Jasmin Renata Luis, wanita cantik, mandiri dan tangguh, di usia yang baru 22 tahun, dia sudah terbiasa hidup susah setelah kematian kedua orang tuanya. Membanting tulang setiap harinya demi menghidupi kebutuhannya dan ke tiga anak kembarnya, Rio Putra Luis, Reno Putra Luis, dan si cantik Riana Putri Luis.
Memiliki Triple bagi Jasmin adalah anugrah yang di kirim Tuhan untuknya, Triple sek olah-olah di kirim untuk menjadi pengganti kedua orang tuanya. Dia selalu menikmati semua moment berharga bersama ke tiga buah hatinya setiap hari.
Ya akibat perbuatan yang di lakukan oleh lelaki yang dia sendiri tidak tau itu membuahkan hasil tiga malaikat bayi-bayi kecil yang tak berdosa, yang tumbuh menjadi anak-anak cerdas, suka menolong dan genius. Di tengah-tengah hinaan, cacian yang selalu dia terima karena hamil tanpa seorang suami dan menganggap Jasmi seorang perempuan nakal.
Akan kah triple berhasil mencari keberadaan ayahnya? dan mampukah tripel menyatukan kembali mereka nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Puspitasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Sedikit Demi Sedikit.
Setelah memastikan semuanya Bima segera keluar dari ruang dokter yang menangani Jasmin tadi. Sebenarnya tanpa sepengetahuan siapa pun tadi setelah donor darah untuk Jasmin, dia meminta tolong dokter tersebut untuk mengecek DNA antara Jasmin dengan Galang apa mereka berdua saudara kandung seperti dugaannya?
Setelah selesai semua urusannya dia segera kembali ke ruangan Jasmin.
" Sayang boleh Daddy minta tolong sama kalian bertiga? Daddy mau bicara urusan orang dewasa. jadi kalian bertiga tolong jaga Mommy Jasmin. Nanti sama Oma Diana ke sini. Cuma sebentar saja, kalian tunggu di sini tidak boleh bertengkar dan nakal nanti Mommy marah, " Pinta Bima pada ketiga anaknya yang berada di kursi dekat dengan Papa Adam.
"Dangan lama lama ya Daddy? Liana na endak mau tingal tingal lagi," Jawab Riana sambil memakan camilan di tangannya.
" Iya cuma sebentar. Nanti Daddy belikan es krim ya? Abang Rio tolong jaga adiknya. Dan kalau sudah waktunya tidur siang minta sama Oma Diana ya nak," Pinta Bima pada anak pertamanya itu.
"Iya Daddy. Tolong belikan susu buat kami karena biasanya sebelum tidur kami minum susu," Jawab Abang Rio sambil memakan cemilan yang sama dengan Reno.
" Siap sayang. Nanti Daddy belikan ya? Bisa kita bicara sebentar semua di kantin saja. Galang kamu juga harus ikut karena ada sesuatu yang harus kamu tau juga. Ma aku titip mereka sebentar," Ucap Bima pada sang Mama sebelum berdiri dari duduknya lalu berjalan di ikuti yang lainnya kearah kantin.
"Iya meraka aman sama Mama. Nanti kalau Jasmin bangun Mama akan langsung memberi tau kamu," Jawab sang Mama, yang sedang menyuapi ketiga cucunya makan siangnya.
****
" Tuan Bram apakah Anda hilang ingatan? Atau Anda di buang oleh keluarga anda sendiri. Kerena antara Papanya Jasmin dan Anda tidak pernah hidup berdampingan. Dan itu membuat sedikit janggal,"Tanya Bima pada Papa Bram saat semuanya sudah duduk di kursi masing-masing.
"Aku juga bingung Tuan Bima. Apa yang terjadi sebenarnya dengan keluarga besar saya? Tapi nanti saya akan menemui Kakak sepupuku dia sepertinya yang dapat menjawab semua ini," Jawab Papa Bram dengan perasaan campur aduk nya antara kaget dan senang di hatinya.
