seorang gadis yang menderita setelah ibunya tiada, sejak usia 5 tahun tepat di hari pernikahan ayahnya awal mula penderitaan gadis itu dan sekarang gadis itu baru masuk SMA baru masuk gadis itu durung habis habisan sama teman barunya hanya karena kakak dan adek tirinya yang sangat suka melukainya
"duh, kesian deh nasib lo"
"pasti sakit yaa, hahaha kesian gak disayang ayah makanya yang nurut sama gue"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab14
Besok paginya Tiara sudah bersiap ingin keluar namun tiba tiba saja Tiara di kejutkan dengan kehadiran kakak pertamanya yang cukup berantakan.
"dari mana abang tahu rumah ku"ucap Tiara yang membuat Rayendra menatapnya aneh dan hanya diam.
"bunda memberikan perusahaan ke lo kan"ucap Rayendra membuat Tiara terkejut pasalnya Evan pernah bilang kalau tidak ada yang tau tentang perusahaan itu termasuk keluarganya.
"dari mana abang tau"ucap Tiara mewaspadai Rayendra berjaga jaga.
"sebelum bunda tiada bunda pernah pesan sama Abang buat jaga kamu bahkan bunda juga cerita tentang perusahaan itu kepada Abang dulu bunda mau menyerahkannya ke Abang tapi Abang tolak dan nyaranin bunda buat kasih ke kamu karena kamu satu satunya anak perempuan"ucap Rayendra menjelaskan.
"tapi Abang gak pernah bantu Tiara"ucap Tiara.
Sebenarnya Tiara tau kalau Rayendra yang selama ini membantunya diam diam hanya saja tidak pernah membantu secara langsung pasti dari seseorang.
"hm, maaf a_"
"gak papa terus abang mau apa kesini"tanya Tiara.
"tadi malam Abang di jebak dan Abang gak sengaja meniduri seseorang di dalam hotel"ucap Rayendra membuat Tiara terkejut bukan main.
"coba jelaskan"ucap Tiara menatap Rayendra serius sehingga Rayendra bercerita dari awal hingga akhir.
"jadi intinya seseorang memberikan obat setelah itu Abang pergi dengan keadaan seperti itu ke hotel"ucap Tiara dan di angguki Rayendra.
"mau bagaimana lagi saat itu Abang nginap di hotel beberapa hari jadi gak pulang kerumah tapi pada saat itu Abang salah kamar sehingga gitu"ucap Rayendra Tiara hanya bisa geleng geleng kepala saja.
"terus abang kabur gitu setelah_"
"tentu aja gak, abang Tinggal kan kartu nama Abang di sana dan beberapa uang baru Abang pergi ke sini tapi Abang bingung kalau dia minta tanggung jawab sementara abang masih kuliah gimana"ucap Rayendra pusing.
"terus kenapa Abang ke sini kan ada adik ke sayang abang cia itu"ucap Tiara langsung mendapatkan tatapan dari Rayendra.
"sejak kapan dia jadi adek kesayangan Abang adek kesayangan Abang cuma satu yaitu kamu toh selama ini juga Abang bantu kamu"ucap Rayendra gak sengaja keceplosan.
"oh jadi abang yang bantu kenapa gak langsung saja sih"ucap Tiara meminta penjelasan.
"jika secara terang terangan mungkin Abang gak bisa melihat mu dari dulu karena ada siluman ular itu di rumah alasan abang diam juga karena untuk menghindari Masalah ra kamu pasti tau penyebab ibu tiada"ucap Rayendra mengepalkan tangannya ke kuat hingga mengeluarkan darah.
"sudah sudah jangan marah lagi aku sudah tau semuanya"ucap Tiara menenangkan Rayendra agar rileks.
"aduh"ucap Rayendra baru merasakan sakit di tangannya sementara Tiara tertawa saja.
Tiara mengambil kotak obat untuk mengobati luka Abangnya setelahnya Tiara mengantar Rayendra untuk beristirahat di kamar karena Tiara mau pergi memeriksa ke adaan Mona.
....
Sesampainya di hotel Tiara masuk ke kamar Mona dan terlihat mona yang sudah bangun dengan tatapan kosong seolah gak ada harapan lagi.
"hai Mona bagaimana dengan malam itu"ucap Tiara mendekati Mona.
"puas lo sudah hancurkan kehidupan gue"ucap Mona pelan.
"hahaha ya cukup puas lo bisa pergi"ucap Tiara saat itu ingin pergi namun gak jadi setelah milihan sesuatu di atas meja.
