Seorang gadis duduk di atas batu besar, tubuhnya terlihat lemah dan lemah. Namun tatapan matanya setajam elang, auranya dingin dan masih di penuhi kekejaman.
Dia baru saja menyadari bahwa dirinya telah melakukan perjalanan waktu dan masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah dari keluarga petani miskin.
Sebelumnya, dia merupakan seorang permaisuri yang tidak diinginkan, pada saat peperangan, dia menggadaikan jiwanya kepada raja iblis Mo Yan demi untuk bisa menyelamatkan seluruh rakyat kekaisaran.
Di kehidupan pertamanya, dia merupakan seorang pembunuh profesional yang paling ditakuti di dunia modern. Sayangnya dia harus kehilangan nyawa, hanya untuk menyelamatkan seorang bayi berusia 7 bulan yang terjatuh dari lantai 27 dan kini dia kembali dengan ruang dan sistem di tangannya.
Siapa yang berani berurusan dengan gadis kecil yang telah 3x mengalami perpindahan waktu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membalas Anggota Keluarga Wei Lama
Wajah Wei Qingluo berkedut mendengar pembicaraan ketiga orang pria itu, dia yakin bahwa mereka merupakan anggota keluarga Wei lama, yang telah mengetahui tentang kegiatannya di kota Dali.
'Sepertinya mereka cukup cepat mendapatkan informasi, padahal jarak antara kota xinjiang dan kota nanjiang cukup jauh'
Wei Qingluo melihat beberapa kerikil yang cukup tajam, dia segera memungutnya satu persatu, kemudian memasukkannya ke dalam tas kecil yang di bawanya. Gadis itu melompat ke atas pohon yang cukup rindang, sehingga menutupi seluruh tubuhnya.
Tanpa ragu, dia melemparkan satu persatu kerikil itu ke arah tiga orang pria yang baru saja akan melangkah untuk mendekat ke arah rumah bambu, hingga berhasil melukai kening mereka.
"Sial! Siapa yang melempar ku?" tanya salah seorang pria, suaranya agak sedikit meninggi, mengingat keningnya terasa sangat sakit dan mengeluarkan darah. Dua orang pria yang berdiri di sebelahnya juga merasakan hal yang serupa.
"Perhatikan baik-baik, jangan sampai perbuatan kita diketahui oleh warga desa!" jawab pria yang lain.
"Apa yang kau katakan? Semua orang sudah beristirahat, tidak mungkin ada yang berkeliaran tengah malam seperti ini!" jawab pria lain dengan sembrono.
"Kendalikan suaramu, kau bisa membangunkan mereka! Kita harus segera masuk dan mencuri seluruh koin perak yang didapatkan oleh gadis pembawa sial itu!"
"Ya, gadis sialan itu berani bermimpi untuk menikmati uang yang seharusnya milik kita, ayo beri dia pelajaran!"
"Jangan melukai dia terlalu parah, jika tangan dan kakinya masih utuh, aku yakin kita masih bisa memanfaatkan gadis itu untuk mendapatkan uang."
"Kau benar, kakak ketiga. Akan lebih baik jika membiarkan gadis itu terus bekerja, untuk mencukupi kebutuhan keluarga kita. Meskipun kakak kedua memiliki harta yang berlimpah, namun istri barunya itu benar-benar sangat menyebalkan, dia sepertinya sengaja menyembunyikan seluruh harta milik mereka di tempat lain!"
"Kau tidak perlu khawatir, cepat ataupun lambat, kakak kedua pasti akan menyerahkan seluruh biaya pengelolaan rumah pada ibu, lagi pula dia adalah anak yang berbakti!"
Diskusi ketiga orang pria itu terdengar, membuat wajah Wei Qongluo terlihat semakin jelek. Dia ingin sekali mencabik-cabik ketiga orang itu, karena selalu meremehkan keluarganya. Apalagi semenjak kakak kedua mereka yang merupakan ayah dari pemilik tubuh yang ditempati oleh Wei Qingluo saat ini diangkat menjadi salah seorang hakim daerah.
Ketiga orang pria itu terus berjalan, hingga akhirnya mereka sampai di depan pintu masuk rumah bambu. Namun baru saja salah seorang pria mengulurkan tangannya dan berniat untuk membuka pintu tersebut, sebuah cahaya melintas, kemudian menggores pergelangan tangannya hingga mengucurkan xarah segar membuat dua orang yang lain seketika langsung melompat karena kaget.
Prang...
Terdengar suara benda jatuh yang membuat ketiga orang itu langsung saling berpandangan, mereka menunduk dan menyadari ada sebilah pisau yang terlempar, hingga membuat salah seorang diantara mereka terluka.
"Sial!" pria yang terluka itu merasakan kebas dan perih pada tangannya, darah masih terus mengucur dengan sangat deras, membuat wajah dua orang pria yang lain seketika panik.
"Xiaodong, apa yang terjadi denganmu?"
"Paman, tidakkah kau melihat bagaimana pisau itu terbang dan melukai pergelangan tanganku? Jika seperti ini terus, kemungkinan besar aku akan mengalami kematian karena kehabisan banyak darah." jawab pria itu sambil meringis.
"Biarkan aku yang mencoba, kita tidak memiliki banyak waktu dan harus segera menemukan perak-perak itu, sebelum mereka terbangun." pria yang sebelumnya dipanggil paman itu berbicara, kemudian menarik tangan Wei Xiaodong ke belakang dia membawa sesuatu dan berniat untuk mencungkil pintu yang terkunci.
