NovelToon NovelToon
Li Shen Sang Penghancur

Li Shen Sang Penghancur

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Li Shen, murid berusia 17 tahun dari Sekte Naga Langit, hidup dengan dantian yang rusak, membuatnya kesulitan berkultivasi. Meski memiliki tekad yang besar, dia terus menjadi sasaran bully di sekte karena kelemahannya. Suatu hari, , Li Shen malah diusir karena dianggap tidak berguna. Terbuang dan sendirian, dia harus bertahan hidup di dunia yang keras, mencari cara untuk menyembuhkan dantian-nya dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar seorang yang terbuang. Bisakah Li Shen bangkit dari keterpurukan dan menemukan jalan menuju kekuatan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chp 28

Di atas awan yang gelap, seorang pria muda melayang dengan tenang. Li Shen, dengan rambut hitam kecokelatan yang terikat rapi dan jubah hitam mewahnya, mengamati situasi dari kejauhan. Matanya yang tajam menyoroti gerakan kedua pasukan besar yang sedang menuju pusat kota Qinghai.

Energi spiritual yang luar biasa besar berada dalam tubuhnya, namun ia menekannya sedemikian rupa agar tidak terdeteksi oleh siapa pun. Aura Li Shen hampir tak terlihat, membuatnya seperti bagian dari angin malam yang dingin.

"Jadi, ini cara mereka memutuskan nasib Qinghai," gumam Li Shen sambil menatap ke bawah. Suaranya tenang, namun ada sedikit rasa penasaran dalam nada bicaranya.

Dari ketinggiannya, ia bisa melihat dengan jelas barisan panjang pasukan Sekte Lingxiao dan Fraksi Bayangan Malam yang bergerak perlahan ke arah pusat kota. Cahaya dari senjata spiritual mereka memancarkan kilatan di kegelapan malam, menciptakan pemandangan yang kontras dengan keheningan kota di sekitar mereka.

Di bawah kepemimpinan Zhao Liang, patriark Sekte Lingxiao, pasukan mereka bergerak dengan disiplin tinggi. 1000 murid Sekte Lingxiao berjalan dalam formasi rapat, sementara 5 tetua mereka berada di barisan depan. Di belakang mereka, tampak anggota Fraksi Bayangan Malam, termasuk tim elit berisi belasan kultivator ranah Kondensasi Inti.

Zhao Liang, dengan aura yang memancarkan tekanan luar biasa, berdiri di atas kereta perang besar yang ditarik oleh dua binatang spiritual berbentuk singa hitam. Sorot matanya dingin, dan sesekali ia menggerakkan tangannya untuk memberi aba-aba kepada pasukannya.

"Ini hanya awal dari kebangkitan kita," katanya dengan suara berat kepada para tetua di sampingnya. "Qinghai akan jatuh, dan kekuasaan akan terbagi sesuai rencana."

Di sisi lain, pasukan Aliansi Qinghai bergerak dengan penuh semangat juang. Dipimpin oleh Lei Zhen, Bai Tian, dan Yuan Jian, mereka menuju titik pertemuan di pusat kota. 2000 murid dengan senjata lengkap bergerak dalam barisan yang tertib, sementara aura dari 12 tetua ranah Kondensasi Inti tahap puncak melindungi pasukan dari segala arah.

"Ini adalah momen penting," kata Bai Tian kepada Lei Zhen dan Yuan Jian yang berada di sampingnya. "Kita tidak hanya melindungi Qinghai, tapi juga menunjukkan pada dunia bahwa tidak ada yang bisa menaklukkan kota ini."

Lei Zhen menanggapi dengan nada penuh keyakinan. "Biarkan mereka datang. Sekuat apa pun mereka, kita lebih siap."

Yuan Jian, yang berada di tengah, hanya mengangguk sambil memegang pedangnya dengan erat. Pandangannya lurus ke depan, fokus pada medan perang yang akan datang.

Akhirnya, kedua pasukan tiba di pusat kota Qinghai, sebuah lapangan luas yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan megah. Lokasi ini adalah pusat aktivitas kota, tetapi kini telah kosong setelah warga di sekitar dievakuasi.

Pasukan Sekte Lingxiao tiba lebih dulu, membentuk formasi di sisi utara lapangan. Zhao Liang berdiri di depan pasukannya, auranya yang menekan membuat suasana semakin mencekam. Para anggota Fraksi Bayangan Malam berada di sampingnya, siap mengerahkan kekuatan mereka kapan saja.

Tak lama kemudian, pasukan Aliansi Qinghai tiba dari arah selatan. Mereka juga membentuk barisan yang kokoh, dengan tiga patriark mereka berdiri di depan, memimpin dengan penuh wibawa.

Kedua pasukan kini berhadap-hadapan, masing-masing dengan jumlah besar dan kekuatan luar biasa. Aura dari para kultivator tinggi di kedua sisi saling bertabrakan, menciptakan tekanan yang hampir tak tertahankan bagi para murid di ranah lebih rendah.

