Rion pemuda yang terlihat urakan juga tengil mendadak di jodohkan oleh sang mama.dengan wanita pilihan yang sudah di tentukan,bahkan mereka tidak saling mengenal.
kisah perjalanan pernikahan Rion mari simak alur cerita nya
Kolaborasi Novel Dastan & Fellaini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lord Tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Suara riuh terdengar begitu ramai bahkan sorakan bergema meskipun sedikit gerimis banyak orang yang antusias di sini , bahkan tetap melakukan acara Rion sudah sampai di area balapan bahkan ada Juan dan Sergio di sana .
" Anjirrr beneran datang Lo . " Juan berucap kaget
" Iya dong kapan gue ingkar janji . "
" Gimana izin sama Zora? " tanya Sergio
" Bilang ada perlu di luar di izinin . " Rion turun dari motor
" Lo bohong ! " Sergio menatap sinis ke arah sang adik
" Ya masa gue bilang mau turun balap bahaya ntar ngadu sama papa . "
" Kalau kaya gitu ya jangan ke sini gimana sih Lo . "
" Udah ngapa jadi ribut kaya gini coba . " Lerai Juan
" Ya abis dia bohong sama bininya ! "
Perdebatan mereka pun terhenti ketika acara balapan akan di mulai juara 1 akan mendapatkan hadiah uang , hadiah ini hasil dari patungan anak-anak motor untuk event balapan malam ini lumayan pikir Rion kalau menang .
" Udah gak usah manyun aura Lo dah awur-awuran . " ujar Juan
" Au ah pusing gue . "
Sedangkan di rumah Zora baru saja beres melakukan pembahasan online untuk ujian kelulusan , dia melihat ke arah jam sudah pukul 21.00 tetapi Rion belum kembali ke rumah apa harus di hubungi atau tunggu hingga pulang .
" ko belum pulang ya? apa telpon aja tapi nanti takut di sangka udah ngatur-ngatur . " Zora duduk di ruang tamu mungkin sebentar lagi pulang
Zora memainkan ponsel lalu membuka aplikasi untuk menonton film saja sambil menunggu Rion daripada bosan , waktu terus berjalan kini film yang di tonton sudah selesai perasaan Zora menjadi cemas ini sudah jam 11 malam .
" Aku telpon aja deh bentar lagi tengah malam kenapa gak pulang juga . "
Lalu Zora menghubungi Rion tetapi belum ada jawaban bahkan tidak di angkat takut suaminya kenapa-napa .
" Tanyain bang Sergio aja semoga di angkat . "
Tak lama ada suara yang menjawab di sebrang sana .
" Maaf bang ganggu malem-malem apa bang Rion sama abang? soalnya dia belum ke rumah. " ujar Zora
" 𝙞𝙮𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖 𝙗𝙖𝙠𝙖𝙡 𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙪𝙧𝙪𝙝 𝙥𝙪𝙡𝙖𝙣𝙜 . "
" Makasih bang maaf repotin jadinya aku cuma khawatir terjadi apa-apa . "
" 𝙜𝙖𝙠 𝙧𝙚𝙥𝙤𝙩 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙬𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙖𝙟𝙖 , 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙣𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪𝙞𝙣 𝙙𝙞𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙪𝙧 𝙖𝙟𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙖 𝙢𝙖𝙪 𝙥𝙪𝙡𝙖𝙣𝙜 . "
" Mau nunggu pulang aja bang , terimakasih bang Sergio . "
" 𝙮𝙖𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙨𝙖𝙢𝙖-𝙨𝙖𝙢𝙖 . "
panggilan telpon pun berakhir Zora tenang jika Rion baik-baik saja tak lama kemudian terdengar suara motor memasuki halaman .
" Asalamualaikum aku pulang.." ujar Rion
" Waalaikumsalam dari mana aja aku khawatir tau jam segini baru pulang . " Zora mencium tangan Rion
" Iya maaf deh udah bikin kamu nunggu yank nih makan . " Rion memberikan bingkisan kresek pada Zora
" Ini apa? "
" Martabak telur sama susu jahe buat kamu . "
" Makasih bang . "
Mereka pun kembali menuju ruang tamu duduk sambil makan martabak lalu Rion mengeluarkan amplop coklat .
