NovelToon NovelToon
Suamiku Om-Om Galak

Suamiku Om-Om Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Contest / Cintapertama / Perjodohan / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:14M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Belum kering luka hatinya setelah kehilangan kedua orangtuanya dalam waktu berdekatan, Baby Aurora, seorang gadis remaja berusia 19tahun harus dihadapkan pada perjodohan dengan pria yang sama sekali tidak disukainya.

Galak, kasar dan pemarah, itulah sosok Damar Bimasakti di mata Baby.

Sedangkan dalam pandangan Damar, Baby hanyalah barang mentah di mana ia akan keracunan jika memakannya.

Akankah dua karakter yang bagai air dan minyak ini menyatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabur kemana?

Damar baru saja tiba di rumah. Ia langsung menemui bundanya yang tengah panik akibat Baby yang tiba-tiba menghilang dari rumah tanpa jejak.

“Bunda, Bambang ada kabar, belum?” tanya Damar panik.

“Mar …” Bunda Yasmin bangkit dari duduknya. “Belum ada kabar sama sekali. Bunda sudah hubungi beberapa temannya dari nomor telepon yang bunda temukan di hape Bu Rinda. Tapi tidak ada yang tahu kemana Baby. Dia itu anak perempuan, Mar, sendirian di luar itu bahaya.”

Damar menghela napas kasar. “Bunda yakin, dia kabur dari rumah? Kali cuma pergi jalan-jalan kemana gitu, Bun.”

“Dia bawa sebagian pakaiannya, Mar. Lihat, lemarinya hampir kosong! Memang Baby mau kemana pakai bawa baju?”

“Ke rumah keluarganya kali, Bun … Nginap.”

“Baby tidak punya keluarga lain lagi.”

Rasanya, Damar ikut frustrasi mendengar ucapan Bunda Yasmin. Entah kemana harus mencari Baby. “Aku lihat ke kamarnya dulu, Bun. Kali Bambang ninggalin jejak.”

Laki-laki itu segera beranjak menuju kamar Baby untuk mencari sesuatu yang mungkin bisa menjadi petunjuk keberadaan gadis itu sekarang. Namun, tidak ada apapun di sana. Damar membuka pintu lemari pakaian Baby. Sebagian ruang di lemari telah kosong.

“Bambang kemana, ya … Hape nya tidak aktif juga.”

Bunda Yasmin masuk ke dalam kamar. “Baby kabur itu semua gara-gara kamu, Mar!”

“Loh, kok aku sih, Bun?” ucap Damar seakan tak terima.

“Iya kamu. Kamu terlalu galak sama Baby, jadi dia memilih pergi dari pada menikah sama kamu. Sekarang kemana kita harus mencari Baby.” Kedua bola mata Bunda Yasmin sudah digenangi cairan bening. “Coba kamu tidak galak, Baby tidak akan kabur dari rumah.”

“Ya maaf, Bun,” Damar menarik napas dalam. Kini bukan hanya Baby yang ia khawatirkan, namun juga Bunda Yasmin. Bunda nya itu sama sekali tidak boleh stress karena akan berpengaruh bagi kesehatannya.

“Ya sudah aku pergi dulu cari Baby. Bunda tenang, ya … Sekarang Bunda istirahat dulu.”

“Hati-hati di jalan, Damar. Dan ingat, kalau Baby ketemu kamu jangan galak-galak dan jangan memaksa.”

“Iya, Bunda.”

Setelah berpamitan dengan bundanya, Damar bergegas pergi mencari Baby.

Setelah beberapa jam berkeliling dan menghubungi beberapa teman Baby, Damar tak kunjung menemukan tanda-tanda. Untuk membuat laporan orang hilang pun harus menunggu 24 jam sejak terakhir kali terlihat. Ia mulai frustrasi, harus kemana mencari.

“Bambang, Bambang! Bikin pusing saja.” Damar menepikan mobilnya, kemudian mengeluarkan ponsel dari saku jaket. Sekarang, satu-satu nya yang bisa dilakukan adalah menghubungi Ryu. Karena hanya Ryu orang terdekat Baby.

“Tidak aktif,” ucap damar setelah mencoba menghubungi Ryu. “Apa jangan-jangan Baby ke rumahnya Ryu, ya?”

