Bukan Diriku

Misya langsung pergi menghampiri teman-temannya yang sedari tadi menunggu kedatangan dirinya di kantin.

  " Ya ampun Mis, kamu lama amat ke toilet." Ucap Lily pada Misya yang baru pulang dari toilet.

  " Maaf ,tadi aku mampir dulu ke perpustakaan."jawab Misya yang sengaja berbohong pada mereka.

  " Tumben kamu pergi ke perpustakaan." Balas Shinta pada Misya yang tak bisanya pergi keruang perpustakaan.

  " Lagi cari buku ,tapi tidak ada yang cocok." Jawab Misya yang langsung duduk disamping Shinta.

  " Ini makananmu keburu dingin nanti." Jawab Lily yang langsung menyerahkan semangkok makanan pesanan Misya.

  " Oh iya Mis,besuk ayo kita pergi ke cafe bareng-bareng .sekalian kita makan malam bersama." Ajak Shinta pada Misya.

  " Kamu itu jangan buat Misya mendapatkan masalah lagi.Tahu sendiri keluarganya seperti apa jahatnya." Ucap Lily yang menepuk bahu Shinta.

 Misya pun hanya bisa tersenyum melihat Lily memarahi Shinta.

 " Oh iya lupa aku." Ucap Shinta yang menepuk dahi dirinya sendiri.

  " Kalau begitu aku mau, kalau besuk kita keluar ke cafe." Jawab Misya yang langsung menyetujui rencana mereka

  " Mendingan tidak jadi saja Mis,kami takut kalau nantinya kamu dimarahi oleh papamu." Jawab Shinta yang tahu betul bagaimana situasi Misya yang sebenarnya.

  "Kalian tidak perlu takut, sekarang aku sudah bebas." Jawab Misya dengan santai.

  " Maksud kamu apa Mis?" Tanya Lily yang nampak kebingungan dengan ucapan Misya .

  " Sekarang aku sudah keluar dari rumah,dan sekarang aku tinggal sendiri diluar."

  " Maksud kamu,kamu diusir di rumahmu oleh keluargamu?" Tanya Shinta yang tak percaya apa yang sedang Misya hadapi.

  " Iya,dan sekarang aku tinggal di rumahku sendiri." Reaksi mereka langsung sedih mendengar nasib temannya itu.

  " Sabar ya mis, aku yakin pasti itu ulah ibu dan adik tirimu itu.Aku yakin pasti mereka yang melakukan hal itu." Balas Shinta dengan nada sinis.

  " Papaku sendiri yang mengusirku , mungkin saja mereka bahagia mendapati aku di usir dari rumah. Tapi tidak lama lagi semua akan kembali ke tempat semula."

  " Maksud kamu apa, kenapa kamu bilang semua akan kembali ke tempat semula?" Tanya Lily yang penasaran dengan apa Misya katakan.

  "Nanti kamu tahu sendiri apa yang aku maksudkan, hanya tinggal menunggu waktu saja. Jadinya besuk kita jadi keluar ya."

  " kalau kamu tidak masalah,ayo besuk kita keluar ke cafe bersama-sama." Jawab Shinta dengan semangat,mereka pun melanjutkan makan siang mereka.

  Tak terasa mereka harus kembali lagi ke dalam kelas melanjutkan kegiatan mereka,hingga tak terasa waktu sudah menjelang sore yang waktunya mereka pulang dari kampus.

  Misya dan teman-temannya berjalan di pintu keluar,tepat diarea parkiran terdapat mobil mewah terparkir diantara mobil mahasiswa lainnya.

  " Ya sudah,aku balik dulu.Besok jangan lupa nanti kumpul di rumahku sekalian kita keluar bersama-sama."

  " Oke Mis,aku penasaran dimana rumahmu itu." Jawab Lily.

  " Nanti aku kirim alamat rumahku,ya sudah aku balik dulu." Pamit Misya pada mereka berdua.

  " Oke mis." Jawab mereka berdua yang pergi diarea parkiran sebelah.Misya berjalan Santai menuju arah pakiran yang tentunya situasi ditempat itu dipadati beberapa orang.

  Misya berjalan mendekati asistennya yang sudah lebih dulu menunggu kehadiran dirimu.

  " Selamat sore nona." Sapa Mario pada nonanya yang baru saja selesai dengan tugas kampusnya.

