seorang anak yang memiliki kelebihan bisa mendengarkan bisikan-bisikan dari alam dan hewan-hewan, hingga dia dianggap gila oleh warga desa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 : Perjuangan Dan Pengharapan
Sari dan sarah sudah mulai aktif kuliah, mereka benar-benar fokus dengan pelajaran perkuliahan yang diberikan oleh fakultas mereka masing-masing, perjalanan sari untuk menuntut ilmu di kota, tidak berjalan lancar, banyak rintangan yang harus sari alami, dari perkuliahan yang padat hingga perasaan sayangnya dengan danu dicoba karena seorang pria tampan yang datang singgah di kehidupannya, tetapi sari tetap dengan keteguhan hatinya.
saat ini mawar yang dahulu benci dengan sari sekarang sudah tidak membenci sari lagi, mereka sekarang menjadi sahabat, mawar dan sari sedang duduk di kantin.
Mawar “sar kamu sehabis kuliah mau kemana”
Sari “ belum tau kak”
Mawar “hmmm, enak ini kalau kita ke mall”
Sari “hmmm, sebentar ya kakm aku kabari sarah dulu mana tau dia mau ikut”
Mawar “ok, bagus juga kalau dui ikut”
Sari “sebentar aku telpon dia dulu”
Sari “assalamualaikum, sarah aku sama mawar dan teman-teman sehabis pulang kuliah kami mau ke mall, kamu mau ikut gak”
Sarah “waalaikumsalam boleh juga kak, tapi nanti kabari mama di rumah lah, sarah tidak berani telpon mama, biar adek yang telpon pak manto biar jempotnya nanti saja di mall, oh iya kita naik mobil sapa kak”
Sari “iya, biar kakak yang telpon ibu, naik mobil mawar”
Sarah “ok kak, assalamualaikum”
Sari “waalaikumsalam”
Sari “kak mawar sarah juga ikut”
Mawar “ok”
tidak lama mereka berbincang, jerry datang dengan roy
Jerry “boleh gabung gak ni”
Mawar “ngapain sih jer, sudah tau aku, kamu mau cari perhatian dengan sari kan, sudah lah jer, gak capek-capek nya kamu, kan sudah tau, sari itu sudah punya pacar”
Jerry “yah namanya juga usaha war”
Sari “kak jerry ada yang suka sama kakak, kakak malah suka sama aku, nanti kakak menyesal, kak mawar tulus suka sama kakak tanpa syarat”
Jerry “yah, bagaimana sar aku saku nya sama kamu”
Mawar “memang kamu kurang peka jer, lama-lama aku juga ilfil dengan kamu, yuk kita masuk aja ke kelas saja,”
Sari “ boleh juga kak, ayuk”
mawar, sari dan beberapa teman mawar kembali ke kelas mereka,
Roy “sudah lah jer, benar itu yang dibilang dengan sari, kamu capek-capek mengejar sari, tapi sari tetap tidak mau sama kamu”
Jerry “hahaha. roy semakin sari seperti itu, semakin aku penasaran untuk mendapatkannya”
Roy “gila kau jer, asalkan kamu jangan berfikir yang aneh-aneh untuk mendapatkannya”
Jerry “hmmm, belum tau juga sih roy”
roy hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya, akhirnya mereka juga masuk ke kelas mereka,
Jerry “(didalam hati) sari aku akan tetap berusaha untuk mendapatkan cinta kamu dari pria desa itu. dengan segala cara, walau harus membunuh pria itu, aku akan mencari tahu siapa yang kamu cintai”
sepulang kuliah mawar, sari, sarah dan teman-temannya pergi ke mall, sesampai nya ke mall mereka duduk di satu cafe terkenal.
Mawar “maaf sar, aku sedikit mau tanya sama kamu, kamu memang tidak suka dengan jerry”
Sari “hehehe, kak, kak, kalau kakak tidak percaya sama aku kak, kakak bisa tanyakan sama sarah saja, aku memang sudah punya pacar, aku sudah janji dengannya tidak bakal mengkhianatinya”
Sarah “iya kak, kalau kak sari pindah hati sama orang lain, aku yang langsung nyerobot, pacarnya yang di desa”
Sari “hus, kamu ini sarah”
Mawar “hmmm, aku kok bisa jadi penasaran sama pacar kamu sar, seberapa baik dan gantengnya pacar kamu sar”
Sarah “wih, ganteng kak, orang nya baik, terus punya kelebihan tidak seperti kita”
Mawar “kelebihan apa tuh sarah”
Sari “sudah-sudah kok malah ngebahas pacar aku sih”
Mawar “hehehe, jadi kapan kita kedesa kamu sar”
Sari “hmmm, ngapain kak”
Mawar “yah main-main saja”
Sari “ok kak”
mereka membuat janji ketika liburan, mereka akan pergi ke desanya sari. jerry yang penasaran dengan siapa pria yang sari cintai, hingga menolak dia.