*******

Sebuah pesawat mengudara di atas kota Makassar. Lima menit lagi, pesawat akan mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Sebuah kota yang akan menjadi tempat Baby memulai hidup baru dan melupakan semua hal pahit yang pernah terjadi dalam hidupnya.

Mungkin, dengan kepergiannya ini ia dapat terbebas dari rencana pernikahan dengan laki-laki galak seperti Damar. Seseorang yang tidak pernah dibayangkan Baby akan menjadi suaminya.

Pesawat mendarat mulus tanpa kendala membuat Baby bernapas lega. Ini adalah pengalaman pertamanya bepergian dengan pesawat terbang, dimana ia begitu takut saat take off dan landing.

Semua ketakutan akhirnya berlalu. Kini yang dibenaknya hanya mencari rumah kost yang akan dihuni selama berada di kota kelahiran ibu nya itu. Baby masih memiliki sisa uang yang cukup untuk menyewa sebuah kamar kost.

Baby terus mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia bisa hidup sendirian di kota yang baginya asing itu. Kota Makassar memang kota kelahiran ibunya, namun ia tidak mengenal siapapun di sana. Tidak ada keluarga atau pun teman untuk dituju.

“Tenang, Baby. Apa bedanya tinggal di sini dengan di sana? Kamu tetap sebatang kara. Setidaknya di sini tidak akan ada yang memaksa kamu untuk menikah dengan si galak Damar.”

Baby melangkah menuju lobby. Pandangannya menyapu ke setiap sudut. Semua nya normal, orang-orang keluar dari jalur kedatangan dengan tertib.

Dengan berjalan kaki, Baby beranjak keluar dari area bandara. Tadinya ingin menyewa taksi untuk mengantarnya mencari kost. Namun, mengingat persediaan uangnya terbatas, ia memilih bepergian dengan kendaraan umum saja.

*******

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Baby masih ke sana ke mari mencari kost untuk tempatnya tinggal, namun belum menemukan. Tubuhnya sudah mulai lelah.

Di larut malam seperti ini, kemana harus mencari tempat menginap. Ia tidak tahu tempat apa yang sedang dilalui.

Melewati sebuah daerah yang cukup ramai, Baby menatap orang-orang dengan heran. Di sisi jalan ada banyak wanita berpakaian terbuka. Sejak tadi pula, ada beberapa pria bermobil yang mencoba merayunya, namun Baby tak peduli.

"Tempat apa ini?" gumam nya.

Ia melirik ke sana kemari, dan sepertinya, Baby baru sadar sedang berada di daerah tempat hiburan malam. Tempat yang cukup berbahaya baginya.

Gadis itu baru akan melangkah pergi. Tiba-tiba, dari kejauhan terdengar bunyi menyerupai sirine mobil polisi. Suasana yang tadinya cukup tenang, berubah panik saat beberapa wanita yang berdiri di sisi jalan berlarian ke sana ke mari. Baby yang tidak mengerti hanya menatap heran.

Tampak beberapa wanita berpakaian setengah terbuka diseret polisi untuk naik ke sebuah mobil. Sepertinya ada razia. Tidak ingin ikut tertangkap Baby pun berusaha bersembunyi. Akan tetapi terlambat, dua orang polisi sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Sedang apa kamu di tempat seperti ini?" tanya seorang polisi.

"Saya ... Cu-cuma kebetulan lewat, Pak!" jawab Baby takut-takut.

"Kebetulan lewat? Boleh lihat tanda pengenal?"

"Maksudnya KTP? Iya, saya ada, kok."

Baby membuka tas ranselnya, untuk mengambil dompet. Namun, setelah mencari, dompetnya ternyata tidak ada di dalam tas.

Dompetnya mana? Tadi kan ada di dalam tas waktu makan di warung. Dalam batin Baby. Ia terlihat mulai panik.

"Tidak punya KTP ya?"

"Ma-maaf, Pak! Sepertinya dompet saya jatuh atau ketinggalan tadi."

"Jelaskan di kantor saja!" Tanpa basa basi, dua polisi membawa Baby menuju sebuah mobil.

Baby berusaha memberontak sembari menjelaskan bahwa dirinya hanya kebetulan lewat, namun sepertinya para polisi itu tidak begitu peduli.

*****

Pagi harinya ...

