Dijual oleh Ibu dan Kakak tirinya pada seorang CEO dingin demi untuk menebus rumah yang digadaikan oleh Ibu tirinya dan juga melunasi hutang judi Kakak tirinya. Diandra terpaksa menikah dengan laki-laki kejam bernama Erlangga.
CEO yang begitu terkenal dengan prestasi dan begitu diidamkan banyak wanita itu, selalu berlaku semena-mena pada Diandra, terutama saat diatas ranjang.
Diandra terpaksa bertahan, tetapi bukan karena mencintai Erlan, melainkan karena keluarga barunya yang begitu menyambut baik kedatangan Diandra sebagai menantu. Ditambah lagi, dia tidak punya tempat berteduh kecuali rumah suami kejamnya itu.
Akankah Erlan luluh dan mencintai istrinya Diandra saat kekasih Erlangga yang sesungguhnya datang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delis Misroroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perginya Erlan
Setibanya di rumah, Diandra langsung disambut hangat oleh sang Nenek. Namun ada raut wajah tidak senang yang Nenek liat dari wajah Diandra. Seharusnya setelah berlibur mereka berdua bahagia, tetapi Nenek tidak melihat wajah bahagia pada Diandra.
"Kok cuma satu malam liburannya? Terus kenapa wajahnya nggak ceria begitu? Erlan! Kamu apakan cucuku?" sinis Nenek Harni. Namun Erlan hanya tersenyum dengan menujukkan deretan gigi putihnya. "Kamu diapain sama pria jelek itu?" tanya Nenek merengkuh bahu Diandra.
"Sayang ... jangan coba fitnah aku ya!" seru Erlan seraya meletakkan paper bag belanjaannya.
"Nenek, dia jahat sama aku," keluh Diandra dengan manjanya pada sang Nenek.
"Erlan!" teriak Nenek.
"Aku nggak ngapain-ngapain, sumpah! Sayang ... kamu jangan fitnah aku dong? Kan kita cuma beli baju dinas aja, emang salah?" jelas Erlan membuat sang Nenek kembali menatap Diandra.
"Nek, tadi pagi dia ketemuan sama mantan kekasihnya itu. Ini nih aku di dorong sama mantan dia sampai tangan aku luka begini, sakit, Nek!" Lagi-lagi Diandra bermanja dengan menunjukkan telapak tangannya yang lecet karena di dorong oleh Cherin tadi pagi.
"Astaga! Erlan!" Nenek pun menghampiri Erlan dan memukuli tubuhnya beberapa kali. Sedangkan Diandra hanya bisa menahan tawanya karena berhasil mengerjai Erlan. Diandra sangat senang bisa benar-benar mendapatkan apa yang selama ini hilang dalam hidupnya. Dia benar-benar sangat berharap bisa segera hamil agar kebahagiaan itu abadi.
"Kenapa, Ma?" tanya Mami Hasna yang baru saja pulang.
"Anak kamu ini udah buat cucuku kesakitan. Lihat nih tangan Diandra lecet gara-gara di dorong sama wanita majalah dewasa itu. Dan anak kamu ini malah diam saja nggak ngapain-ngapain," jelas Nenek Harni yang kemudian menunjukkan telapak tangan Diandra yang lecet. Sedangkan sang pemilik tangan hanya mengangguk dengan wajah sedihnya.
"Astaga! Erlan ... kamu gimana sih? Udah, Ma, kita coret aja dia dari daftar kartu keluarga. Berani-beraninya dia diam aja saat anak mantu cantikku ini disakiti," Mami Hasna pun merengkuh bahu Diandra dan melihat telapak tangan Diandra yang lecet. "Kita harus ke Dokter. Mami takut tangan kamu infeksi, Sayang," sang Mami benar-benar khawatir dengan luka di telapak tangan Diandra.
"Sayang, kamu sengaja kan?" tanya Erlan menahan rasa gemasnya.
