Nadira, gadis yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan ini, karena perjanjian kedua orang tuanya dulu sewaktu mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah. Bagaimna nasib pernikahan tanpa cinta yang akan di jalani Nadira?? Apakah akan ada benih cinta hadir? Atau Nadira memilih mundur dari pernikahan karena perjodohan ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 09
Panggilan masuk berasal dari nomor Ayah. Waktu menunjukkan pukul 11 malam, waktu panggilan itu terjadi.
" Assalamualaikum, Yah."
" Maaf, apakah ini dengan keluarga Bapak Ahmad Sanusi? "
Suara asing menyadarkan Nadira dari tidurnya. Nadira pun segera duduk.
" Iya, Pak. Itu adalah nama orang tua saya. Bapak ini siapa?"
Nadira bertanya kepada seseorang yang menelponnya.
" Maaf, Bu. Kami dari pihak rumah sakit. Orang tua ibu mengalami kecelakaan. Dan sekarang berada di rumah sakit. Kami berharap, agar ibu segera datang."
Bagaikan di sambar petir, Nadira mendengar berita kecelakaan yang di alami orang tuanya. Nadira pun bergegas mengganti pakaian nya. Dan bergegas keluar untuk pergi ke rumah sakit yang di tuju. Alby yang melihat Nadira pergi terburu-buru sambil menangis pun berusaha mengejar Nadira.
" Nadira, Kamu mau kemana? "
" Aku harus ke rumah sakit, Mas. Ayah dan Bunda mengalami kecelakaan. "
Alby terkejut mendengar perkataan Nadira. Sementar itu Nadira masih tampak kebingungan memesan kendaraan yang akan membawanya pergi. Tak mungkin dirinya pergi menggunakan sepeda motornya.
" Kamu tunggu disini, Aku ganti baju, kita berangkat."
Alby bergegas mengganti pakaiannya. Lalu mereka pun pergi ke rumah sakit. Di dalam mobil Nadira tak hentinya berdoa, dan Alby melaju mobilnya dengan kecepatan tinggi, namun masih di batas wajar. Alby tak ingin, karena kecerobohannya, mengakibatkan dirinya dan Nadira celaka. Selama perjalanan menuju rumah sakit, tak hentinya Nadira berdoa walau air mata terus menerus keluar. Tampak jelas wajah nya di penuhi rasa kekhawatiran.
Mobil Alby telah memasuki parkiran rumah sakit. Setelah mobil berhenti, Nadira segera melepas sabuk pengaman, dan berlari menuju meja resepsionis.
" Maaf suster, saya mau bertanya. Korban kecelakaan atas nama Bapak Ahmad Sanusi dan Ibu Farida, berada dimana?"
Suster langsung melihat data di dalam komputer.
" Maaf Ibu, korban atas nama tersebut. Sudah di bawa ke kamar jenazah."
" Apa??"
Nadira merasa sangat terkejut dan shock, hingga dirinya lemas, dan jatuh tak sadarkan diri. Beruntung, Alby berada di dekatnya. Dan langsung menangkap tubuh Nadira yang sudah tak sadarkan diri. Nadira di bawa ke ruangan IGD. Dan Alby mulai menghubungi kedua orang tua, dan juga beberapa kerabat. Alby masih menemani Nadira yang belum sadarkan diri. Sekitar satu jam kemudian, Nadira pun sadar dari pingsannya. Dan dia mengingat kembali apa yang terjadi. Nadira pun histeris. Membuat Alby yang berada di luar ruangan masuk dengan sedikit berlari. Alby melihat Nadira yang akan melepas jarum infusnya.
" NADIRA..."
Alby pun berlari ke arahnya. Dan mencoba menenangkan Nadira.
" Aku mau ketemu Ayah dan Bunda."
Nadira masih berusaha melepas infus nya. Dan Alby memeluk Nadira untuk menenangkannya.
" Oke, tapi kamu janji, kamu tenang dulu."
Alby berkata sambil memeluk Nadira. Ini untuk pertama kalinya Ia memeluk Nadira. Setelah beberapa bulan mereka berumah tangga. Alby meminta suster untuk melepas infus yang terpasang di tangan Nadira.
Setelah selesai, Nadira pun di bawa ke kamar jenazah, untuk melihat kedua orang tuanya. Lagi - lagi tangis Nadira pecah. Bahkan Nadira hampir saja ambruk, kalau saja Alby tak memegang kedua lengan Nadira. Tak lama kedua orang tua Alby datang ke rumah sakit. Mereka langsung memeluk Nadira. Nadira pun menangis di pelukan sang mama mertua. Kini Alby di bantu papanya tengah mengurus pemulangan jenazah kedua mertuanya itu.
Saat Nadira di tanya, akan di bawa kemana, Nadira hanya menjawab, akan di bawa ke Bandung. Nadira ingin mewujudkan keinginan kedua orang tuanya. Yang ingin tinggal di desa. Dan kini, kedua orang tuanya akan di makamkan disana.
salam kenal yah 🙏 🌹