Damar dan Bunda Yasmin masih menginap di rumah Baby, dengan harapan Baby segera pulang.

Pagi itu Damar sedang mengutak-atik beberapa barang di kamar Baby. Bunda Yasmin masuk ke dalam kamar dan mendapati Damar seperti mencari sesuatu.

"Kamu cari apa, Mar?"

"Cari kardus hapenya Baby, Bun," jawab Damar membuat kening Bunda Yasmin mengerut.

Ini pertama kalinya Damar tidak menyebut nama Bambang. Sepertinya efek khawatir telah merubahnya. Semalam, Damar mencari Baby kemana-mana hingga hampir pagi.

"Buat apa kardus hape?"

"Buat lacak keberadaannya Baby. Kan bisa dilacak pakai nomor IMEI."

"Oh ..." Bunda Yasmin pun membantu Damar mencari.

Rencananya hari ini, Damar akan melaporkan hilangnya Baby. Kebetulan ia memiliki beberapa teman di kepolisian yang mungkin dapat membantunya melacak keberadaan Baby melalui kode IMEI ponselnya. Namun, setelah hampir satu jam mencari tidak ada apapun di sana.

"Mungkin sudah dibuang, Mar." Bunda Yasmin tampak lelah, sebab semalam, wanita paruh baya itu juga menunggu Baby hingga hampir pagi.

"Ya sudah, tidak apa-apa. Masih banyak cara lain untuk cari Baby. Bunda istirahat saja, ya. Biar aku yang cari Baby."

"Cepat temukan Baby, Mar. Bunda khawatir ada apa-apa sama dia."

"Iya, Bunda."

Setelah berpamitan, Damar segera berangkat ke kantor. Hari ini ia akan mengajukan cuti agar bisa fokus mencari Baby.

"Kenapa, Mar? Lemas gitu?" tanya seorang wanita yang merupakan sahabat Damar.

"Iya, Mbun. Belum tidur, sih."

"Kenapa?"

"Habis cari Baby. Dia kabur dari rumah."

Sontak sepasang netra gadis berkacamata itu membeliak. "Baby, yang dijodohkan Bunda dengan kamu? Dia kabur dari rumah?"

"Iya, Mbun. Tidak tahu harus cari kemana, soalnya tidak ada petunjuk apapun. Teman nya tidak ada yang tahu kemana dia."

"Kamu sudah lapor polisi?"

"Rencana hari ini. Makanya mau izin cuti dulu." Damar melirik ke arah pintu sebuah ruangan. "Bu Siska sudah datang?"

"Belum."

Damar menyandarkan punggungnya di kursi. Rasa lelah dan mengantuk kembali menjalar. Namun, mencari Baby lebih penting untuk saat ini.

"Mar, tolong editin video ini, Dong. Semalam Baron kirim Video razia PSK di salah satu tempat hiburan di Makassar."

"Kamu ajalah, Mbun. Lagian Baron kan satu tim sama kamu."

"Pelit, kamu Mar!"

"Ya sudah, sini, sambil nunggu Bu Siska!"

Damar mendengus kesal. Sebab dirinya sama sekali tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu. Damar lebih tertarik dengan berita politik atau yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat.

Ia terlihat serius memutar ulang video mentahan yang direkam oleh rekan seprofesinya yang sedang bertugas di kota seberang.

Tampak beberapa wanita berpakaian minim di gelandang ke kantor polisi.

Seketika kedua bola matanya membulat, saat mendapati Baby berada di antara beberapa wanita berpakaian minim.

"Baby? Di Makassar?" ucap Damar keheranan.

Embun yang terkejut kemudian ikut melihat video di layar laptop itu.

"Iya, benar itu Baby, Mar!" seru Embun. "Jadi Baby kabur ke Makassar?"

"Dasar Bambang, ngapain kabur ke Makassar segala sampai kena razia," gerutu Damar.

Damar segera mengeluarkan ponsel dari dalam tas ranselnya, kemudian menghubungi seseorang.

"Halo, Yan. Tolong carikan tiket penerbangan ke Makassar hari ini. Yang paling cepat, ya."

