NovelToon NovelToon
I Love You, Mr. CEO!

I Love You, Mr. CEO!

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: UmiLovi

Bahagia karena telah memenangkan tiket liburan di kapal pesiar mewah, Kyra berencana untuk mengajak kekasihnya liburan bersama. Namun siapa sangka di H-1 keberangkatan, Kyra justru memergoki kekasihnya berkhianat dengan sahabatnya.

Bara Elard Lazuardi, CEO tampan nan dingin, berniat untuk melamar tunangannya di kapal pesiar nan mewah. Sayangnya, beberapa hari sebelum keberangkatan itu, Bara melihat dengan mata kepalanya sendiri sang tunangan ternyata mengkhianatinya dan tidur dengan lelaki lain yang merupakan sepupunya.

Dua orang yang sama-sama tersakiti, bertemu di kapal pesiar yang sama secara tak sengaja. Kesalahpahaman membuat Kyra dan Bara saling membenci sejak pertama kali mereka bertemu. Namun, siapa sangka setelah itu mereka malah terjebak di sebuah pulau asing dan harus hidup bersama sampai orang-orang menemukan mereka berdua.

Mungkinkah Bara menemukan penyembuh luka hatinya melalui kehadiran Kyra? Atau malah menambah masalah dengan perbedaan mereka berdua yang bagaikan langit dan bumi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UmiLovi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Daniel?

Hari berganti minggu, setiap jam makan siang tiba, Bara dan Kyra selalu menghabiskan waktu bersama di loteng atau di tangga darurat yang jarang dilewati orang. Hanya makan siang, tertawa, dan saling menguatkan saat salah satu diantaranya mulai lelah dengan keadaan.

Semua masih berjalan lancar, sebelum kemudian Dwi mulai mencurigai Kyra yang selalu menghilang setiap jam makan siang. Dwi tak pernah melihat gadis itu di kantin, dapur kantor maupun di dalam ruangan produksi. Kyra benar-benar menghilang dan baru kembali setelah semua teman-temannya mulai bekerja.

"Hei, Sada! Mau makan siang bersama kami?" Lena, yang merupakan salah satu kawanan Dwi, mulai meluncurkan rencana yang telah mereka atur dengan rapi.

Kyra menoleh ke tempat Bu Meta yang berada di ujung belakang deretan kubikel, yang letaknya cukup jauh dari tempat Kyra. Mereka saling tatap untuk beberapa saat, menyadari gadis itu butuh bantuan, Bu Meta bangkit dari kursinya dan menghampiri meja juniornya itu.

"Aku ... nggak bisa Kak Lena. Maaf," tolak Kyra secara halus.

"Memangnya kamu mau makan siang dengan siapa? Boleh kami ikut?" Lena tetap memaksa.

"Dia makan siang denganku, Len. Apa ada masalah!?" Bu Meta sudah tiba di meja Kyra dan menatap Lena dengan tajam. "Kami selalu makan siang berdua. Lagipula sejak kapan kalian tertarik untuk makan bersama kami?"

Lena menoleh pada Dwi yang menatapnya dengan tajam dari meja kubikelnya. Dwi geram karena mengurus hal remeh temeh seperti ini saja Lena tak becus! Pada akhirnya Dwi bangkit dan berjalan ke meja Kyra.

"Apa Bu Meta sudah berhenti berpuasa? Biasanya kan Bu Meta selalu menolak ajakan kami dengan alasan berpuasa?!" tanya Dwi menohok.

Meta tersenyum lirih, ia mengawasi Dwi yang mulai meluncurkan jurus perundungan.

"Kalo begitu kamu belum mengenalku dengan baik, Dwi. Aku melakukan puasa Daud. Apakah kau tahu apa itu puasa Daud?"

Dwi melirik Lena, tatapan mereka berdua terkunci. Sementara itu, Kyra yang sedari tadi tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya hanya diam, ia takut salah bicara.

"Berhentilah mengganggu Sada. Sudah cukup kalian membuat onar di divisi ini. Memangnya kalian mau cari pengganti yang seperti bagaimana lagi?" Bu Meta mengawasi Lena dan Dwi dengan tajam.

"Ada apa ini!?"

