NovelToon NovelToon
Mama Untuk Papa

Mama Untuk Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Anak Genius
Popularitas:229.5k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Menikah muda bukan pilihan Arumi karena ia masih ingin menyelesaikan kuliah yang tinggal selangkah lagi. Namun, pertemuannya dengan Adeline anak kecil di mana Arumi bekerja membuat keduanya jatuh hati. Adeline tidak mau perpisah dengan Arumi bahkan minta untuk menjadi ibunya. Menjadi ibu Adeline berarti Arumi harus menikah dengan Davin pemilik perusahaan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Kita ikuti yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Seorang wanita berjalan tertatih-tatih ke kamar mandi berpegangan tembok. Ia merasakan sakit luar biasa di salah satu organ tubuhnya. Karena, tertembak senjata pamungkas ketika terjadi perang ranjang pagi ini.

Namun, pada akhirnya tiba juga di kamar mandi, kemudian bersuci. Begitu kembali, lawan perang masih mendengkur. Tidak mau mengganggu kebahagiaan mantan duda itu, Arumi membuka lemari perlahan-lahan ambil baju ganti.

"Mama kok lama?" Adel bertanya dengan mulut penuh ketika Arumi masuk ke kamar itu, Adeline sedang makan masakan yang Arumi buat diambilkan oleh Yanti.

"Ngobrol sama Papa kamu memang lama" Arumi merebahkan tubuhnya di kasur lalu menyuruh Yanti kembali ke dapur. Arumi benar-benar lemas hingga malas aktifitas.

"Mama lagi sakit ya" Adel tidak biasa melihat Arumi tiduran pagi.

"Nggak kok, hanya lapar" Arumi sebenarnya memang lapar tetapi tentu menunggu Davin bangun lebih dulu.

"Adel suapin ya Ma, aaaa..." Adel menusuk tahu dengan garpu lalu mendekatkan ke mulut Arumi. Arumi pun menerima suapan Adel.

Di kamar yang berbeda Davin meraba kasur sebelah, tetapi sudah tidak ada Arumi. Ia beranjak ke kamar mandi bersih-bersih, ganti pakaian, kemudian ke ruang makan untuk menganjal perutnya yang sudah lapar.

"Arumi sama Adel kemana Bi?" Davin lalu meneguk kopi buatan Arumi yang sudah dingin. Sebab, niatnya ingin sarapan ketika jam tujuh pagi, tapi hingga molor jam sembilan.

"Belum keluar dari kamar Tuan"

Davin tidak menjawab sudah bisa dipastikan bahwa Arumi di kamar Adel.

"Siapkan sarapan untuk Arumi Bi, biar saya antar ke kamar" titah Davin, lalu pesan kepada bibi agar menyuruh Yanti membereskan kamar.

"Baik Tuan" bibi memberi tahu Yanti, kemudian ambil piring menyiapkan makan untuk Arumi.

"Kakak sudah sarapan?" Malika yang baru saja turun dari tangga menghampiri Davin. Seperti biasanya ia duduk di sebelahnya.

"Tidak nafsu sarapan" ketus Davin, ingat perlakuan Malika yang hampir saja membunuhnya, ingin rasanya segera menjauh.

"Oh... pasti karena masakan Arumi yang murahan ini kan? Penyebab Kakak tidak nafsu makan. Kalau gitu sama Kak, aku juga malas sarapan" Malika rupanya tidak tanggap dengan sindiran Davin.

Davin menghabiskan kopi, kemudian ambil piring yang sudah disiapkan bibi. Lalu melangkah pergi meninggalkan Malika begitu saja.

"Katanya nggak nafsu makan, kok malah ke kamar membawa piring" Malika memandangi Davin yang masuk ke kamar Adel hatinya kesal. Malika tahu jika makanan itu untuk Arumi.

"Menu sarapan hanya ini saja Bi?" Malika cemberut memandangi tahu telur di piring.

"Benar Non, kata Non Arumi, sarapan ini sudah bergizi lengkap, ada protein hewani, protein nabati, sayur dan karbohidrat" bibi menirukan penjelasan Arumi.

"Nggak usah sok ngajari. Makanan apa itu? Kampungan! Belikan saya roti!" perintahnya ngegas.

"Baik Non" ucap bibi tetapi tidak juga berangkat hanya berdiri di samping meja.

"Cepat Bi" Malika melotot tajam.

"Uangnya mana Non" bibi sudah tidak punya uang belanja karena sudah habis untuk mengisi kulkas sebelum Arumi dengan Davin kembali ke rumah.

"Ini ambil" Malika meletakkan uang di atas meja, melengos kesal. Karena, bibi sudah berani minta uang kepadanya.

"Terimakasih Non" bibi keluar rumah sambil senyum-senyum karena berhasil minta uang kepada wanita yang pelitnya tiada tanding itu. Bibi pernah mendengar cerita dari nyonya Rose, jika sebenarnya tabungan Malika banyak. Karena digelontor uang dari orang tuanya yang juga seorang pengusaha. Namun, Malika sama sekali tidak pernah memberi uang jajan kepada art. Padahal pakaiannya selalu Yanti cuci, bahkan untuk kebutuhan diri sendiri pun sayang.

Sementara itu di kamar, Arumi terkejut ketika Davin masuk sambil membawa piring dan gelas memberikan kepada Arumi.

"Pak Davin membawakan makanan untuk aku" Arumi terharu ketika menerima piring dari suaminya itu. Arumi tidak menyangka bahwa pria galak itu perhatian juga.

