Seorang wanita bernama Arabella Gwenevieve berusia 22 tahun.. Hidupnya begitu kelam setelah dijual oleh kedua orang tuanya dan menikah dengan seorang pria yang dijodohkan dengannya.. Namun pernikahan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dan suaminya kembali mencampakkannya.. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang mafia yang sangat kejam dan di takuti di kota tersebut..
penasaran seperti apa kisahnya?
Ikuti Kisah nya terus.. jgn lupa like and vote sebanyak banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Kau bajingan tuan.! Lepaskan aku.!" Arabella terus memberontak.
Kini Charles membawa Arabella ke kamarnya di lantai atas.
"Lepaskan aku.! " Kata Arabella.
"Baiklah."
Charles melepaskan gadis itu sekaligus, membuat gadis itu terkapar di atas tempat tidur.
Arabella langsung duduk tegak, matanya menyala penuh kemarahan. Dan dia sudah bersiap untuk melarikan diri lagi.
"Lepaskan aku.! Aku hanya ingin pulang.! " Ucap Arabella.
"Silahkan saja kau melarikan diri dari sini Arabella.. Kau beruntung aku menemukanmu. Jika tidak, mungkin kau sudah dimakan oleh harimau harimau ku yang kebetulan kelaparan.. " Kata Charles membuat wajah Arabella memucat.
"D..di sini ada harimau.? " Tanya Arabella memastikan. Charles melipat tangan di d a d a. Terlihat puas.
"Aku akan melepaskan mereka ke pekarangan jika kau nekat. Mereka bahkan tidak akan menyisakan tulang belulangmu. " Kata Charles.
Flashback On
Arabella terbangun di atas tempat tidur yang empuk, kelopak matanya bergetar sebentar, sebelum buku matanya bergerak gerak ketika ia berkedip. Cahaya matahari menyilaukan matanya.
Arabella menatap langit langit kamar, itu jelas bukan milik kosan Cessia, ataupun langit langit tempat ia tinggal selama ini. Kamar ini terlalu megah, terlalu bersinar.
Arabella membuka matanya lebih lebar, lalu menemukan perabotan dari kayu, lemari besar, meja, tirai tirai yang bergerak gerak tertiup angin pagi dari jendela kaca geser.
Arabella ingat sekarang. Apa yang terjadi semalam bukanlah mimpi. Ia benar benar mengalaminya. Semalam ia akan di p e r k o s a oleh para penagih hutang itu. Bahkan mereka berniat membedah bagian dalam perutnya sebagai balasan karena ia sering kabur, tetapi kemudian Charles datang.
Charles mem b u n u h beberapa orang dengan mudah di depan matanya.. Arabella mual. Ia langsung duduk tegak, dan bergegas berlari ke dalam toilet.
Arabella muntah muntah, mengingat amis dan hangatnya cairan kental bewarna merah yang mengenai tubuhnya.
"Ya Tuhan! Aku harus pergi dari sini. " Gumam Arabella.
Arabella menatap dirinya di cermin. Wajahnya pucat, rambutnya yang diwarnai coklat sudah hilang warnanya. Dan kabar lebih buruknya, Arabella terjebak disana. Di mansion besar milik Charles Aldridge, seorang mafia berbahaya. Orang yang masuk ke daftar hitam buku catatan dimana Arabella harus menghindarinya.
Saat keluar dari kamar mandi, Arabella segera memikirkan cara untuk melarikan diri.
"Ayo.! Berpikirlah Arabella.! " Gumam Arabella
Ketika sedang mondar mandir di kamar, Arabella melihat tirai jendela, seprai dan selimut.
"Ah! Aku punya ide.! "
Namun, sebelum Arabella melakukan sesuatu, kenop pintu diputar. Arabella nyaris melompat ke atas tempat tidur, dan dia kembali meringkuk disana, pura pura tidur pulas.
Pelayan masuk hanya untuk memastikan ia sudah bangun atau belum, tetapi ketika melihat Arabella yang masih lelap, ia langsung pergi.
Mungkin pelayan itu diperintahkan Charles untuk membiarkannya bangun dengan sendirinya.
"Semoga saja pria itu pergi.! Karena kalau dia ada disini, sungguh akan merepotkan.! " Ujar Arabella.
Maka setelah pelayan itu pergi, Arabella cepat cepat menarik seprai yang membungkus tempat tidurnya, lalu ia mengikat benda tersebut dengan tirai jendela yang terpasang di jendela.
"Kurasa ini sudah cukup. " Gumamnya.
Arabella menatap ke luar jendela, ia memeriksa ke bawah. Tidak ada siapapun disana, maka ia pun dengan cepat mengikat kain ke pagar besi balkon.
