Striptis Single Mom

Striptis Single Mom

Bab 1

Bagi seorang ibu sejati, pengorbanan apapun akan ia lakukan untuk kehidupan anaknya. Bahkan, menukar nyawa pun, ia akan suka rela tanpa berpikir panjang dua kali.

***

Malam yang dingin di kota Piana, seorang wanita berambut coklat kehitaman terlihat berlari memasuki pelataran rumah sakit menuju UGD.

"Tolong, Dok! Tolong anak ku!" teriaknya panik dengan tubuh berkeringat lelah nan bergetar hebat.

Rane, si Single mom itu ketakutan setengah mati melihat bibir dan kuku anaknya membiru dengan detak jantung tak normal. Nadi nya melemah. Malaikat kecil nya pun, lemas bak tak bernyawa yang biasa nya aktif dan ceria.

"Oh yah, ampun. Ini darurat. Panggil Dokter jaga. Cepat!"

Seorang suster berteriak panik ke rekannya sembari mengambil tubuh mungil di gendongan Rane, setelah melihat tanda-tanda serius pada anak itu.

Sontak, air mata Rane berdesakan keluar. "Selamatkan anak ku, Suster."

"Kami akan berusaha, Nyonya."

Bersamaan pintu tertutup rapat, Rane merosot ke lantai dengan suara sesunggukan penuh ketakutan. "Semua keluarga ku sudah kau ambil, Tuhan. Jangan lagi, ku mohon."

Anak itu adalah keluarga satu-satunya setelah ditinggal tiada oleh kedua orang tua beberapa tahun lalu.

Suami?

Tidak ada!

Ya, ia hamil tanpa status karena kepolosan, kebodohan dan kenaifan diri nya yang termakan bujuk rayu mantan kekasihnya.

Namun, alih-alih menggugurkan calon bayi yang biasanya banyak dilakukan oleh gadis-gadis tanpa suami, Rane justru menjaga kandungannya seorang diri sebaik mungkin.

Di balik sebatang kara nya, kehadiran Dandelion adalah berkat yang luar biasa untuk nya.

"Aku rela menukar nyawa ku untuk nya, Tuhan." Saking kalut nya, Rane sampai bergumam demikian dengan kesadaran penuh.

Kata orang, kasih seorang ibu tak terbatas.

Setelah menjadi ibu, Rane membenarkan untaian tersebut. Kebahagiaan anak sejati nya adalah kebahagiaan orang tua. Begitu pun sebaliknya, kesedihan dan luka anak, adalah derita tak berujung untuk nya.

"Bagaimana keadaan anak ku, Dok?" Rane langsung memberondong pertanyaan ke Dokter yang baru keluar dari UGD setelah sekian lama menunggu.

"Kritis," jawab Dokter dengan suara prihatin.

Pernyataan Dokter bagai bom yang meledakkan dunia Rane.

"Apa Nyonya tau sebelum nya kalau anak ibu ada penyakit jantung bawaan?"

Rane mengangguk sedih. Baru lahir, Dokter yang menanganinya dulu sudah memberi tahukan bahwa anaknya menderita sakit PJB.

Semua hartanya yang tak seberapa sudah ia relakan untuk pengobatan anaknya. Rane kira, Dande-nya sudah sembuh total tapi malam ini kambuh lagi

"Bisa sembuh kan, Dok?" Rane menaruh harapan besar jawaban sang Dokter.

"Sembuh sendiri tidak mungkin, Nyonya. Tetapi bisa diatasi dengan intervensi medis secara bertahap. Banyak-banyaklah berdoa. Dan Pengobatan ini sangat menguras biaya yang banyak."

Rane merutuki seketika kemiskinannya. Tapi, demi keselamatan anaknya, ia tak ragu untuk mengatakan, "Apapun itu caranya, maka lakukan, Dok. A--aku, aku akan kembali. Tolong jaga baik-baik anak ku, Dok."

Rane undur diri setelah melihat anggukan mantap sang Dokter. Hanya nama Ivana, sang sahabat yang sial nya pun sama sama miskin seperti nya, adalah jalannya untuk meminta bantuan.

***

Di pelataran club malam, Rane berjalan memasuki gedung dengan penampilan berantakan yang sangat kontras dengan pengunjung lain. Hendak menemui Ivana yang bekerja di dalam sana.

