NovelToon NovelToon
Suamiku Kau Rebut, Kudapatkan Papamu

Suamiku Kau Rebut, Kudapatkan Papamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh
Popularitas:105.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

WA 089520229628

Sebuah kisah tentang seorang istri yang dikhianati suami juga sahabat baiknya sendiri. Yuk mampir biar karya ini ramai kayak pasar global.

Karya ini merupakan karya Author di akun lain, yang gagal retensi. Dan kini Author alihkan di akun Hasna_Ramarta. Jadi, jika kalian pernah membaca dan merasa kisahnya sama, mungkin itu karya saya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Fitting Baju Pengantin

     "Baiklah, Pak. Saya terima pinangan Bapak."   

     Akhirnya, setelah berpikir agak lama, Sauza menerima pinangan Pak Kendra. Kalimatnya singkat dan padat. Setelah mengucapkan itu, Sauza menundukkan kepala, sudut matanya hampir saja mengeluarkan air mata. Namun, Sauza segera menyekanya.

     Pak Kendra sangat senang setelah pinangannya diterima Sauza. Dia sampai menitikkan air mata bahagia saat kalimat iya, terlontar dari bibir Sauza.

    "Terimakasih, Za, karena kamu mau menerima saya." Pak Kendra dengan refleks memeluk Sauza sampai Sauza kaget.

    Pak Kendra memutuskan bahwa pernikahannya akan digelar sebulan lagi secara sederhana atas permintaan Sauza.

     Sebelum pernikahan itu digelar, Pak Kendra segera mempersiapkan segalanya. Selama seminggu, Sauza tidak diijinkan masuk kerja dalam rangka menyiapkan pernikahan yang akan digelar sebulan lagi.

     "Tapi, Pak. Saya tidak enak kalau harus libur kerja, saya takut teman-teman yang lain iri melihat saya," protes Sauza.

     "Jangan pikirkan yang lain atau karyawan lain. Saya bos di restoran ini. Dan saya berhak menentukan kamu masuk kerja atau libur. Mereka tidak akan berani mencampuri urusan saya." Pak Kendra menegaskan. Akhirnya Sauza mau tidak mau mengikuti arahan Pak Kendra yang sebentar lagi akan bergelar suami.

     "Besok kita akan fitting baju pengantin di sebuah butik. Kamu mau pilih gaun pengantin seperti apa, terserah. Atau mau memilih baju pengantin adat daerah kamu, misalnya, terserah. Di butik, ada banyak pilihan baju adat pengantin," ujar Pak Kendra sembari menatap Sauza penuh cinta.

     "Baiklah Pak, biar besok saya melihat dulu," balas Sauza. Pak Kendra senang, lalu mereka melanjutkan makan malam mereka. Setelah itu mereka kembali. Pak Kendra mengantarkan Sauza pulang ke mess.

     Besoknya, Pak Kendra menjemput Sauza di mess. Sauza merasa risih, jika kebersamaan mereka diketahui oleh karyawan restoran maupun Asmi.

     "Masuklah. Kamu jangan takut atau risih seperti itu. Semua karyawan di restoran ini sudah saya bilang tidak akan usil atau ikut campur dengan urusan saya. Jadi, kamu tidak perlu bersikap seperti itu," bujuk Pak Kendra seraya meraih lengan Sauza lalu mengantarnya ke pintu mobil dan membiarkan Sauza masuk.

     "Terimakasih banyak, Pak," ucap Sauza. Pak Kendra manggut-manggut, kemudian ia menyusul memasuki mobil.

     Mobil Pak Kendra segera melaju, keluar dari area restoran. Ketika mobil itu mulai melaju, ada sunggingan senyum bahagia dari seseorang.

     "Nah, begitu dong, Za. Kamu tidak akan rugi dan menyesal karena sudah menerima pinangan Pamanku. Dia lelaki baik dan tanggung jawab. Semoga kalian berbahagia, walaupun aku tahu, kamu belum siap menerima Pak Kendra sebagai lelaki pilihan hatimu," bisik Asmi lega.

     Mobil Pak Kendra kini sudah berada di sebuah butik. Pak Kendra dengan sigap keluar dari mobil lalu berlari kecil menuju pintu mobil yang diduduki Sauza.

     "Silahkan," ucap Pak Kendra seraya membuka pintu itu lebar-lebar.

