NovelToon NovelToon
Striptis Single Mom

Striptis Single Mom

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Roman-Angst Mafia / Anak Yang Berpenyakit / Chicklit
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: malkist

Di bawah lampu kerlap-kerlip euforia club, Rane, si Single Mom terpaksa menjalankan profesi sebagai penari striptis dengan hati terluka, demi membiayai sang anak yang mengidap sakit jantung.

Di antara perjuangannya, kekasih yang dulu meninggalkan dirinya saat hamil, memohon untuk kembali.

Jika saat ini, Billy begitu ngotot ingin merajut asmara, lantas mengapa dulu pria itu meninggalkannya dengan goresan berjuta luka di hatinya?

Akankah Rane menerima kembali Billy yang sudah berkeluarga, atau memilih cinta baru dari pria Mafia yang merupakan ipar Billy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malkist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Rane sampai di Skybar dengan perasaan badmood ulah Billy yang menahannya pergi.

"Kau telat!"

Ramos menghadang nya di pintu masuk bagian belakang khusus karyawan.

"Aku tau. Maaf."

Ramos masih belum mau menyingkir di tengah jalan seraya melipat tangannya ke dada.

"Ramos, minggir lah. Aku harus bekerja. Lagian, aku cuma telat tiga puluh menit."

"Jangan diulangi," kata Ramos memperingati yang memang menjadi tugasnya menegur karyawan Madam yang bandel.

"Eum..."

Rane masuk menuju ruang loker khusus Girlbar. Sudah tidak ada lagi Ivana-ivana lain dan penari vulg@r seperti nya di situ. Gegas, ia berdandan seperti biasa lalu mengganti pakaian seksi. Tak lupa, topeng pun menghiasi area mata nya sebagai ciri khasnya tersendiri.

"Jangan membuat masalah, Sayang-sayang ku. Pemasok minuman sekaligus salah satu pelanggan royal Madam, datang di antara pengunjung. Siapa pun yang menjadi pilihan naik ke ranjang nya, itu lah Girlbar yang paling beruntung. Dia tidak pelit jika terpuaskan."

Dari kejauhan, Rane mendengar suara Madam yang mendeklarasi di depan beberapa Girlbar.

Saat buru-buru hendak bergabung, ada tiga laki-laki yang datang dari belokan lorong lain. Salah satu nya tidak sengaja ditabrak oleh Rane. Marc.

Pria itu refleks menahan pinggang Rane.

"Maaf, Tuan. Maaf." Rane yang tak ingin melewatkan briefing, segera beranjak setelah mengatakan itu tanpa melihat wajah orang yang ditabraknya.

Rane akhirnya bergabung dan berdiri paling belakang.

"Hei, kau." Madam menunjuk Rane.

"Iya, Madam."

"Kenapa kau malah di sini? Penari lain sudah bekerja. Hais, kau telat Rose sehingga tak tahu ada briefing khusus untuk penari."

"Maaf, Madam. Aku__"

"Oh, ya ampun, Tuan Marc. Kau di sini."

Rane terjeda karena diabaikan langsung oleh Madam melihat Marc yang berdiri tepat di belakang Rane.

Rane tak mengingat wajah Marc yang berjalan bersama Devon waktu itu, karena Rane cuma fokus ke Devon.

"Aku menginginkan perawan. Adakah di antara mereka?"

Rane yang hendak pergi, menahan langkah mendegar Marc berseru seperti raja arogan. Ia menatap Marc yang berada di sebelah nya.

"Aduh, maaf Tuan Marc. Sayang nya, kami tidak memiliki nya." Madam tidak suka dengan jawaban nya sendiri. Padahal tamu yang di maksud nya tadi adalah Marc.

Mulut spontan Rane langsung berceletuk menohok, "Tuan, kau salah tempat. Harus nya, kau pergi ke rumah orang tua seorang gadis, lalu melamar anak perawan mereka. Gadis suci tak akan datang kemari tanpa ada hal mendesak." Muak sekali Rane dengan buaya-buaya modelan Marc itu. Maunya yang suci sementara pria yang memakai jasa pel4cur sama hina nya dengan mereka yang pekerja malam.

"Rose, diam!" Madam memberi pelototan ke Rane yang lancang. Lihat lah, Tuan Marc pasti tersinggung.

Namun, Rane tak peduli. Ia langsung pergi tanpa peduli pun lirikan maut Marc.

"Dia tadi menabrak ku. Dia siapa?" Marc baru melihat ada Girlbar yang memakai topeng bekerja di Skybar. Mata, bibir dan dagu yang memiliki garis membelah di tengah, sangat menarik di penglihatan Marc.

