adinda shadiqa seorang wanita cantik dan cerdas asal kota Bandung, di besarkan oleh keluarga sederhana menjadikan nya wanita yang mandiri dan jauh dari kata manja.
ayah nya seorang buruh pabrik tekstil dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa, berkat kecerdasan nya ia lulus dengan nilai terbaik atau cumlaude sehingga ia bisa masuk ke salah satu perusahaan terbesar di kota Bandung
Dinda yang tak pernah memikirkan urusan hati kali ini harus merasakan getaran cinta terhadap atasan nya .
bagaimana kelanjutan kisah cinta adinda? selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
benih angkasa
Siang itu menjadi siang pertama bagi mereka
Dinda tertidur di pelukan Devin, hingga hari sudah hampir malam mereka baru terbangun dari tidurnya
Dinda membuka matanya dan wajah sang suami serasa tepat di depan wajahnya
" kamu tampan mas" ucap Dinda mengelus pipi Devin
" kamu juga cantik sayang " ucap Devin
Dinda terkejut
" aku fikir kamu masih tidur mas " kata Dinda
" aku sudah terbangun dari tadi sayang begitu juga di bawah sana " Devin menarik tangan Dinda agar memegang juniornya
Mata Dinda melotot " iiihhh kamu ya... Ga ada puasnya " omel Dinda
" untuk tubuh seindah dan senikmat kamu aku ga akan puas sayang " ucap Devin mencium bibir Dinda
Dinda mendorong tubuh Devin " aku laper mas " ucap Dinda
" astaga mas sampai lupa, kita melewatkan makan siang " kata Devin
" ayo mandi setelah itu kita keluar cari makan " ucap Devin
Dinda mengangguk dan mereka mandi bergantian karena jika mandi bersama urusan nya beda lagi
...
beberapa waktu kemudian mereka sudah selesai mandi
" astaga mas Devin ini leher dan dada aku jadi kaya macan begini " gerutu Dinda
" kenapa sayang, kok ngedumel sendiri " kata Devin
" ini liat ulah kamu, gimana aku bisa keluar kalau gini, malu mas " kata Dinda
" ga apa-apa din, itu artinya kamu udah ada yang punya " kata Devin cengengesan
akhirnya Dinda menggerai rambutnya untuk menutupi lehernya yang banyak tanda merah itu
Dinda dan Devin makan disebuah resto mewah favorit Devin
Ketika selesai makan elena menghampiri mereka
" waw... pasangan bahagia " ucap elena sambil bertepuk tangan
" hebat ya seorang sekertaris yang berhasil menggoda bos nya hingga dinikahi " hina elena
" jaga mulut kamu El " kata Devin
" kamu marah? ga suka wanita murahan ini aku hina " ucap elena hati nya memanas melihat tanda merah di leher dinda
" aku yang lebih terhina Devin, kamu dan keluargamu mencampakkan aku begitu saja seperti sampah " ucap elena menggebu
" sejak awal aku sudah bilang aku tidak akan pernah mau di jodohkan kenapa kamu terus berharap? " ucap Devin
" mama mu yang selalu memberikan ku harapan tapi sekarang dia membuang ku begitu saja karena wanita ini " kata elena
" jangan pernah berharap hidup kalian akan bahagia , camkan itu " ancam elena
" mas... Udah g usah di dengerin " kata Dinda menenangkan devin
" lebih baik kita pulang aja " kata Dinda
Lalu mereka pulang ke rumah Dinda
tin ( suara klakson mobil Devin )
satpam langsung membuka kan pintu gerbang untuk Devin
" terimakasih pak " ucap Devin
" malam pak Bu " ( karena sekarang mereka sudah menikah jadi panggilan para pekerja berubah menjadi bapak dan ibu
" malam " jawab Devin
" tadi ada teman Bu Dinda kesini " kata satpam
" siapa pak? " tanya Dinda
" namanya Selly Bu, tadi dia kesini sambil nangis kaya nya lagi dapat masalah " kata satpam lagi
" Selly, " Dinda dan Devin saling pandang
" ya sudah terimakasih biar nanti saya hubungi saja " kata Dinda lalu mereka masuk ke dalam
" mas aku mau bersih-bersih dan ganti baju dulu ya " kata Dinda
" iya, sekalian bilang bibi buatin jus mangga ya " kata Devin
" iya " lalu Dinda melenggang pergi
" BI... Bibi... " panggil Dinda
" iya Bu " jawab bibi
" buatin mas Devin jus mangga ya bi, terus antarkan ke rumah keluarga " kata Dinda
" baik Bu " Bibi berjalan menuju dapur dan Dinda naik ke atas untuk mandi
....