     "Terimakasih banyak, Pak." Kaki Sauza mulai menapaki halaman parkir butik itu. Di depan pintu butik, kedatangan mereka sudah disambut oleh seorang pegawai butik yang dengan ramah menyambut kedatangan mereka berdua.

     "Silahkan," ujar Pelayan butik itu.

     "Terimakasih," ucap Sauza dan Pak Kendra kompak. Keduanya saling lempar tatap saat mengetahui membalas Pelayan itu dengan bersamaan.

     "Ayo." Pak Kendra mengajak masuk lebih dalam ke dalam butik.

     "Pak Kendra, ada berita apa Anda mendatangi butik langganan almarhumah istri Anda setelah berpuluh tahun?" ujar seseorang yang diperkirakan usianya seumuran dengan Pak Kendra.

     Pak Kendra tersenyum seraya membalas uluran tangan perempuan setengah abad itu. Dia Amara, sahabat almarhumah istri dari Pak Kendra, yang ketika masih ada, selalu memesan gaun apapun dari butik ini.

     "Amara, bagaimana kabarmu dan suamimu, sehat?" Pak Kendra tidak menjawab, ia mengalihkan tanya tentang kabar Bu Amara dan suaminya.

     "Seperti yang Anda lihat Pak Kendra, saya masih diberikan kesehatan. Suami saya juga alhamdulillah sehat. Lalu, apa gerangan kedatangan Anda bersama gadis muda ini, apakah ini Mira? Tapi, rasanya wajahnya berbeda?" Bu Amara menatap Sauza yang diduganya Mira, akan tetapi wajahnya beda.

     "Bukan, ini bukan Mira, tapi calon istriku." Kalimat yang diucapkan Pak Kendra barusan, sontak membuat Bu Amara tersentak, ia kaget mendengar bahwa Pak Kendra akan menikah lagi, terlebih dengan perempuan muda yang seumuran Mira.

     "Serius?" yakinnya lagi.

     "Serius. Ini calon istriku. Ayolah Mara, tolong carikan gaun pengantin untuk calon pengantinku. Kami akan menikah sebulan lagi, itupun kalau tidak ada halangan," ungkap Pak Kendra lagi-lagi membuat Bu Amara tidak percaya.

     "Baiklah, akan aku tunjukkan gaun pengantin adat maupun nasional untuk calon pengantin Anda yang muda dan cantik ini." Bu Amara membawa Sauza ke sebuah ruangan yang khusus memajang gaun pengantin berbagai daerah maupun nasional dan internasional, meskipun hatinya masih belum yakin kalau suami dari almarhumah istrinya itu kembali akan menikah dengan perempuan muda.

     "Silahkan, Mbak. Dipilih sepuasnya sampai Mbak menemukan gaun pengantin yang cocok untuk Anda. Saya tinggal dulu, supaya Mbak merasa leluasa memilih." Bu Amara memilih membiarkan Sauza memilih secara leluasa gaun-gaun pengantin yang ada di situ. Sementara dirinya, akan kembali menemui Pak Kendra.

     "Terimakasih banyak, Bu," balas Sauza disertai senyuman ramah.

     "Baiklah. Kalau Mbak butuh apa-apa, Mbak bisa panggil salah satu pelayan butik ini. Saya tinggal dulu, ya," ucap Bu Amara seraya meninggalkan Sauza di sana. Sauza mengangguk, lalu melihat satu per satu gaun pengantin yang terpajang di sana.

     Bu Amara kembali menghampiri Pak Kendra, perempuan paruh baya itu masih belum percaya kalau suami almarhumah sahabatnya itu kembali akan menikah setelah sekian lama ditinggal Sely, sang istri.

     "Ini serius Pak Kendra? Kenapa baru sekarang, saya pikir Anda masih mempertahankan cinta Anda untuk almarhumah Sely?"

     "Cinta aku untuk Sely tidak akan luntur Mara, sampai kapanpun. Tapi perempuan muda itu, tiba-tiba saja membuat hatiku selalu gembira dan bahagia. Setiap melihatnya, seakan-akan gejolak cinta ini menyala-nyala. Padahal kamu tahu sendiri, bukan? Sudah banyak perempuan-perempuan muda, perawan bahkan janda yang berusaha memikat hatiku, tapi aku sama sekali tidak tertarik. Aku justru tidak menyukai mereka, karena tidak ada yang sebanding dengan Sely," tutur Pak Kendra.