"Hati-hati!" pria yang berdiri di sebelahnya memperingatkan, dia segera merobek sebagian pakaiannya, kemudian membalut luka di pergelangan tangan Wei Xiaodong dan mengencangkan ikatannya.
Wei Qingluo menatap ketiga sosok itu dengan mata yang dipenuhi oleh kebencian, pandangannya terlihat sangat dingin, bibirnya tidak berhenti berkedut, semenjak mendengar pembicaraan ketiga orang itu.
Dia kembali menarik kerikil dari tas kecil miliknya, kemudian melemparkan ke arah orang-orang itu. Meskipun saat ini kekuatan dan juga kemampuannya berada di tingkat yang cukup rendah, namun untuk melemparkan kerikil bukanlah pekerjaan yang sulit. Dia bahkan mengerahkan sedikit tenaga dalamnya, untuk membuat ketiga kerikil yang dilemparkan itu tepat pada sasaran.
Puk! Puk! Puk!
Beberapa kerikil tiba-tiba saja mengarah pada ketiga orang pria, Wei Qingluo mengarahkannya pada setiap titik saraf, agar membuat ketiga orang itu terjatuh dan tidak berdaya. Tak lama kemudian, satu persatu dari mereka mulai menjatuhkan diri, wajah mereka terlihat pucat, seolah-olah telah bertemu dengan hantu.
Wei Qingluo mencibir, ketiga orang pria itu bukanlah sosok yang kuat, mereka hanya berani menindas yang lemah, namun takut pada orang yang memiliki latar belakang.
Mengingat Wei Qingluo tinggal bersama keluarganya di tempat itu, mereka terburu-buru pergi dari kota nanjiang, hanya untuk merampas semua hal yang dimiliki oleh sepupunya.
Kelopak mata gadis itu tiba-tiba saja berkedip, kali ini dia memiliki sesuatu untuk membuat ketiga orang yang berasal dari keluarga Wei lama merasakan sedikit pembalasan.
Tangan kecilnya merogoh tas, kemudian melemparkan beberapa kerikil kembali hingga membuat ketiga orang pria itu langsung melindungi kepala mereka.
Matanya terus berkeliling, untuk mengetahui arah dari orang yang saat ini telah menjadi musuh tersembunyi. Wei Qingluo tersenyum tipis melihat kepanikan di wajah ketiga orang itu.
"Siapa yang sebenarnya telah mengincar dan melempari kita batu?" salah seorang pria bertanya dengan sangat geram. Meskipun saat ini tangan dan kakinya terasa sangat sakit, namun tidak menurunkan sikap sombongnya sama sekali.
"Pelankan suaramu!" pria yang lain melotot saat mendengar kecerobohan pemuda itu, wajahnya nampak menyesal karena telah membawa Wei Xiaodong, sehingga membuat rencana mereka akhirnya sedikit ditunda.
Angin berhembus dengan sangat pelan, mereka yang memiliki ketajaman tinggi pasti akan merasakan ada sesuatu hal yang tidak beres di tempat ini.
"Dari mana datangnya angin itu?" Wei Xiaodong kembali berbicara, namun tak lama kemudian ketiga orang pria itu segera terjatuh, nampaknya mereka menghirup sesuatu dari asap milik Wei Qingluo.
Sudut mulut gadis itu melengkung, membentuk bulan sabit. Dia segera muncul, kemudian menyeret ketiga orang pria itu ke arah tanah milik para penduduk desa.
Pada zaman itu, reputasi adalah hal yang utama, sehingga siapapun yang memiliki reputasi buruk, akan sangat sulit untuk mendapatkan pasangan yang baik, bahkan keluarga mereka bisa saja dikucilkan.
Mengingat hal itu, Wei Qingluo segera memanggil Fei Fu, dia menyuruh pria itu membuka seluruh pakaian ketiga orang anggota keluarga Wei lama dan menumpuk tubuh polos mereka diantara semak-semak. Pasti ada akan ada pertunjukan yang menarik, saat warga desa itu keluar dari rumah dan berniat untuk mengurusi ladang keesokan harinya.
Sudut mulut Fei Fu berkedut, dia terlalu meremehkan kemampuan Nyonya mudanya. Gadis itu tidak hanya pandai dalam memasak ataupun berburu, namun juga sangat cerdas untuk membalas kejahatan yang diperbuat oleh orang lain.
Ini akan menjadi sebuah rumor yang sangat beracun bagi ketiga orang anggota keluarga Wei lama, mereka harus menundukkan wajahnya di masa depan, karena akan selalu menjadi bahan tertawaan banyak orang.
Apalagi posisi yang saat ini diminta oleh Wei Qingluo kepada Fei Fu benar-benar akan membuat kesalahpahaman besar, sehingga siapapun yang melihatnya pasti akan berpikiran bahwa ketiga orang pria itu memiliki kebiasaan yang menyimpang.
"Hahaha... Tiga orang pria bengkok berkumpul, besok pagi para pembuat rumor pasti akan menyebarkan berita yang sangat menyegarkan!" ucap Wei Qingluo sambil berjalan dengan sangat santai menuju ke rumah bambunya.
sampai tidak berkedip aku membacanya ini yang ke 2 aku membaca seri ini aku suka karyamu thor terus berkarya semangat