NovelToon NovelToon
Forbidden Love

Forbidden Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang
Popularitas:416
Nilai: 5
Nama Author: Fallenzio

seorang wanita cantik yang bertemu dengan Laki-Laki tampan membuat diri nya jatuh hati, Namun sangat di sayangkan mereka memiliki perbedaan yang sulit untuk mereka bersatu selama nya. apakah cinta mereka akan bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fallenzio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26

Setelah tiga hari mereka membagikan brosur, alhamdulillah, dengan kerja keras mereka, pusat kesehatan yang mereka kelola mulai didatangi tamu atau pasien yang percaya dengan layanan di sana.

Dan saat ini Nabillah sedang menuju keruangan tapi ia memberhentikan langkah nya saat mendengar ada yang memanggil nya.

"Nabillah!" panggil Bagus sedikit berteriak saat melihat Nabillah berjalan di sekitar area tersebut.

Nabillah yang mendengar namanya dipanggil, segera menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara. Bagus yang melihat Nabillah berhenti, langsung menghampirinya dengan cepat.

"Ada apa?" tanya Nabillah dengan nada bingung.

"Aku disuruh Bu Yayan untuk mengambil kartu absen. Kamu mau nggak anterin aku?" tanya Bagus.

"Lo tinggal ambil di ruangan Bu Yayan, di situ kan ada banyak," jawab Nabillah, menolak dengan tegas karena pekerjaannya masih menumpuk.

"Masalahnya, aku nggak tahu tempatnya di mana," kilah Bagus, mencari alasan.

Nabillah pun bukan nya menjawab perkataan bagus ia malah melihat sekeliling nya dan ia melihat Pita di sekitar mereka, segera memanggilnya. Pita pun langsung menghampiri mereka.

"Ada apa, Bil?" tanya Pita setelah berada di depan mereka.

"Tolong anterin Bagus ke ruangannya Bu Yayan. Katanya dia disuruh Bu Yayan ngambil kartu absen," jawab Nabillah santai.

"Tapi, Bil, aku kan mintanya kamu yang anterin," protes Bagus, kecewa karena rencananya untuk bersama Nabillah gagal.

"Gue banyak kerjaan, mendingan Lo sama Pita aja yang ngambil," jawab Nabillah sebelum meninggalkan mereka berdua.

Bagus hanya bisa kesal melihat Nabillah pergi. Pita yang melihat pun hanya cengengesan untuk mengejek Bagus.

"Gue tahu, Lo suka sama Nabillah, kan?" celetuk Pita dengan nada menggoda.

"Ngapain sok tahu, Lo?" balas Bagus ketus sambil melirik Pita dengan tatapan sinis.

"Dari gelagat Lo aja udah keliatan. Gue saranin, mending mundur aja deh buat deketin Nabillah," ucap Pita.

"Lo siapa ngatur-ngatur gue?"

"Gue bukan ngatur, cuma ngingetin. Lo sama cowoknya Nabillah beda jauh," kata Pita yang melihat penampilan bagus yang jauh beda dengan Delvin lalu pergi meninggalkan Bagus yang terdiam dengan ekspresi tidak suka.

"Selama Nabillah belum jadi miliknya seutuhnya, gue masih punya peluang, kan?" gumam Bagus pada dirinya sendiri sambil tersenyum tipis.

Di sisi lain, Delvin sedang berkumpul dengan anak buahnya untuk membahas strategi pencarian data yang lebih maksimal.

"Kalau gue yang turun tangan, kalian kerja apa?" tanya Delvin dengan nada tegas, membuat anak buahnya menunduk takut.

"Bukan gitu, Bang. Lo tahu sendiri, daerah ini udah didata semua," jawab Rafli membela diri.

Delvin menghisap rokoknya sejenak, lalu meletakkannya di asbak.

"Alesan Lo nggak masuk akal. Buktiin aja. Kalau gue yang turun ke lapangan, data pasti ada, kan?" ujar Delvin. Anak buahnya hanya mengangguk setuju.

"Terus sekarang mau alesan apa lagi? Untung tim serang dapat data bagus terus. Coba kalau di sini dan di sana nggak ada data sama sekali, kita bakal rugi," lanjut Delvin.

"Jadi, kita harus cari ke mana lagi, Bang?" tanya Rafli.

"Lo cari aja. Masih banyak kok yang belum terdata. Kalau bulan ini Lo bisa dapat 1.000 data, gue kasih bonus," jawab Delvin.

"Iya, Bang, kalau dapat segitu. Kalau nggak?" tanya Fajri.

"Ya Lo pada nggak dapat bonus dari gue," ucap Delvin santai.

Mereka menghela napas, sementara Delvin menepuk pundak mereka untuk menyemangati.

"Kasih tahu yang lain, malam ini kita adain meeting online," ujar Delvin sambil melihat jam tangannya.

"Ya udah, semangat deh hari ini. Gue harus ke kantor buat ngambil baju buat kalian semua," lanjutnya sebelum pergi meninggalkan mereka yang tampak kebingungan.

Setelah beberapa menit, Delvin sampai di kantornya. Lokasinya memang tidak jauh dari tempat sebelumnya.

"Lemes banget, bro," ucap rekan kerja Delvin sambil meletakkan beberapa baju di meja.

"Kayaknya badan gue lagi kurang enak," jawab Delvin sambil merentangkan tangannya.

"Gimana data hari ini? Bagus?" tanya rekannya.

"Puji Tuhan, Bang. Bulan ini nggak boncos-boncos banget," jawab Delvin.

"Siap banget buat nikah, kayaknya," goda rekannya.

Delvin hanya tertawa kecil, lalu menghitung baju yang ada di meja.

"Ini cukup, Bang," ujarnya, membuat rekannya mengangguk.

Delvin pun mengucapkan terima kasih dan pamit. Saat menutup pintu kembali, tiba-tiba seorang perempuan menyapanya.

"Hai, Delvin," sapa perempuan itu dengan nada manja, membuat Delvin merasa geli.

"Hai," jawabnya cuek, lalu melanjutkan langkah.

"Delvin, tunggu!" teriak perempuan itu sambil mengejar.

Ia pun berhasil mendekati Delvin dan memegang lengannya agar Delvin berhenti. Merasa risih, Delvin segera melepaskan tangan perempuan itu.

"Ada apa, Siska?" tanya Delvin, mulai jengah.

"Buru-buru banget, sih, Lo," balas Siska dengan pakaian yang terbuka dan lipstik tebal.

"Gue nggak punya waktu. Kalau nggak ada urusan penting, gue permisi," jawab Delvin tegas, lalu meninggalkannya lagi.

Siska hanya bisa kesal setengah mati. Sudah berkali-kali ia mencoba mendekati Delvin, tapi hasilnya nihil. Bahkan untuk sekadar menoleh saja, Delvin tidak sudi. Cuman Nabillah yang ada di hati nya.

TBC ....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!