NovelToon NovelToon
Time Travel Terjebak Di Tahun 1990

Time Travel Terjebak Di Tahun 1990

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:56.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Monika (23), seorang aktris multitalenta dengan karier gemilang, harus menghadapi akhir hidupnya secara tragis, kepleset di kamar mandi! Namun, bukannya menuju alam baka, ia justru terbangun di tubuh seorang wanita asing, dalam satu ranjang dengan pria tampan yang tidak dikenalnya.

Saat matanya menyapu ruangan, ia segera menyadari bahwa dunia di sekitarnya bukanlah era modern yang penuh teknologi. Ia terjebak di masa lalu, tepatnya tahun 1990! Sebelum sempat memahami situasinya, penduduk desa menerobos masuk dan menuduhnya melakukan dosa besar: kumpul kebo!

Lebih parahnya lagi, tunangan asli pemilik tubuh ini datang dengan amarah membara, menuntut pertanggungjawaban. Monika yang dikenal mulut tajam dan suka tawuran harus mencari cara untuk keluar dari kekacauan ini. Bagaimana ia bisa bertahan di masa lalu? Dan siapa sebenarnya pria tampan yang terbangun bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pekerjaan Pertama Lin Momo

Pagi itu, Lin Momo sudah bangun lebih awal dari biasanya. Begitu membuka mata, ia langsung bergegas menyiapkan peralatan riasnya. Kotak rias yang berisi berbagai jenis bedak, lipstik, serta alat-alat lainnya sudah tersusun rapi di atas meja.

Yan Zhi, yang baru saja keluar dari kamar mandi, melihat istrinya sibuk mengemas barang-barangnya. Ia hanya bisa menggelengkan kepala sambil menyilangkan tangan di dada.

"Kenapa kau terburu-buru sekali?" tanyanya dengan nada santai.

Lin Momo menoleh sekilas sambil tetap memasukkan alat-alat riasnya ke dalam tas. "Hari ini aku harus merias adik dari Nyonya Liu. Ini pekerjaan pertamaku sejak kita pindah ke rumah baru. Aku tidak boleh terlambat."

Yan Zhi mendekat dan melihat peralatan rias yang sudah tersusun rapi. "Bukankah acaranya masih siang? Kenapa kau pergi sepagi ini?"

Lin Momo menutup tasnya dengan mantap lalu berdiri. "Aku ingin datang lebih awal untuk memastikan semuanya siap. Lagipula, ini pernikahan adik dari istri direktur pabrik. Aku harus menunjukkan profesionalisme."

Yan Zhi hanya tersenyum tipis. Ia melihat betapa bersemangatnya Lin Momo dalam bekerja. Ia tidak ingin mengganggunya, jadi ia hanya berkata, "Baiklah, hati-hati di jalan."

Lin Momo mengangguk, lalu mengambil tasnya dan berjalan menuju pintu. Sebelum keluar, ia menoleh ke arah Yan Zhi. "Aku pergi dulu. Jangan lupa makan siang, ya!" katanya sambil tersenyum.

Yan Zhi melambaikan tangan. "Aku bukan anak kecil. Cepat pergi sebelum kau benar-benar terlambat."

Lin Momo terkekeh, lalu melangkah keluar dengan penuh semangat.

Dengan membawa tas riasnya, ia pergi ke tempat acara pernikahan sesuai dengan alamat yang tertulis di catatan yang diberikan oleh Nyonya Liu.

Begitu tiba di tempat acara, Lin Momo melihat suasana pernikahan yang sudah mulai dipersiapkan. Beberapa pekerja sibuk memasang dekorasi, sementara yang lain menata meja dan kursi. Aroma bunga segar menyebar di udara, menciptakan suasana yang menyenangkan.

Saat ia baru melangkah masuk, Nyonya Liu langsung menyambutnya dengan senyum lebar.

"Momo! Kau datang lebih awal dari yang kuperkirakan."

Lin Momo membalas senyumnya. "Aku ingin melihat calon pengantinnya dulu. Dia harus tampil cantik hari ini, bukan?"