"Iya itu lebih bagus dan lebih baik segera Anda bertemu dengannya. Karena menurut informasi yang saya dapat dari orang-orang ku kalau Jasmin masih akan tetap di buru oleh mereka!!! Mungkin meraka menginginkan kematian Jasmin!!! Sama seperti kedua orang tuanya dulu" Ucap Bima dengan tatapan mata tajamnya dan aura dinginnya.
"Apa!!! Kenapa seperti itu. Siapa sebenarnya meraka Tuan Bima? Apa salah Jasmin terhadap meraka," Tanya Papa Bram, yang kaget dan syok dengan semua ucapan Bima.
" Alex Sanjaya!!!! Itu keluarga kalian Tuan. Dan saya baru menyelidikinya saat ini tapi belum semua saya dapatkan. Tapi akan saya pastikan dia secepatnya di genggaman tangan saya !!!" Jawab Bima dengan tegas serta sorot mata yang tajam.
"Jadi aku dan Jasmin sepupu begitu Tuan Bima? Kami benar-benar bersaudara," Tanya Cantika, yang dari tadi sudah gatal ingin bertanya.
"Iya Bu Cantika. Dan mungkin Galang adalah Kakaknya kandung Jasmin yang dulu sempat hilang atau di hilangkan mungkin oleh meraka," Jawab Bima dengan tenang.
Aku senang Jas, akhirnya keinginanku menjadi kenyataan kalau kita ternyata bersaudara. Cepat lah bangun aku kan menceritakan semua padamu dan kita akan merayakan status baru kita ini yang baru saja kita tahu ucap Cantika dalam hatinya.
"Kamu tau dari mana Bima!!! Aku itu yatim piatu rumahku di panti asuhan," Tanya Galang pada Bima. Dirinya kaget saat mendengar ucapan Bima barusan.
Jadi Jasmin adikku dan ketiga bocah itu keponakanku!!! Aku bahagia sekali bila memang aku masih punya saudara. Semoga hasil yang sedang Bima cek membuktikan bila Jasmin adikku Ucap Galang dalam hatinya.
" Aku sedang mengeceknya dan memastikannya Lang. Bila memang kamu terbukti Kakak kandungnya Jasmin, aku minta balasan kan semua perbuatan meraka untuk kedua orang tua mu!!! Yang sudah di buat meninggal oleh mereka semua," Ucap Bima dengan tegas pada Galang.
"Aku pasti kan membuat dia merasakan sama sepertiku dan Jasmin Bim!!! Mereka akan mendapatkan rasa sakit yang belum meraka rasakan selama ini!!" Jawab Galang tegas pada Bima. Aku akan membalas perbuatan meraka kita Pa, Ma. Galang berjanji akan menjaga dan melindungi Jasmin kalian tenang saja di sana doakan kami selalu dari atas sana ucap Galang dalam hatinya.
" Dan untuk anda Tuan Bram segera kita selesaikan semua ini. kita harus cepet menghentikannya. Agar Jasmin tidak menjadi korban berikutnya!!!" Pinta Bima pada Papa Bram.
" Iya kita harus membongkar semuanya. Lalu siapa yang akan menjaga Jasmin dan Tripel kalau kita semua sibuk dengan masalah ini," Ucap Papa Bram dengan sorot matanya yang tajam dan emosi.
"Papa dan Mama saya. Untuk sementara waktu agar mereka tidak curiga kalau kita sedang membongkar kejahatan mereka. Dan untuk kamu Bu Cantika, bersiaplah biasa saja sek olah-olah tidak tau apa-apa!!! Aku sudah memalsukan data Jasmin menjadi koma untuk mengelabuhi mereka. Nanti setelah siuman dia saya akan menjelaskan semua padanya," Jelas Bima panjang lebar.
" Baik kalau begitu kami setuju. Ayo kita kembali ke ruangan Jasmin. Kita sudah lumayan lama di sini," Ajak Papa Bram pada semua.
" Silahkan duluan Tuan. Saya masih harus membeli permintaan Abang Rio tadi," Jawab Bima sebelum berdiri dari kursinya.