Li Yian adalah jenius tiada tara dari alam langit, karena Kaisar Langi merasa akan tersingkir dia mengeksekusi Li Yian.
Li Yian di eksekusi menggunakan kutukan langit yang membuat tidak bisa bereinkarnasi lagi, agar kaisar langit tidak tergeserkan dari posisinya sekarang.
Akankah Li Yian kembali bangkit.
Ikut cerita ini selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
026 = SERANGAN DADAKAN
\=Capter 026. SERANGAN DADAKAN\=
\=
\=
Li Yian sedang duduk menikmati teh hijau yang di pesan dirinya dari kedai teh di desa itu, meskipun kedai teh itu sederhana tapi teh yang di hidangkan sangat enak, begitu menyegarkan tubuh yang sedang letih.
Li Yian menanggalkan topi rotan besar yang di kenakan dirinya tapi tidak dengan cadar yang di pakai untuk menutupi mukanya, setiap dirinya minum hanya menyibakkan kain penutup paras itu saja.
Kuda dirinya sedang Istirahat dan juga memakan rumput yang di berikan oleh pegawai kedai teh, karena Li Yian meminta tolong pada pelayan di sana untuk mengurus kudanya.
"Pelayan boleh bertanya sesuatu?" ucap Li Yian pada pelayan yang kebetulan sedang lewat di samping mejanya.
"Iya tuan tanyakan saja!" ucap pelayan itu pada Li Yian.
"Apa desa Luhur masih jauh dari sini?" ucap Li Yian penasaran, karena dirinya lewat jalur lain dari jalur yang mengarah dari sektenya saat menjalankan misi pertama sehingga tidak tahu jalan.
"Masih tuan, jika perjalanan menggunakan kuda maka memakan waktu 3 hari penuh, itu belum di tambah istirahat!" pelayan itu memberitahukan yang dirinya tahu.
"Hemm, jauh juga ternyata!" gumam Li Yian.
"Baiklah terimakasih pelayan!" ucap Li Yian karena sudah tidak ada yang akan di tanyakan lagi.
"Sama-sama tuan!" pelayan itu langsung pergi karena masih banyak pekerjaan di kedai itu.
Dari arah luar suara derap kuda terdengar cukup nyaring dan berhenti di depan kedai itu, nampaknya ada dua kuda yang berhenti untuk istirahat juga di kedai itu, Li Yian tidak memperdulikan siap yang datang di sana. Dirinya lebih fokus untuk menikmati teh yang dirinya pesan saja.
Dari ambang pintu masuk, dua orang dewasa sekitar umur 30 tahun masuk dengan gaya arogan! Dua orang itu memandang dengan penglihatan liar, setelah melihat Li Yian dari kejauhan baru bole matanya berhenti bergerak.
Dua orang itu berjalan perlahan seperti tidak terjadi apa ke arah Li Yian setelah berjarak beberapa langkah, dengan serangan kilat dua orang itu langsung menebas ke arah Li Yian.
Tranng..!
Tebasan pedang salah satu dari mereka di tangkis oleh Li Yian dengan pedang pendek di tangan kana.
Sreik..!
Dua pedang terus menempel dan bergesekan dengan sangat kuat bunga api memercik kecil di sana, orang yang menebas itu cukup kaget dirinya tidak menyangka serangan dadakan dirinya di hentikan dengan mudah.
Srriing..!
Li Yian langsung menekan kuat ke samping dan dirinya langsung melompat mundur ke belangnya beberapa langkah!.
"Siapa kalian datang-datang langsung menyerang begitu saja?" ucap Li Yian masih dalam keadaan tenang.
"Siap aku tidak peduli! Yang penting tangan di balas tangan, kepala di balas kepala!" ucap orang yang tadi menebas dengan bentakan.
Li Yian langsung tahu dengan maksud ucapan salah seorang yang menyerang dirinya itu, karena dirinya pernah meminta tangan perampok beberapa hari yang lalu di pinggiran hutan kota provinsi Cao.
"Apa kau di perintahkan oleh ketiga perampok kecil di hutan pinggiran kota provinsi Cao?" ucap Li Yian ingin memastikan.
"Banyak bacot, serahkan tangan mu beserta bunganya!" ucap salah seorang yang tadi hanya diam saja.
Dirinya sudah sangat geram dengan Li Yian, dia mengikuti beberapa hari dari kota provinsi Cao hingga sampai di desa ini membuat orang itu cukup kesal.
Li Yian hanya bisa melongo dengan ucapan salah seorang dari mereka, menyerahkan tangan beserta bunganya? Emang dia pikir tangan ku berbunga!.
"Hey, apa kau pikir tangan ku berbunga, sampai serahkan tangan beserta bunganya?" ucap Li Yian dengan nanda sindiran.
"Banyak bicara!" bentak orang yang tadi mengancam.
Sring..
Dirinya langsung menerjang dengan pedang sudah menghunus ke depan, gerakan dirinya sangat ringan dan cepat! Celah dalam serangan itu sangat minim.
Tapi Li Yian sudah sangat tahu bahwa gerakan itu menurut dirinya sangat kacau, tidak bisa di bilang itu teknik berpedang melainkan seperti permainan anak-anak.
Crash..!!
"Akhhhakk...! Tangan ku?" ucap orang yang tadi menyerang tangan dirinya terpotong sampai ke pergelangan tangan.
Dengan tangan kiri dirinya memegangi tangan kanan, agar darah berhenti keluar!.
