Fabrizio Argantara seorang CEO Diamon Group terpaksa harus menikahi Putri dari orang yang ia tabrak hingga meninggal.
Fabrizio menikahi Jihana Almayra hanya demi sebuah tanggung jawab semata, hingga suatu hari salah satu diantara mereka memiki perasaan mencintai.
Mampukah Fabrizio dan Jihan mempertahankan pernikahan mereka saat badai rumah tangga mereka hadir disaat mereka sudah saling yakin untuk mencintai satu sama lain ?
Yuk simak selengkapnya novel "Istri Siri CEO" karya Dewi KD.
Jangan lupa untuk dukung author dalam bentuk Like & Comment 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WANITA SULIT DI MENGERTI ATAU PRIA YANG PENUH MISTERI ?
Lidah mereka saling bertautan Jihan dibuat kewalahan karena Zio terus mencium dan ******* bibir serta lidahnya.
Bahkan tangan jahil Zio meraba tangan Jihan sampai ke leher hingga membuat Jihan merasakan sensasi yang aneh dalam dirinya.
Tangan Zio mulai nakal perlahan turun kearea dada Jihan bahkan tangan satunya menyusup masuk ke dalam kaos yang digunakan Jihan.
Jihan yang semula menikmati dan membiarkan saja apa yang dilakukan oleh Zio. Ia kemudian teringat apa yang dikatakan Mama Sonia. Ia tidak boleh terlalu cepat menerima Zio. Ia harus melakukan teknik tarik ulur perasaan. Agar ia tahu seberapa besar Zio menyukai dirinya.
Jihan mendorong dada Zio hingga pangutan bibir mereka terlepas. Zio terkejut dengan apa yang dilakukan Jihan padanya, padahal sebentar lagi tangannya menangkup dua gundukan kenyal milik Jihan.
"Cukup ! hentikan !" ucap Jihan tegas menatap Zio intens.
"Kenapa ? apa kau tidak menyukainya ?" tanya Zio penasaran dengan perubahan sikap Jihan.
"Ayo kita keluar saja dari sini" Jihan berdiri dari duduknya diikuti oleh Zio yang masih penasaran dengan sikap Jihan padanya.
Zio mengusap wajahnya kasar sebenarnya ada apa dengan Jihan. Bukannya tadi dia juga sangat menyukai ciumannya tapi kenapa mendadak Jihan menjadi dingin padanya. "Benar-benar wanita memang sulit dimengerti" Gumam Zio yang masih dapar terdengar oleh Jihan.
"Apa ?"
"Tidak ada ! Baiklah, ayo kita cari tempat makan saja" Zio meraih tangan Jihan namun buru-buru Jihan menepisnya. Ia berjalan duluan dan Zio mengikutinya di belakang.
Saat ini Zio mengajak Jihan makan disebuah restoran. Zio banyak memesan makanan agar Jihan tidak cuek lagi padanya.
Jihan menatap makanan yang sudah ada diatas meja tersebut menggelengkan kepalanya. Makanan tersebut sangatlah banyak siapa yang akan menghabiskan semua itu.
"Ayo makanlah Jihan" ucap Zio menyodorkan satu menu makanan pada Jihan.
"Makanan sebanyak ini untuk apa ?"
"Tentu saja untukmu ?" Zio menjawab cepat sambil menampakkan senyuman dibibirnya.
"Ini namanya pemborosan dan mubazir jika tidak habis dimakan, aku mana mungkin menghabiskan semua ini Mas" protes Jihan pada Zio.
"Tapi bukankah kalau wanita sedang marah atau mood mereka menjadi buruk dengan pacarnya, ia akan cenderung banyak makan ? jadi aku pesankan makanan yang banyak untukmu, Ji". jawab Zio seolah sangat mengerti tentang wanita.
"Kata siapa Mas ? Lagi pula tahu dari mana Mas hal seperti itu ?" Jihan menatap Zio dengan penuh selidik.
"Itu...itu" Zio bingung mau menjawab seperti apa pertanyaan yang Jihan ajukan.
"Jangan-jangan Mas sering melakukan hal seperti ini pada mantan Mas itu kan ?"
Zio menjadi diam dan bungkam seribu bahasa memang benar apa yang dikatakan oleh Jihan kalau dirinya sering memberikan Cindy banyak makanan saat Cindy merajuk padanya.
"Benarkan ?!" wajah Jihan semakin memerah saat ia menatap manik mata Zio yang menampilkan kejujuran disana.
Jihan menghela nafasnya, ia kemudian tidak melanjutkan pertanyaannya lagi karena ia sudah tahu apa jawabannya.
Jihan kemudian makan begitupun Zio mereka makan dalam diam tanpa ada obrolan lagi. Karena Zio takut jika Jihan nanti semakin kesal padanya begitupun Jihan.
Setelah makan direstoran itu mereka memutuskan untuk pulang ke apartemen karena hari sudah sore. Saat mereka sudah diapartemen Zio terlebih dahulu memakai kamar mandi untuk membersihkan diri.
Saat Zio sudah mandi dan berganti pakaian, Zio meletakkan handuk mandinya seperti biasa di atas ranjang dan seperti biasa juga Jihan akan memindahkannya dikeranjang baju kotor.
Jihan yang mengambil handuk suaminya itu mengernyit heran kenapa handuk tersebut sampai basah semua. Padahal laki-laki itu berambut cepak tidak panjang seperti dirinya, namun kenapa handuk Zio terlalu basah. Benar-benar laki-laki penuh misteri.
"Dia mengatakan wanita sulit dimengerti tapi kaum dia malah yang penuh misteri" ucap Jihan seorang diri sambil menaruh handuk Zio ke dalam keranjang baju kotor.
.......
"Adakah suami kalian yang seperti Zio ?" 🤣😂
keren bgt thor👍👍
bwt zio kurang ganteng thor
aku jg lama gk punya2 ank.
3 thn pernikahan br punya ank.
sedihnya tuh sm mulut2 gk berprikemanusiaan..jahara pedes rawit tenan.
kenaa kau