"Nek, Mam, lihat tuh Mas Erlan kayak mau makan aku. Pokoknya aku nggak mau tidur sama dia malam ini." Lagi-lagi Diandra bermanja pada Nenek juga Mami mertuanya.
"Iya, bagus. Sebaiknya kamu tidur sama Nenek aja,"
"Nggak, Ma. Diandra akan tidur sama Hasna, bukan, Mama."
"Enak aja, yang tahu luka Diandra duluan kan, Mama."
"Tapi Hansa ibu mertuanya, jadi harus sama Hasna dulu,"
Diandra mundur perlahan dari perdebatan ibu dan anak yang sedang memperebutkan dirinya. Namun hal itu malah dijadikan kesempatan untuk Erlan membopong tubuh Diandra dan segera membawanya ke kamar.
"Erlan!" teriak Nenek juga Maminya tidak Erlan respon sama sekali. Diandra sendiri hanya terus menahan tawanya karena hal yang begitu menyenangkan tersebut.
"Sayang ... ternyata kamu pintar ya mempermainkan aku, hm?" Erlan benar-benar sangat gemas dengan istrinya itu yang sejak tadi memperlihatkan wajah meledek.
"Aku senang banget, Mas. Mereka benar-benar menyayangi aku yang bukan siapa-siapa ini. Apa kamu udah menceritakan semuanya, Mas? Apa mereka benar-benar menerimaku saat kamu cerita kalau aku sebenarnya wanita yang kamu beli?"
Erlan kembali merasakan sakit di dadanya saat Diandra kembali mengingatkan kejadian buruk itu. Bahkan Erlan masih belum bisa memaafkan dirinya sendiri andai ingat bagaimana dia begitu kejamnya pada Diandra.
"Sayang, mereka tulus menyayangimu karena kamu memang wanita baik. Aku harap ini terakhir kalinya kamu mengatakan jika kamu ini wanita yang aku beli, hm?" Erlan pun menurunkan Diandra di atas tempat tidur kemudian mencium keningnya. "Aku nggak sabar mau lihat kamu pake baju dinas, Sayang. Pake sekarang ya?" pinta Erlan dengan mata berbinar.
"Ish ... kenapa otak kamu itu kotor sekali, Mas? Sepertinya aku harus panggil petu-" belum Diandra menyelesaikan bicaranya, Erlan sudah membungkam mulutnya dengan ciuman. Sayangnya ciuman itu harus segera diakhiri karena ada panggilan masuk.
"Oh ya ampun ... kenapa sejak tadi ada saja pengganggu!" keluh Erlan kemudian beranjak dari tempat tidur dan melihat nama Jio di layar ponselnya. Segera Erlan mengangkat panggilan itu. Tadinya Erlan akan marah-marah, tetapi ternyata Jio memberikan kabar buruk jika bisnisnya di Inggris mengalami masalah dan harus berangkat ke bandara dalam waktu tiga jam.
Namun saat Erlan meminta Jio membelikan tiket juga untuk Diandra juga, Jio mengatakan jika dia akan sangat sibuk disana dan kasian dengan Diandra yang akan kesepian. Jadi sebaiknya Diandra di rumah karena ada Nenek juga Maminya yang akan menemani. Erlan tiba-tiba lemas dan duduk di tepi ranjang.
"Loh, kenapa, Mas?" tanya Diandra kemudian duduk di sisi Erlan.
"Aku harus ke luar negeri, Sayang. Kamu nggak pa-pa aku tinggal?" Erlan pun memeluk Diandra dan bermanja karena tidak mau berpisah dari istrinya.
"Ya nggak pa-pa, Mas. Emang ada masalah ya?" Diandra pun mengelus punggung Erlan untuk menenangkan.
"Hm. Aku pikir kamu bisa ikut biar kita sekalian jalan-jalan. Tapi kata Jio nggak bisa. Aku harus kesana tanpa kamu. Gimana dong kalau aku kangen kamu, Sayang. Bahkan kita belum mencoba baju dinas yang kita beli," kata Erlan malah membuat Diandra terkekeh.
