Hot Summer Boyz yang diperankan oleh anggota group THE BOYZ : Hyunjae, Juyeon, Younghoon, Sangyeon, Sunwoo, Eric, Juhaknyeon, Jacob, Kevin, Changmin (Q), Chanhee (New) tentang sebelas cowok tampan yang sedang berlibur ke sebuah pulau tropis dan bertemu dengan gadis bernama Nikita serta dua sahabatnya, Echa dan Yesha.
Kehadiran para gadis ini yang nantinya bakal memicu cinta segitiga, momen manis, dan dinamika yang tak terduga.
⚠️Ini pengalaman musim panas yang tidak bisa kamu abaikan. HOT SUMMER BOYZ menunggu DEOBI! Let’s dive in!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Budi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 14 Diajak Party Kumpulan Cogan
Pagi di villa itu dimulai dengan suara gaduh di ruang tengah. Changmin dan Eric heboh banget, ketawa ngakak sambil ngerumpi soal rencana yang baru aja mereka dapat dari warga lokal.
“Guys, dengerin deh! Kita harus banget ikutan party di beach club nanti malam. Katanya ini bakal jadi acara paling seru!” seru Changmin sambil berdiri di atas sofa, sementara Eric sibuk nunjuk-nunjuk ponselnya.
“Party? Serius lo?” Sunwoo yang lagi duduk santai di karpet sambil main kartu melirik mereka. “Lo yakin ini bukan jebakan biar kita ngabisin duit?”
“Enggak, sumpah deh. Kata bapak-bapak yang gue temuin tadi pagi, tempatnya keren banget. Plus, ada live music sama DJ dari luar negeri!” Eric menjawab dengan semangat.
Satu per satu penghuni villa mulai tertarik. Juyeon yang tadinya sibuk scrolling ponselnya langsung menatap Changmin penuh minat. “Beach club? Sounds fun. Gue sih fix mau!”
Sunwoo ngelirik malas, tapi matanya kelihatan tertarik. “Yakin seru?”
“Pasti seru, bro. Masa sih lo mau ketinggalan?” Changmin nambahin, kali ini ngarahin tatapan ke Sangyeon yang lagi duduk di teras sambil minum kopi.
Akhirnya, satu per satu dari mereka mulai keliatan goyah. Kevin dan Jacob, meski awalnya diem aja, mulai saling tuker pandang dengan kode nggak jelas. Juhaknyeon malah udah setuju duluan sebelum sempet ditanya.
“Gue sih fix ikut” kata Juhaknyeon sambil nyengir lebar. “Tapi tungguin Hyunjae aja deh buat keputusan bareng.”
Di sisi lain, Juyeon yang dari tadi cuma jadi pendengar tiba-tiba kepikiran sesuatu. Dalam hati dia udah ngerancang rencana kecil buat ngajak Nikita. “Kalau gue ajak dia, bakal seru nggak ya?” gumamnya sambil pura-pura sibuk nge-scroll HP.
Kevin dan Jacob, meski nggak akrab kalau urusannya soal Yesha, mendadak punya pikiran yang sama. Mereka sama-sama pengen ngajak Yesha ke party itu. Tapi, mereka juga nggak ngomong apa-apa soal itu mungkin karena tahu situasi bakal ribet kalau keduanya buka suara.
Sementara itu, Younghoon dan Sunwoo juga punya agenda sendiri. Mereka kepikiran buat ngajak Echa. Tapi seperti biasa, nggak ada yang mau nyebut nama duluan. Sunwoo cuma nyengir kecil setiap kali Changmin nyerocos soal party, sementara Younghoon duduk santai sambil mainin kunci mobil.
“Gimana nih, jadi nggak? Ayo dong!” Eric makin semangat ngebujuk.
Semua akhirnya setuju buat nungguin Hyunjae bangun tidur. Tapi dalam kepala masing-masing, mereka udah sibuk dengan rencana buat ngajak orang tertentu ke party malam ini.
Di villa sebelah
Sementara itu, di villa lain, suasana jauh lebih tenang. Echa lagi sibuk di dapur, masak buat sarapan. Yesha, yang lagi nggak ada kerjaan, ngebantuin sambil sesekali gangguin Echa dengan komentar-komentar nggak penting.
“Cha, dua minggu lagi liburan selesai. Lo gimana, udah siap balik ke Jakarta?” tanya Yesha sambil ngupas bawang.
Echa mendesah, jelas-jelas malas ngomongin soal itu. “Gue sebenernya nggak pengen balik, Yes. Rasanya kayak masih kurang liburan di sini”
Yesha ketawa kecil. “Kenapa? Karena di sini ada Younghoon, ya?”
Echa langsung ngelempar pandangan tajam ke Yesha, meski pipinya mulai memerah. “Apaan sih lo? Nggak ada hubungannya sama dia!”
“Yes, yes, denial detected” balas Yesha sambil cengengesan.
“Lagian lo juga sama aja, kan? Pasti lo juga malas balik gara-gara Kevin.” Kali ini gantian Echa yang nyengir lebar, ngebalikkan serangan.
