NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Single Mom / Nikah Kontrak / Beda Usia / Sugar daddy
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Novel ini adalah Sequel dari Novel ANTARA LETNAN TAMVAN DAN CEO GANTENG, cinta segitiga yang tiada akhir antara Cindra, Hafiz dan Marcelino.

Cinta Marcel pada Cindra boleh dikatakan cinta mati, namum cintanya harus terhempas karena kekuatan Cinta Cindra dan Hafiz. Akhirnya Marcel mengaku kalah dan mundur dalam permainan cinta segitiga tersebut.

Karena memenuhi keinginan anak-anaknya, Marcel dijodohkan dengan Namira (Mira) yang berprofesi sebagai Ballerina dan pengajar bahasa Francis.
Kehidupan Namira penuh misteri, dia yang berprofesi sebagai Ballerina namun hidup serba kekurangan dan tinggal di sebuah pemukiman kumuh dan di kolong jembatan, rumahnya pun terbuat dari triplek dan asbes bekas. Namira yang berusia 28 tahun sudah memiliki dua orang anak.

Apakah akan ada cinta yang tumbuh di hati Marcel untuk Namira, atau Namira hanya dijadikan pelampias gairahnya saja?
Yuk, ikuti kisah Cinta Marcel dan Namira.

Jangan lupa untuk Like, share, komen dan subscribe ya..Happy Reading🩷🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. TOKOH

MARCELINO ORLANDO, Protagonis pria

NAMIRA AMOUR, Protagonis Wanita

RUDY (BOA)

...SINOPSIS...

Jika ingin tahu perjalanan Cinta Marcel dan Cindra sebelumnya, author sarankan membaca dulu Novel Antara Letnan Tamvan dan CEO Ganteng. Atau baca Episode Extra di novel tersebut.

Ini hanya saran ya, kalau mau langsung ke sini juga engga apa-apa hehehe..💃

Marcelino seorang pengusaha sukses yang bergerak dibidang properti, perusahan kapal mewah dan juga pemiliki saham terbesar di perusahaan mobil mewah.

Pria berusia 45 tahun yang memilih tidak menikah karena cintanya telah habis pada Cinta pertama, yaitu pada Cindra.

Marcel memiliki dua orang anak(kembar) yang sudah beranjak remaja, anak yang terlahir hasil dari perbuatan Marcel memperkosa Cindra. Kedua anak itu diberi nama Kalila dan Ken. Karena permintaan anaknya lah Marcel bersedia dijodohkan dengan Namira, yang berprofesi sebagai Ballerina

Namira, seorang single mom berusia 28 Tahun yang memiliki dua orang anak yang bernama Wulan dan Ilyas. Anak yang bukan lahir dari rahimnya.

Karena suatu keadaan Namira harus tinggal di sebuah gubuk yang terletak di tanah pemerintah dan dibawah kolong jembatan. Namira hidup sangat sederhana bersama kedua anaknya. Dia melakukan pekerjaan apa saja yang penting halal dan bisa membayar hutang mantan suaminya yang telah meninggal karena terbunuh di dalam sel penjara.

Namira mempunyai seorang pelindung bernama Rudy yang dia panggil dengan sebutan Boa, Rudy dan Namira sejak kecil hidup bersama di sebuah panti asuhan, sebelum Namira diadopsi oleh seorang wanita mucikari kelas kakap bernama Hellen.

Suatu hari Namira (Mira) ditawarin murid ballet nya yaitu Cindra yang merupakan ibu dari Ken dan Kalila, untuk berkenalan dan menjalani perjodohan dengan ayah biologis dari Ken dan Kalila. Awalnya Namira menolak, karena dia menyembunyikan jatidirinya yang hanya seorang janda dua anak dan hidup miskin.

Tapi karena Cindra dan Bu Amanda terus saja menjodohkannya dengan Marcel, Namira bersedia berkenalan. Dia berharap setelah berkenalan Marcel akan menolaknya, tapi siapa sangka setelah perkenalan, Marcel justru sering menghubunginya karena alasan bersandiwara di depan kedua anaknya. Dan Marcel bersedia membayar ganti rugi waktu yang dia pakai dengan harga yang Fantastis.

Namira berharap tidak akan ada pernikahan dengan Marcel karena strata sosial mereka sangatlah jauh berbeda. Gadis itu khawatir jika suatu saat Bu Amanda dan anak-anak Marcel tahu dia hanyalah orang miskin, mereka akan menolak dan menghina.

***

POV Marcel

"Ka Marcel, ini Mira guru balletku. Dia cantik kan ka? Anak-anak setuju jika ka Marcel menjadikan Mira sebagai ibu mereka" bisiknya di telingaku.

Bahkan saat Cindra mengenalkan seseorang padaku untuk menjadi calon istri, pikiranku justru berfantasi liar padanya. Sungguh! Cindra selalu membuatku gila dan mabuk kepayang.