"Sudah... sekarang sarapan dulu"

"Nggak habis Pak, kalau sebanyak ini mah"

"Untuk berdua, karena aku juga belum makan" Davin justru menyuap lebih dulu.

"Enakkan Pa, Adel habis banyak" Adel yang sedang asik bermain di lantai pun naik ke atas tempat tidur.

"Enak dong... mau lagi" Davin hendak menyuapi Adel, tetapi Adel menolak karena sudah kenyang lalu belok ke mulut Arumi. Arumi lagi-lagi kaget, tak urung menerima suapan Davin.

"Mama kan sudah besal Pa, masa disuapin." polos Adeline mengundang tawa Arumi dan Davin. Sejak pagi keluarga kecil itu berada di kamar Adel, karena Arumi merasa malas untuk keluar kamar. Hingga siang hari Adel pun bobo, Davin dengan Arumi ngobrol di tempat tidur sebelah.

"Ini atm kamu pegang Rum" Davin menyerahkan atm selain untuk kebutuhan rumah tangga juga untuk keperluan Arumi.

"Kok dikasih aku" Arumi enggan menerima.

"Kamu kan istri aku Rum" Davin setengah memaksa.

"Ya deh, terimakasih" Arumi menerima atm tersebut. Arumi ingat jika atm ayah Seno pun bu Astiti yang pegang, padahal bu Astiti mempunyai gaji sendiri.

Seminggu kemudian, selama itu Arumi dengan Davin belum pernah ke luar rumah, tetapi pagi ini akan berangkat ke kantor.

"Mas, aku juga mau ke kosan ya" izin Arumi rupanya sudah merubah panggilan.

"Mau ngapain kamu ke kost?" Davin yang sudah mengenakan pakaian dibantu Arumi itu sepertinya keberatan.

"Mau ambil motor saja kok Mas, paling hanya sebentar" papar Arumi jika motor miliknya dititipkan ke pemilik kost.

"Nggak usah diambil, kalau kamu mau motor, beli saja" Davin berkata enteng seolah akan membeli gorengan.

"Jadi orang itu jangan suka menyepelekan Mas, mentang-mentang banyak uang" Arumi geleng-geleng kepala. Sikap Davin yang seperti ini harus diingatkan. Manusia hidup tidak selamanya berjalan lurus, ada tikungan, ada belokkan bahkan kesandung kerikil.

"Ya sudah, berangkatnya bareng aku saja" Davin akhirnya mengalah. Lalu dijawab iya' oleh Arumi.

Pagi itu Arumi bersama Adeline pergi ke kost bareng satu mobil dengan Davin yang dikendarai oleh Dirman.

"Nanti pulangnya kami jemput" usul Davin ketika sudah tiba di depan kost, bahkan Arumi dengan Adel sudah turun.

"Lah, kalau dijemput pakai mobil bagaimana bawa motornya Mas" Arumi tersenyum.

"Iya juga ya" Davin terkekeh, setelah mencium kedua wanita istri dan anak itu lalu melanjutkan perjalanan. Tiba di kantor, sudah disuguhkan setumpuk pekerjaan. Walaupun di handle Derman tentu tidak seperti jika ia sendiri yang mengerjakan.

Davin bekerja tanpa istirahat hingga tengah hari perutnya terasa lapar.

"Derman, antar saya pulang" titah Davin, siang ini ia ingin makan di rumah bersama anak istri. Mobil yang dikendarai Derman melaju cepat hanya dalam hitungan menit sudah tiba di rumah.

"Arumi sama Adel di mana Bi?" Tanya Davin ketika tiba di rumah hanya ada Malika yang tengah ngorek-ngorek ujung jempol kuku.

"Belum pulang Tuan"

"Dari pagi tadi belum pulang?!" Sentak Davin, pria itu nampak marah sekali. Capek-capek pulang demi mereka tetapi tiba di rumah mengecewakan.

"Betul Tuan" bibi menunduk takut.

"Apa aku bilang, Kak. Paling juga keluyuran istri udik Kakak itu" Malika menuang bensin dalam kobaran api.

...~Bersambung~...

1
Yunita aristya
lanjut
Widya Herida
lanjutkan Thor double Thor
Rina
Jangan berprasangka dulu Arumi , mungkin Davin mau buat kejutan buat kamu 🫢🫢🫢
Dewi kunti
berlian utk Rumi
Edi Sutrisno
selamat ulang tahun rumi
🌷💚SITI.R💚🌷
jd detektif dulu ya rumi..sispavtau berlian buat kamu rumi,,tp ga pa² ikutin aja siapa tau davin benar² berbuat curang di belakang kamu..
holipah
davin macam2 tak pites 😂😂
neng ade
hayoo ..Davin kamu harus jujur loh .. awas aja klo kamu berani macam2 di belakang Arumi .
Vajar Tri
iyahhhh kan ke gep .... apa alasan Muh papa 🤭🤭
Dewi kunti
nah loh yg introgasi ankmu dw
Lala Kusumah
nah loh ...
holipah
Thor lanjut dong
Widya Herida
lanjutkan kk
Rina
Nah lo Davin mau bilang apa kamu 🫢🫢🫢
holipah
masa lalu lgi
Anonymous
kalau davin macam macam pergi aja bawa saja anakmu Kenny biar Davin pusing urus anaknya sendiri.bukan tega sama anaknya tapi biar bapaknya kapok
Rini Maryani
lanjut papa adelia semangat thooor
🌷💚SITI.R💚🌷
knp davin berubah mulai bohonh..ada apa kira² dia seperti itu.
Mawar Desa
up lagi dong😃
Eka ELissa
siapa dia....smoga cumn rekan bisnisnya ya...Rumi.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!