  " Sore ." Jawab singkat Misya yang langsung masuk kedalam mobil sembari menikmati minuman orange yang sedari awal dia pesan, Mario segera menaiki mobil itu hingga keluar dikawasan kampus.Hingga beberapa dari mereka yang ada dipikiran terlihat penasaran dengan perubahan dari Misya.

  " Sepertinya diam-diam dia tajir juga." Ucap salah satu dari mereka yang melihat jelas perubahan dari Misya.

   Ucapan mereka tak sengaja didengar oleh seorang pria yang terus memperhatikan gerak-gerik misya.Bahkan pria itu banyak diam tanpa dia bicara dan pandangannya terus tertuju pada Misya.

  Pria itu pergi dari tempat itu dan kembali masuk kedalam mobil untuk pergi keluar dari kampus.

  Sedangkan posisi Misya sudah ada disebuah toko buku,dia sengaja Pergi ke toko buku untuk membeli beberapa buku yang dia perlukan.

  Baru saja dia hendak pergi ditempat itu,tidak sengaja Misya tertabrak seseorang hingga bukunya terjatuh.

  " Kalau jalan hati-hati." Ucap Misya pada pria yang berdiri didepannya.

  " Justru kamu yang harusnya hati-hati." Ucap balik pria itu yang balik memarahi wanita itu.

  Misya langsung melirik pria itu dengan tatapan tajam." Kamu itu ya,dibilangin malah balik melawan." Ucap Misya yang terlihat kesal.

  Misya pun segera pergi dari tempat itu dengan perasaan kesal.Setelah saat membayar, tiba-tiba saja ada seseorang yang memberikan kartu debit pada kasir itu .

  " Biar saya saja yang membayar." Mendengar kata itu,Misya langsung kaget dan melihat pria itu lagi yang datang menghampiri dirinya.

  Pelayan itu tersenyum dan mulailah pelayan itu menerima kartu itu." Untuk apa kamu membayar buku yang aku beli.Apa kamu kira aku tak mampu membayar buku yang aku beli." Balas Misya dengan ekspresi marah

  " Sebagai permintaan maaf saya sudah menabrak mu ." Ucap pria itu dengan singkat tanpa dia menjelaskan.

  " Apa kamu bilang." Balas Misya dengan ekspresi kesalnya.

  "Sudahlah jangan banyak protes, lebih baik kamu bawa pulang." Perintah pria itu pada Misya,pria itu langsung pergi meninggalkan sedangkan Misya yang masih berdiri terdiam setelah pria itu membayar buku yang dia beli.

  " Sebenarnya siapa pria itu, kenapa dia seenaknya memerintah ku." Gumam Misya yang masih kesal dengan pria itu.

  Misya pun keluar dari toko itu,sembari memikirkan pria itu lagi."Tapi kenapa ya, wajah pria itu tak begitu asing aku kenal.Tapi dimana ya." Batin Misya seperti mengenal pria itu tadi entah dimana.

  Akhirnya Misya tiba juga dirumahnya, seperti biasanya dia pergi ke ruang kerjanya menata rapi buku yang baru saja dia beli dari toko setelah itu dia menuju kearah kamarnya untuk segera mandi.

  Beberapa jam kemudian

  Misya turun dari lantai atas, seperti biasanya waktunya dia untuk makan malam.baru saja dia hendak akan makan ,terdengar suara langkah kaki di arah samping tempat duduknya.

  " Selamat malam nona." Ternyata yang datang menyapa adalah Arya asisten pribadinya.

  Misya hanya melirik kearah samping."Ada apa ?" Tanya Misya yang langsung the point pada asistennya.

  " Saya datang hanya ingin melaporkan sesuatu untuk nona,ini mengenai masalah tuan Aldo nona." Jawab Arya dengan menundukkan kepala.

  Mendengar nama pria itu disebut Misya pun mengerti apa maksud dari Arya asistennya itu .

  " Baiklah, setelah selesai makan malam kita langsung keruang kerja saja membicarakan hal itu." Perintah Misya pada asistennya.

  " Baik nona." Jawab Arya yang langsung mengundurkan diri dan meninggalkan nonanya untuk lebih dulu makan malam.

  Setelah selesai makan malam , misya langsung pergi keruang kerja hanya untuk membicarakan hal yang telah Arya diberitahukan pada dirinya.