Dia Tidak Setia

Haris dan Yuana sudah berada di Jepang dan Haris membawa Yuana ke rumah sakit terkenal untuk penyembuhan Yuana agar bisa berjalan lagi.

Saat ini Yuana akan menjalani terapi dan dokter meminta Haris untuk menemani Yuana.

"Saya disini saja dok" ucap Haris yang tidak enak jika menemanimu Yuana yang sekarang bukan lagi istrinya.

Dokter mengatakan kalau harus ada yang menemani Yuana terapi.

"Mas Haris ayo masuk" ajak Yuana.

Haris pun masuk dan menemani Yuana yang akan melakukan terapi.

Dokter memanggil Haris untuk menopang tubuh Yuana agar tidak jatuh saat kaki Yuana belajar berjalan selangkah demi selangkah.

Yuana melihat Haris yang menahan tubuh Yuana agar jatuh saat ia menjalani terapi.

Selama tiga puluh menit Yuana menjalani terapi dan sekarang dokter meminta perawat untuk mengantarkan Yuana ke kamar perawatan.

Sesampainya di kamar perawatan perawat meminta Yuana untuk istirahat.

"Mas Haris terima kasih sudah menemani aku" ucap Yuana.

"Iya Yuana, apakah kamu mau makan?" tanya Haris.

Yuana menganggukkan kepalanya tapi ia ingin makan makanan Indonesia.

"Baiklah aku akan mencarikan mu makanan Indonesia" Haris meminta Yuana untuk tidak kemana-mana.

Haris pun segera mencari makanan yang diinginkan oleh Yuana.

Disaat akan memejamkan matanya tiba-tiba Yuana mendengar suara ponselnya yang berdering dimana suaminya yang sedang menghubunginya.

"Hallo sayang, bagaimana terapinya? Apakah sakit?" tanya Divan sembari mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai.

Yuana menceritakan semuanya kepada suaminya tentang terapinya tadi.

"Dimana Kak Haris sekarang?"

"Kak Divan sedang membeli makanan, apakah Mas Divan tidak merindukanku?"

"Tentu saja aku rindu sayang, Tiga minggu lagi Mas kesana" jawaban Divan.

Kemudian mereka berdua melanjutkan obrolannya sampai tidak sadar sudah satu jam mereka mengobrol.

Divan menutup ponselnya dan meminta istrinya untuk segera istirahat.

*Andaikan saja Mas Divan disini" ucap Yuana dalam hati.

Divan tidak bisa menemaninya Yuana untuk melakukan terapi di jepang karena hanya Haris yang tahu dan sudah mengenal banyak dokter yang ada di Jepang sehingga Haris yang harus menemani Yuana untuk terapi.

Tak berselang lama Haris datang dengan membawa bungkusan makanan.

"Maaf agak lama karena sangat antri sekali" ucap Haris sambil membuka nasi bungkus dan ia berikan kepada Yuana.

Haris meminta Yuana untuk segera menikmati nasi campur yang sudah ia beli.

"Apakah rasanya enak?" tanya Haris yang takut jika Yuana tidak cocok dengan makanan yang ada di jepang.

"Enak kok Mas" jawab Yuana sambil menikmati nasi kuning yang isinya sangat lengkap.

Yuana mengatakan kalau Divan baru saja menghubunginya dan akan ke Jepang tiga Minggu lagi.

"Semoga kamu lekas bisa berjalan lagi"

"Aamiin, semoga ya Mas"

Mereka berdua kembali melanjutkan makan dan setelah itu Haris meminta Yuana untuk beristirahat.

Haris menunggu di luar kamar perawatan sambil membuka laptopnya untuk melihat pekerjaan yang dihandle oleh Divan.

Sementara itu di tempat lain dimana Intan sedang berada di kantor polisi untuk membebaskan Farhan dari balik jeruji penjara. Ia memberikan jaminan kepada polisi dan berjanji untuk tidak melakukan hal itu lagi.

Polisi memberikan keringanan dan jika dalam tiga bulan Farhan melakukannya lagi, polisi tidak segan-segan untuk menangkap dan memasukkannya kedalam penjara.

Setelah itu Farhan mengajak Intan untuk menginap di hotel.

