NovelToon NovelToon
PACAR EKSKLUSIF HOT CEO

PACAR EKSKLUSIF HOT CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Office Romance
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: zarin.violetta

“Kau akan menjadi pacar eksklusifku selama batas waktu yang tak ditentukan. Rubah penampilan kuno-mu itu. Aku tak suka melihat penampilan burukmu itu. Jika kau menolak perjanjian ini, kau bisa mengundurkan diri dari perusahaanku,” ucap Dimitrei Uvarov—seorang CEO di mana Thalia Brown bekerja. Thalia yang sangat membutuhkan pekerjaan saat ini dan tak punya pilihan jawaban lain, akhirnya mengangguk setuju. “Baiklah, Tuan. Aku menerima dan tak menolak perjanjian ini.” Siapa yang bisa menolak pesona Dimitrei Uvarov— putra angkat dari seorang mafia kawakan yang cukup terkenal di dunia bawah. Namun, alih-alih melanjutkan usaha sang ayah angkat, Dom Petrov, yang terbilang sangat sukses, Dimitrei justru membangun dinasti kejayaannya sendiri meskipun semua modal dibiayai oleh ayah angkatnya. Melihat kehidupan sang ayah angkat yang selalu ditinggalkan wanita dan tak pernah mendapatkan cinta sejati, membuat Dimitrei tak berniat untuk menikah karena baginya itu adalah hal yang sia-sia. Namun, berbeda dengan Dom yang menginginkan Dimitrei membangun rumah tangga dengan wanita yang tepat. Kondisi kesehatan Dom yang memburuk membuat Dimitrei akhirnya menyetujui perintah Dom untuk menjalin hubungan dengan wanita yang akan diseleksi langsung oleh Dom. Dan pilihan itu jatuh pada pegawai culunnya yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata yaitu Thalia Brown.

Follow ig : zarin.violetta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menata Pakaian Dimitrei

Thalia menatap gantungan pakaian di hadapannya dengan cermat, memikirkan pilihan terbaik untuk Dimitrei.

Matanya melirik pada baju casual berwarna biru lembut, celana chino cokelat muda serta putih, dan beberapa kemeja santai namun rapi.

Dia ingin memastikan bahwa semua pakaian yang dipilihnya tidak hanya nyaman, tapi juga sesuai dengan gaya Dimitrei.

Dengan gerakan yang penuh pertimbangan, Thalia mulai memilih dan kemudian memasukkan pakaian-pakaian itu satu per satu ke dalam koper besar yang terbuka di atas kursi sofa panjang.

Tangan-tangannya bekerja dengan cekatan, melipat dan menata pakaian dengan rapi. Namun, tak dapat dipungkiri, ada perasaan canggung yang menyelimutinya.

Dimitrei berdiri di ujung sekat walk in closet-nya, matanya yang tajam mengawasi setiap gerakan Thalia dengan seksama.

"Dimi, aku berharap pilihan-pilihanku ini sesuai dengan seleramu," kata Thalia dengan suara yang terdengar lebih tenang daripada perasaannya yang sesungguhnya.

Dimitrei hanya tersenyum tipis, matanya masih memerhatikan. "Aku cukup suka seleramu, Thalia. Kau selalu tahu apa yang terbaik."

Thalia merasa pipinya memerah sedikit. Pujian dari Dimitrei, meskipun singkat, selalu mampu membuatnya merasa bangga sekaligus canggung.

Ia melanjutkan tugasnya, mengambil pakaian formal namun tetap santai—kemeja putih bersih, celana panjang hitam, dan jas yang tak terlalu kaku.

Pakaian ini dirasa pas untuk acara formal yang tetap mengizinkan sedikit kebebasan.

Saat Thalia melipat kemeja putih itu, Dimitrei kemudian berjalan mendekat. Ia mengamati lebih dekat, seakan ingin memastikan bahwa semua benar-benar sempurna.

Thalia bisa merasakan kehadiran pria itu di belakangnya, kehangatan tubuhnya seolah memancar dan menyentuh punggungnya, padahal Dimitrei berdiri sekitar dua meter darinya.

"Aku selalu merasa nyaman dengan pilihan-pilihanmu."

Thalia berhenti sejenak, lalu berbalik menatap Dimitrei. Tatapan mata mereka bertemu, dan dalam sekejap, ada percikan kehangatan yang terjalin di antara mereka. "Terima kasih, Dimi. Aku senang mendengarnya."

Mereka berdua terdiam, hanya suara deru napas yang terdengar. Thalia kembali fokus pada koper di hadapannya, memasukkan beberapa kaos dan celana pendek untuk kebutuhan kasual Dimitrei.

Tak lupa, ia juga menyisipkan beberapa aksesoris seperti dasi dan ikat pinggang yang sesuai.

