NovelToon NovelToon
The Mystery Of Life: MAGICAL TREE

The Mystery Of Life: MAGICAL TREE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Cintapertama / Romansa Fantasi / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Fantasi Wanita
Popularitas:430
Nilai: 5
Nama Author: Carmellia Amoreia

Seorang wanita bernama Nairiya yang saat ini berusia 23 tahun yang merupakan seorang pianis di acara pernikahan temannya itu tiba-tiba mendapatkan tugas dari bayangan malaikat untuk menyelamatkan temannya yang akan menikah itu.

Namun Nairiya malah terluka parah akibat menyelamatkan temannya itu, rupanya temannya itu lah yang memiliki niat jahat kepadanya.

Bayangan malaikat itu meminta Nairiya untuk mengembalikannya ke dalam pohon dan ternyata setelah kembali ke dalam pohon, seorang pria bernama Leonardo yang diduga adalah bayangan malaikat itu akhirnya sadar dari komanya dan mengingat semua kejadian itu.

Apakah bayangan itu akan meninggalkannya sendirian? Atau membantunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 14 - GRIEFING

Laresha pun langsung merasa kaget setelah mendengar kabar itu dan ia pun menjawabnya dengan nada suara yang seperti mengungkapkan bahwa ia tidak percaya dengan semua ini.

“Hah?! Yang benar aja? Kalian udah lama berpacaran lho, padahal aku yang suka godain kalian” kata Laresha dengan nada suara yang sedikit keras.

“Ya sudah lah sha, dia udah sama yang lain” jawabku dengan nada bicara yang terdengar sedikit gemetar itu karena masih merasa sangat sedih. 

Laresha menanggapiku kembali dengan perasaan yang tidak masuk akal dan nada bicaranya yang seperti kebingungan karena kejadian ini sangat tiba-tiba dan juga sangat di luar nalar.

“Kok bisa gitu? Tiba-tiba banget, aneh dianya juga” kata Laresha dengan suara yang sedikit lebih pelan dari sebelumnya.

Aku pun menjawabnya dengan perasaan yang begitu sedih sambil menangis sesegukan setelah mendengarnya bertanya kepadaku, “Iya soalnya dia udah hamilin cewek lain”

Laresha pun semakin terkejut lagi setelah mendengar berita yang barusan kukatakan kepadanya sambil menangis sesegukan itu, karena ia awalnya kaget dan merasa bahwa mantanku yang dulu itu hanyalah sekedar laki-laki labil biasa namun ternyata dia bisa melakukan hal yang di parahnya sangat luar nalar itu.

“Hah? Seriusan? Eh buset parah banget si lakinya”

Aku langsung menjawabnya dengan intonasi nada yang kesal, “Makanya sumpah, dah gak nyangka dia bisa sejahat ini”

“Kasihan banget di kaliannya juga” jawab Laresha dengan perasaannya yang juga ikut iba itu,

Lalu aku pun menghapus air mataku itu dengan tangan kiriku sebentar karena sudah terasa sangat membasahi pipiku itu.

Setelah itu, aku menjawabnya dengan tersenyum kecil dan merasa sangat nyesek karena tiba-tiba teringat dengan kenangan yang kupunya bersama dengan mantanku dulu, yang di mana beberapa waktu lalu kami saling berpelukkan dan mengobrol bersama menghabiskan waktu sore hari di taman dekat rumahku.

Selain itu, di beberapa bulan lalu aku sempat bermain ke rumahnya dan disambut dengan sangat hangat dan ramah oleh Evan dan keluarganya, pernah juga di suatu saat aku menangis karena kehilangan dompetku di sebuah pasar dan di saat itu Evan datang untuk menenangkanku dengan memelukku dan memberikanku minuman kesukaanku. Teringat beberapa dari kenangan kecil ini lah yang membuatku merasa terus sedih dan merindukan momen itu kembali.

