NovelToon NovelToon
Tobatnya Sang Ketua Mafia

Tobatnya Sang Ketua Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta setelah menikah
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: chibichibi@

Max Stewart, yang merupakan ketua mafia tidak menyangka, jika niatnya bersembunyi dari kejaran musuh justru membuatnya dipaksa menikah dengan wanita asing malam itu juga.

"Saya cuma punya ini," kata Max, seraya melepaskan cincin dari jarinya yang besar. Kedua mata Arumi terbelalak ketika tau jenis perhiasan yang di jadikan mahar untuknya.

Akankah, Max meninggalkan dunia gelapnya setelah jatuh cinta pada Arumi yang selalu ia sebut wanita ninja itu?
Akankah, Arumi mempertahankan rumah tangganya setelah tau identitas, Max yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mafia 32

"Mas mau apa?" Arumi ikut bangun dari duduknya, ketika ia merasakan ancaman yang di lemparkan dari tatapan tajam suaminya ini.

Max menarik tangan Arumi ketika sudah dekat, hingga tubuh ramping Arumi menabrak dada bidangnya. Max mendengus kasar, hingga uap dari hidungnya itu menyapu wajah Arumi.

"Jadi, kau tidak mau mencicipinya." Kedua mata Max menatap Arumi dengan lekat. Bibirnya menyeringai penuh arti, dan tanpa aba-aba, Max kembali mendaratkan ciumannya pada bibir Arumi.

Hal yang di lakukannya membuat Arumi langsung membelalakkan kedua bola matanya yang besar. Arumi berusaha mendorong dan berontak, akan tetapi tenaganya tentu tak sebanding dengan tubuh kekar suaminya ini. Max, menciuminya dengan buas. Di saksikan oleh Naima dan Azura.

Merasa kejadian yang nampak di hadapan mereka bukanlah konsumsi yang pantas, maka Naima dan Azura memilih untuk mundur dan keluar dari ruangan itu. Akan tetapi, Arumi sudah terlanjur merasakan malu yang teramat sangat. Dia juga, merasa terhina dengan perlakuan suaminya yang kasar dan tanpa menunggu kesiapannya.

Setelah beberapa menit bertukar ludah, Max akhirnya melepaskan ciumannya yang buas itu. Max, kembali menyeringai ketika mendapati tatapan marah dari Arumi.

"Suka tak suka, kau sudah mencicipinya. Apa yang aku makan dan minum barusan, secara tak langsung masuk juga ke dalam mulutmu," ucap Max, dengan senyum penuh kemenangan. Dia tak suka melihat sikap sok suci wanita yang secara tak langsung sudah menjadi istrinya ini. Sikap angkuh dan arogannya kembali muncul, setelah ia kembali memenangkan perang. Max merasa tak ada yang mampu mengalahkannya. Sehingga, tak ada satupun yang bisa mengkritik kesukaannya.

"Mas keterlaluan. Mas, sudah berlaku tidak sopan dan pantas terhadap Arumi. Arum ini istrimu, dan seharusnya Arum tidak di perlakukan seperti ini." Arumi mengucapkan keberatannya dengan isak tangis yang cukup jelas. Dia tak mampu lagi menahan sakit hati atas perlakuan, Max. Kali ini, pria itu bahkan berniat meracuninya dengan minuman dan makanan yang jelas-jelas haram. Arumi merasa terhina. Hatinya sakit dan dadanya sesak.

"Ini hukumanmu. Lain kali jangan pernah mengkritik kesukaanku lagi!" kecam Max, seraya mencengkeram lengan istrinya kencang.

"Arum, melakukan itu kan atas ijin dari, Mas sebelumnya. Lagipula, sudah menjadi kewajiban seorang istri untuk menasihati suaminya jika apa yang dia lakukan salah. Arum, hanya melakukan apa yang seharusnya seorang istri lakukan pada suaminya. Imam dalam rumah tangganya," tutur Arumi sambil menangis.

Max, tidak bisa berkata apapun ketika melihat mata indah itu semakin basah oleh bendungan air mata. Max sadar jika istrinya terluka karena perlakuannya barusan. Sekali lagi, Max seketika menjadi lemah ketika melihat air mata dari Arumi dan suara tangisannya sungguh membuat rasa bersalah itu perlahan masuk ke dalam hatinya.

"Mulai saat ini, urus dirimu sendiri dan jangan pernah lagi mengurus urusanku!" tegas Max, sambil melepaskan cekalannya.

Disaat yang bersamaan terdengar suara keras serta berdentum hingga lantai yang mereka pijak bergetar.

BLAMM!

BOOM!

Suara dentuman keras terdengar memekakkkan telinga. Sebuah efek dari ledakan yang membuat lantai bergetar hebat. Bahkan lampu hias yang menggantung di atas langit-langit ruangan makan ini bergoyang, hingga mengeluarkan suara berderit dan bergemerincing.

"Allahu Akbar! Apa yang terjadi!" pekik Arumi. Dia langsung meraih lengan kekar Max, saking takut.

Peralatan di atas meja makan beradu hingga menimbulkan bunyi berdenting. Max, dengan sigap mengulurkan tangannya ke depan, meraih botol anggur termahal yang hampir terjatuh dari atas meja. Entah apa yang sedang terjadi diluar kediamannya ini.

Setau, Max, tidak ada satupun musuh yang mengetahui letak mansionnya ini. Apalagi Max membangunnya di tengah hutan dengan kamuflase yang sempurna.

