Dunia bernama Gaia, di penuhi hewan iblis yang di sebut sebagai Enigma. Manusia harus berjuang antara hidup dan mati untuk melawan kelompok Enigma yang melakukan Genosida. Tidak ada yang tau, sampai kapan kehancuran ini akan berakhir, dan sampai kapan manusia bisa bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DenEmma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31 - Maksud Lain
Beberapa saat kemudian. Marco pun kembali ke tempat Dion.
"Kau sudah selesai Marco." sahut Dion.
"Jumlah mereka hanya ribuan, aku sudah tidak merasakan keberadaan mereka lagi." jawab Marco.
Dion pun langsung duduk disana.
"Apa yang kau rasakan sekarang Marco.?"
"Hm.? apa maksudmu.? "
"Bukankah kau sekarang bersamaku.? katakanlah apapun yang kau inginkan." kata Dion.
Marco langsung terdiam disana.
"Aku akan membantumu." sahut Dion.
"Tidak Dion. Hanya ada satu yang aku impikan selama ini. Bukan untuk balas dendam, atau hidup mewah seperti mereka."
"Hm.?"
"Tapi, berada di sisimu lagi. itulah impianku, mungkin aku sedikit canggung sekarang. Tapi memang itulah yang aku impikan. Dan sekarang, aku sudah melihat mu tepat di depan mataku sendiri. Aku sangat lega, aku merasa bebas, dan aku ingin kita semua berkumpul seperti dulu." kata Marco.
Dion pun mengepalkan tangannya.
"Dion, kenapa kau begitu percaya padaku.? bukankah ini sudah terjadi selama 2000 tahun. bisa saja aku mengarang cerita padamu, apa kau tidak mencurigai ku.? " sahut Marco.
"Hm," Dion pun langsung berdiri dari sana dan berjalan kedalam selter.
Lalu, ia kembali dengan membawa sebuah peti di tangannya.
"Apa itu Dion.?" tanya Marco.
"Ini adalah peti kayu yang sudah tua. Aku benar-benar sangat terkejut melihat isinya. Tapi setelah aku mendengarkan ceritamu, aku jadi menyadari sesuatu." kata Dion.
Ia pun meletakkan peti itu di atas meja yang ada disana. Dan Marco hanya melihatnya saja.
"Lihatlah simbol yang diukir di peti ini. Meskipun simbolnya sudah rusak, tapi masih terlihat."
"Simbol.?"
"Ini adalah simbol milik Clan Siwa. Artinya peti ini adalah milik seseorang dari Clan itu."
"Bukankah Clan Siwa sudah tidak ada.? bahkan saat kau masih ada saat itu." kata Marco.
"Benar, karena kakek Verda menjadi seorang raja, jadi Clan Siwa di bubarkan dan menjadi sebuah kerajaan. Tapi jati diri mereka tetaplah Siwa."
"Begitu ya."
"Ayahku bernama Raimond Siga. Dia adalah pemimpin Clan Siga, dan menikah dengan ibuku bernama Anna Siwa dari Clan Siwa. Apa kau tau Marco, desa Majaren adalah desa yang di bangun oleh ibuku saat aku masih berumur 5 tahun. Saat itu, kami dalam pelarian dari kejaran pasukan Kekaisaran Riu. Kami berperang melawan mereka selama 12 tahun, dan akhirnya kami memenangkan perang." kata Dion.
"Aku tau cerita itu, dan kaulah yang menjadi titik kemenangan. Kakekmu memberikan gelar sebagai Pahlawan Aldebaren waktu itu." kata Marco.
"Hoo, kau tau dari mana Marco, padahal aku belum bertemu denganmu saat itu."
"Itu cerita masa lalu Dion. Orang-orang selalu membicarakannya."
"Begitu ya." sahut Dion.
"Jadi, apa hubungannya peti itu dengan ceritaku.?" tanya Marco.
Dion pun membuka peti itu. Dan sebuah cahaya ke luar dari dalam peti itu. Sontak saja Marco sangat terkejut melihatnya.
"Bukankah itu...
"Benar, ini adalah artefak peninggalan Clan Siga." kata Dion.
"Jadi, selama ini benda itu ada disini.? siapa yang membawanya.?" tanya Marco.
"Bukankah sudah jelas. Seseorang dari Clan Siwa yang membawanya kemari. Dan kenapa benda ini di bawa kesini.? itu adalah cerita lama." jawab Dion.
"Aku merinding melihatnya Dion, benda yang selalu menjadi sumber peperangan. Ternyata sudah ada di tanganmu. Jadi, kenapa benda itu ada disini.?" kata Dion.
"Jaman dulu, saat kami masih berperang melawan Kekaisaran Riu, seseorang selalu meninggal pesan untukku di desa ini. Karena orang itu pasti tau, bahwa aku pasti akan datang kesini. dan orang itu adalah Ibu kandungku sendiri."
Marco pun hanya terdiam disana.