"kartu nama.....apa kok bisa apa ini huhuhu"ucap Tiara setelah membaca kartu nama itu membuat Tiara gak bisa berkata apa apa lagi.
Tiara menatap Mona yang masih diam menghampirinya perlahan menggenggam tangan Mona erat bahkan meletakkan kartu nama itu di tangan Mona.
"mau apa lagi lo"ucap Mona belum melihat barang apa yang di letakkan Tiara di tangannya.
"huh, lo gak berakhir orang yang sentuh lo orang baik lo bisa telpon dan minta pertanggung jawaban gue yakin dia akan tanggung jawab dan maaf sama tolong rahasiakan ini gue janji akan bantu lo apapun itu"ucap Tiara sementara Mona menatap Tiara bingung.
"lo cinta sama Rey kalau lo cinta tolong jaga Rey gue mungkin sudah gak bisa sama Rey karena gue udah kotor"ucap Mona Tiara memejamkan matanya mencoba untuk berpikir.
"iya gue janji"ucap Tiara tersenyum meminta bawahannya untuk membelikan pakaian yang baru untuk Mona.
"sini gue bantu lo mandi dulu"ucap Tiara membantu Mona berdiri namun saat berjalan Mona meringis sedikit karena merasa sakit.
"lo gak papa"tanya Tiara dan di jawab gelengan Mona entah mengapa hubungan mereka seketika seperti dekat.
selesai membantu Mona bersih bersih Mona duduk di pinggir kasur sementara Tiara sudah pergi karena tiba tiba mendapatkan panggilan dari Evan.
"dia bilang hubungan orang ini"ucap Mona menatap kartu nama yang waktu itu di berikan Tiara.
"Rayendra argenta, siapa?"ucap Mona yang gak kenal karena saat bangun Mona mendapati dirinya sendiri.
Mona mengambil ponsel yang di tinggalkan Tiara dan menghubungi orang itu hingga sambungan tersambung.
"ini siapa"ucap Rayendra yang mengangkat sambungan telpon itu.
"gue yang di hotel itu nama lo Rayendra argenta"ucap Mona.
"hmm, itu gue lo mau gue tanggung jawab atas malam itu, kalau gitu temui gue nanti malam di taman **** gue sibuk"ucap Rayendra menutup ponselnya setelah itu melempar ponselnya ke kasur karena saat ini Rayendra masih berada di rumah Tiara.
"duh gimana ini mana gue belum siap lagian lo kenapa sampai salah masuk kamar sih rayen kan jadi gini huh siap gak siap harus siap"ucap Rayendra yang pusing sendiri.
....
Rayendra sudah siap untuk keluar bertepatan di mana Tiara baru saja pulang.
"mau kemana bang"tanya Tiara yang melihat Rayendra memakai sepatu.
"mau cari angin di luar malam ini gue nginep di sini"ucap Rayendra setelah itu pergi.
di taman yang di janjikan Rayendra melihat Mona menunggunya di kursi taman.
Rayendra duduk di samping Mona tentu membuat Mona sedikit bingung.
"siapa nama lo"tanya Rayendra.
"mona"jawab Mona
"hmm, lo udah tau nama gue kan jadi langsung saja ke intinya"ucap Rayendra menarik nafas dalam "lo mau gue tangung jawab atas apa yang gue lakuin itu gue terima tapi apa lo sudah pernah cerita ke orang tua lo, kalau sudah bukan masalah besok gue akan datang kerumah lo buat lamar lo"ucap Rayendra dan di angguki Mona saja.
"gue Rayendra argenta dari keluarga argenta, gue seorang mahasiswa di universitas ternama gak punya perkerjakan tapi punya penghasilan, lo?"ucap Rayendra memperjelas.
"gue Mona Anderson dari keluarga Anderson, gue seorang model terkenal, maksud lo gak punya perkerjakan tapi punya penghasilan gimana"ucap mona sekaligus bertanya.
"ya gitu dulu gue ada kerjaan ada penghasilan sekarang gak ada kerjaan tapi ada penghasilan, singkatnya gue punya bisnis hanya saja gue jarang ikut dan itu di serahkan ke bawahan gue intinya gitu"ucap Rayendra.
"lo gak takut ada yang korupsi"tanya Mona.
"memangnya berani"ucap Rayendra.
"memangnya lo siapa sampai mereka gak berani"tanya Mona.
"gue maf....bukan hanya orang yang banyak punya kenalan hebat"ucap Rayendra dari situ mereka berbincang bincang untuk mengakrabkan diri masing masing.