“Ih, aku sedih banget deh sha apalagi aku juga lagi di rumah sakit begini” jawabku dengan nada suara yang masih serak karena barusan menangis.

“Iya makanya itu. Hah?? Kamu di rumah sakit? Sejak kapan kamu masuk rumah sakit gak kasih tahu aku?” jawab Laresha dengan perasaan kaget karena ia baru mengetahui jika Nairiya masuk rumah sakit tanpa sepengetahuannya.

Aku pun langsung menangis keras untuk beberapa saat setelah mendengar pertanyaannya yang menunjukkan bahwa ia sangat peduli denganku.

Lalu aku pun menghapus air mataku itu dengan tangan kiri dan menjawabnya dengan intonasi nada yang pelan, “Maaf sha, aku belum kepikiran mau kasih tahu siapa-siapa dulu”

Laresha pun menjawab kembali dengan nada bicaranya yang lembut dan sedikit pelan, yang di mana hal itu sukses membuatku sedikit merasa lebih tenang dan baikan.

"Gak papa santai aja, kamu jangan sedih lagi ya. Masih banyak pria yang baik kok di luar sana yang baik dan akan memberimu kebahagiaan yang layak"

Aku pun menjawabnya dengan nada suara yang masih terdengar sedikit serak, "Iya makasih banyak sha"

“Maaf banget ya, aku masih belum bisa jenguk soalnya di sini lagi banyak pelanggan” kata Laresha dengan nada suara yang sedih dan seperti sedang merasa bersalah itu.

“Aku tidak apa-apa kok, kalau begitu jangan dipaksa” jawabku jujur dengan perasaan yang masih sangat sedih itu.

Tak lama kemudian, Laresha tiba-tiba melihat seorang pelanggan wanita dengan mengenakan atasan kaos berwarna merah dengan corak garis-garis berwarna merah muda dengan luaran jaket yang berwarna jingga peach serta bawahan celana panjang berwarna hitam dengan sepatu sneakersnya yang berwarna cream itu berjalan memasuki toko pakaiannya itu.

Lalu langsung saja Laresha dengan cepat izin kepada Nairiya untuk mematikan panggilan teleponnya terlebih dulu karena sudah ada pelanggan yang datang.

“Oke deh, aku tutup dulu ya teleponnya soalnya udah ada pelanggan nih, bye-bye” kata Laresha sambil tersenyum.

Aku pun menjawabnya dengan nada bicara yang terdengar sedikit serak itu karena habis menangis, “Bye-bye”

Laresha pun langsung mematikan panggilan teleponnya itu lalu berjalan menghampiri seorang pelanggan wanita tersebut yang sedang melihat-lihat dan memilih pakaian atasan kemeja wanita yang berada di sebelah kanan pintu masuk tersebut.

Saat ia sudah berada di depan pelanggan wanita itu, ia pun bertanya kepadanya dengan menutup kedua telapak tangannya di depan dada, “Halo, selamat pagi, kakak sedang mencari apa?”

Pelanggan wanita itu pun menjawab sambil menoleh ke arahnya dengan menunjukkan sebuah kemeja berwarna kuning dengan bentuk memiliki sebuah kantong di sebelah kanan atas kemeja serta tali yang sudah dijahit di bagian leher kemeja yang nantinya dapat diikat pita di bagian depan leher agar terlihat indah, “Kemeja yang warna hijau tua dengan ukuran Sedang yang bentuknya kayak gini juga ada gak ya?”

“Oh iya ada kok kak, saya bantu ambilkan sebentar ya” jawab Laresha sambil tersenyum ramah kepada pelanggan wanita itu.

Laresha pun masuk ke dalam ruangan karyawan yang ada di belakang meja kasir untuk mencari pakaian yang dimaksud oleh pelanggan wanita itu. 

