NovelToon NovelToon
CINTA MEMBAWA DERITA

CINTA MEMBAWA DERITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Poligami
Popularitas:646
Nilai: 5
Nama Author: Alek Yuni

Perjodohan adalah takdir,semua akan berjalan seperti air mengalir.Demikian juga dengan tokoh yang namanya Yulia.
Yulia merupakan seorang gadis belia cantik nan rupawan,ia harus menderita di jodohkan oleh orang tuanya di masa masih ABG dengan seorang pria yang sudah berumur tua atau kakek kekek.
memiliki suami yang sudah tua banyak kendala dan penderitaan, apa lagi dia di nikahi dengan cara di madu.
Akhirnya rumah tangganya harus hancur gara gara hal yang sepele yang tak masuk akal.
Akhirnya mereka hidup masing masing walaupun berakhir dengan penderitaan bagi semuanya, namun ada titik kebahagiaan setelah mereka berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 14 CINTA TERPENDAM

setelah selesai pengobatan Yuli dan bapak Aep, Mbah Salam pun pamit kepada mereka. sebelum mengizinkan pergi Ibu amin memberikan sebuah amplop dan langsung dimasukkan ke dalam jas Mbah Salam Bu min berkata,

"Mbah maaf ini ala kadarnya aja ya untuk syarat maaf kami belum bisa mengasih lebih untuk Mbah dikarenakan keadaan ekonomi kami yang sudah tidak karuan".

"iya Bu nggak apa-apa, tapi jika Ibu tidak ada untuk dikasihkan ke saya mendingan jangan aja Bu, nah mending begini aja amplop ini saya terima berikut isinya, saya akan berikan lagi kepada Ibu anggap saja ini adalah sedekah dari saya untuk ibu, bagaimana Ibu mau nggak menerimanya?"

"ya itu kan sedekah dari saya, masa harus saya ambil lagi Pak nggak baik kata orang juga"

"ya nggak apa-apa yang penting sudah saya terima, kalau masalah memberikannya lagi amplop itu terserah saya. ini sudah Bu terima aja jangan sampai nolak rezeki;"

"iya kalau begitu, tapi ini beneran Pak sudah diterima"

"bener bu ini sudah saya terima, mohon diterima kembali ya"

"oh kalau begitu terima kasih Mbah semoga bermanfaat ya Mbah amin".

setelah itu Mbah berpamitan kepada Yuli, Yuli menjabat tangan Mbah Salam lalu mencium telapak tangannya. mbah salah mengusap rambutnya yang panjang terurai. tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang lain yang menusuk ke dalam hatinya. sambil memegang telapak tangan Yuli Mbah Salam berkata,

"Neng kamu hati-hati ya jangan salah gaul kalau bisa jaga diri baik-baik"

"iya Mbah siap".

mbah salah meninggalkan mereka dia melangkah menuju di mana jafra sedang menunggunya di sebuah warung yang agak sedikit jauh dari sana. sementara itu Yuli sangat merasa sedih karena dia ditinggalkan oleh seorang kakek-kakek namun peduli kepada dirinya, tanpa ia sadari butiran air mata pun jatuh membasahi pipinya.

melihat keadaan seperti itu kemudian ibu min bertanya kepada Yuli.

"hai Neng Kamu kenapa kok tiba-tiba nangis emangnya ada apa bikin Ibu penasaran"

Yuli menghisap air mata di wajahnya dengan tisu. lalu dia berkata,

"nggak apa-apa bu cuman kelilipan aja"

Yuli berbohong pada dirinya dan juga kepada ibunya. dia meninggalkan ibunya dan langsung masuk ke kamar tidurnya.

Ibu Aminah merasa heran dengan sikap anaknya tersebut, lalu dia menghampiri dan masuk ke dalam kamarnya. Ibu Aminah bertanya

"sebetulnya ada apa nak?: kenapa kamu menangis ketika Mbah Salam pergi?, memangnya kamu suka sama dia?"

"nggak Bu, yang Yuli sedihkan itu dia udah jauh-jauh mengobati ayah dan Yuli eh pas dikasih amplop tidak diterima malah dikasihkan lagi ke kita, itu yang membuat Yuli menjadi sedih"

"oh begitu ya, sudahlah jangan terlalu dipikirkan itu sudah hal yang biasa bagi Dia mungkin".

"iya sih Bu cuman Yuli sedihnya gitu doang pemberian uang kita nggak seberapa namun ditolak itu aja nggak lebih dari itu".

