NovelToon NovelToon
A Jilted Twins

A Jilted Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Kisah cinta masa kecil / Anak Kembar / Teen School/College
Popularitas:491
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Hidup saudara kembar antara Cahaya dan Bulan berubah ketika sang ibu memperkenal kan mereka kepada Farid, salah satu anak dari sahabat nya.

Saat mereka sudah kelas 3 SMA, Aya selaku pemeran utama sudah mencintai orang lain selain farid.

Hingga Ulan berbuat rencana sesuatu yang merubah dinamika di antara Aya dan Farid.

Apa itu rencana nya? selengkap nya ada di A Jilted Twins , saudara kembar yang di tolak cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Jadian.

Selepas pertandingan futsal sudah selesai, Farid berniat menghampiri Ulan, tapi sial nya lebih dulu di tahan oleh Rania.

Sebrang pandangan tak jauh dari mata, rupa nya ada pacarnya Rania yang datang ke arena futsal. Pria itu langsung menghampiri Rania.

"Sayang lu disini?" Tanya Cowok tersebut.

"IQBAL?" Rania kaget sambil menelan saliva nya sendiri "E-elu kenapa bisa ada disini?"

"Habis nonton teman latih tanding futsal.. Dia siapa sayang?" Iqbal menjawab sekaligus ber-tanya.

Farid pun tersenyum licik saat mengetahui segalanya dari Rania. "Hadeh" Batin Farid. Ia dalam keadaan tenang dan tidak tersirat rasa cemburu apa-apa.

"Di-dia cuma teman gue sayang" Rania langsung melepas gelanyutan tangan Farid.

"Cuma teman tapi gandengan tangan?" Tanya Iqbal.

"Sorry gue pergi dulu, gue gak mau ikut-ikutan urusan kalian" Farid berlalu meninggalkan Rania.

"Tunggu lu siapa Rania?" Tanya Iqbal ke Farid.

"Gue cuma teman sekelas aja, gak ada hubungan lebih selain teman" Jawab Farid dengan mengangkat telapak tangan sambil melangkah pergi.

Ulan menghampiri Farid untuk berbisik pada Farid "Kak aya sudah ada di parkiran"

"Serius? lu jangan bohong lan"

"Emang reaksi wajah gue lagi mengumbar sebuah kebohongan?" Jawab Ulan dengan tatapan serius dan dingin.

Farid melihat tatapan itu, lanjutnya ia langsung menggendong ransel dan menjumpai Aya di parkiran motor.

Benar apa yang di katakan Ulan, Aya sudah berada di parkiran futsal tersebut.

"Kok lu yang datang? Mana adik gue?" Tanya Aya.

"Masih di dalam Ay" Jawab Farid dengan senyuman.

"Oh gitu" Aya sejenak terdiam, ia pun melihat keberadaan Rania.

"Menyebalkan!" Aya balik badan.

Farid mencegah dengan menarik tangan Aya ke arahnya, membuat wajah Aya menabrak ke dada Farid.

Farid langsung membelai lembut kepala belakang Aya dalam pelukan-nya.

"Maafin gue Aya, gue cowok gak peka kalau lu cinta sama gue dari dulu" Gumam Farid sambil mencium puncak kepala Aya.

Deg

"Perasaan lama ini apakah datang lagi?"

Aya mendongak kepala menatap Farid yang tersenyum pada nya. Lalu ia menatap Rania yang sedang di kawal sama pacarnya.

"Kak ay, gue sengaja undang lu datang kesini buat ngasih pemandangan Rania aja, Farid sekarang udah tau kok kebenaran nya" Kata Ulan tersenyum.

"Cuma untuk itu aja?" Kata Aya.

"Iya" Ulan melangkah, sejenak ia menepuk pundak sang kakak, hingga akhirnya gadis itu langsung meminta lingga untuk pulang.

"gue pulang duluan, rid tolong jaga kakak gue ya" Ulan pamit sambil melambaikan tangan ke arah Farid dan juga Aya.

" punya adik ngeselin ya" gerutu Aya.

Aya terlihat bingung mau ngapain lagi saat Farid barusan melakukan hal yang membuat perasaan Aya kembali muncul untuknya.

"yaudah ayok pulang" Kata Aya.

"Lu bawa motor Ay?" Tanya Farid.

Aya menggeleng kepala "enggak, gue disuruh Ulan naik gojek kesini "

"terus adik lu ninggalin?" Farid terkekeh

"tau tuh, emang ngeselin tuh anak" jawab aya.

"Haha... gue anter lu pulang ya, sekalian kita ke taman dulu"

"Ngapain ke taman? ini udah malam, nanti ibu gue ngomel" kata aya.

"nongkrong aja sih, yaudah bentar gue telpon ibu lu" Farid merogoh tas ranselnya. Ia pun menelpon bu venera untuk meminta izin.

Aya pun berdecak sambil melipat tangan di dada dengan pandangan ke arah jalan raya.

dalam lima menit sambungan telpon masih belum saja di tutup, sampai Aya bengong dan merasa bosan menunggu farid.

"Apa ada hal serius?" Tanya Aya penasaran. Farid menempelkan jari telunjuk ke bibirnya.