Wanita yang bernama Namira, yang mereka panggil dengan Mira, lumayan menarik. Dengan kulitnya yang sawo matang, hidung mancung, bibir penuh dan merah delima, memiliki tubuh yang sangat indah proporsional, seharusnya bisa mengalihkan pandanganku dari Cindra.

Tapi sekali lagi, mata dan hatiku hanya tertuju pada Cindra. Aku mengabaikan pertemuan pertamaku dengan Mira, biarlah Mira menganggap aku lelaki sombong, dingin atau apalah. Kuingin dia tidak berekspektasi lebih terhadapku saat pertama kali bertemu.

Hingga suatu hari mama mengundangnya makan malam, mama berusaha keras menjodohkan ku dengannya seperti kedua anakku juga wanita yang aku cintai, Cindra. Aku abaikan panggilan mama untuk makan malam bersama Namira, hingga aku sengaja pulang malam dan jam makan malam selesai aku baru kembali ke rumah. Tidak disangka Namira masih menungguku di rumah.

Mama memaksaku mengantarkannya, dia juga menolak dengan segala cara, tapi bukan mamaku namanya jika tidak memaksa. Namira akhirnya pulang bersamaku.

Sepanjang perjalanan dia terlihat gelisah, aku tanyakan berapa kali di mana alamatnya dia tidak menjawab dengan benar, hingga aku membentaknya.

"Kalau kamu tidak memberikan alamatmu, akan aku turunkan kamu dijalan!" Bentakku

Ajaibnya, dia malah setuju diturunkan di sebuah halte. "Turunkan aku di sini saja,Tuan" Cicitnya karena dia masih kaget dengan suara bentakan ku.

Aku berpikir keras, kenapa dia tidak ingin diantarkan sampai rumah, aku jadi curiga wanita ini mempunyai rahasia.

Aku menurunkannya di jalan, dan meninggalkannya secepat mungkin untuk menepikan mobil. Lalu aku mengikutinya dengan ojek online.

Jalan yang berliku-liku dan semakin membuatku heran, karena dia memasuki kawasan kumuh di mana tidak ada bangunan permanen di sana. Rumah-rumah hanya ditutupi karung atau plastik transbag sampah sangat tidak layak untuk menjadi hunian.

Dan motor yang dikendarai Mira berhenti pada sebuah rumah terbuat dari triplek dan asbes bekas, masih lebih baik dari rumah sekelilingnya yang hanya ditutupi kardus atau plastik trasbag.

Yang lebih mengejutkan lagi, dia memanggil dua orang nama, sesaat keluar dua orang anak berusia kira-kira 7 tahun dan 4 tahunan. Mereka memanggil Mira dengan sebutan mama. "Dia punya anak!"Aku terperanjat dengan keadaan tersebut

"Bagaimana sih mama dan Cindra, masa menjodohkanku dengan wanita kumuh ini, sudah punya anak lagi. Apa mereka tahu kehidupan Mira yang sebenarnya!"Aku menggerutu sendiri, tapi semakin membuatku penasaran.

Dari hari ke hari yang aku lakukan adalah mengintainya dari kejauhan. Hingga aku berkesimpulan, berat jika dilanjutkan menjalin hubungan dengan Mira, meskipun aku mulai tertarik dengan perjuangan wanita itu. Dan, aku mulai melupakan Cindra.

Disaat aku mulai menyerah dan meredam rasa penasaranku. Mama dan Cindra kembali menugaskan aku dan Mira menghadiri pelepasan Ken menjelang awal pendidikan Akademi Militer. Mama memaksaku mengajak Mira untuk menghadiri kegiatan tersebut. Aku coba menghubunginya.

"Mira, bisa kita bertemu?" tanyaku, dia langsung mengiyakan janji temu di sebuah restoran

Saat aku sampai di resto tersebut, Mira sudah duduk di meja tempatku membuat janji.

"Hai, maaf terlambat. Ada sedikit urusan mendadak" kataku melihatnya yang sudah gelisah

"Tidak apa-apa tuan Marcel, ada yang bisa saya bantu?" tanyanya seakan dia sedang tergesa

"Oke, aku langsung katakan saja. Mama meminta kita berangkat ke Magelang untuk menghadiri pelepasan Ken mengikuti pendidikan. Apa kamu bisa?" kulihat wajahnya gelisah

"Aku ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, Tuan" Jawabnya tak berani menatapku

"Berapa kerugiannya jika kamu melalaikan pekerjaan itu, aku bisa menggantikan kerugianmu" Mira mengangkat pandangannya ke arahku

"hmm.. bukan begitu, hanya pekerjaan mengajar saja. Mohon maaf saya tidak bisa ikut. Karena pasti di sana butuh waktu sehari dua hari, kan?" tanyanya masih dengan wajah gelisah seperti ada beban berat di benaknya

"Apa 10 juta cukup untuk mengganti waktumu satu hari?" Aku melihat dia tertarik

"Satu hari 10 juta, tinggal kamu kalikan kelipatannya jika aku membutuhkanmu beberapa hari"

"Hanya mendampingi, kan?" Aku mengangguk

"Baiklah! Akan aku atur jadwal kegiatanku

"Kalau boleh tau pekerjaan apa yang menumpuk itu?" tanyaku penasaran

"Mmm..mungkin tidak menarik untuk anda mengenal pekerjaanku" Katanya merendah. Aku tak berniat mengoreknya lagi.

