zoyya seorang gadis remaja berusia 22 tahun hidupnya hanya di penuhi dengan pekerjaan tidak memikirkan cinta baginya uang nomor satu, Zoyya bisa di bilang gadis badgril, bar bar dan memiliki netra tajam.
tetapi takdir berkata lain dia meninggal karna tertabrak saat ingin menyelamatkan anak kecil sehingga dia sendiri yang menjadi korban.
bukanya masuk ke syurga jiwanya malah nyasar ke dalam tubuh seorang antagonis yaitu Ziara putri Wijaya.
Ziara seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang hobinya mengejar ngejar tunangan nya.
Ziara selalu membully orang yang berani mendekati tunangan nya itu hingga hidup nya tidak jauh dari adik kandungnya yang membuat Ziara di benci oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hnfhh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Jam sudah menunjukan pukul sembilan pagi kazen sudah pergi sejak pagi tadi karna harus pergi ke suatu tempat.
Saat ini di rumah sakit hanya ada nazziya yang menemani putrinya itu, keadaan ziara sudah membaik dokter sudah memperbolehkan ziara pulang.
"sayang mulai hari ini kamu tinggal di rumah mommy ya, gaada penolakan titik." ucap nazziya sembari mengelus halus rambut ziara.
"Baiklah mom" ucap ziara pasrah, lalu Nazziya memeluk putrinya itu.
Dia hanya bisa menurut kemauan mommy nya itu, karna dia pun tidak ingin berjauhan lagi dengan keluarga nya itu.
Ceklek..
Pintu terbuka memperlihatkan Levi dan Alice kemudian mereka berdua pun melangkahkan kakinya menghampiri ziara.
"nak maaf kami baru mendengar kabar ini" ucap Levi.
"maafin mama ya nak" ucap Alice sendu.
Nazziya hanya melirik kedua orang tua dari ziara tidak ingin mengatakan sepatah kata pun sedangkan ziara hanya memandang nya datar.
"hm" ziara hanya menjawab nya dengan deheman, sikap ziara yang dingin membuat hati mereka sakit.
"maaf anda siapa" tanya Alice pada Nazziya.
"tidak perlu kalian tau siapa aku, apa kalian tidak becus mengurus putri kalian?" tanya nazziya sinis.
"jika kalian tidak ingin mengurus dia, biarkan dia menjadi putriku." ucap nazziya.
Perkataan Nazziya membuat Alice dan Levi tak terima, bagaimana pun ziara adalah putri kandung mereka.
"jaga ucapan mu nyonya, bagaimana pun dia adalah putriku" ucap Levi dengan mengepalkan tangannya.
"kalian tidak pantas di sebut orang tua, apa pantas kalian tidak adil dan selalu menyiksa putri kandung kalian sendiri? Apa kalian tidak takut jika putri kalian mendapatkan hal yang sama dari suaminya nanti?" tanya nazziya.
Perkataan Nazziya memang benar mereka tidak pantas di sebut orang tua yang baik, mereka hanya diam mencerna ucapan Nazziya.
...----------------...
"Tuan! bagaimana mereka tidak ingin melepaskan daerah itu." ucap seorang pengawal.
"apa mereka masih bertransaksi disana?"
"iya tuan bahkan mereka tetap ingin memakai daerah itu untuk bisnis mereka." jelas pengawal itu.
"habisi saja semua nya jangan biarkan mereka hidup." ucap Kazen dingin.
"Baik tuan." pengawal itupun segera pergi dari hadapan Kazen.
Saat ini kazen masih sibuk dengan laptop nya dia harus meninggalkan ziara sejak pagi tadi, pikiran nya berada disana sehingga lamunan nya terhenti.
Drttt.. Drttt
"Bos tempat kita di serang" ucap Doni di sebrang sana.
"arghh sialan" umpatnya kala mendengar salah satu wilayahnya di serang oleh sekolompok gengster.
Dia mematikan ponselnya dan dia segera pergi menuju wilayahnya yang sedang di serang.
...----------------...
Ziara sudah ingin menyelesaikan tugasnya itu dia hanya ingin kembali bersama keluarganya.
Saat ini ziara sudah berada di kediaman Wijaya, Disana sudah ada Levi, Alice Vano dan juga Aldo.
"Saya Ziara Putri Wijaya, mulai hari ini saya akan pergi dari rumah ini untuk selamanya dan saya tidak ingin ada urusan lagi dengan keluarga ini!". Ucap ziara dengan penuh penekanan di setiap katanya.
Deg...
"Apa maksud kamu ziara" teriak Levi.
"tolong coret nama akhir saya" ucap ziara datar.
"nak apa maksudmu sayang, kami tidak akan mengulangi kesalahan lagi" ucap Alice sendu dia tidak ingin kehilangan putri nya.
"jaga omongan Lo ziara" ucap Vano.
Aldo hanya diam dia hanya menyimak tanpa ikut berbicara , karna aldo sudah tahu semuanya jadi dia tidak akan melarang ziara karna itu adalah hak nya.
"kau ingin pergi dari sini?" Aldo sudah tidak bisa menahan emosinya, ziara hanya mengangguk.
"Baiklah mulai sekarang kau bukan lagi keluarga ini" teriak Levi, dia hanya ingin menggertak ziara saja mungkin dia akan kembali lagi memohon untuk tinggal kembali bersama keluarga nya itu, pikir levi.
"Papa apa yang kau bicarakan hah" Alice tak terima dengan perkataan Levi.
"pa apa maksud papa" tanya Vano, Vano sama dia pun tak terima dengan perkataan sang ayah nya itu.
"Baik, terimakasih tuan Wijaya" ucap ziara dengan membungkuk sopan.
"nak jangan dengarkan papa mu sayang" ucap alice dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Tetapi ziara tidak mendengarkan Alice, dia berjalan menaiki tangga lalu dia mengemasi semua pakaian nya setelah selesai,ziara menyeret kopernya meninggalkan kediaman Wijaya.
Alice menangis histeris melihat kepergian ziara, Aldo meninggalkan mereka yang sedang memandangi ziara dengan sendu.
"pa apa papa tidak khawatir dengan ziara hah hiks hiks" ucap Alice.
"tenang lah ma nanti juga dia akan kembali lagi" ucap Levi meskipun Levi tidak percaya dengan perkataan nya sendiri.
"kalo ziara ga balik lagi apa yang akan papa lakukan hah" teriak Vano, lalu Vano meninggalkan Levi dan Alice.
Levi yang mendengar perkataan putranya itu seketika terdiam, bagaimana jika dia tidak kembali apa yang harus Levi lakukan agar ziara kembali, pikir levi.
