NovelToon NovelToon
Bianca Adlova

Bianca Adlova

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Alkeysaizz 1234

Bianca Adlova yang ingin hidup tenang tanpa ada kemunafikan.
Dia gadis cantik paripurna dengan harta yang berlimpah,namun hal itu tidak menjamin kebahagiaannya. Dia berpura-pura menjadi gadis cupu hanya ingin mendapatkan teman sejati. Tapi siapa sangka ternyata teman sejatinya itu adalah tunangannya sendiri yang dirinya tidak tau wajahnya.
Lalu bagaimana Bianca akan terus menyembunyikan identitas aslinya dari teman sekolahnya? Apakah dia akan kehilangan lagi seseorang yang berharga dalam hidupnya? ikuti kisahnya disini.
Selamat membaca🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alkeysaizz 1234, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit sekaligus bahagia...

Bel istirahat pun berbunyi.

Bianca langsung berlari keluar kelas tanpa menghiraukan tatapan Jojo ke arahnya.

"Tumben dia lari begitu cepat?" Gumam Remon ke arah Jojo.

"Udahlah! Biarin si cupu keliling sekolah lagi! elo gak denger apa kata dia tadi pagi? kalau dia itu kangen banget dengan suasana di sekolah ini!" Remon pun mengangkat kedua bahunya dan berjalan keluar bersama Jojo.

"Ruang OSIS..dimana ruang OSIS.." Gumam Bianca berjalan lambat sambil mengedarkan pandangan memeriksa tiap ruang.

Duk..

"Sorry.." ucap Bianca dan menatap ke arah seseorang yang ia tubruk barusan.

"Ngapain elo disini?Mau caper Lo?!" Solot Aluna.

Frederick keluar ruangan saat mendengar keributan dari luar dan menatap ke arah Aluna tajam.

Aluna hanya menghela nafasnya kasar lalu pergi bersama kedua temannya sambil menubruk bahu Bianca.

"Sekali lagi Lo nantangin gue! mampus Lo!!" Bisik Aluna sebelum dirinya pergi dari sana.

Bianca hanya menoleh sekilas sambil memicingkan mata dengan mulut menggerutu.

"Dasar pecundang.."

Khem..

"Ada apa elo datang kesini?" tanpa basa basi Dino bertanya. Bianca hanya menatap sekilas tanpa menghiraukan pertanyaannya.

"Gue bisa bicara sama elo gak?" pinta Bianca ke arah Frederick.

"Eh..yang nanya lebih dulu itu gue! bukan elo! jadi harusnya elo jawab dulu pertanyaan gue itu!!" solot Dino tak terima.

Bianca tersenyum lalu tatapannya beralih pada Dino.

"Emangnya ada ya! gue harus jawab pertanyaan dari seseorang yang berani nya menyerang dari belakang!!"

Dino nampak kesal dan mulai mengeratkan jemarinya.

"Elo ya!"

"Dino! Cukup!!" Tahan Frederick membuat nya langsung terdiam dan kembali ke ruang OSIS.

Frederick kembali menatap Bianca datar dengan gaya khasnya yang super dingin berwajah angkuh.

"Apa bisa gue ikut lomba bareng elo?" Frederick tersenyum dingin lalu mulai angkat bicara.

"Apa elo serius?! Ini lomba sains yang gak bisa sembarang orang bisa ikut!"

"Gue tau! dan gue pengen ikut semua lomba ini!!" tegas Bianca penuh semangat membuat Frederick kembali menatap.

"Oke . Elo bisa ikut! tapi dengan syarat elo gak boleh bolos saat kita ada pertemuan di sekolah!"

"Gue setuju!" Jawab Bianca tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu.

"Elo bisa mempelajari semua materi mulai dari ini," Bianca langsung mengambil buku tebal yang Frederick sodorkan padanya.

"Ada banyak lomba lain yang bisa elo ikuti,cupu. Apa Bu Amanda gak jelasin tadi di kelas elo?!"

"Udah,..dan gue udah daftar semuanya."

"What ..!!" seru Frederick kali ini,tak percaya dengan ucapan Bianca.

"Elo bisa tanyakan semua itu sama Bu Amanda..dan thanks atas bantuan elo saat itu. Kalau bukan karena elo,mungkin gue sekarang masih berbaring di rumah sakit."

Frederick kembali tersenyum kecil,merasa gadis di depannya ini penuh dengan kejutan.

"Gak masalah! lagi pula gue gak sengaja lihat elo waktu itu,"

Bianca pun mengangguk pelan sambil tersenyum menatap buku sains yang Frederick berikan.

"Ngapain si Cupu sama si Frederick di sana?!" tanya Remon ke arah Jojo yang menatap keduanya dari arah kantin.

"Ya mana gue tau! tanya aja sendiri sama si cupu?!" jawab Jojo santai meski terselip rasa kesal dari nada bicaranya.

