NovelToon NovelToon
Stalker Cinta

Stalker Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Queensha Narendra Sakti

"STALKER CINTA"
adalah sebuah drama psikologis yang menceritakan perjalanan Naura Amelia, seorang desainer grafis berbakat yang terjebak dalam gangguan emosional akibat seorang penggemar yang mengganggu, Ryan Rizky, seorang musisi dan penulis dengan integritas tinggi. Ketika Naura mulai merasakan ketidaknyamanan, Ryan datang untuk membantunya, menunjukkan dukungan yang bijaksana. Cerita ini mengeksplorasi tema tentang kekuatan menghadapi gangguan, pentingnya batasan yang sehat, dan pemulihan personal. "STALKER CINTA" adalah tentang mencari kebebasan, menemukan kekuatan dalam diri, dan membangun kembali kehidupan yang utuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queensha Narendra Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan Terjauh

Suara ketukan lembut pada keyboard laptop memenuhi ruangan kerja Ryan Rizky. Malam itu, ia sedang mengerjakan sebuah artikel untuk blog pribadinya, sebuah medium yang ia gunakan untuk berbagi pemikiran dan proses kreatifnya dengan para penggemar. Namun, fokusnya terpecah. Sosok Naura, gadis dengan sketsa menarik itu, terus terlintas di benaknya.

Ryan jarang mengingat penggemarnya secara spesifik. Meskipun ia selalu menghargai dukungan mereka, ia terbiasa melihat banyak wajah setiap kali tampil di acara publik. Namun, malam ini berbeda. Ada sesuatu tentang Naura yang membuatnya ingin tahu lebih banyak. Mungkin itu karena kesederhanaannya, atau mungkin karena sorot matanya yang memancarkan kecerdasan.

Sementara itu, di apartemen kecilnya, Naura sibuk menyelesaikan proyek desain untuk seorang klien. Pikirannya sesekali melayang kembali ke acara peluncuran buku Ryan tadi siang. Ia masih bisa merasakan semangat yang membara dari interaksi singkat mereka. Namun, ia berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya.

Pukul dua dini hari, akhirnya Naura selesai mengerjakan desainnya. Ia menutup laptop dan meregangkan tubuhnya yang terasa pegal. Sebelum tidur, ia memutuskan untuk membuka akun Instagram Ryan, sebuah kebiasaan kecil yang sering ia lakukan untuk melihat pembaruan dari idolanya. Namun, malam itu, sesuatu yang berbeda terjadi.

Ryan baru saja memposting foto dari acara peluncuran bukunya. Foto itu menampilkan kerumunan penggemar yang tampak antusias, dengan caption yang berbunyi: *"Terima kasih untuk semua yang datang hari ini. Inspirasi terbesar saya adalah kalian, para pendukung setia. Tetaplah berkarya dan percaya pada potensi diri kalian."*

Naura tersenyum membaca caption tersebut. Ia merasa seperti Ryan benar-benar berbicara langsung padanya. Ia menekan tombol "suka" pada foto itu, lalu menggulir layar untuk melihat komentar dari penggemar lainnya. Komentar-komentar itu penuh dengan pujian dan rasa terima kasih, tetapi Naura hanya membaca sepintas.

Tanpa disadari, Ryan juga sedang memantau akun Instagram-nya. Ia memperhatikan beberapa akun yang memberikan komentar menarik atau menyukai postingannya. Mata Ryan tiba-tiba tertuju pada sebuah nama: @NauraAmelia. Akun itu menggunakan foto profil berupa ilustrasi seorang perempuan yang tampak elegan, sebuah karya digital yang tampaknya dibuat sendiri.

Penasaran, Ryan mengklik akun tersebut. Feed Instagram Naura penuh dengan karya seni—desain grafis, sketsa, dan ilustrasi digital. Ryan terkagum-kagum melihat detail dan kreativitas dalam setiap unggahannya. “Gadis ini benar-benar berbakat,” pikirnya.

Namun, Ryan tidak langsung mengambil tindakan. Ia merasa perlu menjaga batasan antara dirinya sebagai publik figur dan penggemar. Meskipun begitu, rasa penasaran itu tetap ada, menghantuinya seperti melodi yang belum selesai dimainkan.