Nyonya Liu tertawa kecil. "Benar sekali! Aku sudah memberitahu adikku bahwa aku mengundangmu untuk meriasnya."

Lin Momo mengangguk sambil melihat sekeliling. "Jadi, di mana pengantinnya? Aku ingin melihat kondisi kulitnya sebelum mulai merias."

"Ikut aku!" Nyonya Liu menarik tangan Lin Momo, membawanya ke sebuah ruangan di bagian dalam rumah besar tempat acara berlangsung.

Di dalam, seorang gadis muda dengan wajah sedikit gugup sedang duduk di depan cermin. Dia mengenakan gaun tidur sutra berwarna putih, rambutnya masih terurai tanpa tatanan.

"Momo, kenalkan, ini adikku, Liu Mei."

Liu Mei menoleh dan tersenyum canggung. "Halo, Kak Lin Momo. Aku sudah banyak mendengar tentangmu dari kakakku."

Lin Momo tersenyum hangat. "Senang bertemu denganmu, Liu Mei. Aku harap aku bisa membuatmu menjadi pengantin tercantik hari ini."

Liu Mei tersipu dan mengangguk. "Aku percaya padamu. Kakakku selalu memujimu saat berbicara tentang riasanmu."

Nyonya Liu tiba-tiba memotong pembicaraan. "Omong-omong, kau tahu? Waktu pesta terakhir kali, banyak yang bertanya di mana aku dirias. Mereka sangat penasaran."

Lin Momo tertawa kecil. "Lalu, apa yang Nyonya Liu katakan?"

"Aku hanya bilang bahwa yang merias wajahku tidak punya tempat salon. Jadi, jika mereka penasaran, mereka harus datang ke pesta pernikahan adikku untuk melihat hasil riasanmu sendiri!" ucap Nyonya Liu antusias.

Lin Momo menggeleng sambil tertawa. "Nyonya Liu benar-benar tahu cara mempromosikan seseorang, senang rasanya."

"Tentu saja! Aku ingin semua orang tahu betapa hebatnya kau!" ucap Nyonya Liu bangga.

Tiba-tiba, pintu terbuka dan seorang wanita paruh baya masuk.

"Ah, kau pasti periasnya!" katanya dengan nada antusias.

Nyonya Liu memperkenalkannya. "Ini ibu kami, Madam Zhang."

Madam Zhang menatap Lin Momo dari ujung kepala hingga kaki dengan ekspresi puas. "Kau terlihat rapi dan profesional. Aku harap kau bisa membuat putriku terlihat cantik di hari istimewanya."

Lin Momo tersenyum. "Tentu saja, Madam. Aku akan melakukan yang terbaik."

Liu Mei menarik napas dalam. "Aku agak gugup, Kak Momo. Aku ingin terlihat cantik, tapi juga tetap terlihat seperti diriku sendiri."

Lin Momo mengangguk mengerti. "Aku mengerti keinginanmu. Aku akan memberikan riasan yang alami, tapi tetap menonjolkan kecantikanmu. Jangan khawatir, kau akan terlihat menakjubkan hari ini."

Madam Zhang mengangguk puas. "Kalau begitu, aku serahkan putriku padamu. Aku akan kembali untuk melihat hasilnya nanti."

Setelah Madam Zhang pergi, Lin Momo mulai membuka peralatan riasnya.

"Baiklah, Liu Mei. Sebelum mulai, aku ingin bertanya, apakah ada bagian wajahmu yang ingin kau tonjolkan atau kau punya permintaan khusus?" tanya Lin Momo.

Liu Mei berpikir sejenak. "Aku ingin mataku terlihat lebih besar dan segar, tapi tidak berlebihan."

Lin Momo mengangguk. "Baik, aku akan membuat riasan mata yang lembut, tapi tetap menawan."

Sambil mulai bekerja, Lin Momo sesekali bercakap-cakap dengan Liu Mei untuk membuatnya merasa nyaman.

"Bagaimana perasaanmu hari ini?" tanya Lin Momo sambil mengaplikasikan primer di wajah Liu Mei.