Dimitrei melangkah lebih dekat lagi, hingga ia bisa melihat dengan jelas detail dari setiap lipatan pakaian. "Kau benar-benar teliti dalam menata ini semua," katanya sambil menunjuk pada susunan baju dalam koper. "Aku tak pernah melihat koper yang begitu rapi."

Thalia tersenyum kecil. "Aku hanya ingin memastikan semuanya dalam kondisi terbaik saat kau membutuhkannya. Dan kau bisa mengambilnya dengan mudah tanpa harus membuatnya berantakan. Aku mempelajari ini dari pelayan di rumah ayahku dulu.”

Dimitrei mengangguk dan mengernyitkan keningnya ketika melihat kembali ke arah koper. "Kau belum memasukkan pakaian dalamku.”

Mendengar kata-kata itu, Thalia merasa sedikit malu karena dia tak tahu bahwa Dimitrei akan menyuruhnya membereskan hal yang bersifat sangat pribadi itu.

Thalia berusaha tenang dan melihat ke arah Dimitrei. “Ya, aku lupa karena aku tak melihatnya di bagian lemari itu tadi.”

“Ada di laci.” Dimitrei menunjuk ke arah sebuah laci panjang di bawah lemari gantung.

Thalia mengangguk dan kemudian segera membuka lacinya. Thalia mulai mengambil pakaian dalam Dimitrei yang tentu saja membuatnya canggung.

Satu demi satu, pakaian dalam itu terus dimasukkan ke dalam koper. Thalia memastikan bahwa semuanya tertata dengan baik, tidak ada yang berkerut atau terlipat sembarangan.

Thalia menghela napasnya dengan sangat pelan agar Dimitrei tak melihat rasa gugupnya.

Akhirnya, setelah semua pakaian berhasil dimasukkan, Thalia menutup koper itu dengan pelan.

“Biar aku saja.” Dimitrei mengambil alih tugas itu.

Thalia menarik napas panjang dan melepaskan koper, merasa lega karena tugasnya telah selesai.

Namun, perasaan canggung itu masih ada, apalagi dengan Dimitrei yang terus berada di dekatnya dan mengawasinya.

"Terima kasih, Thalia," kata Dimitrei.

Thalia tersenyum, kali ini lebih lepas. "Tidak masalah, Dimi. Aku senang bisa membantu."

“Tidurlah, besok kita berangkat cukup pagi.”

Thalia mengangguk dan keluar dari kamar Dimitrei dengan perasaan lega.

1
HR_junior
pasangan serasi ya mereka
HR_junior
haaa dimi aja mengakui kesempurnaan si thalia ..JD dia tidak mngharapkn orang lain buat mengakui kesempurnaan thalia..duh dimi...hanya dimi aja ya
_metamorfosa_
So sweeet 🤩
_metamorfosa_
Namanya juga udah bucin, jadi posesif ya Dim 🤭
_metamorfosa_
Nah iya, balik lagi ke gimana Dimi-nya akan bersikap.
_metamorfosa_
Akhirnya...sesuai harapan readers.
Makasih thor.
_metamorfosa_
Ahh sweet banget Thalia 😍
_metamorfosa_
Jadi penasaran dulu gimana kisah Dimi sama Nova, sampe Dimi segitu kecewanya.
_metamorfosa_
Kena mental si nova 😂
Lo mah ngga ada apa2nya dibanding istrinya Dimi
HARTINMARLIN
itulah pasangan yang pas untuk Dimitrei yang bekerja keras agar beban berat akan terangkat
_metamorfosa_
Ini baru laki. Tegas. Setia.
_metamorfosa_
Gw suka lelaki tegas kaya gini 😍
_metamorfosa_
Tapi Dimi ngga senang tuh 😈
HARTINMARLIN
ya iyalah sangat sempurna Thalia itu di mata Dimitrei
_metamorfosa_
Good, jangan kasih celah.
_metamorfosa_
Hush hush jauh jauh sama uler keket
Azra Syifa
aku suka novel kak Zarin,gak terlalu berat,nyantai dan episodenya gak terlalu panjang,tapi menarik banget ceritanya,sukses terus buat Zarin
Purwati Ningsi
Sebenarnya mmg spt itulah posisi n porsix wanita sbgai pasangan hdp, seperti Thalia & Dimitri. Wanita adalah pelengkap n hrs bs memberikan ketenangan bagi laki-laki untuk menyempurnakan kehidupanx.
Thalia & Dimi 🔥♥️😘
Purwati Ningsi
Mantap...emang cogan" dlm karya KK Zarin tak prnah memberikan panggung walau sekecil apapun pd bibit pelakor. Cowok & cewekx saling setia sampai akhir.
Love u KK Zarin ♥️😘
Nurijan Daud
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!