CINTA TULUS EMBUN

Embun yang sedang menyiram tanaman di belakang rumah tiba-tiba di kagetkan oleh kedatangan paman dan juga bibi.

Embun heran dimana paman dan bibi bisa tau alamat rumah barunya. Karena masih memiliki rasa hormat, embun langsung menyalami bibi dan juga paman.

‘’ Paman, bibi ‘’ Embun mencium punggung tangan paman dan bibi ‘’ Kenapa paman dan bibi bisa tau alamat embun yang baru? ‘’ Tanya Embun

Bukannya menjawab. Paman dan bibi malah asik melihat sekitar rumah besar ini.

‘’ Wah hidupmu sudah jauh lebih baik ya, apa kamu tidak memikirkan bagaimana kehidupan paman dan bibi di kampung? ‘’ Ucap bibi yang langsung duduk di sofa mewah.

‘’ Yang di katakana oleh bibi kamu itu benar. Kamu sepertinya sudah tidak membutuhkan kami, sehingga kamu mengabaikan kami ‘’ Sambung paman.

‘’ Bukan begitu ‘’ Sanggah embun.

‘’ Bibi mau tinggal di sini ‘’ Celetuk bibi

‘’ Paman juga. Enak saja kamu hidup mewah sendirian ‘’

‘’ Aku tidak bisa menyetujui keinginan bibi dan paman, karena pemilik rumah ini bukan aku tapi mas afkar. Apapun yang menjadi keputusan mas afkar akan aku terima ‘’ Ucap Embun dengan tegas.

Bukan tidak ingin hidup bersama paman dan bibi, namun embun tidak yakin jika mereka tidak membuat ulah di rumah ini.

Bibi melihat perut embun yang membuncit ‘’ Jadi kamu sedang hamil? Kalo begitu kamu harus bujuk suami kamu agar kami bisa tinggal di sini. Bilang kepadanya jika kamu menginginkan kami tinggal di sini ‘’ Bibi melirik paman ‘’ Semua keinginan ibu hamil itu akan selalu di kabulkan oleh suamimu ‘’

Embun membulatkan kedua matanya. Embun tidak habis pikir dengan jalan pikiran paman dan bibi.

‘’ Aku tidak bisa. Aku tidak akan menggunakan anakku ‘’ Kata Embun tegas.

‘’ Dasar wanita bodoh!! Atau jangan-jangan kau tidak menginginkan kami berada di sini? ‘’ Hardik bibi ‘’ Ingat! Tanpa berkat kami, kau tidak akan hidup seenak ini ‘’

Paman langsung mendekat kearah embun lalu mencengkram lengan embut dengan kuat ‘’ Jika kau tidak mengijinkan kami tinggal di sini, maka siap-siap saja jika paman akan membuat hidup kamu menderita bahkan lebih menderita dari yang sebelumnya ‘’ Ancam paman sambil menghempaskan tangan embun.

Embun menatap paman dengan tatapan tajam ‘’ Mungin dulu aku akan diam saja tapi kali ini.. maaf aku tidak akan diam saja ‘’ Ucap embun langsung berdiri ‘’ Seharusnya paman takut untuk datang kesini, paman sudah menjual ku kepada mas afkar bahkan paman meminta uang bulanan yang tidak seharusnya mas afkar berikan.  Bagaimana jika aku melaporkan paman ke polisi, aku yakin paman dan bibi akan di di hukum berat karena telah menjadikan aku sebagai penebus hutang. Dan satu lagi ‘’

Embun semakin menatap paman dan bibinya ‘’ Hukuman kalian akan bertambah karena telah memeras mas afkar ‘’ Lanjut embun.

Paman dan bibi saling pandang. Mereka kaget melihat perubahan embun yang sangat drastis.

Dulu embun tidak pernah melawan apa lagi sampai mengancam balik. Embun sangat penurut kepada paman dan juga bibinya.

‘’ Ada apa ini? ‘’

Afkar turun dari tangga melihat ada ketegangan di ruang tamu. Afkar melihat wajah istrinya yang terlihat marah.

Wajah paman dan bibi langsung bersinar ketika melihat ada afkar. Mereka yakin jika afkar akan bersikap baik kepada mereka.