"Bisa-bisanya masih mikirin baju dinas. Udah buruan siap-siap. Aku bantu siapin kebutuhan kamu ya? Kamu mau berapa hari disana?" tanya Diandra seraya melepaskan pelukannya.
"Satu minggu. Itu lama banget, Sayang. Aku nggak kuat jauh-jauh dari kamu." Erlan benar-benar begitu manja.
"Kalau kamu sibuk pasti hari-hari kamu nanti bisa terlewati begitu saja, Mas. Jadi jangan manja."
"Aku mau minta bekal dulu sama kamu,"
"Bekal apa?" Tentu saja tanpa aba-aba lagi, Erlan segera menggauli Diandra seperti orang kelaparan. Padahal waktunya tidak banyak, tetapi hal itu wajib dia lakukan untuk bekalnya satu minggu ke depan. "Dasar nakal!" protes Diandra saat Erlan sudah terkapar lemas di sisi Diandra tanpa sehelai benangpun.
"Terima kasih, Sayang. Aku akan mandi. Kamu nggak perlu siapin apa-apa, istirahat aja ya, hm?" ucap Erlan kemudian bergegas masuk kamar mandi.
Namun Diandra lagi-lagi merasa nyeri, ngilu dan panas dibagian intimnya. Kali ini dia juga tidak mau mengeluh atau pun menunjukkan rasa tidak nyaman itu pada Erlan. Apalagi saat suaminya itu akan melakukan perjalanan bisnis. Diandra pun menutup tubuhnya dengan selimut dan hanya menatap Erlan yang mempersiapkan kebutuhannya sendiri. Setelah semuanya siap, Erlan pun pamit pergi seraya mencium kening, kedua pipi, hidung, mata juga melumatt lembut bibir Diandra.
........
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mampir di cerita ini juga yuk sambil nunggu update 😊
blur 👇
Menikah Dengan Musuhku : Luka Dalam Pernikahan
Author: R.angela
Tujuan hidup Rain LaLuka hanya satu, membalas dendam. Demi mewujudkan rencana nya, dia terpaksa menikahi gadis yang menjadi penyebab adiknya bunuh diri. Siapa sangka ketika hari dimana dia menikah dengan Dara, saat itu pula dia bertemu dengan wanita yang sudah meninggalkan ayah, adik dan juga dirinya bertahun-tahun lamu, yang tidak lain adalah ibunya.
Mendapati dirinya dan Dara adalah saudara, Rain bimbang sesaat apakah ingin melanjutkan pernikahan itu, tapi demi balas dendam, dia pun menikahi gadis yang ternyata putri dari ibu kandungnya sendiri.
𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐪 𝐝𝐥𝐮 𝐡𝐛𝐬 𝐤𝐮𝐫𝐞𝐭 𝐭𝐝𝐤 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐡𝐦𝐥 𝐦𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝟑𝐛𝐥𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
𝐲𝐠 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐤𝐫𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐞𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐧𝐠𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐥𝐨 𝐡𝐦𝐥 𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐡 𝐤𝐞𝐜𝐚𝐩𝐞𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐥𝐠𝐢 𝐮𝐬𝐢𝐪𝐮 𝐣𝐠 𝐦𝐬𝐡 𝐦𝐮𝐝𝐚
𝐲𝐠 𝐤𝐞 𝟐 𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐢𝐨𝐦𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐣𝐞𝐧𝐢𝐬 𝐤𝐢𝐬𝐭𝐚
𝐲𝐠 𝐤𝐞 𝟑 𝐛𝐥𝐢𝐧𝐝 𝐨𝐯𝐮𝐦 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐣𝐚𝐧𝐢𝐧 𝐭𝐝𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐝 𝐝𝐢 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐪𝐮 𝐡𝐧𝐲 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐧𝐭𝐨𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐲𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐢𝐫 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐛𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