" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Motor Zayn tiba di villa keluarga nya, disana sudah ramai karena orang tua mereka sudah tiba sejak siang tadi
" Zayn... Mel... Baru sampai? " tanya mamah Sarah
" iya mah " jawab Melisa yang duduk di samping ibu nya
" abis mojok kaya nya nih " kata pak Rudi
" ih... Bapak... Udah ga musim kali " kata Melisa
Semua tertawa mendengar ejekan pak Rudi
" mas Zayn... Cape ya dari Jakarta ke puncak pakai motor? " tanya pak Rudi
" gak kok pak, seru malah, ya kan Mel " ucap Zayn
Melisa mengangguk sambil tersenyum
Orang tua nya senang melihat anak-anak mereka sudah mulai dekat
" aku mandi dulu ya, lengket banget badan " ucap Zayn
" baju aku udah di turunin dari mobil mah? " tanya Zayn
" udah, tuh di kamar " tunjuk mamah Sarah pada sebuah pintu kamar
" ya udah Zayn permisi mandi dulu ya " kata Zayn
Di angguki oleh semua orang disana
Zayn merendam tubuhnya di bathtub, menenangkan fikiran nya yang terus menerus memikirkan penghianatan Vero
" mungkin ini jalan Tuhan, menunjukan siapa kamu agar aku gak merasa ragu menikahi Melisa dan membuka hatiku untuk istriku " kata Zayn
rasa cinta Zayn kepada Vero sangat besar tapi untung sudah ada Melisa di sampingnya sehingga Zayn tak begitu merasa kehilangan
Melisa tak kalah cantik dari Vero, justru Melisa itu cantik alami sedangkan Vero terlalu glamor
waktu sudah menunjukan pukul 7.00 malam saat nya mereka makan malam bersama, sejak sore tadi ibu Rini sudah sibuk di dapur menyiapkan makan malam di bantu oleh mamah Sarah
Bu Rini sudah melarang mamah Sarah untuk masak, biar dia sendiri yang menyiapkan makan malam, tapi mamah Sarah menolak ia justru ingin tau resep-resep masakan baru dari Bu Rini
Dan akhirnya terhidang lah berbagai macam menu di atas meja makan yang menanti untuk di santap
Pak Rudi, Bu Rini, mamah Sarah dan papah Handoyo setra Bagas sudah duduk di meja makan
tinggal menunggu Melisa dan Zayn
" Gas... Panggil kakak mu untuk makan malam " suruh pak Rudi
" iya pak " lalu Bagas memanggil Melisa dan tak lama kembali ke meja makan bersama Melisa
" maaf semua nya Melisa telat " ucap Melisa sambil nyengir
" Zayn mana mam? " tanya papah Handoyo
" tau nih Zayn kebiasaan banget, kalo waktunya makan lama datengnya " kata mamah Sarah
" biar mamah panggil dulu deh " kata mamah Sarah
" Melisa aja yang panggilin mas Zayn mah " kata Melisa
" ya sudah, tolong di panggil ya nak " kata mamah Sarah
Ketika Melisa mendekat ke kamar Zayn terdengar Zayn sedang marah-marah membuat Melisa urung mengetuk pintu kamar Zayn
" mas Zayn marah-marah sama siapa sih? Serem banget sampe teriak-teriak gitu " gumam Melisa
Zayn sedang menerima telepon dari Vero dan ia mengungkapkan kekecewaannya kepada kekasih nya itu, Vero mencoba menjelaskan dengan berbagai alasan tapi Zayn tetap tak terima di duakan
" selama aku pacaran sama kamu aku ga pernah menyentuh mu melewati batas Vero, tapi sekarang kamu nginep di vila berdua dengan seorang pria mau ngapain kamu? " omel Zayn
" mulai hari ini jangan pernah hubungin aku lagi, diantara kita udah ga ada hubungan apa-apa lagi " kata Zayn lagi
Setelah tak terdengar suara Omelan Zayn lagi, baru lah Melisa mengetuk pintu kamar Zayn
