Seorang Wanita yang berjuang bertahun-tahun menghadapi badai hidupnya sendirian, bukan sebuah keinginan tapi karena keterpaksaan demi nyawa dan orang yang di sayanginya.
Setiap hari harus menguatkan kaki, alat untuk berpijak menjalani kehidupan, bersikap waspada dan terkadang brutal adalah pertahanan dirinya.
Tak pernah membayangkan, bahwa di dalam perjalanan hidupnya, akan datang sosok laki-laki yang mampu melindungi dan mengeluarkannya dari gulungan badai yang tak pernah bisa dia hindari.
Salam Jangan lupa Bahagia
By Author Sinho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
My LB-32
Dryana kini menatap Evan sesaat, lalu memalingkan wajahnya lagi, menunduk, dan mengambil ponselnya, kemudian menunjukkan sesuatu.
"Apa ini?" Tanya Evan saat melihat sebuah rute dalam Google Map.
"Jarak Mansion ke Rumah Sakit ini sangat jauh, paling cepat di tempuh dalam waktu 1 jam 30 menit, bahkan aku hampir dua jam tiba disini karena padatnya kendaraan, lalu kau_?"
Evan terdiam, sudah dia duga sebelumnya, sosok Dryana adalah wanita yang cerdas dengan kemampuan insting tajamnya, Evan masih berusaha untuk mencari jawaban yang masuk akal, dan_
"Kebetulan aku mempunyai kenalan di rumah Sakit internasional ini, bukankah disini ada layanan darurat Helikopter?, dan aku beruntung bisa menggunakan fasilitas itu"
"Heli?" Dryana terkejut, tak menduga sama sekali, namun jawaban yang di berikan cukup masuk akal baginya.
"Oh ayolah, aku adalah laki-laki yang selalu beruntung di segala situasi Dry, dan aku yakin nantinya kau juga akan menerima keberuntungan itu dengan menghasilkan banyak anak jika sering melakukan hal panas diatas ranjang dengan ku"
Dryana langsung mendelik mendengar ucapan Evan yang sungguh tak tau malu, bahkan beberapa orang yang lalu lalang sampai ikut terkejut mendengar perkataan Evan.
"Dia kekasihku!' seru Evan memberitahukan ke mereka, hingga beberapa orang itu tersenyum di buatnya.
"Dasar mesum!" Ucap Dryana yang sudah tidak ingin lagi bicara dengan Evan.
"Kau marah?"
"Tidak"
"Ada lagi yang ingin kamu tanyakan Dry?"
"Lupakan, lebih baik aku mendoakan Grandpa dan membuat pikiranku tetap waras saja"
"Jadi aku membuatmu tergila-gila hem?" Evan mendekatkan wajahnya, membelai wajah Dryana, tak peduli kini telah mendapatkan tatapan tajam, lalu kemudian tangan Dryana segera menepis apa yang dilakukan Evan, kembali, terdengar suara tawa Evan yang membuat banyak pasang mata kaum hawa terpana oleh ketampanannya.
*
*
Disebuah Ruangan, terlihat sekali kini Sandiago Gurven begitu tegang, semua terasa seperti mimpi, dimana hari ini, akan berakhir dengan kehilangan Gurven Company.
"Lama sekali, aku ingin segera bertemu dengan Direktur sebenarnya SpeedStar Corporat" ucap Sandiago yang sebenarnya masih terkejut karena selama ini tak tau pemilik Asli dari perusahaan yang sudah menggelontorkan dana begitu besar dengan akad pinjaman.
"Sabar Tuan Sandiago, sebentar lagi"
Tak lama, suara langkah kaki terdengar menyambangi semua telinga yaang ada diruangan itu.
"Selamat pagi semuanya" sebuah suara menyapa.
"Selamat_" Sandiago terdiam, mematung di tempat, melihat sosok laki-laki yang ternyata sudah di kenalnya, "Kau_?!"
"Kita bertemu lagi Sandiago"
"Kau, Evan, tidak mungkin!"
"Inilah kenyataannya, jadi mari kita selesaikan semuanya hari ini"
"Kau menjebakku!" Teriak Sandiago penuh emosi.
"Tidak ada yang menjebak mu, bukankah kau datang sendiri meminta bantuan ke SpeedStar Corporat, jangan bilang kau sudah lupa akan hal itu"
"Brengsek!, jadi semua ini adalah permainan mu?!"
"Tidak juga, semua karena keserakahan mu sendiri, jadi jangan menyalahkan orang lain Sandiago Gurven" Evan tersenyum tipis, merasa puas juga melihat wajah tak berdaya laki-laki brengsek yang berani mengusiknya, tepatnya mengusik wanitanya.
Selanjutnya, tak bisa terelakkan lagi, Evan mengambil kuasa atas perusahaan Gurven Company tanpa ampun lagi.
Sandiago terlalu sombong untuk memohon, dengan tatapan tajam penuh dengan dendamnya, meninggalkan Evan dengan umpatan dan kata-kata kasar keluar dari mulutnya.