Mereka berempat tersentak dan menoleh bersamaan ke pemilik suara yang berada di belakang mereka. Lelaki yang tempo hari membantu Kyra di ruang produksi tiba-tiba sudah berdiri tak jauh dari mereka.

"Daniel." Dwi dan Lena saling tatap dengan gugup.

Kyra mengernyit, Daniel? Jadi nama lelaki itu Daniel?

"Ada apa? Kenapa kalian bergerombol di jam kerja seperti ini!?" Pria bernama Daniel itu masih tak lepas menatap Kyra, Bu Meta, Dwi dan Lena.

"Maaf, Daniel. Kami hanya sedang membahas desain yang belum dipahami oleh Sada," alibi Bu Meta menengahi.

"Ah, iya, benar!" Dwi menolehi Kyra dengan kikuk. "Sekarang kamu sudah paham kan, Sada? Atau ada yang bisa kami bantu lagi?" timpalnya berakting.

Kyra mendengus lirih, namun ketika tatapan Daniel yang tajam tertuju padanya, seketika Kyra mengangguk cepat.

"Iya, terima kasih sudah membantuku ..." ucap Kyra dengan melirik seseorang di sisi kanannya, "Bu Meta!"

Daniel berganti mengawasi Bu Meta. Tatapan mereka saling bersiborok dan terkunci untuk beberapa saat.

"Baiklah, segera kembali ke meja kalian dan lanjutkan pekerjaan kalian!" perintah Daniel ketus.

Lena dan Dwi bergegas kabur dan ngibrit ke meja kubikel masing-masing. Sementara Bu Meta masih tak beranjak menatap tajam pada Daniel. Kyra yang tak paham siapa sebenarnya Daniel ini dan mengapa semua orang menakutinya, mendadak penasaran setengah mati. Sepertinya ia harus bertanya pada Bara nanti ketika mereka makan siang di tangga darurat.

"Daniel?"

Kyra mengangguk cepat sembari mengunyah makanannya. Ia baru saja bertanya tentang sosok Daniel pada Bara.

"Kenapa tiba-tiba bertanya tentang dia? Kamu naksir?"

"Ck! Aku kan cuma bertanya, aku penasaran saja kenapa dia sangat misterius dan semua staf menakutinya!" tukas Kyra cepat.

Bara berpikir sejenak. Ia menelisik wajah Kyra yang terlihat sangat antusias, entah sekedar ingin tahu atau ada maksud terselubung di balik rasa penasarannya itu.

"Aku belum pernah mendengar namanya! Tidak penting juga aku mengenal seluruh karyawanku yang jumlahnya ratusan!" Bara menjawab dengan ketus seperti biasanya.

Kyra berdecak sekali lagi. Namun perkataan Bara ada benarnya juga, diantara ratusan karyawannya, sangat mustahil Bara harus mengingat nama mereka satu persatu, bukan? Ah, dasar Kyra bodoh!

"Cepat makan makananmu! Nanti keburu dingin!" perintah Bara kesal ketika melihat Kyra nampak melamun dan mengacuhkan nasi padang yang sudah dia beli. Bukan Bara yang beli,  lebih tepatnya Morgan yang membelinya.

"Eh, Bara. Menurutmu apa perlu perusahaanmu ini mengadakan psikotes kejiwaan?"

Bara mengernyit. "Untuk apa?"

"Ya untuk menilai kejiwaan mereka, lah! Memangnya untuk apa lagi."

"Biar mereka ke psikolog sendiri saja kalo bermasalah dengan mentalnya! Kenapa harus aku yang menyediakan tes semacam itu untuk menilai mereka gila atau tidak!" keluh Bara bersungut, ia menyisihkan sayuran hijau di nasi padang itu dan meletakkannya di box makan Kyra.

"Benar juga. Tapi setidaknya, sebelum menerima mereka menjadi karyawanmu, kamu harus menyediakan tes semacam itu."