Jerry “roy, bisa kamu tolong aku cari tau alamat desa sari dimana”
Roy “hmmm, berat jer,
jerry mengeluarkan beberapa lebar uang dari saku nya
Jerry “kalau pakai ini bisa kan”
Roy “kalau ada ini, semua bisa lancar, jangankan cari alamat desa sari, membangukan orang yang sudah mati juga bisa, hehehe”
Jerry “dasar kau roy, sudah kayak angota dpr aja kau”
Roy “boy tidak ada uang adik tidak sayang, hahaha”
Jerry “ya sudah aku beri waktu satu minggu, kamu harus dapat”
Roy “ok, siap bos”
ketika uang sudah berlaku apapun bisa kita lakukan, keesokan harinya roy langsung mencari informasi di mana alamat desa sari. roy langsung menemui sarah, karena dia sudah tanya-tanya teman-temannya sari, pada tidak ada yang tau.
Roy “(didalam hati)oh iya, sarah kan adiknya sari, bisa kau bujuk dia untuk meminta alamatnya desa sari”
roy bergegas menuju fakulta biologi, roy sudah keliling-keliling mencari sarah di fakultas biologi, akhirnya ray bertemu sarah di perpustakaan, sambil terngengah-ngengah roy berbicara dengan sarah.
Roy “hay sarah”
Sarah “iya kamu kan teman nya kak sari dan kak jerry kan”
Roy “iya sarah, oh iya, kamu ada waktu tidak, soalnya aku mau bicara ini”
Sarah “kayak nya gak ada kak, soalnya sarah mau masuk kelas lagi kak”
Roy “jadi kapan dik”
Sarah “mau bicara apa sih kak”
Roy “ada deh, penasarannya, sudah jadi kapan kamu bisa”
Sarah “hmmm, belum tau lah kak”
Roy “waduh, kalau boleh bisa gak kakak minta nomor kamu”
Sarah “hmmm, boleh, nomor kakak berapa, biar aku save”
Roy “ini nomor kakak, nanti jangan lupa telpon kakak ya”
Sarah “iya kak, aku masuk dulu ya kak”
Roy “iya sarah”
sarah langsung menuju kelasnya, roy sangat berharap dengan sarah, karena cuma sarah yang tau alamat desa sari
Roy “selamat, ada harapan, kalau minta langsung dengan sari mana mungkin dikasih, apa lagi ada mak lampir mawar, bisa-bisa kena kutuk jadi batu aku sama dia”
telepon roy berdering, tanpa pikir panjang langsung roy angkat,
Roy “waalaikumsalam, iya ini siapa ya”
Sarah “ini sarah kak, maaf kak, sarah tadi lupa telpon kakak, besok saja kita jumpa di kantin fakultas biologi”
Roy “ok sarah, jam berapa dek”
Sarah “nanti sarah kabari kakak lagi”
Roy “ok dek, jangan lupa besok kabari kakak ya”
Sarah “iya kak, assalamualaikum”
Roy ” waalaikumsalam”
sarah menelpon roy waktu di mobil, lalu sari tanya dengan sarah
Sari “siapa dek”
Sarah “kak roy, kak”
Sari “mau ngapain dia dek”
Sarah “kurang tau juga kak, tadi waktu adik lepas dari perpus, kak roy mau cerita sama adik, tapi karena adik mau sudah masuk kelas, makanya adik minta nomor teleponnya aja, jadi tadi adik telpon kak roy, janji besok mau jumpa dia di kantin fakultas adik”
Sari “oh. ya sudah, kakak pikir siapa”
Sarah “iya kak”
kebiasaan keluarga abizar, ketika sehabis makan malam, mereka duduk di ruang tamu sambil ngobrol-ngobrol masalah kuliah anak-anaknya dan pekerjaan abizar sendiri
Ayu “mas, gimana di kantor tadi”
Abizar “yah lumayan lah sayang”
Ayu “lumayan apa ini mas, lumayan capek, lumayan nyantai”
Abizar “lumayan capek sih, tapi kalau sudah lihat sayang aku ini semua capek hilang”
Ayu “mas, ada anak-anak loh, ingat juga sudah tua loh mas, pakai acara gombalin adik”
Abizar “yah, biarin aja dek, kan juga anak-anak sudah dewasa, biar mereka tau juga, yang mana pria yang tulus mencintainya”
Ayu “hmmm lihat lah tuh sarah, papa mu, sudah kayak pengarang buka dia”
Sarah “iya papa ini, gak malu sudah tua, kasihan tuh kak sari,”
Abizar “memang kenapa kakak mu sarah”
Sarah “sudah pasti rindu lah dia sama kak danu, terus di kampus ada yang suka sama kak sari”