******

visual

1
Inooy
cerita nya betul2 seru,,dr sedih smp kluar air mata..tegang bikin hati dag dig dug d tambah ke-absurd-an Damar 👍👍👍
biarpun bab nya pendek tp cerita nya g bikin nanggung..cerita tetap berkaitan dgn apik, biasa nya klo bab pendek cerita suka kluar jalur dn suka loncat2 g jelas..d sini g ada loncat cerita tanpa bisa d mengerti aq, smua nya terkonsep..
skalipun d sini ada tokoh dr cerita lain tp aq bisa menikmati nya tanpa hrs membaca cerita sebelum nya..benar2 cantik nih cerita, qta g d bikin emosi tingkat dewa, g ada pelakor2an..pokok nya mantaaaap 👍👍👍👍..dn d sini tdk menceritakan seorang CEO kaya raya yg punya kuasa at seorang dokter kaya raya, tp d sini menceritakan seorang jurnalis yg memperjuangkan keadilan..benar2 lain dr pada yg lain!!!

TOP deh bwt ka CHICHA..makasih ka cerita nya, aq benar2 menikmati nya...🙏❤️🤌⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
Inooy
akhir nya selesai jg kisah Bambang dn Markonah 🤣🤣🤣🤣
Inooy
beneran otak nya Damar udh ngegeser niih, tp bikin ngakak lho celetukan nya...🤣🤣🤣🤣🤣
Inooy
maklum bun otak nya Damar udh lama geser jd g bakalan berubah2..🤣
Inooy
iih Damar segitu udh punya anak jg tetep aj k Baby manggil nya Bambang..gimana nanti klo anak mu udh pinter ngomong trus ikut2an kamu manggil mama nya BAMBANG?! 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Inooy
iya nih bun, Damar klo ngomong suka sembarang..mana ada bayi dlm kandungan bisa nyakitin mama nya??
emg Damar suka asal niiih,,kaya nya ngegeser tuh otak nya gara2 liat Baby kesakitan mo ngelahirin..😅
Inooy
huahahaha kamu tuh Maar..Mar, g k ibu nya g k anak nya yg blm mo lahir tetep aj ngomong nya kaya begitu ajaah.....
Inooy
iiih s Damar bisa2nya ngejailin aj Embun yg lg sedih...
Inooy
huahahahaha kena deeeh Embun d prank ma Damar 🤣🤣🤣🤣🤣
Inooy
aq curiga nih ma bunda, jangan2 bunda nya Damar bkn orang sembarangan niiih...🤔
Inooy
hihihi aq lupa lg nih ma om botak 🤭🤭
Inooy
waduh knapa jd Embun terlibat jg...?
jangan jangaaaaaan,,ooh tidaaak!!!!! 🙈🙈
Inooy
makin tegaaaaang..🙈
Inooy
untung kamu dengar smua kebenaran nya Mar, ternyata Ryu g 100% salah..dia melakukan itu demi kamu Mar, biar kamu g terjatuh k lubang kesalahan..dn Ryu jg udh curiga dgn Tria krn banyak data2 rahasia perusahaan papi nya yg bocor...
ternyata Tria yg kamu agung2kan ternyata g lebih dr wanita murahan dn licik!!!
Inooy
jd tegang niiih.....
Inooy
kluar deeh bar bar nyaaaa 🤣🤣🤣
kamu salah mencari lawan Tria, Baby ini kan biasa demo jd g bakalan takut melawan kamu..😅
Inooy
eng..ing...eeeeng,,siap2 bom meledak Damaaaarr!!!
Inooy
oooh Ryu hati mu benar2 baik dn tulus, sesakit apapun perlakuan Damar k kamu..kamu terima dgn ikhlas asalkan Baby mendapatkan orang yg tepat,,yg bisa melindungi nya dn bisa memberikan kebahagiaan..dn Damar orang yg bisa memberikan smua nya walaupun lewat perjodohan yg udh d atur ma orangtua nya Baby..
dn kamu Ryu,,kamu orang yg benar2 amanah memegang janji..👍😍
Inooy
ternyata Tria hanya memanfaatkan kebucinan Damar demi sebuah data....
Inooy
ooohh Ryu napa kamu lakukan ituuu???
ternyata kamu lakukan hal2 yg bikin Damar emosi tingkat dewa tuh agar Damar menjauhi Tria???
knapa g terus terang aj Ry,,kasian liat nya kamu d hajar habis2an ma Damar dn d jauhi Damar....🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!