[Berisi imajinasi author, genre :System, Romance, Action, Harem, Urban, Contest, Mafia, Misteri.]
Perjalanan Firmansyah dalam mengapai mimpinya menjadi orang yang sukses demi membahagiakan orang yang di sayanginya.
Dengan bantuan System yang dimilikinya membuat perjalanan Firman menjadi lebih mudah, akan tetapi karena system itu pula lah Firman menjadi sering terlibat dalam masalah besar karena harus menyelesaikan misi dari System.
Ikuti perjalanan Firman menempuh kesuksesan dalam kehidupanya.
Update 2 chapter perhari jam 05.00 - 21.00
Jangan lupa dukunganya, Terima Kasih
Jangan berharap lebih pada author, ini novel author buat dengan imajinasi author sendiri dan beberapa terinspirasi dari novel ataupun film, selamat membaca:)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan Peng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
System Sukses 19
Chapter 19
Setelah adegan yang mesra sebelumnya, saat ini situasi sangat canggung sekali, Firman dan Rina sama sama terdiam tanpa ada yang bergerak.
Keduanya masih mencerna apa yang terjadi barusan pada diri mereka, Rina masih terngiang ngiang rasa dari bibir milik Firman yang membuatnya tersenyum sendiri.
Sementara Firman sedang merutuki dirinya sendiri karena mencium seorang wanita tanpa memiliki hubungan apapun, memang mereka berdua saling kenal, tetapi orang yang baru kenal beberapa hari tak mungkin langsung berciuman seperti mereka saat ini.
Merasa keadaan saat ini sangat tidak enak sama sekali dengan Rina yang masih memeluk tubuh Firman dengan sangat erat tanpa ada tanda akan melepaskan nya.
Firman yang sudah tersadar kembali pun mencoba menyadarkan Rina dari pikiranya yang entah sedang memikirkan apa hingga tersenyum senyum sendiri layaknya orang sakit jiwa.
"Ngapain senyum senyum sendiri kayak orang sakit jiwa aja."Ucap Firman menggoda Rina.
Rina yang melamun seketika sadar saat dirinya dikatakan mirip orang sedang sakit jiwa oleh Firman.
Insting wanitanya pun timbul dengan langsung mencubit perut Firman hingga membuat Firman mengaduh pura pura kesakitan.
Aduhh.....Aduh......
Shhh......
Rina yang melihat Firman seperti kesakitan menjadi sangat khawatir dan sangat cemas.
Entah kenapa sekarang jika Firman sedang melakukan apapun hingga membuatnya merasa sakit, maka Rina seperti ikut merasakan kesakitan tersebut hingga membuat Rina sangat sedih.
"Hua......Sa.....Sakit ya.....Ma.....Maafin aku....Hiks.....Hiks.....Ke dokter ya aku gak mau kamu sakit, kita periksa kamu supaya nanti tau harus diobatin apa, biar dokter yang mengecek kamu supaya gak kesakitan lagi, nanti juga kalo dikasih obat jangan lupa diminum, ayo kita ke dokter cepetan!!"Rina berkata dengan sangat cepat meskipun matanya sudah sembab karena menangis kencang barusan.
Firman yang melihat perhatian yang diberikan Rina menjadi bingung, apakah yang sedang terjadi sekarang, pikir Firman yang sedang mencoba memahami kenapa Rina bisa berubah sikapnya secepat itu.
Bagi Firman wanita itu sulit dimengerti apa yang diinginkan nya selalu saja memberitahu dengan kode kode yang aneh menurut Firman.
Bahkan seperti saat ini yang terjadi pada Rina yang membuat Firman sangat bingung, bisa bisanya berubah sikap sebegitu cepatnya.
Yang tadinya terlihat kesal pada Firman malah sekarang sangat perhatian bahkan sampai menangis tanpa tau sebab nya apa.
"Kamu kenapa sih?"Tanya Firman penasaran sekaligus bingung dengan sifat wanita.
Rina yang ditanya oleh Firman juga ikut bingung untuk apa Firman bertanya seperti itu, pikir Rina di pikiranya yang bingung dengan Firman.
"Hey jawab kenapa tiba tiba menangis? Padahal tadi kelihatan kesel banget tapi tiba tiba malah berubah jadi khawatir sampe nangis gitu, ada apa sih, aku gak paham."Firman kembali bertanya sembari memberitahukan alasannya bertanya kepada Rina.
Rina menatap Firman dalam dalam di matanya, Rina mencoba mencerna apa yang dimaksud Firman sambil terus memandang Firman.