‘’ Nak afkar ‘’ Sapa paman

Bibi berjalan kearah afkar ‘’ Nak afkar, bagaimana keadaanya? Sudah lama kita tidak bertemu, terakhir pas embun menikah ‘’ Kata bibi dengan percaya diri.

Afkar mengerutkan keningnya ‘’ Bukannya kita tidak pernah bertemu, bahkan di hari pernikahan pun anda tidak datang ‘’ Ucap afkar dingin.

Wajah bibi terlihat menahan malu, karena kebodohannya lah membuat dirinya tidak memiliki muka.

‘’ Nak afkar, kami datang kesini karena merindukan keponakan kami ‘’ Potong paman ‘’ Kami sangat merindukannya, semenjak embun tinggal di sini, ia menjadi lupa kepada kami. Jangankan datang ke desa, menanyakan kabar kami lewat pesan pun tidak pernah ‘’ Lanjut paman dengan wajah yang sedih.

Afkar melirik embun ‘’ Apa benar sayang? ‘’ Tanya afkar.

Embun mengangguk. Jangankan mau Tanya kabar, no hp pamannya saja embun tidak punya lalu bagaimana cara embun bertukar pesan.

‘’ Tuh lihatlah… Embun kenapa kamu bersikap seperti ini kepada kami, apa salah kami? ‘’ Tanya bibi memasang wajah yang sedih.

‘’ Mas… ‘’

‘’ Sayang.. sepertinya kamu harus naik keatas, ibu hamil harus banyak istirahat ‘’ Potong afkar dengan lembut.

Embun melihat afkar lalu melihat kearah paman dan juga bibinya sekilas ‘’ Baiklah mas.. kalo begitu aku naik dulu ‘’ Pamit embun.

‘’ Iya sayang ‘’

Paman dan bibi merasa kecewa karena embun yang memilih untuk pergi.

Embun masuk kedalam kamar. Embun membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Memiliki emosi yang tidak stabil membuat embun harus sering-sering mengelus dada.

‘’ Ya allah.. mudah-mudahan paman dan bibi tidak membuat ulah ‘’ Gumam embun

Di bawah. Afkar menatap dua orang yang mengaku sebagai paman dan juga bibi embun dengan tatapan tajam.

‘’ Saya tidak suka banyak basa basi. Silahkan pergi ‘’ Usir afkar dengan nada dingin.

Yang tadinya sangat percaya diri kalo afkar akan bersikap baik, seketika runtuh begitu saja.

Paman dan bibi sampai tidak bisa berkata-kata ‘’ Nak afkar, apa nak afkar mengusir kami? ‘’ Tanya Paman

‘’ Kami adalah paman dan bibinya embun otomatis paman nak afkar juga ‘’ Lanjut Paman

‘’ Yang di katakan suami bibi benar. Kami adalah paman dan bibi nak afkar juga ‘’

Afkar tersenyum sinis ‘’ Tidak akan ada paman atau bibi yang menjerumuskan keponakannya, kalian mengambil pinjaman ke setiap orang hanya untuk memenuhi gaya hidup kalian dan embun yang menerima imbasnya ‘’ Ucap Afkar dingin ‘’ Jangan kalian pikir saya tidak tau bagaimana sikap kalian kepada istri saya, saya tau semuanya termasuk pinjaman yang mengatas namakan istri saya ‘’

Paman dan bibi menelan air ludahnya. Karena uang bulanan yang di kirim oleh afkar tidak cukup untuk memenuhi gaya hidup mereka. Membuat paman dan bibi meminjam sejumlah uang ke stiap lintah darat dengan mengatas namakan embun.

Lagi-lagi embun yang menjadi jaminan padahal embun sudah tidak tinggal bersama mereka.

‘’ Kalian pilih. Pergi sekarang atau saya laporkan ke pihak yang berwajib atas tuduhan pencemaran nama baik. Saya tidak akan tinggal diam ketika kalian menggunakan nama istri saya untuk meminjam uang kepada lintah darat ‘’ Ucap afkar tegas.

Tidak ingin berurusan dengan pihak berwajib akhirnya paman dan bibi memutuskan untuk pergi. Mereka tidak ingin mendekam di penjara.