"Rose. Penari striptis baru yang lumayan menjadi idola belakangan ini."

"Aku ingin dia yang melayani ku!"

Madam menghela nafas gusar. "Maaf, Tuan Marc. Terpaksa ku katakan, kalau dia tidak melayani di ranjang. Hanya dia penari striptis yang melewatkan itu."

Marc kian penasaran ke Rane karena omongan Madam.

"Bagaimana kalau salah satu dari mereka saja? Lima orang di depan kita adalah Girlbar yang baru tiga hari bergabung."

Melirik pun, Marc tak minat. "Bujuk dia untuk ku!" kekeuhnya menginginkan wanita bermulut tajam yaitu Rane yang sudah ditandai nya. "Bilang ke dia, aku berani membayar mahal."

"Akan ku coba, Tuan." Semoga Rane mau, batin Madam gusar.

"Eum. Aku menunggu di VVIP Black Glass Wall."

Marc sengaja memilih ruangan di lantai dua itu karena dari dalam ruangan, ia bisa melihat langsung ke arah penari striptis melalui dinding kaca hitam.

Di sana, tiga penari striptis termasuk Rane sudah membuat panggung di dekat DJ bergoyang panas. Gerakan-gerakannya sangat memancing sahw4t para lelaki. Banyak yang menghamburkan saweran.

Rane sebenarnya risih saat banyak tangan-tangan biadab yang merambati betis, paha dan tonjolan bokon9 nya dari bawah. Namun, ia tetap tersenyum dalam kepalsuan demi kelangsungan hidup anaknya. Hati nya selalu menjerit merutuk diri sendiri.

Marc tak lepas pandangan nya dari Rane. Ia berdesis tergoda saat wanita satu-satunya penari yang menyembunyikan wajah nya dari balik topeng, melepas tali gaun nya, memamerkan dua gundukan daging kenyal, paha mulus dan tonjolan bokon9 yang cuma dilapisi dengan kain segitiga dan br@ merah menantang.

Tubuh indah setengah naked itu memabukkan Marc. Ia sudah horn* sendiri.

"Fuc*!" Marc memaki merasakan celana nya tiba tiba sesak karena ada yang bangun. "Baru kali ini aku tertarik dengan penari murahan. Sialan! Padahal, itu baru menyaksikan. Belum menyentuh nya."

Di antara ramai nya para pengunjung, Billy yang diam-diam kabur dari rumah sakit, pun menyaksikan pemandangan yang membuat nya ingin membakar gedung itu.

Billy menarik gelas sampanye milik seseorang ngasal di table bartander itu, dengan mata tak lepas ke arah Rane.

"Hei, kau mencuri milik ku."

"Brengsek, kau juga mencuri pandang ke milik ku!"

Menganggap Billy mabuk parah, pria yang barusan menegur tak lagi membeli makian yang tak di pahami nya.

Billy menaruh gelas kasar. Lalu berjalan memasuki kerumunan orang yang bergoyang di depan panggung di sana. Mata nya yang memerah tak pernah lepas dari Rane, yang saat ini sedang bergelayutan indah di tiang besi.

1
Ana
semoga kamu baik-baik saja ya rane, ini semua karena Billy yang egois tidak memikirkan dampaknya
Ana
Billy oh Billy sekarang apa yang akan kau lakukan jika rane dan dande menderita 😢😢😢
Ana
nah loh 😂
Ana
hmmm 🤔diajak mungkin ya kak
Agus Tina
😀😃😃😃😃 bagus perempuan kuat bukan menye2 bisa menggunakan kelemahan sekaligus kelebihan fan kekuatannya ...
Agus Tina
Bagus ceritanya
Ana
Billy menempatkan rane dalam masalah 😩😢😢😢
kasihan rane nanti
Ana
waduh, kabuuuur devon
Ana
padahal bukan Billy 🙈
Ana
ck rumit, malah mungkin hidup rane ga akan tenang jika dengan Billy
Ana
hais devon kamu masuk kandang singa eh🤭 kan gawat kalau Marc tau
Ana
apa rane beneran melakukan itu sama Billy, tapi kenapa? pake pengaman ga, kalau ga bisa aja kan hadir dande kedua 🙈malah mikirin aku hahaha😂
Ana
kenapa ga tes DNA aja bil
Ana
Billy kah 🤔🤔
Ana
hmmmm apakah jatuh cinta terhadap rane bisa merubah seorang marc
Ana
hadeeeh tambah rumit, marc bakalan tau deh
Ana
😂😂😂😂hahaha kelemahan laki-laki emang itu
Ana
semoga berhasil rane
Ana
ck semoga ga terlaksana keinginan mu
Ana
ck gawat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!