Putri yang bahagia dan ceria kini hilang di wajahnya karena usaha ayahnya yang bangkrut Adel bersedia menikah dengan pria yang baru di kenal demi kembalinya usaha ayahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25...
Mendengar nama nya di panggil Delia menoleh ternyata Joni pria yang pernah mencintai dirinya mungkin sampai sekarang... Tidak di sangka bisa ketemu disini Delia mengira Joni pasti sudah menikah dan lagi bulan madu juga.
"Apa kabar kamu.?" ucap Joni.
"Aku baik... Kamu.?" ucap Delia.
"Seperti yang kamu lihat." ucap Joni.
Mereka berbincang basa basi Delia sempat ketawa mereka tidak sadar ada sepasang mata memperhatikan mereka, tiba tiba seorang wanita datang mendekat ke mereka.
"Kamu masih saja mengikuti anak ku.?" ucap Wanita yang seumuran bunda Ema.
"Aku peringatkan pada mu, meski ibu mu sudah sembuh dari sakit jiwanya aku tidak akan setuju... Mana mau aku punya besan sakit jiwa dan miskin seperti kalian." ucap Ibu itu.
"Nyonya anda benar benar wanita yang tidak punya hati." ucap Delia menangis...
Bagi Delia percuma menjelaskan pada ibu nya Joni karena sikapnya yang sombong dan angkuh itu yang tidak akan mau mengerti... Joni pun akhirnya mengajak ibunya pergi menjauh dari Delia... Setelah mereka pergi Delia pun berjongkok menangis sedih.
"Kenapa tuhan ibu ku sudah tiada masih saja di hina." ucap Delia...
Vano mendekat ke Delia... Melihat sepasang kaki yang berdiri di hadapannya Delia melihat ke atas ternyata Vano suaminya yang berdiri di hadapannya...
"Kenapa kamu.? Ternyata kamu lemah saya pikir kamu wanita yang kuat." ucap Vano.
"Saya memang lemah saya tidak sekuat yang orang lain lihat saya lemah saya takut." ucap Delia berdiri.
"Saya tidak suka orang yang berdiri di samping saya lemah." ucap Vano.
"Kenapa, anda mau menghina saya.?" ucap Delia.
"Saya merasa jijik pada diri saya tidak ada lagi yang saya banggakan... Wanita kotor." ucap Delia.
"CK... Kamu bisa diam.?" ucap Vano...
Dia tidak suka mendengar ucapan Delia yang menghina dirinya sendiri, karena semua itu ulahnya Delia tidak salah seandainya malam itu Vano tidak mabuk karena cemburu mungkin dia tidak akan melibatkan Delia.
"Maaf..." ucap Vano.
"Saya benci dengan hidup dan takdir ini yang di beri tuhan... Saya tidak tahu ini takdir apa nasib saya.?" ucap Delia.
Emuach... Vano mencium bibir Delia karena tidak bisa diam akhirnya Vano mengambil tindakan tidak tahan dengan ocehan Delia Vano langsung melumat bibir Delia... Awalnya Delia menolak tapi Devano tetap saja melumat bibir Delia sampai akhirnya Delia membalas ciuman tersebut dan akhirnya melepaskan nya.
"Sekarang kamu bisa diam.?" ucap Vano.
"Kita ke kamar besok kita akan beli oleh oleh." ucap Vano lagi.
"Baik tuan." ucap Delia.
Sesampai di kamar Delia kaget bajunya hilang semua hanya tinggal lingerie, Delia sungguh bingung dan kaget apalagi dia sudah mandi hanya di lilit handuk, sementara Vano Masi diluar...
"Kemana koper ku.?" ucap Delia.
Akhirnya terpaksa Delia pakai lingerie dan dalaman nya yang sewarna... Saat Delia ingin naik ke atas tempat tidur Vano masuk mereka saling bertatapan Vano melihat tubuh istrinya dengan ke adaan sadar.
"Kamu ingin menggoda ku, huft ternyata ciuman tadi siang membuat kamu salah paham." ucap Vano.
"Maksud anda tuan.?" ucap Delia gugup.
"Baiklah kalau memang kamu mau." ucap Vano.
Vano mendekat dan menarik pinggang Delia sampai akhirnya Delia masuk ke dalam pelukannya, mencium leher Delia lalu ke bibir Delia karena belaian Devano akhirnya Delia terbawa mereka sama sama normal akhirnya olahraga malam di atas ranjang pun terjadi ini yang ke dua kali nya.