"Aku hanya butuh tenaga mereka untuk memproduksi pakaian dalam jumlah yang besar, bukan untuk menjadi guru!" Bara memotong sekali lagi. "Lagian kamu aneh sekali hari ini. Tiba-tiba penasaran dengan Daniel, tiba-tiba minta psikotes. Kamu pikir apa tidak aneh kalo tiba-tiba aku melakukan tes itu pada semua karyawanku?“

Kyra menggaruk keningnya yang tak gatal namun entah mengapa terasa seperti digelitik sesuatu. Pada akhirnya ia hanya menghela napas panjang karena semua pertanyaan dan idenya tak diterima dengan baik oleh Bara.

"Hei, kenapa makananmu tidak dihabiskan!?" Bara menahan tangan Kyra yang hendak membungkus kembali makan siangnya. "Cepat habiskan!"

"Aku nggak suka nasi padang, apalagi kamu menyuruhku makan sayurmu juga! Memangnya aku kambing!!"

"Ck! Dasar bandel! Cepat makan atau kutelepon Om Roni!" ancam Bara kesal karena Kyra tak menurut.

"Hiih! Kalian sama-sama menyebalkan!"

Bara menarik kedua ujung bibirnya ketika Kyra akhirnya menuruti perintahnya. Padahal ia tak punya nomor ponsel ayah Kyra yang nyentrik itu. Bara terkekeh dalam hati karena berhasil menipu Kyra yang masih saja polos seperti dulu.

"Setelah makan, jangan lupa nanti pulangnya tunggu aku! Aku sudah ada janji nonton bola dengan ayahmu."

Kyra tak menyahut, ia hanya berdehem untuk merespon perkataan Bara. Percuma saja dia membantah, Bara memiliki seribu satu jurus untuk memaksa.

"Kyra, bagaimana kalo aku tinggal di rumahmu saja?"

"Uhukkk!!"

...****************...

1
Wayan Kartika
/Smile//Smile//Smile//Smile/
Rossa Simangusong
kyra manusia naif. udah mu mati tapi sok membela. haduuhh kenapa sih sering kali novel novel ini buat sifat kek si kyra? ngga pernah gitu tegas dan ga kenal kompromi yg namanya perundungan apalagi udah sampe menyakiti fisik? sumpah,novel kek gini udah biasa kali. membosankan.
test terts
Luar biasa
RossyNara
mau saingan sama si Gio ya bar? /Grin//Grin//Grin/
RossyNara
kyara mungkin trauma
RossyNara
jangan terlalu kasar Bara nanti kamu yang menyesal
RossyNara
ko aku jadi melow ya
RossyNara
betul kata ayah kyara. lupakan para penghianat bersenang-senang lah.
BunDa TuTi 0910
Luar biasa
UmiLovi ✨ IG : LaLoviiii: Terimakasih banyak, Bestie 🥰🫶🏻
total 1 replies
Efratha
kuduna mah si Edy ulah dipodaran heula Thor,meuni ngeunah pisan si Edy teh langsung paeh,dikerengkeng heula atuh di penjara samodarna
Efratha
maaf Thor,ada baiknya kalau ada bahasa Inggris kasih terjemahannya juga,supaya saya emak berdaster ini tidak bingung
Efratha
sebenarnya si frizzer ini cocoknya nikah sama indungna si kyra,sama² ahli nereka,orangtua yang tidak mengasihi anaknya
Efratha
Luar biasa
UmiLovi ✨ IG : LaLoviiii: Terimakasih, Bestie 🥰🫶🏻
total 1 replies
Anonymous
Aura bella judulnya apa ?
UmiLovi ✨ IG : LaLoviiii: Judulnya Mi Amor 🫶🏻
total 1 replies
Erny Kurniawati
kaca mata kyra pasti lepas trs tetlihat wajah adlinya,eh teryata ndak culun....halu
Nania Nia
Luar biasa
UmiLovi ✨ IG : LaLoviiii: Terimakasih banyak, Bestie 🫶🏻
total 1 replies
Ayuna Kamelia
bener² modusnya si bara ni
gengsi aja di gedein pake ga ada cinta
di abaikan dikit udah kesel hahah
Ayuna Kamelia
Astagaaaaa jan bilang ntar kyra jadi ratu monyet thor😂😂😂
Yuni Uni
izin ketawa juga thor ....

wkwkwkwwk
Aradika Syika
Kyra yg bodoh.gara2 kmu ceritanya gak seru dasar istri durhaka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!