     "Ya aku tahu, Anda memang tidak pernah jatuh cinta lagi kepada perempuan lain setelah meninggalnya istrimu. Tapi kali ini, Anda sangat berbeda. Gairah mudanya terpancar. Dan benar yang Anda bilang, Anda terlihat sangat bahagia saat berjalan berdampingan dengan perempuan muda itu."

    "Begitulah, Mara. Aku jatuh cinta padanya saat pertama kali dia datang ke restoran aku. Dia melamar pekerjaan di restoran aku setahun lalu," terang Pak Kendra mengenang kembali saat Sauza datang ke restorannya untuk melamar pekerjaan.

     "Lantas, apa yang membuat Anda jatuh cinta lagi sama perempuan muda itu, pasti dia istimewa. Padahal dia seumuran sama Mira sepertinya," telisik Bu Amara ingin tahu.

     "Selain cantik, dia itu jujur, baik, dan sederhana. Meskipun dia seumuran dengan Mira, tapi aku merasa jatuh cinta padanya, dia bagaikan ...."

     "Pak Kendra, sepertinya saya lebih suka memilih gaun pengantin adat Sunda." Tiba-tiba Sauza datang, menghentikan obrolan Pak Kendra dan Bu Amara.

1
Nania Nia
Luar biasa
Nasir: Makasih Kak...
total 1 replies
YuWie
pak kendra kok dibuat ngeluh wae atas ketidak mampuannya menghamili sauz..tapi diajak berobat gak mau. Sebenarnya mau di bawa kemana sih hubungan pak kendra dan sauz
Rita Murwanti
Thor maaf baru denger ada bagian bendahara di resto 😅
Nasir: Hehhee... iya Kak... biar keren saja. Kan tugas bendahara megang uang keluar masuk...
total 1 replies
YuWie
hubungan yg rumit ya bim,mertuaku adalah mantan istriku. atau mantan mertuaku adalahmantan istriku..belibet bener
YuWie
maunya pak kendra apa sebenarnya..kasihan2 sama sauz tapi diajak berobat tak mau.
YuWie
sebenarnya jodoh sauz itu siala..kok pak kendra dibuat tak berdaya sepertinya.
YuWie
semakin kesini malah semakin janggal lho alurnya.. tapi masih asyik untuk dibaca.
Nasir: Hehehe... maaf ya Kak.. m
total 1 replies
YuWie
trus gimana cara buktiin sauz gak mandul klo pak kendra nya sdh menyerah dg kondisinya.
YuWie
pak kendra2...usia mmg tdk bisa berbohong ya... istrinya sdh santai2 dan kecebur kolam situnya masih aja tidur..😄
YuWie
lha..background mira yo gak kaleng2 lho..kupikir org misquen
YuWie
Luar biasa
Nasir: Makasih Kak... sudah hadir.
total 1 replies
YuWie
agak2 aneh si laki2 memang termasuk pak kendra..biasalah lah fisik sauz cantik. coba klo biasa2 aja gak mungkin jadi lead female..hahahahah
Nasir: Benar juga ya. Lihat fisik bisa jadi .
total 1 replies
YuWie
kok gak punya apa2 kau sauz
YuWie
aq kok ikut deg2an sauz..kau mainnya frontal..langsung kau gab. laki2 sdh menggantal mainnya curang.
YuWie
selalu menarik tema2 spt ini..mengikuti trik2 para suami pembelot dan pelakor main belakang.
Nasir: Hehhe iya Kak...
total 1 replies
Lady Ross
crazy up pliss Thor aku jatuh cinta sama kisahnya tapi aku sedih kenapa pak Kendra harus tinggalin sauza padahal sauza sudah cinta sama pak Kendra . hikz
Nasir: Hehhehe... sabar ya Kak..
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
apakah dalam amplop itu surat cerai mereka???
mama
bneran gk seruu thor, krn pk kendra ny di buat meninggal.. hrus ny terang terang klu emang mau pisah
Mrs.Riozelino Fernandez: setuju kk...kenapa pak Kendra justru buat drama kek gini...kesian Sauza😔
total 1 replies
Ina Karlina
huh dasar aja Bima mata keranjang..ga boleh lihat cewe cantik 🤭🤭🤭
Ina Karlina
salah kamu sendiri Jamal.. kenapa tidak mencoba mencari sauza setelah kepergian nya.. disaat sudah jadi milik orang kamu baru merasa menyesal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!