Teman satunya sangat kaget dengan gerakan lawan, padahal dirinya yakin lawan itu bukan Pendekar Menengah, bahkan masuk ke dalam pendekar pemula saja belum tapi serangan dalam melakukan teknik pedang sangat tajam.
Pelayan dan pemilik kedai sudah ketakutan setengah mati di pojok dapur, mereka hanya berani mengintip di balik dinding kayu kedai dan melihat pertarungan yang mengerikan itu.
Para pengunjung yang sedikit berdiri di pojokan, karena cukup ketakutan juga! Setelah menebas tangan lawan sampai buntung, Li Yian bertanya.
"Sebenarnya kalian siapa? Apa termasuk kaki tangan perampok yang beberapa hari lalu mau merampokku?" Li Yian masih penasaran.
"Kami adalah senior mereka bertiga, kami di tugaskan oleh pimpinan untuk mengambil nyawamu!" ucap orang yang pertama bicara.
Dia mengungkapkan dirinya adalah senior dari perampok kecil yang lalu agar Li Yian takut, tapi siapa Li Yian jangankan perampok kecil buyut perampok saja dirinya tidak takut.
"Oh jadi kalian ingin menuntut balas, boleh mari di coba! Tapi jangan salahkan aku jika nyawa kalian yang melayang!" ucap Li Yian dengan senyuman di balik cadarnya.
Dirinya sudah sangat lama sejak di hukum kutukan dewa tidak pernah membunuh lagi, sedangkan saat menjadi dewa sering menumpas siluman yang melanggar aturan langit.
Mendengar jawaban Li Yian senior perampok itu jadi merinding, bagaimana tidak? Sudah di ancam bahwa dirinya senior tapi lawan malah semakin berani!.
"Cepat serahkan nyawamu, berlutut dan bubuh diri!" bentak orang itu lagi.
"Serahkan nyawa gundul mu, enak saja main serahkan nyawa! Salah ku apa sampai di suruh serahkan nyawa segala?" ucap Li Yian tidak begitu mengerti padahal kan dirinya hanya menebas tangan dan itu juga karena tangan mereka untuk merampok.
Teman yang satunya, kini tangan kanannya sudaha berhenti totol pendarahan yang di alami! Karena dirinya menghentikan dengan menggunakan tenaga dalam.
"Serang dan bunuh saja dia, sudah mengambil empat tangan anggota rampok Pasir Mera!" ucap orang yang tangannya buntung.
"Kau bantu aku serang dia!" bisik orang yang satunya, dirinya cukup gentar dengan Li Yian karena pergerakan awal Li Yian tadi yang tidak bisa di prediksi.
"Baiklah maju, aku dukung kau dari belakang!" jawab orang yang tangannya buntung dengan percaya dirinya.
Karena temanya sudah memberikan dukungan, maka dirinya langsung berani! Tersenyum lebar pada Li Yian.
"Baiklah, jika kau tidak mau berlutut dan bunuh diri maka aku sendiri yang akan mengambil nyawamu!" bentaknya sangat garang, meskipun di hatinya cukup gugup.
Dia langsung mencabut pedangnya dan menyerang Li Yian dengan ganas, dirinya menggunakan seluruh tenaga dalam yang di milikinya untuk bergerak dan di kombinasikan dengan teknik berpedang dalam penyerangan.
Pedang senior perampok itu langsung mengarah leher Li Yian dari arah kana, kerena tebasan itu mengandung tenaga dama maka lajunya sangat cepat dan bertenaga! Bahkan angin tebasan itu langsung menderu.
Trang..
Trang..
Dua kali adu pedang berbunyi di udara dalam ruangan kedai teh, dan berikutnya langsung terdengar suar tertahan.
Crash..
"Hekhhhk.!"
Brak..
Sura tebasan pedang yang mengenai daging langsung terdengar, lalu suar seseorang tersedak karena lehernya di tebas sangat dalam bahkan hampir putus.
Tubuh senior perampok itu langsung ambruk ke lantai kedai darah menyembur keluar cukup banyak, Li Yian langsung menghindar agar tidak terkena semburan darah itu.
Temannya langsung pucat pasif wajahnya, padahal dirinya belum membantu apa-apa tapi temannya baru dua kali beradu pedang gerakan berikutnya malah langsung terbunuh.
Salah satu dari mereka yang tangannya buntung mau melarikan diri dan sudah berbalik arah hanya beberapa langkah saja, pedang pendek Li Yian langsung menancap di punggung dan tembus ke bagian dadanya.
"Heekk..!"
Brak..
Langsung jatuh ke lantai kedai.
"Mau kabur setelah mengancam nyawaku mana bisa seperti itu? Jika menginginkan nyawa seseorang maka harus bisa menjaga nyawa sendiri!" ucap Li Yian setelah melemparkan pedang pendek miliknya.
Li Yian berjalan ke arah tubuh perampok itu lalu mencabut pedang miliknya dan mengelapkan pada baju orang itu dengan santainya.
Setelah bersih baru memasukkan pedang pada sarungnya kemabli, setelah selesai dirinya memandang sekeliling! Para pengunjung yang sedikit melihat dirinya cukup aneh.
Li Yian mengambil satu koin perak dari sakunya, lalu meletakkan di meja tempat dirinya minum teh barusan.
"Ini pembayaran uang teh ku paman! Untuk ganti rugi geledah saja mayat ini dirinya yang membuat onar bukan aku!" ucap Li Yian sambil melangkah keluar dari kedai itu.
Para pengunjung kedai langsung berbisik ria setelah Li Yian di luar kedai.
\=
\=
Bantu LIKE' 👍 Kaka.
Terimakasih.
..