Nessa tidak menyangka akan terseret ke masa lalu. Dimana kerajaan-kerajaan berdiri dengan raja yang memiliki istri lebih dari satu.
Di kehidupan ini, Nessa justru menjadi seorang selir di dalam istana yang penuh intrik.
"Aku tidak pernah menjadi yang kedua ataupun kesekian kalinya. Aku akan menaiki tahta dan menjadi satu-satunya di istana ini!"
Yuk ikuti perjalanan Nessa menjadi ratu, serta terkuaknya asal usul sang mommy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Latihan
Sepasang mata yang masih terpejam perlahan dituntut untuk terbuka oleh suara yang dari lembut hingga keras itu.
"Nessa!"
"Nessa Erlan Dallin Harrison!" Ketika nama lengkap itu disebut, mata itu akhirnya terbuka juga. Dengan napas yang sedikit tidak teratur karena nyawa belum terkumpul.
"Mommy...." Ucapnya pada wanita cantik yang sudah tegak pinggang itu.
"Mommy? Apa ini sungguh mommy?" Nyawanya yang sudah terkumpul membuat nya langsung memindai sosok di depannya. Matanya memastikan bahwa itu sungguh mommy nya, bukan apa-apa, sosok didepannya terlihat seperti dewi khayangan atau seorang ratu sebuah kerajaan.
"Iya, ini mommy. Mommy cantik kan? Cepat bangkit dan bergegas mandi!" Suara itu hanya sebentar lembut, karena selanjutnya kembali tegas.
"Mommy mau kemana dengan gaun seperti ini?" Nessa, putri Erlan dan Shera yang sudah tumbuh remaja.
"Kau akan tau sayang, cepatlah bergegas mandi dan ganti pakaian mu dengan itu." Kening Nessa semakin berkerut melihat gaun seperti mommy nya dengan warna yang berbeda.
"Apa kita akan ke pesta mommy? Atau Daddy sudah membuatkan kerajaan disini?" Nessa tau benar, bagaimana mommy nya diratukan oleh Daddy nya, setiap saat dia bisa melihat cinta dan kemesraan kedua orang tuanya itu.
"Ya Daddy mu sudah membuatkan kerajaan untuk mommy. Sekarang jangan bicara lagi, segera bersiap atau mommy... " Shera berbisik pada putrinya membuat Nessa langsung bangkit secepat mungkin dari tempat tidur.
"No mommy!" Teriak Nessa menuju kamar mandi.
"Sikap dan bicaranya seperti Daddy nya. Astaga...." Ucap Shera sambil memijat kepalanya.
"Kau panggil aku sayang?" Shera bisa melihat senyum narsis wajah tampan nan mempesona itu sudah berdiri di samping pintu.
"Tidak, kau salah dengar." Ucap Shera membuat senyum di wajah tampan itu semakin melebar."
"Oh ayolah... Istriku ini malu-malu? Kau sangat cantik dengan gaun ini. Kau seperti seorang dewi juga permaisuri." Erlan mendekat dan memeluk tubuh istrinya.
"Hentikan! Aku mau memberi latihan pada putri mu itu."
"Jangan terlalu keras sayang. Dia sudah bisa bela diri. Dia mempelajari semuanya dengan baik." Jelas Erlan yang tidak mengerti dengan maksud istrinya memberikan pelajaran tambahan dengan gaun seperti ini.
"Iya, tapi aku mau melihat kemampuannya. Hasil dari pelajaran yang kita berikan padanya. Jangan membelanya terus, atau jatah mu aku kurangi." Erlan langsung menelan ludah nya, mendengar kata jatah apalagi dikurangi mana bisa ia terima.
"Maksudku bukan begitu sayang. Aku tidak mempermasalahkan latihan mu. Aku juga mau melihatnya." Jelas Erlan tak lupa mengecup bibir istrinya.
"Ya sudah, ayo kita kesana." Erlan mengangguk setuju, dia tidak akan bicara lagi.
*****************
Erlan memperhatikan kedua wajah cantik yang sangat berharga baginya sudah berhadapan. Tak lupa dengan gaun yang sama melekat di tubuh mereka, sungguh seperti permaisuri dan juga tuan putri.
"Siap?" Jelas Shera pada putrinya.
"Mommy yang benar saja aku harus menggunakan...." Nessa tidak melanjutkan kata-katanya, dia langsung mengeluarkan tangkisan menahan serangan mommy nya.
Erlan cukup kaget dengan serangan istrinya pada putrinya. Serangan Shera terlihat seperti lambaian angin yang indah membuat selendang yang melingkar di pinggang istrinya terbang indah.
"Saat kau sudah berada dalam pertempuran, tidak ada lagi bicara. Melainkan tindakan, musuh tidak akan memberi waktu untuk berpikir. Mereka akan langsung menyerang musuh dan tidak memberi waktu untuk lawan. Kau harus siap dengan itu."
Shera melihat putrinya yang kaget dengan serangan mendadaknya. "Kau paham Nessa?"
"Ya mommy."
"Lawan aku!"
"Sayang, kurangi serangannya, Nessa sedikit kesulitan dengan gaunnya." Jelas Erlan, tapi istrinya tampak tidak peduli.
"Dalam bela diri, tidak ada kata sulit atau tidak siap! Harus siap dengan segala hal, dimana pertempuran, siapa lawan dan juga pakaian yang digunakan. Itu harus bisa diatasi, ketangkasan tidak akan terpengaruh oleh pakaian, karena itu dalam bela diri harus siap dengan itu!" Nessa terjungkal karena dia memijak selendang biru itu.
"Mommy."
"Tidak ada istirahat! Bangun Nessa! Kau harus bisa menyelesaikan masalah dalam waktu cepat. Kalau tidak senjata musuh akan menggores dirimu." Nessa terdiam melihat tatapan mommy nya yang tidak biasa.
"Bangun!" Mata itu terbuka seketika dan dia melihat langit-langit yang berbeda dari sebelumnya.
"Apa aku ketiduran? Rasanya aku masih istirahat sejenak di paviliun." Tubuh ramping itu bangkit untuk membuka pintu, tapi matanya justru membulat ketika melihat siapa yang ada dibalik pintu.
"Prajurit? Apa anak buah Daddy juga memakai pakaian kerajaan?"
"Anda sudah sadar nona Xiu fu."
"Xiu Fu?"
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰
Ceritanya bagus ndak ada selingkuh.
Semangat berkarya kk.
Berkah&sukses selalu.