Hingga, tanpa peringatan seorang penjaga berlari masuk keruang makan dengan tergopoh-gopoh. Arumi langsung bersembunyi di balik punggung suaminya, untuk menyembunyikan wajahnya. "Kita di serang, Ketua." Penjaga itu menatap sang pemimpin Black Hawk hawk ini sambil menahan napasnya. Ia tau apa akibat dari kekacauan ini.

Mungkin, saja hari ini adalah akhir dari hidupnya. Penjaga itu dengan berani tetap menunggu hukuman untuknya. Tatapan nyalang dan tajam dari sang ketua klan untuknya, terpaksa ia terima dengan hati penuh was-was. "Bagaimana bisa!" bentak Max pada penjaga mansionnya itu. Pria itu merupakan pemimpin dari anak buah yang lain. Dimana mereka berjumlah sekitar dua puluh orang.

"Maaf, Ketua. Radar kami tidak menunjukkan adanya pergerakan dari penyusup. Ijinkan saya menyelesaikan ini hingga tuntas," pinta sang penjaga. Pria ini menunduk dengan dalam. Jujur saja, ia nyatanya belum siap mati. Berharap tuannya ini mau menerima alasannya.

Rrrrrrrr ...

T

Seketika, terdengar geraman dari Tiger si harimau putih, di luar pintu, dan hewan itu berlari mendekati Max. Arumi tak tau hewan apa itu karena dia masih bersembunyi di balik punggung suaminya. Namun, Arumi menebak jika hewan itu sangat besar dan buas.

"Pantas saja kau mengikuti sampai kesini. Ternyata, kau sudah mengendus bahaya dan keberadaan mereka." Max berucap seraya menatap nyalang ke depan. Ia mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala hewan berbulu putih dengan belang samar di tubuhnya itu.

"Cari sampai dapat, lalu bawa mayatnya kehadapan ku," bisik Max pada kucing besar yang macam mengerti perintahnya itu. Seketika hewan tersebut mengeram dengan kencang, lalu seluruh kuku-nya mencuat tajam dari setiap jemarinya. Hewan itu meloncat ke belakang lalu menghilang di balik pintu. Dari sana, Arumi baru bisa mengenali bahwa hewan yang menggeram barusan sejenis harimau.

"Pria seperti apa yang Kau takdirkan untuk Arumi, ya Robb? Dia tidak memelihara anjing tapi harimau. Selamatkanlah, Arumi ya Allah," batin Arumi lirih.

Max membiarkan Arumi bersembunyi. Karena sebenarnya, dia tak rela jika anak buahnya melihat dan mengetahui kecantikan wajah istrinya ini. Sementara itu, Max kembali menatap tajam kearah kaki tangannya. "Temukan penyusup itu, atau bunuh dirimu sendiri di hadapanku." Max berucap sangatlah dingin. Hingga, aura kejamnya itu terasa menusuk hingga ke dalam jantung.

Arumi saja sampai menahan napasnya. Entah sekejam apa sang suami sebenarnya. Arumi tidak tau, tapi dia dapat merasakannya. Aura Max saat ini bahkan sangat menakutkan. Seperti ada iblis yang bersarang di dalam diri pria itu.

Max mengusir penjaga, agar Arumi menampakkan dirinya lagi. "Pergilah ke kamar dan jangan keluar apapun yang terjadi," titah Max tegas dengan tatapan yang sulit di artikan. Arumi mengangguk dan berlari menuju lantai atas dimana letak kamarnya berada. Lalu, Arumi ke balkon berusaha melihat ke sekitar mansion. Namun, usahanya sia-sia. Tak ada yang dapat ia lihat selain pucuk dahan yang rimbun serta danau buatan di bawah sana.

"Apa yang sedang terjadi? Arumi takut ya Allah. Arumi berserah padamu. Lindungi suamiku, sebenci apapun Kau padanya, ya Robb. Arum ridho dengan perlakuannya. Berikan Arumi kesempatan untuk membimbingnya," doa Arumi pada sang khalik, dengan kedua mata yang kembali basah. Bagaimana pun, seorang istri wajib mendoakan suaminya, seburuk apapun perangai pria itu.

Blarr!!

Lantai yang Arumi pijak kembali bergetar seiring suara gelegar ledakan di luar sana.

"Allahu Akbar!" Arumi memekik lagi sambil berjongkok dan membekap kedua telinganya.

1
Tika Rotika
aku suka cerita nya 🥰🥰🥰
Istri lipai:)
/Frown/
Ummu Faliha
Luar biasa
Vina Maudy
ada ga di dunia nyata yg tipe kayak gini ta rob....
Ari Randz
semoga mereka berdua juga mendapat hidayah seperti sang bos /Heart//Heart/
Ari Randz
gemessss dewe AQ Thor /Facepalm//Facepalm/
Ratna Wati
Jagan sekarang di asah max...tggu kering dlu,Bru bsa diasah .. sampai tajam....
Ari Randz
max darah tinggi Mulu /Grin//Grin/
Istri lipai:)
seru nih
Khusnul Khotimah
seru banget...
Shantyka Kusuma
ayo Thor cpt Adain audio nya please
Fauziah Yamien
/Good//Good/
Yuni Herwani
Luar biasa
Rahmaniar
seru cerita nya..bagus lagi
Rohma Wati Umam
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
👍👍👍
Shyfa Andira Rahmi
masyaallah....
Shyfa Andira Rahmi
apa ini maksudnya thorrr....??
Shyfa Andira Rahmi
🤣🤣🤣🤣mantan mafia kena bentak....
Shyfa Andira Rahmi
haisss pasangan pengantin yg ANEHH🤦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!