Sari “hus, kamu diam”
sari sambil menutup mulut sarah
Abizar “benar tuh kak”
Sari “hmmm, hmmm iya pah, kami lah di dek jadi tau kan ibu sama papa”
Abizar “sari itu semua keputusanmu, kalau papa cuma ngasih arahan yang baik, yang penting kalian berdua jaga diri, jangan kayak papa ama mamah mu ya”
Sari dan sarah “iya pah”
Ayu “sari kamu harus ingat, kamu harus fokus untuk belajar, kamu ingat janji kamu kan”
Sari “iya ibu, tuh kan gara-gara kamu dik”
Ayu “adik kamu gak salah loh sari, dia benar, ibu sama papa harus tau masalah-masalah seperti itu”
Abizar “iya sari, benar kata ibu kamu, kalian kalau masalah seperti itu, ceritakan saja sama ibu dan papa, kami tidak akan marah, kami pasti memberikan yang terbaik untuk kalian”
Sari dan sarah “iya pah, iya mah”
Abizar “ya sudah istirahat lah kalian, besok kuliah lagi kan”
Sarah “pah adik mau minta sama papa loh”
Abizar “minta apa sayang”
Sarah “oh iya pah, gimana rumah ibu yang di desa kita bangun jadi bagus, terus kalau kita mau liburan sudah enak di rumah itu pah”
Abizar “benar juga kamu dek, gimana menurut kamu sayang”
Ayu “yah bagus sih, tapi itu terserah mas saja”
Sarah “iya mah, kalau masalah yang jaga nanti biar kak danu saja yang tinggal di sana, kalau kita tidak ada, yah selama ini juga kak danu kan yang menempati rumah itu, walau sesekali kan”
Abizar “bener juga itu dek, iya selama ini kan danu kita kasih uang untuk menjaga dia tidak mau, karena rumahnya biasa saja, tapi kalau sudah bagus pasti danu tidak bisa menolak”
Ayu “benar juga itu mas”
Sara “(didalam hati) apa kabar kamu danu, aku rindu, angin tolong sampaikan rindu ku kepada danu,”
Sara “(didalam hati) danu aku akan menjaga rasa ini hingga akhir hayat ku, walau banyak yang menyukai ku,”
Sara “(didalam hati) danu apa angin bisa membalas rintihan hati ku saat ini”
kembali ke desa, danu yang sedang tidur tersentak terbangun mendengar bisikan dari angin.
Angin “danu saat ini sari di kota merindukan kamu, saat ini sari ada yang mencintainya tetapi sari masih menjaga rasa cintanya kepada kamu”
Danu “sampaikan dengan sari angin, aku juga rindu, aku juga disini akan menjaga rasa itu dan menunggu dia di desa ini”
dalam termenungnya sari, tiba-tiba hati sari terhentak terdengar samar-samar suara angin yang berkata, ‘rindu kamu sudah tersampaikan, danu juga sama dengan kamu, dia menunggu kamu hingga kembali’
abizar, ayu dan sarah terkejut,
Sarah “kamu kenapa kak”
Sari “tidak ada apa-apa kok dik”
Abizar “makanya jangan melamun saja kamu sari, kalau kamu rindu telepon saja pak soleh, pak soleh kan orangnya papa”
Sari “iya juga ya pah, kok sari baru ingat”
Abizar “ini papah kirim nomornya sama kamu”
Sari “ok pah, makasih pah, besok sari telpon pak soleh”
Abizar ”ya sudah, istirahat lah kalian berdua”
sarah sambil lari ke kamarnya, sambil menggoda papa dan mama nya
Sarah “hmmm, papa sama mama nyuruh kita cepat-cepat ke kamar, pasti mau berdua saja kan, ingat sudah tua pah”
Abizar “dasar anak itu memang, gak ada habisnya kalau bercanda”
Ayu “iya mas, jadi ingat amel sama mamat, yang tukang becanda ya mas”
Abizar “iya dek, semoga mereka tenang dialam nya ya dek”
Ayu “aamiin”
sari menceritakan apa yang terjadi waktu dia termenung, sarah terkejut dan tidak percaya apa yang terjadi
Sarah “gak mungkin kak, kan cuma kak danu yang bisa”
Sari “iya kakak juga gak mengerti loh dek”
Sarah “ya sudah lah kak, kalau dipikirkan terus gak ada bisa kita pecahkan itu kak, yang ada kepala kita yang pecah”
Sari “iya juga ya, kita istirahat saja”
Sarah “iya kak”
