Melody Cinta Nayla

22:30

Nay merebahkan tubuhnya di atas kasur miliknya,lelah setelah seharian penuh ia habiskan untuk bekerja setelah dari minimarket Nay pergi ke cafe ABG untuk bernyanyi.

'Istirahat lah honey aku akan menemui mu besok dan menagih janjimu' isi pesan dari Rey,nay menyimpan hp nya di atas nakas.

Hatcih..hatcih..

"Kayanya aku filek deh mana kepala nyut nyutan lagi." Tak lama Nay memejamkan matanya.

Sinar matahari memasuki jendela kamar Nay yang di buka paksa oleh sang ibunda,Nay mengeliat namun enggan untuk bangun.

"Nay bangun ayo sarapan kamu kerjakan hari ini."

"Bu.. kepala Nay sakit.."Ucap Nay lirih.

Ibu menyibak rambut di dahi Nay keringat dingin,wajah merah ibu memekik kaget "Nay kamu demam??"

"Ibu kepala Nay sakit."Nay terus mengigau.

Seketika Ibu ingat akan sakit kepala Nay yang kadang datang saat Nay terlalu stres,ibu panik dan langsung memenggil Bima untuk ke Rumah Sakit.

"Bima cepet tolong ibu kakakmu sakit kita bawa dia ke rumah sakit,cepet"Bima berlari dan mengangkat Nay kadalam gendongannya,Ibu bersiap membukakan pintu namun ketika membuka pintu Ibu dikejutkan dengan pria asing yang berdiri terpaku di depan pintu.

"Siapa?" sapa ibu bingung.

____________

Hari ini Rey bangun dengan semangat,hari ini Rey akan menagih janji Nay yang akan menjawab pertanyaan atas cintanya kemarin.Ya kemarin malam Rey menemui Nay di Cafe ABG,setelah memantapkan hati Rey bertekad menyatakan cintanya,Rey tersenyum kala mengingat kejadian malam tadi.

flashback..

Cafe ABG..

Malam harinya setelah pertemuannya dengan Nay di minimarket Rey mendatangai Nay di cafe ABG,Rey terlihat tampan dengan stelan kemeja berwarna navi tanpa dasi yang biasa dia kenakan,menyingkirkan kesan formal namun tetap tampan dimata Nay.

Nay beradu pandang dengan Rey bahkan Nay terpesona dengan senyuman yang terus mengembang di bibir Rey..

Nay baru saja selesai bernyanyi dan turun dari panggung,Rey mengulurkan tangan untuk memapah Nay tak melepaskan tautan tangannya Rey membawa Nay keluar dari Cafe dan masuk kedalam mobilnya,bagai tersihir Nay mengikuti langkah Rey tanpa bertanya Nay masuk kedalam mobil namun suara pintu mobil yang tertutup membuyarkan lamunan Nay dan langsung terlonjak,eehh kenapa aku bisa ikut dia...Nay memijat pelipisnya 'hadeeh aku kena bucin kayanya,,Nay mengeleng mengembalikan kewarasannya. inget Nay dia udah punya bini.terus meyakinkan diri.

Rey masuk dan mendudukan diri dibalik kemudi."Eh tuan kita mau kemana,aku belum selesai dan motor dan tasku masih di cafe"

"Ssst diem..kamu aman... ikut aku aja," Rey tersenyum menawan,ya ampun Nay makin ketar ketir hatinya dagdigdug,akan dibawa kemana Nay,jangan jangan dia mau macem macem lagi.

"Tenang aja aku gak akan macem macem sama kamu cukup satu macem aja" Rey terkekeh.

Pipi Nay memerah tersipu,pemandangan itu membuat Rey gemas,Nay meremas tangannya dan itu tak luput dari perhatian Rey dan langsung mengenggam tangan Nay dingin.. tangan Nay sangat dingin.

"Kenapa?? gugup"tanya Rey.Nay menjawab dengan anggukan.Namun Nay makin terkejut ketika Rey mendekatkan tangan Nay ke bibirnya dan mengecupnya sekilas,spontan Nay menarik tangannya dari genggaman Rey,Ya.. ampun Nay semakin gugup sementara Rey makin terbahak.

15 menit kemudian Rey menghentikan mobilnya di sebuah taman,Rey membimbing Nay terus masuk ke dalam taman,Nay terpaku taman yang sangat indah di hiasi lampu berkelap kelip, di tengah tengah ada sebuah meja dengan dua kursi saling berhadapan di kelilingi lilin sepanjang jalan yang ditaburi hamparan bunga.