Yesha, yang biasanya jago ngeles, cuma bisa diem. Untuk pertama kalinya, dia nggak punya jawaban. Bukannya dia nggak mau ngomong, tapi semua yang Echa bilang terlalu kena.
“Hmm... kok diem sih?” Echa makin seneng ngeledek.
“Yesha freak mode off?”
“Yesha freak mode always on!” Yesha akhirnya jawab, tapi sambil pura-pura sibuk beresin piring. “Gue cuma males debat sama lo, itu aja.”
Echa cuma ketawa kecil. Tapi di balik itu, ada perasaan nggak nyaman yang pelan-pelan muncul. Apa bener, alasan dia malas balik ke Jakarta itu karena Younghoon?
Jam menunjukkan pukul 10.00
Hyunjae akhirnya bangun tidur lalu mandi. Setelah Hyunjae dikasih tau sama Eric dan Changmin pas banget baru bangun tidur, Hyunjae langsung ke ruang tengah ngumpul buat diskusi soal party malam ini.
“Jadi gimana? Kalian semua mau datang kesana?” tanya Hyunjae sambil mengacak-acak rambutnya dengan handuk biar kering karena habis keramas.
“Fix kesana, dong! Seru banget kayaknya!!” Changmin nggak mau ketinggalan jawab.
“Masalahnya,” Sunwoo memotong, “kita mau ngajak siapa? Ini kan party rame-rame, nggak mungkin cuma kita doang”
Satu ruangan langsung hening. Masing-masing dari mereka mulai sibuk mikir nama-nama yang pengen mereka ajak.
“Gue ajak Miyeon, ya" Juhaknyeon akhirnya buka suara duluan.
Dengar Juhaknyeon mau ajak Miyeon, Hyunjae kaget.
“Bebas,” balas Changmin sambil ngangkat bahu. “Yang lain?”
Younghoon pura-pura santai, padahal dari tadi udah mikir nama Echa. “Mungkin gue ajak... ya liat nanti deh”
Jacob dan Kevin saling tuker pandang, kayak nyari persetujuan nggak langsung. Tapi nggak ada yang mau buka suara duluan soal Yesha.
“Ayo dong, siapa lagi? Jangan malu-malu gini,” Eric ngeledek sambil ketawa kecil.
Akhirnya satu per satu dari mereka mutusin siapa yang mau diajak. Juyeon udah yakin banget sama Nikita, Juhaknyeon udah fix ngajak Miyeon, dan sisanya... masih galau.
Di villa cewek-cewek
Menjelang jam 12 siang, Yesha dan Echa lagi duduk di balkon sambil liatin matahari mulai naik. Suasana panas, sampai tiba-tiba HP Echa bunyi. Pesan dari Younghoon.
“Cha, lo mau ikut party di beach club nggak malam ini?”
Echa baca pesan itu pelan-pelan, berusaha supaya mukanya nggak keliatan aneh di depan Yesha. Tapi Yesha, yang dari tadi ngawasin, udah curiga duluan.
“Siapa tuh? Younghoon?” Yesha langsung nanya dengan nada menggoda.
“Bukan” jawab Echa cepat, tapi jelas-jelas bohong.
“Hmm... lo mau jawab apa? Mau atau nggak?”
Echa diem sebentar sebelum akhirnya ngetik, “Liat nanti deh”
“Yes, lo sendiri gimana? Kalau Kevin yang ngajak, lo mau ikut nggak?” Echa tiba-tiba ngebalik pertanyaan.
“Yesha yang biasanya blak-blakan, kali ini malah bingung. “Ya... gue liat nanti aja kali”
Dan begitulah, siang itu jadi ajang penuh teka-teki buat semuanya. Siapa yang akhirnya bakal ngajak siapa, dan gimana reaksi mereka saat party nanti?
Tok tok tok..
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Echa dan Yesha turun ke bawah dan bukain pintu. Pas buka pintu, mereka kaget yang datang Hyunjae.
"Hyunjae, ada apa kesini?" tanya Yesha.
"Nikita mana?"
"Belum bangun daritadi. Kenapa nyariin Nikita?" ucap Echa lembut.
"Boleh gue izin bangunin dia?"
Seketika Echa dan Yesha terpaku dengan perkataan Hyunjae.
Akhirnya Hyunjae melangkah masuk ke kamar Nikita setelah mendapat "izin" dari Yesha dan Echa. Ruangan itu gelap, hanya ada suara lembut dari AC yang mengisi keheningan. Di atas tempat tidur, Nikita terlihat masih terlelap, tubuhnya meringkuk di bawah selimut putih yang membungkus hampir seluruh tubuhnya.
Hyunjae berdiri di sisi tempat tidur, mengamati wajah Nikita yang tertidur lelap. Mata terpejam, bibirnya sedikit terbuka, dengan helaian rambut yang jatuh acak-acakan di dahinya. Tanpa sadar, Hyunjae tersenyum kecil.
“Cantik banget sii” gumamnya pelan.