Akhirnya, Evan bisa bernafas dengan lega, hari ini juga, dirinya akan memberitahukan kepada keluarga besar, akan rencana keseriusan membangun rumah tangga dengan wanita pilihannya.
Rahasia besarnya akhirnya harus terungkapkan, tidak sekarang, tapi secepatnya, terutama pada Dryana, namun setidaknya menunggu keadaan Grandpa sudah sadar kembali dari coma nya.
"Tuan, semuanya sudah beres, sesuai dengan apa yang anda harapkan"
"Hem, aku tau, tapi aku masih meminta bantuan mu dulu memimpin SpeedStar Corporat, masih ada urusan yang harus aku selesaikan"
"Apa ini akan lama lagi Tuan?"
"Tidak, Jagan khawatir, sebentar lagi bebanmu akan berkurang"
"Syukurlah Tuan Ev, saya sangat senang sekali"
"Hem, terimakasih bantuanmu selama ini"
"Tidak Tuan, justru anda sudah banyak menolong saya dan keluarga, kami tidak akan pernah melupakan kebaikan anda dan keluarga _"
"Cukup, diam lah, aku pergi dulu"
"Maaf Tuan, baiklah, hati-hati" ucap orang kepercayaan Evan yang selama ini membantu menjadi Direktur ke 2 dan memimpin di permukaan SpeedStar Corporat.
Evan segera bergegas, tangannya menekan tombol ponsel canggihnya dan tersambung dengan seseorang.
"Aku akan kesana segera Uncle Daniel"
"Okey, aku tunggu"
Evan segera memutuskan penggilan singkatnya, menuju ke basement khusus para elite perusahaan, kali ini bukan lagi motor sport mewah tujuannya, melainkan sebuah mobil Sport istimewa keluaran terbaru dan masih ada satu di dunia.
Melaju dijalanan, hanya butuh waktu kurang dari setengah jam, kini Evan sudah keluar dan berjalan tenang memasuki Mansion mewah milik Daniel sang Uncle yang selalu ada untuk nya.
"Mobil Sport baru lagi?"
"Aset" jawab Evan sambil tersenyum dan kini duduk di sofa depan Daniel.
"Sepertinya kau bertambah kaya?" Daniel tersenyum tipis melihat Evan yang hanya menghela nafas saja.
"Aku bahkan bisa membeli apapun saat ini Uncle" ucap Evan dan disambut suara tawa dari Daniel.
Evan lalu memulai pembicaraan seriusnya, didepan Daniel dirinya menceritakan semuanya, tentang keinginannya untuk menjalin hubungan serius dan berakhir di sebuah ikatan yang namanya pernikahan.
"Wow, are you okey?" Daniel nampak tak percaya.
"Aku serius Uncle"
"Wanita dari keluarga Mozart yang bisa menaklukkan mu pada akhirnya"
"Sepertinya begitu" ucap Evan.
"Aku penasaran seperti apa wanita itu" Daniel meletakkan teh hangat yang baru saja di minumnya.
"Jangan bilang Uncle belum menyelidiki nya" Evan hanya memperhatikan senyuman tipis dari Daniel.
"Tentu saja aku tak akan melewatkan hal itu, tapi berkenalan secara langsung tidak sama dengan hanya mengenal dari kabar berita, apalagi Dryana Mozart sepertinya wanita yang sangat introvert, tak banyak info yang bisa aku gali dari Media Sosial apapun"
"Uncle benar sekali, dia wanita yang istimewa, dan bertahun-tahun bertahan hidup dari para bajingan yang berusaha menyiksanya, baik batin maupun raganya"
Daniel tersentak, lalu segera menegakkan kembali punggungnya, kali ini dengan wajah serius bertanya.
"Bukankah dia sekarang ini pewaris tunggal keluarga Mozart?"
"Ada parasit yang berhasil masuk dan menghisap semuanya Uncle"
"Saudara?" Tanya Daniel.
"Hem, lebih tepatnya saudara tiri"
Daniel mengangguk-angguk, tanda mulai mengerti apa yang dimaksud, namun dirinya tak menyangka sama sekali, jika di balik kejayaan keluarga Mozart, tersimpan luka yang cukup dalam.
"Aku sedikit banyak mengenal almarhum Dryan Mozart, dia orang yang sangat baik, tapi sayang, usianya tidak panjang"
"Hem, Dryana bukan wanita manja Uncle, mungkin karena keadaan juga, dan aku sangat menyukai wanita yang tangguh sepertinya"
"Kalau begitu, aku sarankan segera memberitahu keluarga besar Ev, jangan ditunda lagi, wanita seperti Dryana sangat langka di zaman sekarang ini, jangan sampai kau menyesal"
"Apa Uncle bisa membantuku?"
"Maksudmu?"
"Meyakinkan Mommy, dia wanita tersulit yang saat ini bisa untuk percaya padaku"
Daniel tertawa kembali, mengingat bagaimana seorang wanita cantik beranak tiga itu hampir saja kewalahan menghadapi salah satu anak kembarnya yang tak lain adalah Evan Eagle Nugraha.
Jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.
Bersambung.