Sesaat setelah itu, tiba-tiba seorang karyawan pria berjalan masuk ke dalam toko pakaian itu menuju meja kasir dengan membawa sebuah tas ransel yang berwarna hitam dan mengenakan atasan kemeja putih dengan luaran jas lengan panjang berwarna denim serta bawahan celana panjang berwarna coklat tua dan sepatu pantofel hitam.

Ia pun menaruh tas ranselnya itu di sebuah kursi yang ada di belakang meja kasir tersebut lalu ia melihat seorang karyawan wanita yang telah keluar dari ruangan karyawan sambil membawa sebuah pakaian kemeja yang dimaksud oleh pelanggan wanita tersebut, ia pun lalu menyapanya.

“Hallo sha, rajin banget kamu” kata karyawan pria itu sambil tersenyum ramah kepada Laresha.

Laresha pun tersenyum kembali kepadanya dan menjawabnya dengan ramah, “Iya dong, harus rajin tiap hari” 

“Wuis bagus deh” jawab karyawan pria itu sambil tersenyum.

Setelah itu, Laresha pun berjalan menghampiri pelanggan wanita itu dengan tersenyum dan memberikan pakaian tersebut kepada pelanggan wanita itu.

Pelanggan wanita itu pun mengambilnya dan berkata kepadanya, “Oh oke, aku coba dulu ya di ruang ganti”

Laresha pun menjawabnya dengan santai dan ramah sambil menunjukkan arah ke ruang gantinya yang tepat berada tidak jauh dari sana, “Iya baik kak silakan, ada di sebelah sini”

Setelah pelanggan wanita itu masuk ke dalam ruang ganti untuk bertukar pakaian, Laresha pun menghampiri karyawan pria tersebut yang sedang memainkan ponselnya dan berkata, “Eh kamu besok jalan-jalan ya bareng pacarmu?”

“Iya, kita ke pantai lho. Kalau kamu kapan?” Tanya karyawan pria itu sambil menoleh ke arahnya dan meledeknya.

Laresha pun melihat ke wajah karyawan pria itu sambil tersenyum kesal lalu menjawabnya, “Sumpah ya, aku belum pacaran. Tapi aku lagi naksir sama anak kasir di toko roti yang gak begitu jauh dari sini dan ada di deretan pertokoan ini juga”

“Ih, cie-cie, kapan ketemunya kalian?” tanya karyawan pria itu penasaran.

Laresha pun tersenyum lebar lalu tertawa kecil sambil menatap karyawan pria itu dan kembali menjawabnya, “Haha, minggu kemarin aku ke toko rotinya itu terus aku gak sengaja kepleset soalnya lantainya baru dipel kan, nah tiba-tiba anak kasirnya itu datang terus dia nangkap aku dari belakang sambil natap mataku, sumpah aku terpana habis itu”

“Oh My God, lucu banget, toko roti BAeKeiry itu kan?” tanya karyawan pria itu sambil memastikan kepadanya.

“Iya Eldrik, tatapannya itu dalam terus senyuman dia manis juga” jawab Laresha dengan tersenyum lebar sambil membayangkan kejadian tersebut kembali di otaknya.

Lalu tiba-tiba pelanggan wanita itu pun keluar dari ruangan ganti pakaian itu dengan membawa kemeja tersebut dan setelah itu ia pun berjalan menghampiri Laresha dan berkata, “Aku suka yang ini, aku beli ini aja deh”

Setelah itu, Eldrik yang merupakan karyawan pria di sana langsung berkata kepada pelanggan wanita tersebut sambil beranjak dari kursi dan berjalan menuju meja kasir, “Oke kalau gitu bisa langsung bayar aja di sini kak”

Pelanggan wanita itu pun langsung tersenyum kepada kedua karyawan yang ada di sana lalu berjalan menuju meja kasir dan memberikan pakaiannya tersebut ke karyawan yang mengurus bagian kasir di sana untuk di scan dan dibayar.

1
Sinho
sedikit saran, tolong dikurangi kata 'itu' terlalu banyak dan aneh, semangat kak
Alpha Betha
Lanjutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!