Dia berjongkok di sisi tempat tidur, berusaha melihat wajah Nikita lebih dekat. Ada sesuatu yang membuatnya gemas entah ekspresi polos itu, atau mungkin fakta bahwa Nikita bisa tidur begitu nyenyak di tengah hari.
“Nikita...” bisiknya lembut, mencoba membangunkan tanpa membuatnya kaget.
Tidak ada respons. Nikita tetap diam, napasnya teratur. Hyunjae menghela napas panjang, lalu mengetuk pelan sisi tempat tidur dengan jarinya.
“Bangun, Niki. Ini udah siang banget. Lo mau tidur sampai malam?”
Masih tidak ada reaksi. Hyunjae memiringkan kepala, matanya menatap wajah Nikita yang tetap tenang. Tiba-tiba, dia mendapat ide iseng. Dengan ujung jarinya, dia menyentuh lembut pipi Nikita.
“Kalau gue cubit pelan, dia bakal bangun nggak ya?” gumamnya sambil terkekeh kecil.
Namun, sebelum sempat melaksanakan niat jahilnya, Nikita tiba-tiba bergerak. Dalam tidurnya, dia menggeliat pelan, lalu tanpa sadar mengulurkan tangan dan memeluk Hyunjae.
Hyunjae terpaku. Kedua tangan Nikita melingkar di pinggangnya, kepalanya bersandar di dadanya. Posisi mereka sekarang begitu dekat, membuat Hyunjae kaku seketika. Wajahnya langsung memerah, jantungnya berdegup kencang.
“Nikita...” panggil Hyunjae, suaranya nyaris seperti bisikan.
Namun, Nikita masih setengah sadar, tidak menyadari apa yang terjadi. Dia hanya menggumam pelan sambil mengeratkan pelukannya.
Hyunjae berusaha melepaskan diri perlahan, tetapi gerakannya justru membuat Nikita semakin mendekat. Dalam hati, dia bingung harus merasa gemas, canggung, atau justru menikmati momen ini.
Beberapa detik kemudian, Nikita tiba-tiba membuka matanya. Mata mereka bertemu. Nikita langsung sadar apa yang terjadi. Tangannya masih melingkar di tubuh Hyunjae, wajahnya hanya beberapa sentimeter dari wajah lelaki itu.
“Hyunjae?!” seru Nikita dengan nada kaget, langsung melepaskan pelukannya dan menjauh. Wajahnya merah padam, jelas-jelas merasa malu.
“Sorry, sorry!” Hyunjae mengangkat kedua tangannya, mencoba meredakan situasi. “Gue nggak bermaksud nyelonong masuk, serius. Gue cuma mau bangunin lo”
Nikita menatap Hyunjae dengan tatapan campuran antara marah dan malu. “Nyelonong masuk? Lo bahkan nyelonong ke pelukan gue, Hyunjae!”
Hyunjae menelan ludah, berusaha menahan tawa karena tahu Nikita tidak benar-benar marah. “Itu bukan salah gue. Lo yang tiba-tiba narik gue!”
Nikita memutar bola matanya, lalu menyembunyikan wajah di balik tangan. “Ya Tuhan, ini memalukan banget...”
Hyunjae tersenyum tipis, lalu duduk di tepi tempat tidur. “Maaf, ya. Tapi serius, lo nggak akan bangun kalau gue nggak usil dikit. Gue udah ketuk pintu, panggil nama lo, bahkan mikir mau nyanyi buat bangunin lo.”
Nikita menurunkan tangannya, masih dengan wajah merah. “Kenapa lo harus repot-repot bangunin gue?”
Hyunjae menatapnya, kali ini dengan ekspresi lebih serius. “Karena gue mau ngajak lo ke party malam ini. Beach club. Katanya seru banget, ada live music sama DJ dari luar negeri"
“Party?” Nikita mengerutkan dahi. “Lo bener-bener ke sini cuma buat ngajak gue ke party?”
“Ya, kenapa nggak?” jawab Hyunjae santai. “Lo butuh refreshing, Niki. Jangan cuma tidur mulu”
Nikita diam sejenak, masih memproses semuanya. Hyunjae memang selalu punya cara untuk membuatnya merasa bingung sekaligus tersanjung.
“Gimana? Lo mau ikut, kan?” tanya Hyunjae lagi, kali ini dengan nada lebih lembut.
Nikita menghela napas panjang, lalu mengangguk pelan.
Dia berdiri, melangkah menuju pintu kamar. Sebelum keluar, dia menoleh sebentar dan memberikan senyum kecil. “Gue tunggu lo malam ini, ya. Jangan bikin gue nunggu lama”
Nikita hanya mengangguk sambil memutar bola matanya, meskipun di dalam hati, dia merasa sedikit tersentuh dengan usaha Hyunjae.
Setelah Hyunjae pergi, Nikita merosot di tempat tidur, memegang dadanya yang masih berdebar. “HYUNJAE.. JANTUNG GUE!!!!!"
Bersambung
Bagaimana tanggapan kalian?
■BANTU AUTHOR LIKE, FOLLOW, AND KOMENTAR YA🙏
GOMAWO CHINGU💙😉