" Nih buat kamu juga . " ujar Rion
" kalau ini apa? " tanya Zora sambil makan martabak
" Uang buat belanja sehari-hari sama kebutuhan kamu banyak sih engga tapi lumayan . "
" Darimana dapet uang? "
" Kerja sampingan . "
" Aku baru tau abang punya kerja sampingan ko gak pernah cerita . " Zora kembali menyimpan uang itu di meja
" Iya kadang-kadang juga sih nanti pas udah lulus mau langsung ngelamar kerja di kantor papa , meskipun surat ijasah belum ada tapi ngelamar di kantor milik papa sepertinya gak masalah . " ujar Rion
" Aku ngelamar kerja juga bantu abang . "
" Lho ya gak usah cari nafkah itu urusan suami kamu diem aja di rumah. "
" Yaudah nurut aja kerja sampingan abang apa kalau boleh tau? "
" Nanti abang cerita sekarang udah malem ayo tidur , udah selesaikan makan martabak nya . " Rion memotong pembicaraan
" Iya udah ko . "
Zora hanya bisa menghela napas masih ingin bertanya tapi takut Rion marah , gak lucu masa baru beberapa hari nikah udah mau perang Dunia aja .
Mereka pun segera pergi ke atas Zora naik ke ranjang dan segera tidur karena besok harus kembali sekolah , begitu juga dengan Rion setelah bersih-bersih ikut tidur dia masih belum bercerita jika uang itu karena dia menang balap .
...
Pagi mulai menyapa hujan turun dengan deras membuat udara semakin dingin semakin membuat orang malas beraktivitas , tetapi Mama Ivy sudah sibuk di dapur menyajikan berbagai hidangan untuk sarapan .
" Kamu sudah memulai belajar untuk ujian bang? " Tanya Xavier yang sedang membaca koran
" Udah pa nanti bahkan ada pelajaran tambahan lagi . "
" Adik kamu tidak membolos kan? "
" Dia ada gak bolos sama sekali . " Sergio membawa piring
" Yuhuuu masakan sudah siap . " Mama Ivy datang dari dapur
" Pagi-pagi udah ujan jadi males pergi ke sekolah nya juga . " Ujar rion
" Udah mau ujian jangan sering bolos bang ! awas aja mama gaplok. " ancam mama Ivy
" Kan baru rencana gimana sih mama. " Jawab rion.
" Semalam pulang jam berapa? " Xavier meneguk teh nya
" Jam 12 malem . "
" Bang jangan sering pulang malam belajar yang benar agar mendapatkan hasil yang memuaskan , ini demi masa depan mu juga papa tidak bermaksud mengatur tapi belajar tanggung jawab . "
" Iya pa aku paham . "
Mereka pun melanjutkan sarapan bersama ada pemandangan baru biasanya ada 4 orang kini 3 orang saja , Rion sekarang akan sarapan dengan Zora di rumah barunya sebagai keluarga kecil yang harmonis mungkin saja .
Hujan sudah reda banyak murid yang baru tiba di sekolah karena wajib masuk untuk melaksanakan bimbingan belajar , Rion pun sama baru tiba di sekolah karena seperti biasa mengantarkan Zora terlebih dulu .
" Yuuuu epribadeh Rion datang . " teriakan cetar terdengar
" Berisik Lo ! " ujar Lily
" Idih pagi-pagi udah sensi aja kenapa banyak yang gak bayar kas ya? "
" Kuping gue budeg lama-lama denger Lo teriak mulu singa ! sono minggat . " usir Lily
Rion hanya berdecih lalu duduk di bangku nya melihat Sergio yang tertidur dengan jaket sebagai bantalan .
" Ser.." panggil Rion
Tapi tidak ada jawaban sama sekali .
" Sergio.."
tetap tidak di tanggapi .
" Abangggg ! " sontak seisi kelas terkejut mendengar teriakan Rion bahkan Juan sampai tersedak karena sedang minum kopi
" Apa sih ! " Sergio bangun dan menatap tajam ke arah sang adik
" Abis di panggil gak nyaut mulu abang gak budeg kan ! " jawab Rion
" Gue lagi males ngomong sama Lo . "
" Iya gue salah semalam juga udah minta maaf sama Zora , nanti bakal terbuka gak bakal nyembunyiin apa-apa lagi . "
" Masih lanjut aja kalian ribut . " ujar Juan
" Ya biar dia sadar sekarang status udah beda jadi harus tau diri , gak bisa nongkrong sesuka hati ada bininya di rumah . " Sergio kembali tiduran
" Jadi gak bebas . " keluh Rion
" Lo nyesel? " Juan menatap ke arah si teman karib
" Gue gak ngomong gitu ! " bantah si singa
Perdebatan mereka terhenti ketika ada guru yang memasuki kelas Rion tidak menyesal menikah tapi ada perasaan yang tidak bisa di jelaskan , ntah lah biarkan waktu yang mengatur dia akan tetap menjalani apa yang di namakan proses .
gak usah pake treak segala