Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Tubuh Tak Bisa Dibohongi
🍁 Happy Reading 🍁
"Kok baru pulang, Nak?" tanya Mama Ernita begitu Sitha masuk diruang tamu.
"Iya Ma, lembur." jawab Sitha.
"Tadi siapa yang nganter kamu? Daniel?" tanya Mama Ernita lagi.
"Ya bukanlah Ma! Males banget deh pulang sama dia!" jawab Sitha.
"Temen kantor Sitha tadi. Dia gak tega liat Sitha pulang naik bus umum, makanya dia nawarin Sitha tumpangan." kata Sitha lagi.
"Oh. Kamu sudah makan?" tanya Mama Ernita.
"Sudah Ma."
"Mama buatin teh jahe madu yah, biar badan mu enak." tawar Mama Ernita.
"Gak usah Ma. Udah Mama tidur aja, ini udah larut malam." tolak Sitha.
"Bener kamu gak mau Mama buatin apa-apa?" tanya Mama Ernita.
"Iya Ma, bener. Udah sana Mama masuk kamar aja." jawab Sitha.
"Ya udah, Mama masuk kamar kalau begitu." balas Mama Ernita lalu masuk kedalam kamar.
Setelah Mama-nya masuk kedalam kamar, Sitha pun masuk kedalam kamar-nya. Ia membuka pakaiannya hingga menyisakan tanktop dan short pant-nya saja kemudian menggulung rambutnya sampai keatas lalu keluar dari dalam kamar dan berjalan menuju kamar mandi.
Setelah hampir sepuluh menit berada di dalam kamar mandi, Sitha pun keluar dengan memakai bathrobe dan handuk kecil di kepala-nya. Tak peduli malam sudah larut, Sitha tetap saja mandi tengah malam.
Begitu berada di dalam kamar, Sitha pun berjalan ke meja rias lalu mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Saat sedang mengeringkan rambutnya, tiba-tiba ia teringat akan ciuman panas-nya dengan Juna tadi.
"Aaargh!! Kenapa gue harus inget itu lagi sih! Ayo dong Sitha, lupain lupain lupain!" geram Sitha pada dirinya sambil memukul pelan kepala-nya.
Tapi sayangnya ciuman panas tadi sangat lengket di memori otaknya, suara decapan bibir yang beradu juga masih terngiang-ngiang jelas di telinga Sitha, serta telapak tangan besar Juna yang menggapai salah satu si kembar, masih terasa jelas ditubuh Sitha.
Mengingat itu semua, tubuh Sitha pun lemas seketika. Ia pun meletakkan hairdryer lalu menutup wajah-nya dengan kedua tangannya.
"Sial! Gue gak bisa ngelupain itu semua lagi!"gerutunya. Namun tak lama Sitha berteriak kecil sembari mengacak-acak rambutnya. "Aaargh!!!"
"Ini otak kenapa sih gak bisa ngelupain itu! Dan ini juga bibir laknat! Ngapain juga bales ciumannya Juna tadi!" gerutu Sitha sambil memukul kepala-nya pelan lalu bibirnya.
"Apa karena udah lama ya tubuh gue ini gak dapet sentuhan makanya tubuh gue dengan mudahnya menerima itu semua?" gumam Sitha lagi.
"Gak.. gak.. gak! Gue gak boleh terbawa arus! Gue harus bisa tahan. Kalau gue sampe terbawa arus, pasti Juna akan nganggep gue cewek murahan! Gue memang pernah buat kesalahan, tapi bukan karena gue murahan melainkan karena kebodohan gue! Dan gue gak boleh ngulangin kesalahan itu lagi! Lagian Juna juga udah punya tunangan, gue gak boleh ngerusak hubungan Juna dengan tunangannya." gumam Sitha lagi.
Sitha pun berdiri dari duduknya lalu mengambil pakaian rumahan dari dalam lemari lalu memakainya. Setelah memakai pakaian rumahan, Sitha pun naik keatas tempat tidur dan merebahkan tubuh-nya yang sudah lelah.
🍁 🍁 🍁
Apartemen Juna.
Kini Arjuna sudah sampai di apartemennya. Sesampainya di apartemen, Juna langsung merebahkan tubuh-nya di sofa ruang tengah. Sama seperti yang Sitha rasakan, saat ini memori ciuman panas-nya tadi dengan Sitha tak mau hilang dari ingatan Juna. Bahkan bukan hanya ingatan ciuman panas, ingatan malam panas-nya dengan Sitha juga kembali terputar di kepala Juna.
"Shiiit! Kenapa tubuh gue jadi gak bisa terkontrol saat bersama Sitha?" gerutu Juna.
"Tapi gue akuin sih, Sitha beda banget sama Kila, Sitha agresif dan bisa buat gue puas. Sedangkan Kila, dia monoton dan gak suka banyak gaya, bikin gue gampang capek." gumam Juna saat teringat lagi tentang malam panas mereka.
Namun tak lama Juna tersadar kalau tidak sepantasnya ia membandingkan Kila dengan Sitha.
"Ngomong apa sih gue! Bisa-bisanya gue bandingin Kila dengan Sitha! Jelas Kila jauh lebih baik di banding Sitha! Kila lebih lembut gak kayak Sitha yang bar-bar." gumam Juna.
Juna pun beranjak dari sofa lalu berjalan ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Juna membuka semua pakaiannya hingga dirinya polos, lalu masuk kedalam kamar mandi. Sesampainya di dalam kamar mandi, Juna pun masuk ke bilik mandi lalu mengguyur tubuh-nya dengan air hangat yang mengalir dari shower.
Saat menikmati guyuran air shower, lagi dan lagi bayangan tentang malam panas-nya dengan Sitha kembali terputar di kepala Juna dan itu membuat gairah kelaki-lakian Juna meronta-ronta. Melihat adik kecilnya bangun dan berdiri tegak, terpaksa Juna menenangkan adik kecil-nya dengan Tante Scarla sambil mengingat percintaan panas-nya dengan Shakila. Tapi sayangnya, susah payah Juna mengingat percintaan panas-nya dengan Shakila, malah yang terus berputar di kepala-nya percintaan panas-nya dengan Sitha.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...