"oke bu era, siap" Kata Farid, sebelum akhir nya ia menutup sambungan telepon itu.

"Kenapa?" Tanya Aya.

"Gue disuruh ke rumah lu, yuk" jawab Farid menuju ke sepeda motornya, Aya menuruti keinginan pria itu.

sampai dirumah.

Farid lebih memilih menunggu diluar rumah, sedangkan aya akan masuk ke dalam rumah nya.

"mamah ada siapa yang datang? Kok ada mobil lain dirumah kita" tanya aya.

"coba tebak siapa?" kata Bu Venera mengajak Aya untuk tebak-tebakan.

"gak tau aya lagi malas mikir mah"

"kakek, nenek, dan..."

"loh kok ada om-om cabul disini?" tukas aya saat melihat keberadaan seseorang yang sudah memberinya bakso.

Berselang, Aya menyalimi punggung telapak tangan bu anita lebih dulu, lanjut nya ia salim tangan ke pak Vino.

Setelah selesai aya tidak mau mencium punggung telapak tangan ayah nya sendiri.

bu venera menggetok kepala aya. "itu papah yang sudah buat kamu lahir di dunia ini, cepat salim dulu" titahnya.

"enggak, kalau iya papah aku, kenapa dia tega buat mamah nangis!" tajam aya.

Dengan begitu, pak aldi selaku ayah kandung aya tetap memberi uluran tangan untuk aya cium.

aya masih gak mau mencium punggung telapak tangan nya pak aldi, raut wajah nya saja sudah tajam seperti sudah membenci sang papah.

"enggak, papah jahat! Aku gak mau kenal sama papah" Kata Aya.

"Aya" pak vino, sang kakek sekilas memanggil namanya.

Bu anita sang nenek juga menghampiri cucu nya untuk menenangkan "Aya salim dulu ke ayah kamu, jangan durhaka sama orang tua"

Berselang, ulan tiba-tiba saja datang telat ke rumah.

Mereka langsung menoleh ke arah ulan yang sedang berlari ke kamarnya lebih dulu.

"Ini lagi anak, gak ada sopan santun nya"

Bu Venera langsung menyusul ulan ke kamar nya. Pak aldi sampe menghela nafas kasar.

"anak-anak ku saat sudah besar semua nya bebal ya ternyata" keluh dalam hati pak aldi.

Aya duduk di sofa sambil menatap pintu rumah yang sedang terbuka, rasanya gadis itu mau pergi dari sisi ayah nya.

Farid menampakan diri disana, saat melihat keberadaan aya, farid memberi gestur menyuruh aya untuk buka hp.

Aya menurutinya. Ia membuka dan melihat pesan dari farid.

'masih lama gak? kalau masih gue pulang'

begitu pesan dari farid.

aya langsung bangkit dari sofa, ia pun menghampiri farid diluar rumah.

Ulan dan bu venera telah kembali, dan kali ini aya lah yang menghilang.

"kemana aya mah?" tanya bu venera.

"tadi sih keluar rumah ra" jawab bu anita.

"aishh tu anak.. " bu venera kini menyusul aya di luar rumah. Niatnya untuk memarahi Aya, tapi ada farid beliau langsung tebar senyuman.

"Farid kenapa gak masuk ke dalam?" tanya bu venera.

"gak enak, aku disini aja bu nunggu aya selesai" jawab farid.

"gak enak gimana, yang ada kamu gak sopan nguping dari luar, buru masuk!" bu venera memaksa.

mau gak mau farid langsung masuk ke dalam rumah nya aya.

"Hem siapa ini era?" tanya bu anita penasaran

Sebelum menjawab farid lebih dulu mencium pergelangan tangan keluarga aya satu per satu. Setelah itu barulah ia menjawab.

"Aku pacar nya aya bu" Jawab farid dengan sopan.

"UHUK-UHUK" Aya tersedak minuman secara tiba-tiba, entah dari mana gadis itu tiba-tiba meneguk air putih di gelas.

"hah? sejak kapan mereka jadian?!" lirih ulan.

"farid lu kok!" aya ingin protes, tapi bu venera langsung girang, beliau sampai menghubungi bu matilda untuk mengabarkan kabar baik ini.

"ibunya wajib tau kalau mereka sudah pacaran!"

"mah tapi kita belum pacaran!" kata aya.

"Hah apa" Bu venera langsung menoleh.

dengan satu tarikan nafas farid langsung menembak aya tepat di seluruh keluarga nya yang sedang berkumpul.

"kalau begitu mau gak jadi pacar aku ay?"

Deg.

Ulan sampai dibuat bungkam, aya menoleh ke arah ulan, sisanya ia menatap mimik wajah seantero rumah lainnya.

"Hem. jawaban nya iya, aku mau jadi pacar kamu farid" jawab aya dengan senyuman.

Farid membelalak mata, "ini lu serius? apa gue lagi mimpi?"

"Iya sayang gue serius, kita sudah resmi pacaran sekarang" jawab aya meyakinkan farid.

Farid hampir saja memeluk aya, untung nya ulan mencegah "lagi dirumah ingat"

"hm sorry" gumam farid kepada ulan.

"iya" jawab ulan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!