" Jangan sampai jatuh Arabella. Kau pasti bisa.. " Arabella menyemangati dirinya sendiri.
Untungnya Arabella tidak takut ketinggian dan kekuatan tangannya cukup kuat, karena ia telah melatih otot otot tangannya saat bekerja sebagai tukang bersih bersih. Dengan mudah ia turun, tetapi sialnya ia tertangkap lagi oleh Charles Aldridge, yang seolah berada di mana mana.
Flashback Off.
"D..di sini ada harimau.? " Tanya Arabella memastikan. Charles melipat tangan di d a d a. Terlihat puas.
"Aku akan melepaskan mereka ke pekarangan jika kau nekat. Mereka bahkan tidak akan menyisakan tulang belulangmu. " Kata Charles. Ekspresi di wajah Arabella menjadi ngeri.
"Kau bohong.! " Kata Arabella.
"Untuk apa.? " Jawabnya datar. Lalu Charles beranjak ke pintu.
"Mandi dan ganti pakaian. Kita akan sarapan bersama. " Ucap Charles menatap Arabella penuh arti.
"Ada kontrak yang harus kau tanda tangani, Arabella. " Sambungnya.
"Kontrak apa.? " Tanya Arabella.
"Kontrak pernikahan kau dan aku. "
Saat mendengar itu, Arabella sangat kebingungan. Ia berlari, mengejar ke arah pintu.
"Kontrak pernikahan apa.? Aku tidak pernah berdiskusi apapun denganmu.! "
"Diskusi.? Tidak nona. Aku yang memutuskan dan kau hanya menerimanya. " Kata Charles diambang pintu.
Arabella hanya terpana begitu Charles menutup pintu, meninggalkannya dalam keheningan yang seolah mengguncang kestabilan emosinya.
Kata kata Charles masih menggema di telinga.
*aku yang memutuskan dan kau hanya perlu menerimanya. *
Arabella mengepalkan tangannya, kemarahan dan ketakutan berbaur di da da nya menjadi segumpal kekhawatiran tak berujung. Ia merasa seperti boneka yang dimainkan oleh tangan besar yang tidak bisa ia lawan.
"Memangnya siapa pria itu? Astaga! Kontrak pernikahan? Menikah? Dengan Charles Aldridge.? Apa ini semacam lelucon kejam? " Arabella berbisik pada dirinya sendiri.
Itu pasti mustahil. Membayangkannya saja rasanya sulit. Arabella mencoba merasionalisasikan keadaan yang sedang ia alami.
Charles mungkin telah menyelamatkannya semalam, tetapi itu tidak berarti ia memiliki hak atas hidupnya. Arabella tau benar dan mengingat tatapan dingin pria itu, cara dia mem b u n u h tanpa ragu ragu.
Tindakan itu jelas bukan tentang melindunginya, melainkan menegaskan kekuasaan Charles di hadapan orang orang yang berani menantangnya, dan sekarang, Arabella adalah bagian dari kekuasaan itu. Charles menginginkan Arabella hanya sebagai piala..
"Dasar Bajingan. "
Arabella tidak ingin menunggu untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia tahu Charles pasti akan kembali membawa kontrak yang ia sebutkan.
Dengan cepat Arabella mencoba merencanakan pelarian baru. Ia mengedarkan pandangannya di kamar itu, mencari alat apapun yang bisa membantunya. Ia mendekati lemari besar di sudut ruangan dan membukanya.
Di dalamnya ia menemukan deretan pakaian mahal yang tidak ia kenali. Gaun gaun panjang, blazer mewah, semuanya tampak seperti disiapkan khusus untuknya.
"Seolah olah aku sudah menjadi bagian dari hidupnya saja. Astaga.! Padahal kami orang asing. Bagaimana bisa dia melakukan ini? Sungguh pria mengerikan.! " Gumam Arabella merasa ngeri.
"Bagaimana caranya keluar dari sini.? " Arabella merasa buntu.
Ketika pelayan datang untuk mengawasinya mandi dan menyiapkan pakaian, ia berusaha membujuk mereka agar membantunya kabur.
"Sungguh nona. Jika kami melakukannya, tuan akan me me ng gal kami.. " Tolak sang pelayan.
"Apakah dia sekejam itu.? " Tanya Arabella.
" Tuan Aldridge adalah pria yang sulit di tebak. Sebaiknya anda berhati hati, nona Arabella. Lebih baik anda menurut saja daripada nyawa anda menjadi taruhannya. " Jelas sang pelayan.
Bahu kecil Arabella terangkat, mendengar ucapan ucapan para pelayan itu tidak lantas membuat tekadnya hilang. Meskipun saat mendengar itu, Arabella semakin ketakutan.
HAPPY READING♥
Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