Beberapa menit kemudian
Dinda turun menghampiri Devin yang sedang main PS di lantai bawah ternyata sudah ada Doni dan Mira disana
" eh... Ada kalian, udah lama? " sapa Dinda
" baru aja sampe " jawab Doni sambil melirik Dinda
" ya salam.... Ada yang sikat abis-abisan nih " kata Doni melihat banyak tanda merah di leher dinda
" kampret... Sirik aja Lo " kata Devin
Mira tertawa dan Dinda memerah menahan malu
" kita buat tanda seperti itu yuk sayang " ucap Doni pada Mira
" sembarangan " omel Mira
" hahahaha... Kawin dulu " ejek Devin
" iya... Jangan lama-lama pacaran mir, pacaran setelah menikah kan lebih enak mie, bebas mau ngapain aja " kata Dinda
" tau nih masih belom boleh aja gue bawa orang tua ke rumah nya " ujar Doni
" sabar mas,,, aku mau lihat perubahan kamu dulu " kata Mira
" makanya don, jadi orang tuh yang bener jadi ga susah-susah amat ngeyakinin hati cewek " ujar Devin meledek Doni
kringg-kringg ( ponsel Dinda berdering)
" Selly " gumam Dinda
" hallo sel " sapa Dinda
" hallo din " jawab Selly sambil terisak
" Lo kenapa sel? " tanya Dinda
" cerita nya panjang din, tadi gue ke rumah Lo tapi Lo nya ga ada " kata Selly
" iya tadi gue keluar sama mas Devin"
" sekarang Lo dimana? Gue ke rumah Lo sekarang ya " ucap Selly
" iya boleh-boleh gue udah di rumah, ada Mira dan mas Doni juga disini " kata Dinda
" oke gue kesana " ucap Selly
" kenapa ya dia? Tanya Dinda
" ga tau... Akhir-akhir ini gue jarang banget ngobrol sama doi, sibuk Mulu " kata Mira
" patah hati kali " kata Doni
" dia tuh jomblo mas " ucap Mira
" oh " Doni ber oh ria
Doni dan Devin makin asik main game sedangkan Mira dan Dinda bercerita di sofa sambil menemani para cowo yang sedang seru
30 menit kemudian Selly tiba di rumah Dinda
tingtong ( suara bel )
" sell... " panggil Dinda ketika membuka kan pintu
" Dinda... " Selly memeluk Dinda dan menangis
Mira menghampiri
" sell,,, Lo kenapa? " tanya Mira
Selly masih terisak tanpa menjawab
" ayo ayo masuk dulu, duduk dulu biar Lo lebih tenang " kata Dinda
Dan mereka membawa Selly Duduk di sofa, Devin dan Doni yang sedang asyik bermain game pun menyudahi permainan nya karena Selly terlihat sangat kacau
" Bi... " panggil Dinda
" iya Bu " jawab bibi
" buatkan teh hangat untuk Selly ya " titah Dinda
" baik Bu "
Tak lama teh hangat datang dan Dinda meminta Selly meminumnya
" minum dulu sell, tenangin diri Lo dulu " kata Dinda
setelah Selly sedikit tenang baru lah Dinda mencoba bertanya
" sell ada apa? kenapa Lo kaya gini? " tanya Dinda
Selly menatap Devin dan Doni
" kalau Lo ga nyaman sama kita ga apa-apa kita keluar aja sell" kata Devin
" ga usah pak Devin pak Doni, lebih banyak yang tau mungkin akan lebih membantu saya " ucap Selly
" sell, panggil mas aja sama kaya Dinda dan Mira, kalau bukan di kantor anggap aja kita kakak kamu " ucap Devin dan di angguki Doni
" makasih mas Devin, mas Doni " ucap Dinda
" jadi kenapa sell? " tanya Dinda lagi
" Din... Gue bodoh, gue ga ikuti saran dari Lo " kata Selly kembali berurai
" maksudnya? " tanya Dinda, mir menyimak dengan serius
" gue udah kemakan rayuan nya mas angkasa dan sekarang gue hamil " ucap Selly
" apa???? " Dinda dan Mira menjawab bersamaan
Devin dan Doni mengusap wajahnya kasar
" terus gimana? Lo udah bilang sama dia kalo Lo hamil? " tanya Mira
" udah... Tapi dia ga mau tanggung jawab, dia malah suruh gue buat aborsi " tangis Selly semakin pilu
" astaga... Lelaki macam apa dia " kata Dinda
" dasar kurang ajar " ujar Doni
" gue juga suka Main perempuan tapi kalo benih gue udah bertunas gue ga mungkin bunuh anak gue sendiri, kebangetan tuh monyet " kata Doni kesal
" dia malah tuduh gue sering tidur sama laki-laki lain, padahal jelas-jelas dia tau gue masih perawan waktu dia lakuin itu ke gue, gue harus gimana din??? Anak ini butuh ayah??? " tangis Selly
" mendingan kita datengin bareng-bareng tuh orang, suruh dia tanggung jawab sekarang juga " kata devin
" iya bener Vin, gue yakin jam segini dia ada di club, ayo kita samperin dia " ucap Doni
" eh... tunggu, aku ganti baju dulu " kata Dinda
" iya udah sana " kata Devin
Setelah Dinda ganti baju mereka pergi bersama-sama
lope lope dah