kembali ke desa, danu yang tersentak karena bisikan tadi, danu jadi tidak bisa tidur lagi, tidak lama angin berbisik
Angin “danu, abizar dan ayu saat ini juga rindu dengan ayah kamu dan amel”
Danu “siapa itu amel”
Angin “pada saat kamu juga tau siapa itu amel”
Danu “ya sudah, aku tau, ada yang aku tau dan ada yang masih dirahasiakan dari aku, terimakasih angin”
Angin “iya, sama-sama”
sarah sedang menunggu roy di kantin fakultasnya, tidak lama sarah menunggu roy pun datang,
Roy “maaf sarah, aku telat”
Sarah “tidak masalah kak”
Roy “kamu sudah makan”
Sarah “belum kak, baru minum saja, takut kalau sarah makan duluan nanti kakak tawarin sarah, sarah bilang sudah makan, kakak sakit hati”
Roy “ah. kamu ada-ada saja, gak masalah lah dek”
Sarah “oh iya kak, semalam kakak mau cerita apa sama sarah”
Roy “oh, hmmm, hmmm, mau dari mana ceritanya ya, kakak jadi bingung”
Sarah “ya cerita saja lah kak”
Roy “ok dek, gini kakak mau tau alamat desa kakakmu dimana”
Sarah “kok desanya kak sari, itu desa adek juga loh.”
Roy “oh iya, iya, maaf dek, kan yang kakak tau kalian itu kan saudara tiri, sekali lagi maaf”
Sarah “jadi kalau saudara tiri emang kenapa kak, ada yang salah”
raut wajah sarah mulai berubah
Roy “maaf loh dek, kakak kan sudah minta maaf, jangan cemberut lah”
Sarah “iya, terus untuk apa kak roy mau tau alamat desa kami”
Roy “hmmmm, untuk, untuk, untuk kakak lah, jadi untuk siapa dek”
Sarah “jangan bohong, kelihatan kak roy kalau lagi bohong, nanti malah sarah gak kasih tau loh”
Roy “iya, iya, kakak di suruh kak jerry untuk cari alamat desanya kalian”
Sarah “buat apa kak”
Roy “kalau itu kakak kurang tau dek, ini serius loh dek kakak gak tau, roy buat apa”
Sarah “yang benar kak roy”
Roy “ iya loh dek, tapi kalau filing kakak sih, jerry mau cari tau pacarnya yang di desa, setau kakak dia dapat info kalau kalian liburan nanti mau ke desa”
Sarah “oh, gak ada habis-habisnya itu orang, gak tau kalau kak sari sudah punya pacar, padahal kak mawar juga suka sama dia kan, kenapa dia gak mau, padahal kak mawar cantik”
Roy “kalau itu, kakak sudah bilang ke dia sih dek, tapi payah orangnya sedikit keras kepala dia, tadi kakak dengar kamu bilang mawar cantik ya”
Sarah “iya kak, emang kenapa, kakak suka juga ya sama kak mawar, biar adek bilang ini”
Roy “hmmm, kalau kakak lihat mah lebih cantik kamu sih dari pada mawar, dia mah mak lampir”
Sarah “sudah jangan ngegombalin adik, tujuannya apa”
Roy “hmmm, sekalian kan juga gak papa”
Sarah “ya sudah, gak adek kasi alamatnya”
Roy “ jangan lah dek, kakak perlu kali lo”
Sarah “tapi nanti jangan bilang siapa-siapa ya, adek ngasih alamat ini bukan untuk merusak hubungan kak sari sama pacarnya, biar jerry tau saja siapa yang pantas untuk kak sari, bilang sama dia gitu kak”
seketika raut wajah sarah jengkel, tetapi malah roy jadi suka dengan kepribadiannya sarah, dan sarah juga cantik kalau dibandingkan dengan mawar, yah beda-beda tipis saja sih, tapi masih cantik sarah, akhirnya sarah memberitahukan alamat desanya sari
Roy “makasih dek”
Sarah “ iya kak, sama-sama”
mereka masih berbincang-bincang, sampai roy lupa dia ada kelas masuk, tapi semua itu dia hiraukan, karena dia sudah terpesona dengan kelucuan sarah, kemanjaan sarah.
alamat desanya sari sudah diberikan oleh jerry, roy hanya biasa saja menanggapi perjuangan jerry dan pengharapannya yang terlalu berlebihan hingga dia lupa, apa tujuan dia mencintai sari dan tujuan di kuliah, roy tidak mau ambil pusing dengan masalah itu, karena dia saat ini lagi pendekatan dengan sarah, keadan itu juga diterima oleh sarah.