Keesokan harinya, Ryan sedang berjalan-jalan di taman kota untuk mencari inspirasi. Ia membawa notebook kecil yang selalu ia gunakan untuk mencatat ide-ide spontan. Ketika sedang duduk di sebuah bangku, ia mendengar suara langkah kaki mendekat. Saat ia mengangkat pandangan, ia melihat seseorang yang sangat familiar.

Itu adalah Naura.

Naura, yang sedang sibuk mengatur kamera di tangannya, tampaknya tidak menyadari kehadiran Ryan. Ia datang ke taman itu untuk memotret pemandangan sebagai referensi untuk proyek desain berikutnya. Kebetulan ini membuat Ryan tertegun sejenak. Apa kemungkinan mereka bertemu di tempat yang sama?

"Naura?" panggil Ryan pelan, mencoba memastikan.

Naura, yang sedang memeriksa kameranya, mendongak dengan kaget. Ketika melihat Ryan, ia merasa jantungnya berhenti berdetak sejenak. "Ryan? Apa yang Anda lakukan di sini?"

Ryan tersenyum, lalu mengangkat notebook kecilnya. "Mencari inspirasi. Taman ini selalu menjadi tempat favorit saya untuk menulis."

Naura merasa gugup, tetapi berusaha untuk tetap tenang. "Saya juga suka datang ke sini. Tempat ini punya suasana yang menenangkan."

Ryan melirik kamera di tangan Naura. "Apa Anda sedang memotret sesuatu?"

"Oh, hanya pemandangan. Saya butuh referensi untuk proyek desain saya," jawab Naura, mencoba terdengar santai.

"Menarik. Apa boleh saya lihat?"

Naura mengangguk pelan, lalu menunjukkan hasil bidikannya. Ryan mengamati dengan seksama, memberi komentar positif tentang komposisi dan sudut pandangnya. Interaksi singkat itu membuat suasana menjadi lebih santai.

Setelah beberapa menit berbicara, Ryan merasa semakin tertarik pada kepribadian Naura. Ia tidak hanya seorang penggemar, tetapi juga seorang seniman dengan visi yang jelas. Ryan melihat potensi besar dalam dirinya, tetapi ia memilih untuk tidak mengungkapkan terlalu banyak.

"Apa Anda sering datang ke taman ini?" tanya Ryan, mencoba melanjutkan percakapan.

"Kadang-kadang, kalau butuh suasana baru," jawab Naura. Ia masih merasa sulit percaya bahwa ia sedang berbicara dengan seseorang yang selama ini ia kagumi.

Ryan mengangguk. "Tempat yang bagus untuk berkarya. Mungkin suatu hari nanti, saya bisa melihat karya Anda secara langsung."

Naura tersenyum. "Tentu saja. Kalau saya punya kesempatan, saya pasti akan menunjukkannya."

Setelah beberapa saat, Ryan pamit untuk melanjutkan kegiatannya, meninggalkan Naura yang masih merasa seperti bermimpi. Pertemuan tak terduga itu membuat hati Naura berdebar-debar. Ia tidak tahu apakah ini hanya kebetulan, atau mungkin ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini.

Ryan, di sisi lain, merasa bahwa kebetulan ini terlalu menarik untuk diabaikan. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk memperhatikan perjalanan Naura dari kejauhan, setidaknya untuk sementara.

Malam itu, baik Naura maupun Ryan tidak bisa berhenti memikirkan pertemuan mereka. Mereka tidak menyadari bahwa pertemuan singkat itu adalah awal dari sesuatu yang akan mengubah hidup mereka berdua selamanya.

Malam itu, setelah kembali dari taman, Naura tidak langsung tidur. Ia duduk di meja kerjanya, memandangi kamera dan notebook yang ia bawa tadi. Pertemuan dengan Ryan terasa seperti mimpi yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Ia terus memutar ulang momen itu di pikirannya—dari cara Ryan menyapanya, hingga nada suara ramah yang terdengar tulus.