Sedangkan Firman yang ditatap sebegitu intens nya oleh Rina menjadi sedikit salah tingkah tapi tetap menjaga ketenangan agar tetap terlihat biasa saja.
"Kamu gak tau kenapa aku bersikap kayak barusan?"Rina malah bertanya balik pada Firman.
Firman menjawabnya hanya dengan menggelengkan kepala saja tanpa mengeluarkan suara.
Akhirnya Rina mengerti kenapa Firman bersikap seperti itu, Rina beranggapan bahwa Firman tak pernah berurusan dengan wanita jadi Firman tak tau kenapa wanita bersikap seperti Rina barusan yang awalnya kesal menjadi khawatir.
Rina juga mengetahui bahwa Firman sama sekali tidak pernah mempunyai teman wanita apalagi seorang pasangan, itu bisa dilihat dari kepolosan Firman terhadap wanita.
"Gak, aku gak kenapa napa."Ucap Rina membalas pertanyaan Firman tadi.
"Beneran? Tapi kok aneh ya, tadi kelihatan kesel banget sama aku sampe nyubit segala, tapi barusan kelihatan khawatir banget, dan sekarang malah kelihatan judes."Ucap Firman merasa sangat bingung menghadapi wanita muda seumuran dengan nya itu.
Rina hanya bisa geleng geleng kepala melihat Firman yang sama sekali tak paham dengan sifat yang dimiliki wanita.
Padahal faktanya memang sangat sulit memahami sifat dan sikap seorang wanita, wanita adalah makhluk paling penuh misteri di dunia ini.
"Gak apa apa, itu cuma insting seorang wanita hehehe."Rina tersenyum memperlihatkan wajah cantiknya kepada Firman.
"Yaudah kalo gitu, kamu gak apa apa kan tadi? Apa kamu di sentuh sama preman tadi?"Tanya Firman penuh perhatian pada Rina yang masih berada di pelukanya.
"Aku gak papa, terima kasih ya sudah menyelamatkan aku tadi, kalo gak ada kamu mungkin aku bakalan bunuh diri karena malu sudah dilecehkan sama manusia manusia dengan sifat binatang itu."Ucap Rina menatap jijik preman yang sedang terkapar di depan mereka agak jauh.
"Yang penting sekarang kamu baik baik aja kan."Ucap Firman dibalas anggukan kepala oleh Rina dengan senyum manisnya.
"Eee....Sampai kapan kita begini terus?"Tanya Firman yang merasakan tangannya mulai mati rasa karena kekurangan banyak darah.
Rina dengan cepat melepas pelukannya dan langsung melihat obeng yang masih tertancap di telapak tangan Firman disertai darah yang masih terus bercucuran.
"Ke rumah sakit ya, biar diobatin sama dokter takutnya nanti jadi infeksi, itukan obengnya karatan gitu."Ucap Rina khawatir saat melihat obeng karatan yang menembus telapak tangan Firman.
Firman hanya tersenyum saja membalas ucapan Rina yang membuat Rina tertunduk malu dengan muka yang memerah.
Crash........
Firman tiba tiba menarik obeng yang berada di telapak tangan nya hingga terlepas seluruhnya, nampak dari wajahnya terlihat sangat kesakitan tapi berusaha menahannya.
Rina yang melihat Firman tiba tiba menarik obeng itu sampai terlepas membuatnya sangat kaget shock.
Darah mengalir semakin deras membuat Rina dengan cepat merobek bajunya lalu langsung mengikat tangan Firman menggunakan sobekan bajunya itu.
Setelah diikat nampak darah mulai berhenti keluar dan Firman juga terlihat mulai tak merasakan sakit lagi.
"Ini kamu hubungi polisi agar mengurus mereka berdua."Ucap Firman memberikan handphone nya menggunakan tangan kirinya karena tangan kanan luka terkena obeng tadi.
Rina dengan cepat menghubungi seseorang, bukan menghubungi pihak kepolisian melainkan menghubungi anak buah ayahnya agar mengurusi kedua preman itu dan memberikan pelajaran kepada keduanya.
Setelah selesai menghubungi anak buah ayahnya, Rina membantu Firman kembali ke kontrakanya untuk mengobati tangan nya yang terluka.
Entah sadar atau tidak, bekas sobekan baju Rina yang digunakan untuk mengikat tangan Firman tadi menyebabkan baju Rina terbuka setengah hingga menampakan perut indahnya yang sangat putih membuat Firman menelan ludahnya berusaha menahan gejolak di tubuhnya.
*Jangan lupa like dan dukunganya ya teman teman, terima kasih.