10 tahun Anna dan Alam menikah dan mereka tidak pernah bertemu sekalipun, karena Anna harus melanjutkan pendidikan dan pengobatannya di Luar negeri.
Dan disaat Anna kembali, pernikahannya harus disembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DASW BAB 33 - Sentuh Aku
Hanya menggunakan lingeri tipis, Anna berjalan perlahan keluar dari dalam kamarnya. Dia mengedarkan pandangan, mencari dimana keberadaan sang suami berada.
Di ruang tengah tidak ada, di dapur pun tidak ada, tujuan Anna kini tinggal satu, ruang kerja suaminya.
Dengan jantung yang berdegub hebat, Anna memutar kenop pintu ruang kerja itu, melihat didalam sana yang tidak ada siapa-siapa.
"Dimana Alam?" gumam Anna, dia pikir Alam keluar untuk mengerjakan pekerjaannya yang lain, tapi sepertinya bukan.
"Apa Alam tidur di kamar tamu?" tanya Anna pada dirinya sendiri, semakin sedih ketika menyadari itu. Dia tahu, dia sudah mengacuhkan Alam.
Anna membuang nafasnya pelan, kembali menutup pintu dan menuju kamar tamu.
Baju tipis ini membuatnya merasa kedinginan, dia sungguh ingin memeluk Alam.
Tanpa ragu lagi, Anna membuka pintu kamar ruang tamu, seketika itu juga tatapannya langsung bertemu dengan seorang pria yang ada di dalam sana. Alam baru saja meletakkan ponselnya di atas nakas, dan berbalik menatap ke arah pintu saat mendengar pintu kamar terbuka.
Tatapan mereka terkunci satu sama lain. Alam menatap lekat penampilan Anna yang seperti menggoda dia. Lingeri itu tidak menutup semua tubuh Anna. Dia bertelaanjang kaki, hingga ke paha. Pelindung segitiga itupun terlihat jelas. Dadanya menyembul, seolah penyangga itu tidak mampu menampungnya.
Alam terpana, darahnya mendidih. Dia hanya diam dan menyaksikan Anna yang mendekat.
Jika sudah seperti Ini, Alam tidak akan bisa menahannya lagi. Tapi Alam ingin tahu, apa yang akan Anna lakukan?
"Al," panggil Anna lirih ketika dia sudah berdiri tepat di hadapan Alam, jujur saja dia sangat malu. Tapi sudah tidak ada kesempatan untuk mundur. Yang ada dibenak Anna hanya satu, Alam adalah suaminya, tubuhnya adalah milik Alam. bahkan jika Alam memintanya untuk menanggalkan semua baju, dia harus menurutinya.
"Al, sentuh aku," ucap Anna sekali lagi, seperti seorang jalaang.
Sebuah ucapan yang membuat Alam melebarkan mata.
"Jangan memancingku An, aku tidak akan bisa menahannya lagi."
"Kalau begitu lakukan, sentuh aku."
Alam terdiam, mengamati tubuh Anna yang begitu mempesona. Dia mengikis jarak dan menarik pinggang Anna, mendekapnya hingga dada mereka saling bersentuhan.
"Ini bukan yang pertama untuk kita An, tidak akan sakit," ucap Alam.
Belum sempat Anna kembali buka suara, Alam sudah lebih dulu menyesap bibirnya. Bukan ciuman lembut, tapi ciuman kasar penuh hasrat yang membuncah. Alam tidak bisa menahannya lagi.
Dengan sekali gerakan, Alam menggendong Anna, kembali menautkan bibir mereka dan berjalan kembali menuju kamar utama.
Alam tidak ingin melakukannya disini, Alam ingin mereka melakukan di kamar mereka.
Sesaat Anna memang bertanya-tanya apa ucapan Alam tadi, tentang bukan yang pertama untuk mereka? lalu kapan yang pertama? Tapi semua pertanyaan itu kalah dengan gairah yang sudah membara. Anna menggantungkan kedua tangan di leher Alam dan membalas ciuman sang suami.
Mereka terus saling bertukar saliva sampai akhirnya tiba di dalam kamar mereka. Dengan perlahan Alam membaringkan Anna, menindihnya dan memberikan sentuhan yang memabukkan. Ciuman yang perlahan turun hingga sampai di kedua gundukan sintal itu. Anna melenguh, merasakan hangatnya mulut sang suami di puncak dadanya. Dia semakin membusung, memberi akses Alam untuk menyesapnya semakin dalam.
Lakukan sayang, aku menginginkan ini.
Anna mendelik, saat sebuah ingatan tiba-tiba mendatangi dia. Tentang dia yang menggeliat dibawah tubuh seorang pria dan meminta lebih.
Namun belum sempat berpikir dan mengingat lagi, Alam sudah lebih dulu merobek lingerinya.
Membuat semua lamunan Anna buyar dan kembali fokus pada Alam.
"Al ..."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...