"Kenapa Lo?!" tanya Remon yang tiba-tiba mendekatkan wajahnya.

"Apaan sih Lo! jauhin muka Lo dari muka gue!" ketus Jojo kembali sambil menyambar minumannya yang ada di atas meja.

"Gue sepertinya mencium aroma terbakar disini?!" ujar Remon lagi mengendus-enduskan hidungnya di sekitar Jojo.

"Dimana?gue gak cium bau apapun disini?!" Jojo celingukan mencari aroma bakar yang Remon maksud. Setelah beberapa detik kemudian,ia pun menatap ke arah Remon yang tersenyum puas ke arahnya.

"Sialan Lo!! Mau gue hajar juga sekalian!!" Solot Jojo membuat Remon berlari cepat sambil tertawa terbahak.

"Hati-hati ya Jo! nanti kebakaran lagi!!" teriak Remon setelah dirinya menjauh.

Jojo menghela nafasnya panjang dan menatap kembali ke arah Bianca yang sudah menghilang.

"Kemana si cupu? cepet amat perginya?!"

Jojo pun berdiri dan segera mencari gadis cupu yang mulai mengisi hatinya. Jojo berjalan kesana kemari namun tak juga menemukan keberadaan Bianca.

Jojo duduk di taman depan sekolah sambil celingukan mencari sosok Bianca. Namun tanpa Jojo sadari ada seseorang yang mengikuti gerak geriknya dari samping lalu bertanya.

"Elo cari siapa,Jo?!"

Seketika Jojo berbalik sehingga kening mereka berbenturan cukup keras.

"Awss! gak punya mata ya Lo! sakit tau!" Ringis Bianca sambil memegangi keningnya yang berdenyut.

"So-Sorry cup!" usapnya pada dahi Bianca. "Ya salah elo juga kenapa harus ngagetin gue !" Lanjutnya menyolot tiba-tiba.

Bianca menatap Jojo tak percaya,hatinya kembali kesal dan menendang tulang kering Jojo kuat.

"Awsss!! Apa lagi salah gue sekarang!!" Kali ini Jojo yang merintih kesakitan sambil memegangi satu kakinya.

"Kesalahan elo udah bikin gue jengkel!!" Ketus Bianca yang langsung pergi meninggalkan Jojo disana.

"Aneh banget..Kenapa dia begitu kesal sama gue." lirih Jojo yang terus mengusap-usap kakinya yang begitu sakit.

"Emang dasarnya ya,dia itu nyebelin! udah tau salah juga pake ngotot lagi!!" gerutu Bianca di sepanjang jalan.

Ia lalu masuk ke dalam kelas dan duduk di kursinya begitu kasar.

Remon pun datang menghampiri dan duduk di depan Bianca.

"Kenapa lagi sih ini? tadi si Jojo sekarang elo cup? Apa kalian lagi datang bulan ya?"

"Diem Lo!!" Bentak Bianca dan Jojo yang berada di ambang pintu bersamaan.

Jojo pun duduk di samping Remon membelakangi Bianca.

"Tuh kan?Kalian kenapa sih?aneh banget?"

Keduanya hanya diam tak menimpali perkataan Remon yang merasa heran.

"Kemarin kalian saling mencari karena khawatir ,Jojo sampe berjaga hingga si cupu siuman karena di kerjain oleh Aluna dan konco koncone. Lah ..sekarang...? kalian saling tak ingin bicara bahkan begitu terlihat kesal dan jengkel?! Aneh emang ya kalian berdua!!" Cerocos Remon sambil menghela nafasnya pelan.

Jojo dan Bianca pun merenung,merasa jika yang Remon katakan ada benarnya juga. Kenapa mereka saling marah tak jelas?terus kenapa mereka saling jengkel satu sama lain?.

Remon kembali menatap keduanya bergantian lalu mulai melanjutkan bicaranya.

"Awal cinta itu dari perhatian kecil,lalu saling jengkel dan berakhir tak ingin saling meninggalkan."

"Sotoy Lo!!" Sahut keduanya bersamaan sambil menonyor kepala Remon pelan.

Pemuda itu hanya terbahak dan bangkit dari duduk.

"Tuh benerkan apa gue bilang. Kalian bereaksi sama dan itu adalah awal tumbuhnya rasa cinta..."

Jojo dan Bianca merasa muak dengan perkataan Remon yang seolah sedang mengolok-olok keduanya. Wajah keduanya sama-sama merah dan itu membuat Remon yakin jika keduanya memiliki perasaan yang sama.

"Bianca!" Panggil seseorang dari ambang pintu memecah kebisuan.

Ketiganya serempak menoleh dan melihat Frederick sedang berdiri tegap di sana.

"Ayo,sudah waktunya kita pergi!" Bianca langsung bangkit dan menatap ke arah Jojo sekilas,lalu pergi tanpa sepatah katapun meninggalkan Remon dan Jojo yang raut wajahnya berubah muram.