Yuli berbohong menutupi isi hatinya.

sementara itu Mbah salam menemui jafra yang sedang berada di warung.

"eh embah sudah beres pengobatannya"

"sudah jafra makanya Mbah segera keluar dari rumahnya".

"oh syukur deh sudah dua jam Saya di sini menunggu Mbah"

"nggak apa-apa lah lu kan dibayar pra mending lu dapat jatah daripada gua".

"emangnya kenapa Mbah?"

"gue nggak tega menerimanya, apalagi dia dalam keadaan tidak punya uang masa aku tega mengambilnya, yah mungkin isinya juga nggak seberapa".

"terus gimana?"

"ya gua kasihkan lagi ngapain gua ambil".

"oh gitu ya".

tiba-tiba hujan turun rintik-rintik, jafra mengajak Mbah Salam untuk masuk dulu ke dalam warung dikarenakan hujan mulai turun, dan benar saja kemudian hujan pun menjadi lebat.

"Mbah kita ngopi dulu aja lah di sini sambil nunggu hujan"

"aku tadi sudah ngopi di sana, tapi nggak papa lah betul juga kata lu sambil nunggu hujan reda"

"iya mbah".

jafra memesan kopi kepada tukang warung untuk Mbah Salam, tak lama kemudian tukang warung tersebut bertanya dengan ramah kepada mbah salam,

"Mbah emang dari mana Mbah?"

"itu habis mengobati Pak Aep yang kecelakaan dan juga putrinya dia sakit perut udah dua hari katanya bolak-balik kamar mandi terus"

"oh putrinya yang itu Neng Yuli"

"iya namanya Neng Yuli kalau nggak salah"

"wah itu mah lumayan cantik mah, cuman sayang aja dia orang nggak punya. kalau seandainya dia dari keluarga orang kaya mungkin dia sudah jadi artis Mbah"

"iya sih lumayan juga cantik"

"saya juga mau Mbah mengobati dia mah, cuman sayang saya mah nggak bisa apa-apa makanya jadi tukang warung juga hahaha".

"kok mau sih emangnya kenapa dengan dirinya"

"ya mau lah Mbah anaknya itu kan cantik orangnya baik sopan ramah lagi pada semua orang".

"oh gitu ya, kira-kira dia pacarnya orang mana".

"kalau saya pernah lihat dan juga pernah ketemu dia di sini di warung sepertinya pacarnya itu kakak kelasnya orang perumahan yang ada di sebelah sana Mbah, emangnya kenapa Mbah?, mau dijodohkan sama anaknya ya mbah hahaha".

"kalau anak perjaka sih ada mbak, tapi namanya juga zaman sekarang saya nggak berani menjodohkan anak saya Mbak, secara sekarang kan bukan zamannya Siti Nurbaya lagi seperti dulu hehehe".

"ya juga Mbah ya betul, anak saya juga dijodohin sama orang rumah tangganya kagak bener. sudah nikah 6 bulan ih berantakan gara-gara hal yang kecil, yah namanya juga bukan jodoh kali Mbah ya".

"iya meskipun demikian namun kan itu juga gimana awalnya, berarti awalnya itu jelek nggak ikhlas menjalaninya".

"iya Mbah saya sangat menyesal sekali.

setelah beberapa menit hujan pun reda Mbah Salam dan jafra memutuskan untuk segera pergi dan langsung pulang ke rumahnya. setelah membayar semua makanan dan kopi Mereka pun pamit dan langsung pergi.

sesampainya di rumah istri Mbah Salam sudah menunggunya di teras rumah. istrinya bertanya,

"Mbah dari mana aja kok nggak ngasih tahu dulu ke mana akan perginya, sebab tadi banyak yang datang ke sini untuk minta sesuatu. ya terpaksa Mak katakan Mak tidak tahu, Mereka pun pulang lagi kan ngomongnya katanya mau ke sini lagi ntar malam".

oh gitu Mbah tadi habis ngobatin Pak Aep yang lumpuh itu, sekarang sudah agak mendingan udah mulai bisa jalan"

"ya syukur deh kalau kayak gitu mah ngomong-ngomong dapat amplopnya berapa isinya".

"dikasih amplopnya isinya nggak seberapa, mendingan Mbah kasih lagi dia juga kan orang nggak punya mana mungkin uangnya juga dapat dari ngutang lagi makanya Mbak nggak tega".

"oh gitu ya Mbah ya udahlah nggak apa-apa siapa tahu rezeki masih banyak di depan".

"iya mak insya Allah banyak di depannya yang penting kita ikhlas".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!