hangatnya ciuman Alan yang mampu membuat nya kaku. Ini adalah ciuman pertama nya, tentu saja Alan tidak tahu akan hal itu. Linda gugup, gadis itu berguling-guling di atas tempat tidur nya.
Sementara itu, di kamar Alan juga merasakan hal yang sama seperti Linda. Pria itu terus menggerutuki kebodohan nya yang tidak bisa menahan hati dan mulut nya untuk berkata jujur pada Linda.
apapun pasti jadi bagus
Gak nyangka sosok lain dari seorang tuan muda Alan