Di atas sana, Li Shen tetap melayang, mengamati tanpa sedikit pun menampakkan dirinya. Matanya menyapu medan perang yang akan segera meledak.

"Menarik," bisiknya, sambil menghela napas. "Pertunjukan baru saja dimulai."

Peperangan besar di Qinghai akan segera dimulai, dan Li Shen menjadi saksi diam dari konflik yang akan menentukan nasib kota tersebut.

Perang dimulai dengan dentuman suara terompet perang dari kedua belah pihak, memecah keheningan yang telah menegang. Gemuruh ribuan kaki pasukan yang bergerak serentak mengguncang tanah seperti suara guntur di kejauhan.

Di sisi Aliansi Kota Qinghai, pasukan gabungan maju dengan langkah mantap. Para murid dari sekte dan klan berbeda membawa bendera masing-masing, melambangkan persatuan mereka. Di sisi Sekte Lingxiao dan Fraksi Bayangan Malam, deretan pasukan maju dengan formasi yang rapi, wajah mereka penuh tekad, seperti bayangan kelam yang siap menelan apa pun di jalannya.

“Majuuuuuuuu!” teriakan komandan dari Sekte Lingxiao menggema, disambut sorakan membahana. Pasukan mereka, membawa tombak berkilauan dengan energi spiritual, menerjang ke depan.

Benturan pertama terjadi. Deru pedang bertemu perisai, suara logam beradu bergema memekakkan telinga. Energi spiritual bercahaya biru dan merah menyala, menembus udara, mengeluarkan suara desingan yang memekakkan telinga.

"Tembak panah energi! Cepat!" seru salah satu komandan Aliansi Qinghai. Seketika, hujan panah bercahaya melesat dari belakang pasukan aliansi, menciptakan kilauan seperti bintang jatuh di langit malam. Whooosh! Panah-panah itu menembus pasukan Lingxiao di barisan depan, membuat beberapa prajurit mereka tumbang dalam sekejap.

Namun, serangan balik dari Sekte Lingxiao segera datang.

"Formasi Gunung Besar, aktifkan!" teriak seorang pemimpin mereka. Para murid mereka bergerak serempak, memadukan energi spiritual menjadi dinding pertahanan yang bercahaya hijau, memblokir panah-panah yang tersisa dengan suara gemuruh.

Boom!

Energi spiritual meledak, menciptakan tekanan udara yang mengguncang medan perang.

Suara teriakan perang bercampur dengan jeritan kesakitan terdengar dari segala arah. Pasukan kedua belah pihak beradu pedang di tengah-tengah debu yang membubung.

“Haaaargh!” Seorang murid dari Klan Bai mengayunkan pedang panjangnya yang berlapis cahaya ke arah seorang murid Lingxiao, menghancurkan pertahanan lawannya dalam satu pukulan.

Di sisi lain, seorang kultivator dari Fraksi Bayangan Malam melompat ke udara, melepaskan energi petir dari telapak tangannya.

Zzzzzrtttttt!

Energi itu menghantam tanah, membuat pasukan aliansi di sekitarnya terpental dengan jeritan keras.

Pasukan Aliansi tidak tinggal diam. "Aktifkan Formasi Tiga Naga!" salah satu tetua dari Klan Lei memimpin serangan. Dalam sekejap, tiga kultivator tingkat tinggi berlari maju, melepaskan serangan gabungan berbentuk tiga naga api besar yang mengamuk, menerjang barisan Lingxiao. Whoooom! Ledakan besar terjadi, membakar puluhan murid Lingxiao sekaligus.

Li Shen, melayang tinggi di atas langit, menyaksikan semuanya dengan ekspresi datar. Hembusan angin di tempatnya membuat ujung jubah hitamnya berkibar lembut. Dia menyipitkan mata, melihat bagaimana pertempuran ini berubah menjadi lautan darah dan energi spiritual yang liar.

“Manusia memang serakah, dan keserakahan membawa pada peperangan, dan dalam peperangan membawa kehancuran,” gumamnya pelan, sambil menyilangkan tangan. Suara jeritan dan benturan senjata di bawahnya terdengar seperti simfoni perang yang kacau.

Li Shen menekan auranya lebih dalam, memastikan dirinya tetap tidak terdeteksi. Dari tempatnya, dia bisa melihat patriark dari masing-masing pihak masih menunggu saat yang tepat untuk turun ke medan pertempuran. Dia tahu, inilah awal dari perang yang lebih besar.

Medan perang kini telah berubah menjadi pemandangan penuh kehancuran. Puing-puing bangunan berserakan, darah mengalir di atas tanah seperti sungai kecil, dan asap tipis dari energi spiritual yang bertabrakan melayang di udara.

Perang telah dimulai dengan dahsyat.

