NovelToon NovelToon
Menanti Hati ( Nadira)

Menanti Hati ( Nadira)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Poligami
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nonny Afriani

Nadira, gadis yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan ini, karena perjanjian kedua orang tuanya dulu sewaktu mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah. Bagaimna nasib pernikahan tanpa cinta yang akan di jalani Nadira?? Apakah akan ada benih cinta hadir? Atau Nadira memilih mundur dari pernikahan karena perjodohan ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 14

Nadira makan dengan sangat lambat. Hanya tiga suapan yang sanggup di telannya. Semangat hidup Nadira telah hilang. Semua yang berada di meja makan menatap Nadira. Saat Nadira meletakkan sendok dan ingin beranjak pergi dari kursi yang di dudukinya.

" Apa masakan Mama tidak enak, Sayang? "

Mama bertanya melihat Nadira menyelesaikan makan siangnya.

" Enak, Ma. Hanya saja, saat ini Nadira ingin ke kamar. Maaf kan Dira, Ma."

Nadira menatap Mama mertuanya sendu, lalu beranjak dari kursinya, setelah berpamitan kepada semua orang yang berada di situ. Mama tersenyum tipis. Dan mereka pun kembali menyelesaikan makan siangnya.

Waktu beranjak menjelang sore, saat ini Nadira masih betah berada di kamar. Alby pun masuk ke kamar. Alby menatap sekeliling, dirinya melihat Nadira sedang duduk di balkon kamar. Menatap lurus ke depan. Alby mendekatinya. Lalu duduk di sebelahnya.

" Apa yang sedang kamu pikirkan, Dira? "

Nadira mengerjapkan matanya. Setetes air mata jatuh kembali. Entah sudah berapa banyak air mata Nadira jatuh sejak kepergian orang tuanya. Nadira menggelengkan kepalanya pelan.

" Tiga hari lagi, kita akan pulang ke Jakarta. Karena Papa dan Mama akan berangkat ke luar negeri, untuk melakukan perjalanan bisnis. Om Hendra dan Tante Dwi pun akan kembali ke Bali. Masa cuti mereka telah selesai. "

Alby mencoba berbicara pelan- pelan pada Nadira. Alby takut Nadira berpikiran bahwa mereka tak memahami perasaannya.

" Ya, baiklah. "

Hanya itu yang Nadira ucapkan. Lalu ia masuk ke kamar. Alby hanya menatap Nadira. Alby tak bisa membohongi hatinya. Bahwa saat ini yang dia lakukan adalah tak lebih dari sebuah tanggung jawab.

Waktu cepat berlalu, hari ini Mereka semua akan kembali ke rumahnya masing-masing. Alby dan Nadira akan pulang ke Jakarta. Tante Dwi dan Om Hendra akan pulang ke Bali. Om Hendra bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit besar disana.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga setengah jam, akhirnya Nadira dan Alby tiba di rumah. Nadira masuk ke rumah dengan langkah gontai. Selama di perjalanan pun Nadira lebih banyak diam, dan melamun.

" Biar aku saja yang membawanya. "

Saat Nadira akan membawa sebuah koper yang berisi beberapa lembar pakaian milik Ayah dan Bundanya. Dira sengaja membawanya, sebagai pengobat di saat rasa rindu hadir di hatinya. Nadira melangkah ke kamar. Di ikuti Alby dari belakang. Setelah Nadira masuk, dan Alby meletakkan koper tersebut. Alby sempat berpesan.

" Kalau kamu ingin sesuatu, kamu bisa bilang ke aku. Istirahatlah. Kamu pasti lelah."

Alby pun meninggalkan Nadira sendirian. Nadira bergegas membersihkan tubuhnya. Lalu merebahkan tubuhnya ke tempat tidur.

Nadira terbangun, ketika suara ketukan pintu terdengar. Ia mengerjapkan matanya. Ternyata Alby yang mengetuknya.

" Dira, aku harus pergi sekarang. Ada sesuatu yang penting, aku sudah pesankan makanan. Sebentar lagi akan datang. Tidak apa kan, kalau aku tinggal? "

Alby berkata sesekali melihat jam di tangannya, dan dengan ponsel di telinganya. Nadira hanya mengangguk. Setelah itu, Alby pun pergi. Namun masih terdengar kalau Alby meminta seseorang untuk tetap mencegah orang lain pergi.