Namun, rasa ragu tiba-tiba muncul di benaknya. "Apakah dia benar-benar memperhatikanku, atau ini hanya kebetulan biasa?" gumam Naura pelan. Ia mencoba menenangkan diri dengan meminum segelas air putih, tetapi debaran jantungnya tak kunjung reda.

Di sisi lain, Ryan sedang berada di ruang musik kecil di apartemennya. Ia memetik gitar dengan pelan, memainkan melodi yang tercipta dari rasa penasaran dan inspirasi baru. Pertemuan dengan Naura meninggalkan kesan yang mendalam di pikirannya. Ia tidak tahu apa yang membuatnya begitu tertarik, tetapi ia merasa ada sesuatu yang istimewa dalam diri gadis itu.

Ryan berhenti sejenak, lalu membuka notebook kecilnya. Ia menulis beberapa baris lirik yang tiba-tiba muncul di benaknya:

*"Bayangan melintas di taman senja,

Tatapan sederhana, penuh makna.

Mungkin ini hanya cerita biasa,

Atau mungkin awal dari melodi cinta."*

Ia tersenyum kecil, merasa puas dengan hasil coretannya. Meskipun lirik itu masih mentah, ada sesuatu yang membuatnya ingin melanjutkan. Namun, Ryan tahu bahwa ia harus berhati-hati. Sebagai seorang figur publik, ia tidak bisa sembarangan menunjukkan perhatian pada seseorang, apalagi jika orang itu adalah penggemarnya.

Hari-hari berikutnya, baik Naura maupun Ryan melanjutkan rutinitas mereka. Naura sibuk dengan pekerjaannya, sementara Ryan terlibat dalam serangkaian latihan untuk konser kecil yang akan datang. Namun, di tengah kesibukan mereka, bayangan pertemuan di taman terus menghantui pikiran masing-masing.

Naura akhirnya memutuskan untuk menuangkan perasaannya ke dalam sebuah karya. Ia membuat ilustrasi digital yang menggambarkan seorang pria dan wanita yang bertemu di sebuah taman. Warna-warna lembut dan detail halus dalam ilustrasi itu mencerminkan emosi yang ia rasakan—campuran antara kegembiraan, keraguan, dan harapan.

Ia memposting karya itu di akun Instagram-nya dengan caption: *"Terkadang, kebetulan kecil dapat meninggalkan jejak yang besar."*

Postingan itu menarik perhatian banyak pengikutnya, termasuk Ryan. Ketika Ryan melihat ilustrasi tersebut, ia langsung mengenali suasana yang digambarkan. “Apakah ini tentang pertemuan di taman itu?” pikirnya. Ia tersenyum, merasa senang bahwa momen sederhana itu ternyata berarti bagi Naura.

Namun, Ryan memilih untuk tidak meninggalkan komentar atau tanda suka pada postingan itu. Ia ingin menjaga jarak, setidaknya untuk saat ini. Baginya, perasaan penasaran ini adalah sebuah melodi yang harus dimainkan perlahan, tanpa terburu-buru.

Sementara itu, Naura merasa semakin yakin bahwa pertemuan dengan Ryan bukanlah sekadar kebetulan. Ia tidak tahu ke mana arah cerita ini akan membawanya, tetapi ia merasa bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang istimewa.

Malam itu, di bawah langit yang penuh bintang, dua jiwa yang dipertemukan oleh takdir mulai memainkan melodi mereka masing-masing—melodi yang, meskipun belum sempurna, memiliki harmoni yang indah.

1
Aulia Nur
aku tunggu kedatangan nya yaa...
🤗
Queen: terimakasih kk Aulia Nur sudah dukung aku kk
total 1 replies
grr_bb23
Halaman profil author terlihat sepi, tolong sedikit perhatian untuk pembaca yang setia!
Queen: terimakasih juga bang grr_bb23
total 1 replies
Melanie
Intensitas emosi tinggi.
Queen: iya kk cerita penuh emosi banget kk
total 1 replies
DARU YOGA PRADANA
Penuh emosi deh!
Queen: sangat banget emosi ya😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!