Cerita ini mengisahkan rombongan anak-anak SMA yang melaksanakan study tour, dan salah satu Bis rombongan mengalami kecelakaan maut yang menewaskan hampir seluruh penumpangnya, serta sopir dan kondekturnya.
Dalam kisah ini menceritakan, 10 arwah yang merasa mereka belum mati dan mengalami perjalanan ghaib. Di alam ghaib itu, mereka saling membunuh satu sama lain. Ada beberapa arwah yang berhasil pulang ke rumahnya, arwah itu menangis histeris ketika melihat kenyataan badannya sudah hancur terbujur kaku, arwah-arwah itu masih shock tidak percaya, bahwa mereka sudah mati.
Dan hanya satu orang yang selamat dari maut mengerikan itu. Siapa dia???
......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
"Ayo kita cari yang lainnya, yang masih selamat" ajak Andi begitu bergabung dengan mereka.
"Ayo ayo" jawab Dea, Putri, Diah dan Dewi hampir bersamaan.
"Tapi tunggu, kita ke arah mana?" Tanya Jaka, sambil bertolak pinggang menatap wajah teman-temannya yang bersemangat untuk melakukan pencarian.
"Emmm.." gumam Robi yang berdiri tegak dengan melihat bingung ke arah kanan kirinya dan kedua tangan nya bertolak pinggang.
"Kita ke arah sana!" Lanjut nya sambil mengangkat jari telunjuk kanan nya ke arah sebelah selatan.
"Ayo ayo ayo" jawab kaum hawa hampir bersamaan.
Mereka pun bergegas untuk melangkahkan kaki nya ke arah selatan.
"Eiit, tunggu tunggu tunggu!" Sela Jaka tiba-tiba.
Semua teman nya pun spontan menghentikan langkah nya dan memandang ke belakang, ke arahnya.
"Gimana kalau di bagi dua tim aja, biar cepet ketemu?" Usul Jaka sambil membalas tatapan teman-teman nya.
"Jangan!" Tolak Robi tegas.
"Kita semua baru menginjakkan kaki di sini, dan tidak tau wilayah sini. Itu malah akan memperburuk keadaan, baiknya kita tetap bersama-sama aja" ucap Robi memberikan penjelasan kepada Jaka.
Dan nampak nya semua setuju atas apa yang di utarakan Robi.
"Oke" jawab Jaka singkat sambil sedikit menganggukkan kepalanya sambil bertolak pinggang, menandakan ia setuju dengan usulan Robi.
Rombongan yang terdiri dari tiga lelaki dan empat wanita itu, melangkah bersamaan di atas jalan aspal yang lurus dan sangat sepi nan sunyi. Lampu-lampu jalan yang masih tetap menyala terang, menyaksikan mereka berjuang menuju jalan pulang.
"Teman-temaaaaan !!" Teriak mereka bergantian dengan kedua kakinya masih tetap melangkah.
"Di mana kaliaaan?!!" Teriak Andi dengan suara sangat keras.
"Woooy!!!" Di susul Jaka berteriak.
"Sebenarnya kita di mana? Sunyi sekali jalan ini, tak ada satu pun kendaraan yang lewat" tanya Diah keheranan.
"Iya, selama kita berjalan tak ada satu pun kendaraan yang lewat" timpal Putri dengan wajah lelah.
"Sinyal hp juga gak ada" sambung Dewi.
"Perkampungan masih jauh gak ya? Dari tadi yang kita lewati kanan kiri hanya semak belukar, huh" keluh Dea yang sudah mulai kelelahan.
Mereka bertujuh hampir tiga jam berjalan di pinggir jalan raya yang sunyi sepi dan sangat asing sekali bagi mereka. Sepanjang perjalanan, hanya terdengar suara-suara jangkrik di kiri kanan jalan tanpa henti, dan burung hantu mengawasi mereka dari atas pohon asem jawa yang sangat besar berumur ratusan tahun.
"Huhuhuhuk huhu,,huk,huhuhuhuk huhu,,huk"
Sesekali burung hantu itu bersuara seperti mengirim pesan kematian kepada mereka, tapi mereka tidak memahami nya.
"Hey hey hey lihat !!" Teriak Diah spontan sambil jari telunjuk kanan nya mengarah jauh ke seberang depan jalan.
Semua teman nya pun mengarahkan matanya ke arah yang di tunjuk oleh Diah.
"Di sana banyak cahaya lampu-lampu, pasti itu pemukiman penduduk " lanjut nya girang.
"Wah iya, ayo kita kesana!" Ajak Putri dengan ekspresi wajah senang.
Mereka pun bergegas menuju ke pemukiman tersebut, yang dari kejauhan nampak jelas cahaya kelap kelip lampu di tiap rumah nya. Rombongan anak muda mudi itu mempercepat langkah kakinya.
Andi yang paling bersemangat, ia lari hingga meninggalkan teman-temannya di belakang nya, karena saking bersemangat nya.
Mereka berharap di pemukiman tersebut bisa meminta pertolongan penduduk setempat, dan mengantarkan mereka ke kantor polisi untuk melaporkan peristiwa mengerikan yang baru saja terjadi.
yuk mampir kenovel aku thor