" Tolong halangi dia agar jangan pergi. Sebentar lagi , aku akan sampai. Bram, please. Aku gak mau kehilangan jejaknya lagi."

Seperti itulah ucapan yang di dengar Nadira saat Alby tergesa-gesa keluar dari rumah. Nadira pun berjalan menuju pintu. Dan menutupnya kembali. Nadira tidak tahu, siapa yang ingin di cegah oleh Alby. Sampai Alby sangat tergesa-gesa.

*

**

***

**Assalamualaikum readers

Terima kasih yang masih setia,tetap dukung cerita ini ya say, kalian dukungan sangat berarti...

love you ..😘😘😘**

*

**

***

1
Khairul Azam
anak lambat laun akan dewasa, membesarkan anak tnpa harus rijul jg bisa, lha klo hati udah disakiti dan klo rujuk bakal hidup seumur hidup bakal keinget trs tu luka
Khairul Azam
sekarang gini lho, duly pas sifa masih ada, kayaknya si alby gak berusaha mendekati dira miski gak untuk dira setidaknya untuk anaknya, setelah sifa gak ada dia datang coba klo sifa masih ada, masihkah alby akan seperti ini. aku oikir nggak akan
Khairul Azam
jgn bilang dira egoiz atau apalah, salahkan si alby. menurutku menduakan pernikahan apa pun iti alasanya ttp slh apa lagi nympk hamil
Khairul Azam
aku kafang heran sama pembaca ini, sakit tau dibohongi suami yg dipercaya, nikah tanpa kasih tau istri pertama, dan lebih memilih istri kedua padahal isttinya sedang hamil, dia kasihan sama sifa tp gak kasihan sama dira, hello mbak embak/ ibi ibu seandainya smpean" diposisi dira mau digituin? aneh deh
Khairul Azam
gak ada tuh aku simpati atsu kasihan sama sifa atau ibunya dan alby
Khairul Azam
apapun alasanya apa yg dilakukan alby gak dibenarkan, salah sangat salah, apalagi nympk hamili sifa, menolong bisa dgn cara lain
Linda Febri
Luar biasa
nissa
Memmmeekkkrhkhrhk
Etha Margaretha
egois dan munafik
Etha Margaretha
lebay !
Khairul Azam: hee bukan lebsy ya, klo mbak diposisi si Dira mau digituin
total 1 replies
Etha Margaretha
baca tinggal baca ribut aja ini komentar netijeng
Khairul Azam: apa gunanya ada kolom komentar klo gak buat komentari
total 1 replies
Tsalis Fuadah
coba aja syifa g keguguran n g mati,,,,, aq yakin alby akan jd lelaki yg lebih pecundang dr ini,,,,, akan byk hal yg membuat ibu n anak itu lebih sakit lagi karena adanya syifa n anaknya,,,,,,, lelaki kek gini mo diberi kesempatan,,,,, ntar temennya mo bundir dikawinin dah tu hadehhhhh
Khairul Azam: bener, pas awal cereai alby jg gak peduli sama si dira cuman sama sifa aja.
total 1 replies
Tsalis Fuadah
terpaksa konon tp dikelonin juga,,,,, maruk itu,,,,, ia sih halal,,,, k9k bisa za,,,,, bisa laki laki mah gitu,,,,, terpaksa kok sampek celup g salah bang,,,,,,
Nenie Chusniyah
sedih bacanya..pergilah dira
Devani Eva
kerennn author aku Anak Medan juha nih Salam kenal ya
Nonny Afriani: salam kenal kembali kakak...😊
total 1 replies
Devani Eva
aku hadir author
salam kenal yah 🙏 🌹
Ida Widyawati
Luar biasa
ardi yanti
aneh, byk yg bilang dira egois tanpa memikirkan mentalnya saat tau suaminya lbh memilih wanita lain dgn dalih yg gak masuk akal, dibutuhkan seoeang ibu yg kuat mentalnya utk membesarkan anak yg hebat secara jiwa raga
Khairul Azam: iya aku kadang aneh sama mereka yg bilng begitu, coba klo mereka diposisi sidia bisa nggak menerima
total 1 replies
Kg Mughni Siddiq
seharusnya dira pergi dulu dari hidup Albi, biar Albi ngerasain kehilangan, kalo langsung gitu emang kurang greget sih, enak banget si Albi
Kg Mughni Siddiq
duh thoooor,😭😭😭😭😭😭😭terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!