"Aku bisa memenangkan perang saat itu, karena pesan yang di tinggalkan ibuku padaku. Karena di desa inilah, banyak korban jiwa dan pembantaian oleh pasukan Kekaisaran. Dan orang-orang itu adalah penduduk asli dari Clan Siga. Tentu saja, ibuku pasti tau kalau aku sering datang kesini untuk berdoa di depan makam-makam mereka yang telah gugur. Salah satunya adalah guruku sendiri, yang gugur saat itu."
"Jadi, jika melihat ceritamu tadi, artefak ini menghilang saat Eva dan Rachel melakukan gencatan senjata. Dan saat itu lah, ibuku mengambil artefak ini dan membawanya kesini. Karena dia tau, aku akan kembali kesini. ya meskipun itu sudah ribuan tahun."
"Yang benar saja, jadi Nyonya Anna yang mengambil artefak ini.?" sahut Marco dengan terkejut.
"Mungkin ini menciptakan kesalahpahaman untukmu Marco. Aku jadi merasa bersalah padamu. Karena tujuan ibuku sebenarnya ingin menghentikan perang itu. Tapi Eva terlanjur memfitnah mu." kata Dion.
Lalu, ia pun mengambil artefak itu.
"Apa kau tau, dimana artefak ini seharusnya berada.? bukankah itu menjadi perdebatan diantara kalian.?" sahut Dion.
"Dimana Dion, kau tidak pernah memberitahu kami soal itu. Menurut Eva, tempatnya ada di kerajaan Andorra, dan menurut Rachel, benda itu harusnya berada di Castle milikmu. Aku jadi ragu diantara mereka berdua."
"Keduanya tetap salah. Mungkin kau sudah tau rahasia dibalik kedua artefak ini. Tapi, tempat yang sah untuk kedua artefak ini adalah di tangan pemimpin Clan Siga. Dan jika pemimpinnya tidak ada, tempat yang pas adalah di sebuah reruntuhan kuno yang sudah berumur jutaan tahun yang ada di belakang desa ini." kata Dion.
Marco pun sampai menelan ludah.
"Kenapa tidak kepikiran untuk menaruhnya disana." sahut Marco.
"Aku sudah mengatakan ini pada kalian, bahkan Rachel sudah tau tempatnya, dan Eva adalah ahlinya untuk menemukan reruntuhan kuno. Kenapa malah berdebat karena hal seperti ini." kata Dion
"Kami benar-benar sudah dibutakan oleh ambisi Dion." sahut Marco.
"Ya, itu bukan salah kalian juga. Yang terpenting kedua benda ini sudah ada di tanganku lagi. Tapi, mungkin ada maksud lain dari Eva." kata Dion.
"Apa maksudmu.?"
"Ini adalah sejarah kelam masa lalu, tepatnya 57rb tahun yang lalu. Saat manusia pertama kali menemukan kedua benda ini. Orang itu bernama Adam Lyod, orang yang mengajarkan tentang kekuatan didalam tubuh manusia." kata Dion.
"Apakah itu sejarah leluhurmu.?" tabua Marco.
"Ini akan menjadi cerita yang panjang Marco. Adam Lyod adalah leluhur dari keluarga Lyod yang membangun kerajaan Andorra. Artinya, Eva adalah keturunan langsung dari Adam Lyod. Mungkin Eva ingin mengambil benda ini yang seharusnya menjadi milik leluhur nya." kata Dion.
"Jadi, yang dilakukan Eva adalah benar.?"
"Tidak semuanya benar Marco. Karena artefak ini sempat menghilang puluhan ribu tahun yang lalu, dan di temukan oleh seseorang bernama Siga Lyod. yang menjadi pendiri Clan Siga pertama. Karena kedua benda ini adalah kunci kemenangan kita melawan pasukan iblis." Kata Dion.
"Jadi ceritamu itu sedikit ambigu di bagian maksud mereka Marco. Karena dulu Eva bilang padaku, pemilik sah dari kedua benda ini adalah diriku, karena sejatinya aku juga keturunan keluarga Lyod. Jadi aku tidak tau maksud dari Eva yang menantang Rachel waktu itu."
"Ini semakin membingungkan."
"Hm, sepertinya kita harus bertemu dengan Eva. Kita hindari Rachel dulu. Karena dia masih memiliki ambisi dengan benda ini." kata Dion.
Marco pun hanya menundukkan kepalanya.
"Kau tidak perlu takut Marco, biarkan aku yang menyelesaikannya. kau tenang saja." kata Dion.
"Baiklah, kapan kita akan pergi kesana.?" tanya Marco.
"Apa dia masih berada di istana Andorra.?'
"Aku tidak tau pasti, terakhir kali aku bertemu dengannya mungkin sekitar 2 tahun lalu, dia berada di sebuah Akademi yang ada di daerah Neverland. Tentu saja itu wilayah kekuasaan Royal Union saat ini." kata Marco.
"Hm, untunglah tempat itu masih satu benua. Jika dia berada di Andorra, kita benar-benar akan menempuh perjalanan jauh antar benua."
"Sekarang kan sudah ada pesawat hm, jadi kapan kita akan pergi kesana.?"
"Kita tunggu dua sampai tiga hari lagi, aku masih harus melatih Lisa untuk menjaga tempat ini." kata Dion.
....