Rey tersenyum melihat reaksi Nay yang terkejut entah apa yang akan dia lakukan ketika Rey menyatakan cintanya.

"I..ini" Nay menutup mulutnya.Belum selesai keterkejutan Nay Rey bersimpuh menekuk sebelah lututnya dengan tangan yang meraih tangan Nay.

"Nayla Kamil aku tau mungkin aku terlalu tua untukmu tapi aku janji aku akan selalu membahagiakan mu,aku janji akan selalu menjaga dan melindungimu,Nayla kamil sejak hari itu aku jatuh cinta padamu,aku tak bisa mengenyahkan bayanganmu dari hidupku aku sudah mencoba untuk melupakanmu dengan pergi jauh,namun semakin aku mencoba untuk jauh aku semakin tersiksa.Aku tersesat dalam rasa rinduku,Aku tau ini terlalu cepat namun aku sudah tidak kuat memendamnya lagi."Rey menjeda ucapannya,,"Nayla Kamil maukah kamu jadi kelasihku".

Kepala Nay mendadak pening yang dia takutkan terjadi,namun Nay tak bisa mencegah yang akan terjadi,mencegah Rey menyukainya,meski dalam hati Nay begitu bahagia mendengar ucapan dari pria yang dia kagumi selama ini.

"Tu.. tuan bisakah aku tidak menjawab sekarang aku sangat syok dengan pernyataan mu tuan,sungguh membingungkan"

Rey menunduk lemah,"Kapan?" tanyanya.

"Hhaahh"

"Kapan kau akan menjawabnya"

"I..tu satu minggu" Nay tak yakin.

"Itu terlalu lama" Rey mengeleng.

"Baiklah tiga hari"

Rey masih menggeleng "Satu hari,entah kamu terima atau tidak aku tunggu satu hari."

Nayla mendesah pasrah "Baiklah,aku akan menjawabnya besok." janji Nay." Sekarang bangunlah jangan berlutut terus, aku tidak enak"

Rey berdiri namun tak melepaskan genggaman tangan nya,"Sekarang kita makan dulu kamu pasti lapar" Nay mengangguk.

mereka makan dalam hening hanya suara sendok dan garpu yang beradu,sesekali Nay melirik ke arah Rey yang menunduk hanya mengaduk makanan tanpa memakannya. Nay menegak air makannya telah selesai menegakan punggung nya menyiapkan diri untuk bertanya,"eehmm" Nay berdehem,Rey mengangkat kepalanya yang tertunduk lesu,lalu tersenyum seolah mengatakan dia baik baik saja.

"Aku ingin bertanya tuan"

"Bisakah kamu jangan memanggilku tuan lagi,aku bukan tuanmu"

"Baiklah kalo gitu pak saja"Rey cemberut

"Atau om"Rey semakin menekuk mulutnya,seketika tawa Nay pecah.

"Kamu aneh terus aku harus panggil apa kamu bilang kamu emang udah tua kan"Nay masih terus tertawa,namun tiba tiba tawa Nay terhenti saat bibir Rey menempel di bibir Nay.Mata Nay melebar saat merasakan benda kenyal itu menempel di bibirnya,dada Nay bergemuruh pipinya memerah saat Rey melepas tautan bibirnya.

Rey berbisik "Apa aku setua itu" Nay menggeleng dan masih syok akan apa yang baru saja terjadi 'ciuman pertamaku' Batin Nay.

Rey menyeringai.. "Paggil aku Rey" katanya masih berbisik,Nay mengangguk patuh."Goodgirl" lalu mengecup bibir Nay sekilas."Ada apa?? apa itu ciuman pertamamu??"Tanya Rey lagi,Nay mengangguk."Ada apa dengan mu kenapa mendadak diam dan hanya mengangguk dan mengeleng saja kemana mulut cerewetmu itu hhmm"Rey menyeringai,dia yakin Nay akan menerima cintanya melihat Nay yang terbuai dengan ciuman sekilasnya.

Setelah drama Nay yang bengong Rey mengantar Nay pulang kerumah namun sebelumnya pergi ke cafe untuk mengambil tas Nay yang masih tertinggal di cafe,Rey memerintahkan Bram untuk membawa motor Nay ke rumah Nay.

Rey pulang ke apartemennya dengan hati berbunga bunga dia yakin cintanya akan di terima Nay besok.

'*Istirahat lah honey aku akan menemui mu besok dan menagih janjimu'

send*..

pesan yang dikirim pada Nay tak dapat balasan dia yakin Nay tengah istirahat,Namun Rey tak tau kala itu pikiran Nay tengah berkecamuk.