" Mas... Mas Zayn di tunggu makan malam mas " panggil Melisa
lalu Zayn membuka pintu
" ayo " kata Zayn
Lalu Melisa mengekor di belakang Zayn menuju meja makan
setelah Zayn duduk mereka makan bersama sambil bersenda gurau
Kehangatan kedua keluarga itu terasa sangat menyenangkan
Melisa merasa senang karena keputusan nya menerima perjodohan ini membawa kebahagiaan untuk orang-orang yang ia sayangi
Selesai makan malam semua keluarga berkumpul di ruang tv sedangkan Bagas asik bermain PlayStation
" bosen nih, Mel... keluar yuk " ajak Zayn
" kemana mas? " tanya Mel
" cari angin " kata Zayn Melisa mengangguk
" mah pah, pak bu Zayn sama Melisa keluar dulu ya " pamit Zayn
" iya... Nikmati liburan kalian " kata mamah sarah
Lalu mereka pergi menaiki motor Zayn
Mel dan Zayn hanya menggunakan celana joger dan atasan sweater Hoodie tanpa menggunakan helm
" kita mau kemana mas? " tanya Melisa
" kita cari jagung bakar yuk " ajak Zayn
" boleh " kata Mel
di sepanjang jalan udara terasa sangat dingin menusuk tulang
" dingin banget sih " gerutu Melisa menaikan capucong ke kepalanya
" deketan dong biar anget " kata Zayn
" ihh... mau nya " omel Melisa Zayn tertawa
" ga apa-apa dong mepet dikit sama calon suami " kata Zayn menarik tangan Melisa agar lebih erat memeluk nya
Melisa hanya diam menuruti keinginan Zayn
suasana di puncak malam hari sangat indah, lampu jalan berkelap-kelip bagai bintang
motor Zayn berhenti di dekat penjual jagung bakar, kebetulan ada kursi bambu di bawah pohon
" kita disini saja ya " kata Zayn Melisa mengangguk
Melisa duduk di kursi bambu itu sedangkan Zayn memesan jagung bakar dan bajigur untuk mereka berdua
Sambil menunggu pesanan nya siap Zayn dan Melisa duduk berdua memandangi hamparan kebun teh, posisi mereka yang berada di atas membuat pemandangan di hadapan nya terlihat sangat indah
Lampu dari mobil-mobil yang berlalu lalang di bawah sana terlihat seperti bintang berjalan
" indah banget ya mas " kata Melisa
" iya, tapi sayang ga seindah suasana hati aku " kata Zayn
" tadi aku juga sempet dengar mas Zayn marah-marah, maaf bukannya mau nguping tapi aku cuma ga sengaja denger " kata Melisa
" ga apa-apa Mel, tadi aku emang lagi terima telepon dari Vero, dia coba jelasin dengan alasan-alasan nya tapi hati aku udah terlanjur kecewa " kata Zayn
" kamu bayangin Mel, seorang wanita dan pria nginep di satu vila, ngapain lagi kalau bukan melakukan itu " kata Zayn
" aku aja sebagai pacarnya ga pernah berani kurang ajar sama dia, tapi dia malah kasih tubuhnya buat pria lain " kata Zayn lagi
" ya udah mas, ga usah di pikirin terus, mungkin ini yang terbaik buat kamu, kamu kan jadi tau dia pantas di pertahankan atau gak " kata Melisa
" iya...dan mungkin aku emang harus fokus dengan pernikahan kita Mel " ucap Zayn
" apa ini artinya mas Zayn akan membuka hatinya untuk aku " batin Melisa
Pesanan jagung bakar mereka tiba, membuat obrolan itu terputus
Melisa dan Zayn menikmati jagung bakar dan segelas bajigur sambil memandang kelap-kelip lampu kendaraan
Setelah puas menikmati suasana malam Zayn mengajak Melisa pulang
tiba di villa suasana sudah sepi mungkin semua orang sudah tidur karena jam sudah menunjukan pukul 1 malam
Melisa dan Zayn pun beristirahat