"Terima kasih sayang atas bantuanmu dan sekarang dimana keberadaan Haris?" tanya Farhan yang harus membalas dendam

Intan menggelengkan kepalanya karena ia tidak tahu dimana Haris saat ini. Yang intan tahu hanya Divan yang saat ini berada di Yogyakarta menggantikannya Haris.

"Dasar b***h!" umpat Farhan yang kesal dengan Intan yang tidak tahu dengan keberadaan Haris saat ini.

Farhan langsung mengambil ponselnya dan meminta salah satu anak buahnya untuk mencari keberadaan Haris dan Yuana saat ini.

Kemudian ia melajukan mobilnya menuju ke hotel yang sudah disiapkan oleh Intan.

Intan memandang wajah Farhan yang saat ini penuh dengan rambut dibawah janggutnya.

Sesampainya di hotel mereka berdua langsung masuk ke dalam kamar.

Farhan langsung memeluk tubuh Intan yang sudah beberapa bulan tidak pernah ia temui.

Intan mengatakan kalau kandungannya baik-baik saja dan ia juga meminta untuk Farhan atas segera menikahnya.

Farhan akan menikahi Intan kalau urusannya dengan Haris dan Yuana telah selesai.

Iya meminta Intan untuk bersabar dulu karena urusan balas dendamku lebih penting dari apapun.

Intan pun akhirnya menuruti perkataan dari Farhan karena ia tidak mau jika harus berpisah lagi dengan Farhan.

Farhan tersenyum dan ia langsung mengajak Intan untuk melakukan ritual olahraga bersama.

Intan langsung mencium bibir Farhan dengan ciuman yang sangat brutal.

Kemudian Farhan membalas ciuman yang diberikan oleh Intan dan setelah itu mereka berdua langsung melakukan ritual olahraga bersama.

Disaat akan melakukan ritual olahraga bersama, bayangan Yuana terlihat jelas di wajah Intan.

"Yuana aku merindukanmu sayang" ucap Farhan yang keceplosan.

Intan yang mendengarnya langsung mendorong tubuh Farhan yang menyebut nama Yuana disaat melakukan ritual olahraga bersama.

Farhan yang tidak mau tahu langsung menarik rambut Intan dan ia melanjutkan untuk melakukan ritual olahraga bersama.

Intan menahan tangisannya ketika Farhan tetap memaksanya untuk melakukan ritual olahraga.

Setelah hampir satu jam melakukan ritual olahraga, Farhan langsung masuk ke kamar mandi dan i tidak menghiraukan Intan yang masih saja menangis.

Jam menunjukkan pukul tujuh malam dimana Yuana merasa bosan di rumah sakit.

"Kamu kenapa?" tanya Haris yang melihat Yuana yang dari tadi tidak bisa diam.

"Aku bosan Mas, ingin keluar sebentar" jawab Yuana.

Haris menghela nafas dan ia langsung keluar dari kamar perawatan.

Yuana mengira kalau Haris marah karena ia ingin keluar dari rumah sakit.

Tak lama kemudian Haris masuk kembali dan membawa kursi roda.

Haris membopong tubuh Yuana dan menaruhnya di atas kursi roda.

"Ayo kita jalan-jalan, bukankah kamu tadi bosan dikamar" ajak Haris.

Yuana menganggukkan kepalanya dan setelah itu Haris mendorong kursi rodanya untuk mengajak Yuana jalan-jalan.

Haris mengajak Yuana untuk berjalan-jalan di sekitar rumah sakit dan ia melihat ada sebuah kolam ikan dengan air mancur yang ada di kolam itu.

"Ikannya besar-besar ya Mas" ucap Yuana yang melihat banyak ikan koi di dalam kolam.

Haris menganggukkan kepalanya sambil sesekali ia melirik ke arah wajah Yuana.

"Yuana apa rencana kamu kalau sudah bisa jalan?" tanya Haris.

"Aku ingin kembali bekerja jadi model Mas, tapi nunggu Mas Divan mengizinkan atau tidak" jawab Yuana.

Haris mengatakan kalau Yuana memang harus ijin dulu kepada suaminya.

Kemudian mereka berdua melanjutkan jalan-jalan di sekitar sana dan setelah itu Haris mengajak Yuana untuk kembali ke kamar perawatan.

"Sekarang waktunya kamu untuk tidur, aku akan keluar sebentar. Istirahatlah" pinta Haris.

"Iya Mas" Yuana langsung memejamkan matanya dan ia melihat Haris yang keluar dari kamar perawatan.