"Sampah plastik dan kardus yang menumpuk di samping rumahmu, yang harus segera kamu timbang untuk jajan anakmu, iya kan?" tentu saja aku hanya menelan kata-kata itu. Tidak sampai hati mengatakannya.

Ya! Namira juga bekerja sebagai pemulung untuk biaya hidup sehari hari.

Sesuai hari yang ditentukan, aku bertemunya dengannya di stasiun kereta untuk berangkat ke Magelang. Sepanjang perjalanan dia banyak diam, berbeda saat awal pertemuan. Kali ini malah aku yang banyak membuka percakapan, walaupun dia terlihat bosan dan gelisah, sesekali dia melihat ponselnya dan ijin untuk menghubungi seseorang. Aku mengikutinya saat dia ke menelpon di dalam toilet

"Gimana anak mama, kalian sudah makan? Sekolahnya bagaimana hari ini mba Wulan, adik Ilyas. Minta makannya ke warteg Bu Narsih aja ya nak, mama sudah bayar untuk makan 3x sehari, kalian juga boleh mengambil susu di warteg. Semua sudah mama bayar" Aku makin yakin, dia gelisah karena anaknya.

Kereta tiba di stasiun pukul 8 malam, aku mengajaknya menginap di sebuah hotel bintang 5. Dia terlihat gugup, dia pikir kami akan tidur satu kamar dan satu ranjang. Wajahnya terlihat lega setelah aku memberikannya kartu akses masuk kamarnya.

"Jangan berharap aku akan menyentuhmu, Nona!" Dengan wajah sombong aku meliriknya.

Pagi pukul 04.30 dinihari aku sudah mengajaknya merapat ke lokasi dimana anakku akan menerima hasil semua testnya. Mira terlihat cantik dengan baju kemeja putih dan syal sutra yang aku belikan. Entah mengapa hari ini, di mataku dia terlihat indah dengan lekukan tubuh yang mempesona.

"Pipi aku lolos pipi..." Teriak Ken di telepon, aku belum bisa menemui Ken karena penjagaan di perketat. Tak berapa lama seluruh wali Siswa diperkenankan masuk dan menemui putra putri mereka yang dinyatakan lulus.

Aku memeluk anakku dengan erat dan bangga. Anakku bisa menata masa depannya dengan baik, aku bersyukur mereka dididik Hafiz dan Cindra dengan baik. Ken anak yang penurut dan berbakti, dia tahu arah masa depannya akan kemana.

"Ken, ini Tante Mira" Aku memperkenalkan Ken pada Mira.

Ken mengedipkan matanya, dan membisikan sesuatu padaku, "Keterlaluan jika wanita secantik ini pipi sia-siakan. Dia definisi wanita cantik Indonesia. Pipi harus menikahinya"

"Kalau aku tidak menikahinya, apa kamu akan memacarinya, Ken?" Tanyaku dengan menggodanya

"Maybe, sepertinya dia tipe idamanku, Pih" Ken tersenyum nakal padaku

Aku menggelengkan kepala, anakku sudah remaja dia sudah tahu wanita cantik.

...💃🩰💃🩰...

Bersambung...

1
Aksara_Dee
,💔💔
Yuningsih
🥹🥹
Aksara_Dee
Cemburu kayaknya 😁
Su Narti
kenapa Kalila jadi anak yg egois
Dian Hasanah
bagus ceritanya
Aksara_Dee: terima kasih like nya ka 🩷
total 1 replies
Mega Labaru
semakin menarik
Aksara_Dee: semangat ka, terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Mega Labaru
menarik
Mega Labaru
ikutan baper
Mega Labaru
semakin menarik
Mega Labaru
menyentuh
Mega Labaru
muli
Mega Labaru
mulai
Mega Labaru
lanjutkan
Aksara_Dee: Siap Kaka
total 1 replies
Mega Labaru
bagus
Yuningsih
🥲 kasian Namira
Yuningsih
😂😂 udah tahu bau,pake di cium segala mir, segera lah mandi biar wangi
Aksara_Dee: wkakaka
total 1 replies
Aksara_Dee
terima kasih ka
Aksara_Dee
berbunga-bunga ka..hahaha
Yuningsih
Hahaha, kamu lucu thor,Tapi, aku rasa cinta tidak bisa diukur dengan riba atau tidak. Cinta adalah sesuatu yang murni dan tulus ☺️
Yuningsih
hahaha,aku ngakak baca nya😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!