"Jo..." lirih Remon mencoba menenangkan raut wajah Jojo yang berubah keruh.

Pria itu perlahan bangkit dan pergi meninggalkan Remon sendiri di kelasnya.

"Cinta..memang sulit di tebak.." gumamnya yang perlahan bangkit mengikuti Jojo dari belakang.

Bianca kini sedang berkumpul dengan yang lainnya di suatu ruang. Ada guru pembimbing juga disana,selesai dari sana dia menemui salah seorang guru lain yang akan mengajarinya memanah, karena adu ketangkasan adalah favoritnya.

Frederick kembali menghampiri Bianca dan mengajaknya untuk mengikuti kelas sains. Keakraban pun terjadi,perlahan namun pasti Frederick jadi lebih tau dengan kepandaian Bianca.

"Ternyata elo cepat tanggap juga ya." ujar Frederick tak menjadikan Bianca merasa bangga.

"Biasa aja. Sebab semua orang mampu jika mereka tekun dan rajin belajar."

Frederick pun tersenyum lalu mengangguk membenarkan ucapan Bianca.

"Apa elo mau ikut gabung club basket?"

Bianca seketika menoleh dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Gue gak tau..gue masih fokus dengan kelas sains yang rumit ini" jawabnya enteng.

"Baiklah..Jika nanti elo berminat,gue siap masukin elo kedalam club"

"Oke.. thanks " jawab Bianca cepat.

Sudah beberapa hari ini,Jojo dan Bianca tak saling bicara,bahkan kini Bianca lebih sering menghabiskan waktunya bersama Frederick.

"Sepi juga ya Jo,kalau gak ada si cupu?!" pancing Remin yang tak di sahuti Jojo karena saat ini,kedus matanya tengah fokus menatap seseorang dari luar jendela.

"Kalau suka ..ya bilang sama orang nya! Jangan sampai nanti elo nyesel karena keduluan di ambil orang!" Jojo langsung menatap Remon tajam lalu perlahan menghembuskan nafasnya pelan.

"Gue gak berani Re, gue takut.."

Pefftt..bahaha...

Remon seketika terbahak saat mendengar ucapan Jojo yang sangat tak biasa.

"Ini luar biasa! sebuah rekor tertinggi selama gue kenal elo!" ledek Remon. "Sejak kapan elo punya rasa takut? Biasanya elo akan tetap tenang dan santai saat menghadapi omelan dan hukuman dari guru!" sambungnya.

Jojo kembali mendengus kesal saat mendapat jawaban dari Remon yang membuatnya malu.

"Gak apa-apa jika elo takut di tolak. Tapi gak ada salahnya juga jika elo coba dulu! Siapa tau responnya di luar dugaan."

Remon memberi saran kepada Jojo yang nampak gelisah karena beberapa hari ini tak berinteraksi dengan Bianca. Gadis itu sibuk kesana kemari bahkan tak lagi bisa berkumpul bersamanya.

Bel pulang pun berbunyi..

Bianca dengan segera bergegas masuk lalu menyambar tasnya yang berada di atas meja.

"Gue duluan ya Jo.."

Namun langkahnya terhenti saat pergelangan tangannya Jojo cekal. Bianca kemudian berbalik dan menatap Jojo penuh pertanyaan.

"Kenapa Jo? kalau mau bicara nanti aja lewat wa. Gue buru-buru sekarang.." tegas Bianca mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Jojo yang kian menguat.

"Jojo..." lirih Bianca yang berubah kesal.

Cengkraman pun melonggar membuat gadis itu berlari cepat dan berjalan bersama Frederick.

"Ayah benar..Gue merasa sakit sekaligus bahagia saat merasakan jatuh cinta..." Lirih Jojo pelan menatap lembut ke arah Bianca yang berjalan di tengah lapangan.

1
Alkeysaizz 1234
maaf sedikit telat up
hapoy Reading semuanya 🥰🥰🤗
Alkeysaizz 1234
masa sih kak? perasaan aku up date tiap hari. Apa seting waktunya yang salah ya?
Siska Amelia
yang rajin updatenya
Alkeysaizz 1234: Siap kak, makasih untuk support nya🥰🥰🤗
total 1 replies
Siska Amelia
ini kok belum update update ya
Elsa Tyongf
Tulisannya bagus. enak dibaca 🥰❤️
Elsa Tyongf: Sama-sama 🤗
Alkeysaizz 1234: makasih kaka udah mampir 🤗🥰
total 2 replies
✨Wyn한✨
Buku-buku sebelumnya sudah seru, tapi yang ini bikin aku ngerasa emosi banget.
Alkeysaizz 1234: makasih ka udah mampir 😁
total 1 replies
Lia_Vicuña
Kereeeen!
Alkeysaizz 1234: makasih kak udah mampir 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!