"Hei, kau mau apa?" Penjaga berotot menahan langkah Rane. Sorot matanya menilai penampilan Rane ala rumahan itu yang menurutnya salah memasuki gedung.

Rane diseret keluar .

"Tolong aku, Tuan. Aku ingin bertemu dengan Ivana. Dia sahabat ku. Dan ini, sangat darurat."

Siapa yang tak mengenal Ivana. Salah satu primadona Bargirl club di dalam.

"Tunggu di sini. Aku akan memanggilnya untuk mu."

Hilir mudik, Rane menunggu Ivana tak sabaran. Sampai ia melihat sosok seksi yang berjalan mendekat.

"Ra__ hei, apa yang kau lakukan? Kenapa bersimpuh di kaki ku? Bangun, Rane."

Untuk yang kedua kalinya ini, Rane bersimpuh di depan orang selain pada mantan kekasihnya dulu.

"Kau kenapa, Rane?" Ivana kebingungan melihat temannya sesunggukan. Menarik bahu nya untuk berdiri.

"Va, apa kau punya kenalan yang membutuhkan ginjal, mata atau organ tubuh lainnya? Sodorkan aku padanya, Va."

Sungguh miris mendengar rengekan putus asa sahabat nya ini.

"Kau sinting, hah? Apa kau bermimpi sambil jalan kemari? Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat prustasi seperti ini?" Ivana mengguncang kuat bahu itu biar sadar maksud nya.

"Dan__Dande, Va. Aku, hiks ... hiks, dia kritis lagi."

Ivana membekap mulutnya, shock mendengar itu. Masih bocah sudah harus dipaksa bertarung dengan penyakit yang membuat uang Rane habis-habisan sejak bayi itu baru lahir.

"Aku akan memberi mu uang." Tak ragu, Ivana menyodorkan ATM nya. "Tapi maaf, tabungan ku tidak terlalu banyak."

Rane mendorong kartu itu kembali. "Kau masih punya dua adik bersekolah." Rane sadar diri. Ivana sudah sering meminjamkan tapi tak urung dibalikin sampai sekarang. "Pengobatan Dande tidak sekali atau dua kali, tapi seterusnya sebelum dinyatakan keluar dari zona bahaya. Iva, Aku cuma meminta tolong untuk membantu ku menawarkan organ ku pada kenalan mu yang mungkin salah satu mereka membutuhkan pendonor. Ambil semuanya, agar Dande bisa berobat terus."

Hanya cara itu yang terlintas di pikiran putus asa Rane, karena tak memiliki apapun kecuali tubuhnya.

"Astaga, Rane. Jangan cara itu. Sangat mengerikan. Kau ini__hah." Ivana hendak mengumpat tapi tertahan. Ia berkacak pinggang, ikut kasihan melihat keputus asaan sang sahabat. "Kalau kau mati setelah organ-organ mu di jual, lalu Dande sama siapa, bodoh? Kau ingin dia hidup sebatang kara seperti mu dan merasakan kehilangan arah yang hanya ditemani rasa kesepian seumur hidup nya, hah?"

Ivana mengomel dengan maksud untuk menyadarkan Rane yang putus asa.

"Sama saja, Dande akan mati secara perlahan karena kau pergi meninggalkan nya."

Mendengar itu, Rane kembali merosot ke tanah dengan tangis yang pecah.

"Aku harus bagaimana, Va? Hiks...hiks..." Rane kebingungan.

Hati Ivana ikut peri melihat Rane yang terpukul karena keadaan. Tapi, ia juga bingung harus membantu nya dengan apa?

"Iva!"

Seruan itu dari penjaga berotot yang sempat mencekal langkah Rane tadi.

"Apa? Kau mengganggu kami."

"Bacot. Madam memanggil mu. Penari striptis barusan jatuh dan keseleo. Tidak bisa bekerja. Kata madam, kau harus menggantikannya sebelum tamu VVIP kita datang. Buruan siap-siap."

"Yaak, kau ini. Aku tidak mau. Aku lebih suka membuka kaki ku untuk pria hidung belang di kamar, ketimbang menggelayuti tiang besi dengan tubuh setengah naked disaksikan oleh banyak mata nakal. Bilang ke madam, cari yang lain."

"Tuan, aku bersedia!"