Liu Mei tersenyum malu. "Aku sangat senang, tapi juga gugup. Semoga acara hari ini berjalan lancar."

Nyonya Liu yang duduk di dekat mereka menimpali. "Kau tak perlu gugup. Suamimu sangat mencintaimu, semuanya akan baik-baik saja."

Lin Momo tersenyum. "Benar. Lagipula, kau hanya perlu menikmati hari istimewamu. Semua orang di sini untuk melihatmu bahagia."

Setelah beberapa menit, riasan dasar selesai. Lin Momo mengambil eyeshadow dan mulai merias mata Liu Mei.

"Aku menggunakan warna natural dengan sedikit shimmer agar matamu terlihat lebih segar," jelas Lin Momo.

Liu Mei berkedip dan melihat ke cermin. "Wow, aku suka! Mataku terlihat lebih hidup."

Nyonya Liu juga mengangguk setuju. "Kau benar-benar berbakat, Momo. Aku yakin setelah ini banyak yang akan ingin dirias olehmu."

Lin Momo tersenyum. "Kalau begitu, aku akan melihatnya nanti, Nyonya Liu. Lagipula, aku hanya melakukan yang terbaik yang bisa ku lakukan."

Setelah sekitar satu jam bekerja, riasan Liu Mei akhirnya selesai. Ia menatap bayangannya di cermin dengan mata berbinar.

"Aku terlihat berbeda, tapi tetap seperti diriku sendiri. Aku sangat menyukainya!" seru Liu Mei bahagia.

Lin Momo tersenyum puas. "Itulah tujuanku. Kau sekarang siap untuk hari istimewamu."

Tiba-tiba, pintu terbuka lagi, kali ini seorang pria masuk.

"Liu Mei, sudah waktunya..." katanya, lalu terdiam saat melihat wajah Liu Mei. "Kau... kau terlihat luar biasa."

Liu Mei tersipu. "Terima kasih."

Nyonya Liu terkikik. "Lihat? Bahkan tunanganmu langsung terpesona!"

Semua orang tertawa, termasuk Lin Momo. Hari ini adalah hari yang istimewa, dan ia senang bisa menjadi bagian darinya.

---

Terus support dengan :

✅ Klik tombol 'Like'

✅ Tinggalkan komentar kalian

✅ Support novel othor, klik tombol vote ya

✅ Bintang 5 untuk rating karya

Terima Kasih support nya, semoga kita semua sehat selalu. 🙏🏻

Jangan lupa baca novel othor lainnya, link ada dibawah ini.

1
Lala Kusumah
nanggung nih pengen tahu reaksi ibu Yan Zhi kalau Momo istri Yan Zhi pasti heboh 😂😍😍👍
panty sari
yah thor malah bersambung mau ketemu mertua
Sribundanya Gifran
lanjut
panty sari
yah kenapa malah salah orang thor
panty sari
pecah telor lah biar ga gagal
Ajeng Sri Pramudya
haduh... kok bisa gitu ya..
mau ketemu menantu dan mertua teh drama aja 🤦🏼
Eka Uderayana: serasa nonton sinetron.....mau ketemu aja... ada banyak drama nya
total 1 replies
millie ❣
ya inj akibat semua disembunyikan perkawinan aja disembunyikan anehhhhh!!!
akhirnya timbul kesalah pahaman kan kasian momo kena impeknya kecewa aja ma yang zie 😏laki g tegas
SAL💞🇲🇾
terbaik 👍🏼🥰
lily
up
SAL💞🇲🇾
lanjut thor
Salsabila Arman
lanjut
lily
menarik
lily
up
Sribundanya Gifran
lanjut
Lala Kusumah
😂😂😂😂🤭🤭
lily
up
panty sari
sepertinya seru
Ajeng Sri Pramudya
ha.... gagal trus....
gassskeun...
lanjut..
Ajeng Sri Pramudya
kirain mertua yang datang.. eh ternyata si asistennya 🤦🏼
tinggal siap2 menunggu ibu mertua datang aja mo..
Salsabila Arman
lanjut
RJ 💜🐑: benar" godaan yang sangat sulit di kendalikan ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!