---------

Setelah beberapa saat, perang terus berlangsung tanpa henti. Suara ledakan energi spiritual bergema di seluruh penjuru kota Qinghai. Bangunan-bangunan megah yang dulu berdiri kokoh kini hancur berkeping-keping, menjadi puing-puing yang berserakan. Debu dan asap memenuhi udara, menyelimuti pusat kota yang kini berubah menjadi tanah tandus.

Tanah di sekitar medan perang penuh dengan retakan, tanda kehancuran yang diakibatkan oleh kekuatan besar yang dilepaskan oleh para kultivator. Tidak ada lagi tanda kehidupan yang damai; semuanya diliputi aura perang yang mencekam.

Di tengah kekacauan itu, suara langkah berhenti. Perang darat seolah terhenti sesaat ketika suara yang penuh tekanan menggema.

"Cukup bermain-main! Sekarang saatnya kalian semua tahu siapa yang berkuasa di sini!"

Patriark Sekte Lingxiao, Zhao Liang, terbang ke langit dengan cepat, membelah udara seperti kilat. Auranya meledak, memancarkan tekanan yang luar biasa. Energi spiritual biru kehijauan berputar di sekeliling tubuhnya, menciptakan gelombang angin yang menyapu medan perang di bawahnya.

Para kultivator dari pihak Aliansi Qinghai merasa dada mereka sesak hanya dengan keberadaan Zhao Liang di udara. Beberapa dari mereka bahkan langsung jatuh berlutut karena tidak mampu menahan tekanan yang mengerikan.

“Dia sudah masuk ranah Transformasi Langit... Aura ini terlalu menakutkan!” gumam salah seorang murid sekte dengan suara bergetar.

Melihat lawannya bergerak, para patriark dari Aliansi Qinghai tidak tinggal diam. Yuan Jian, patriark Sekte Pedang Emas, melompat ke langit dengan pedang emas raksasanya yang memancarkan kilauan terang, disusul oleh Bai Tian dari Klan Bai, yang dikelilingi energi spiritual putih seperti kabut gunung yang pekat. Lei Zhen dari Klan Lei pun terbang, tubuhnya berselimut kilatan petir ungu yang berderak ganas.

Ketiga patriark itu melayang di udara, saling bertukar pandang sebelum memusatkan perhatian pada Zhao Liang.

"Zhao Liang!" teriak Yuan Jian dengan suara tegas, suaranya menggema seperti gemuruh di langit.

"Kau membawa perang ini terlalu jauh. Kau pikir kami akan diam saja membiarkan ambisimu menghancurkan Qinghai?"

Zhao Liang menyeringai.

"Kalian hanya anjing tua yang sudah kehilangan taring. Kota ini membutuhkan kekuasaan baru yang lebih kuat! Dan aku adalah orang yang pantas memimpin semuanya!"

Bai Tian mengerutkan kening, tangannya mengepal erat.

"Ambisi butamu akan menghancurkan kota ini, Zhao Liang. Kami tidak akan membiarkanmu melakukan ini!"

Lei Zhen menambahkan, suara petir yang menggelegar menyertai setiap kata-katanya.

"Jika kau mengira kami akan tunduk padamu, kau salah besar. Hari ini, kau akan jatuh!"

Tanpa banyak bicara lagi, Zhao Liang melepaskan energi spiritualnya ke udara. Boom! Gelombang energi biru kehijauan itu menyebar seperti badai, memaksa ketiga patriark lawannya untuk bersiap bertarung.

Keempat patriark itu kini saling berhadapan di atas langit yang penuh dengan awan gelap. Di bawah mereka, pasukan dari kedua belah pihak mendongak, menyaksikan dengan napas tertahan.

Langit Qinghai kini menjadi medan pertempuran antara para raksasa.

1
Abi
kereen
إندر فرتما
tapi sayangnya MC gak jadi alkemis
Aswindra Gani
pake bahasa indo aja lah... jngn di vampur2
Dante-kun: Nanti di chp 12 keatas udah pake bahasa indonesia bang teknik teknik serangan nya
total 1 replies
Abi
mantap, tetap semangat thor
Abi
Biasa
Abi
Buruk
Abi
up
إندر فرتما
mantap Thor
Mazz Tama
waktu nya seraaaaaaaannnnnnggggg
Mazz Tama
waktu nya pembantaiiiiian
Mazz Tama
bantaiiiii
Mazz Tama
lanjut
Mazz Tama
bantaaaaiiiiiii Thor
Mazz Tama
Thor mending di ganti nama jurus nya jangan pake bahasa inggris
Mazz Tama
seru thor lanjut
Mazz Tama
sipp Thor lanjut lah /Smirk/
Dante-kun: 😁😁😇 Hehe makasi bang udah suport, moga sedikit terhibur.
total 1 replies
Mazz Tama
lanjut thor
Mazz Tama
penasaran Thor lanjut
Mazz Tama
menarik alur cerita nya
Iwa Kakap
ini cerita china apa barat thorr..
gq nyqmbung bahasa bart nya..
pantas ga ada yg baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!