Ivana dan Ramos, sang penjaga sangar berotot kompak menatap Rane yang menyahut.

"Rane, kau gila? Dunia malam bukan tempat mu!" Ivana melarang keras seraya menarik lengan Rane untuk sedikit menjauh dari Ramos. " Aku tahu kalau kau memang sedang membutuhkan uang, tapi itu bukan jalan keluar baik untuk mu. Sekali kau masuk ke dunia kami, maka selamanya sampai kau tak berguna lagi seperti sampah, baru kita di buang oleh Madam. Pikirkan baik-baik. Jangan gegabah!" Ivana mendikte pelan agar temannya paham yang ia maksud. "Kau tau kan penari striptis itu apa?"

Rane mengangguk lemah. Ia tahu, penari yang mengumbar menonjolkan tubuh naked yang disaksikan pengunjung-pengunjung yang jelas mata keranjang semua.

"Semenjak kau patah hati oleh si mantan monyet mu, kau bahkan tak mau mengenal seorang pria. Tapi sekarang, kau malah mau masuk ke dunia malam yang keras. Rane, sekali lagi ku peringatkan, penari yang ku maksud bukan sekadar berliuk-liuk eksotis, tapi kau juga harus siap dijamah dan diboking oleh pengunjung yang tertarik padamu. Istilahnya, lacur yang langsung di atas level ku. Jadi, please, kau jangan terjerumus. Ah, lebih-lebih, kau akan terluka jika mendapat pelanggan yang suka bermain kasar."

Rane menelan ludah pahit menelaah semua penjelasan Ivana. Mengerikan memang, tapi senyuman Dande yang tiba-tiba terlintas, menguatkan tekadnya untuk mengambil keputusan gila itu.

Rane tak sanggup menyesal seumur hidup jika harus pasrah melihat nafas-nafas terkahir sang putri tercinta, tanpa sedikitpun berjuang.

"Iva, aku bahkan siap kehilangan nyawaku. Apa pun untuk kesembuhan Dande, aku siap."

"Hais..." Ivana kehilangan kata katanya. Ia tidak bisa melarang lebih lagi jika Rane saja siap berkorban.

"Girls, jangan sampai Madam menunggu. So?" Ramos tak sabaran.

"Kau berisik, Sialan."

Ramos tak peduli dengan celetuk sarkasme Ivana. Ia tetap fokus ke Rane , menunggu keputusan bibir bergetar wanita itu.

"Aku bersedia, Tuan."

Ramos tersenyum. Madam mendapat calon wanita malam yang tipe wajahnya sudah menggoda alami meski belum merayu sekali pun.

"Ikut aku. Kita lewat belakang."

Ivana tak mau melepas sahabatnya begitu saja di dunia malam keras di dalam. Ia mengekor sesekali melirik Rane yang terpaksa sekali air muka itu.

"Rane ... maaf." Suara Ivana lirih.

"Va, kau tidak salah. Ini keputusan ku."

Ceklek...

"Dasar kau, Ramos, lama sekali hanya buat memanggil Iva __ Uhlalaaa, wanita nyasar dari mana ini?" Madam yang tadinya mengomel, mendadak mengalihkan perhatiannya ke Rane yang barusan muncul dari belakang tubuh kekar Ramos di ambang pintu itu.

Mata jeli Madam bisa memprediksi banyak pundi-pundi yang masuk ke genggaman, jika wanita asing yang memiliki wajah cantik alami terlihat polos itu, bergabung di club nya.

"Dia sahabat ku. Rane. Cantik dan menarik yang memiliki nilai jual tinggi untuk pelanggan VVIP Madam malam ini. Jadi, di hari pertama nya, beri dia imbalan lima ratus juta di muka."

Jika Rane memutuskan untuk berkorban masuk ke dunia malam yang penuh dengan hinaan, maka Ivana tidak akan menyia-nyiakan pengorbanan sang sahabat. Meminta bayaran tinggi untuk Rane pada Madam yang tak tanggung-tanggung.

"Hahahaha..." Madam tertawa. "Apa kau perawan, Cantik?"

Gelengan jujur Rane kian membuat tawa Madam menggema menusuk telinga Ivana yang diejek.

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

diawal bab udah sedih 😢miris sekali kehidupan rane dan anaknya 😢😢😢

2025-01-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!