"Untuk hidupku sendiri, akan ku lakukan apapun yang bisa dilakukan, agar dapat bertahan hidup di dunia Aneh ini." ( Athena / Phoenix)
*****
'Phoenix'. Sebuah nama samaran dari seorang pensiunan yang bekerja sebagai psikolog kriminal.
Ia telah lama bekerja sama dengan para penyelidik di kepolisian untuk mengungkap banyak pelaku kejahatan. Banyak penghargaan serta mendali emas yang ia dapatkan dari hasil kerja kerasnya.
Namun, hal itu tidak menyebabkan semua orang senang dengan kemampuan prediksinya. Terutama para penjahat yang telah di tangkapnya.
Pada akhirnya, Phoenix harus pasrah menerima kematiannya di tangan salah satu penjahat yang sempat ia tangkap.
Tapi..... Benarkah Phoenix benar-benar mati?
Atau takdir malah memberikan kesempatan kedua padanya untuk hidup di dimensi lain?
Simak kisahnya dalam cerita ini.
😌😌😌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14. Berpapasan dengan salah satu kerabat.
Setelah melihat sang nona menjauh dari area pom bensin, tanpa sadar semua orang menghela nafas lega.
"Ini menakutkan, mengapa aku merasa sedang di tatap oleh jenderal besar?" ucap salah satu pengawal.
"Bukankah aura nona benar-benar mengesankan. Penalarannya tentang keadaan para wanita dalam dunia apocalypse, benar-benar masuk akal. Apakah itu benar hanya dari sering membaca novel bergenre zombie?" ucap salah satu rekannya yang diakhiri dengan sedikit keraguan.
"Jangan meragukan kecerdasan nona Athena. Ini apocalypse, apapun bisa terjadi termasuk hal-hal yang berkaitan dengan novel bergenre hari kiamat. Bukankah di dalam novel, di tuliskan bila beberapa manusia beruntung juga akan membangkitkan kemampuan tersembunyi, dan lihat apa yang kita punya? pengguna kemampuan air, api, angin, tanah, dan emas." ucap Ryan menengahi perdebatan.
"Ini saja sudah bisa disebutkan sebagai bukti dari pernyataan nona Athena." lanjutnya berucap.
"Aku harap bisa menemukan toko buku sekarang, supaya kita bisa belajar lebih banyak tentang cara mempertahankan diri dari serangan zombie." ucap Daniel.
Apa yang dikatakan sang wakil benar, bukan saatnya meragukan kata-kata nona Athena. Terlebih, dunia telah berubah menjadi seperti yang ada di novel.
Pria itu hanya berharap, akan ada protagonis yang kuat, yang bisa mengakhiri bencana ini.
Tiba-tiba terlintas wajah serius Athena ketika ia menjelaskan mengenai inti kristal. Bisakah sang nona yang ia kagumi menjadi protagonis wanita dalam dunia ini.
Tapi setelahnya ia menggelengkan kepalanya.
"Pemikiran konyol! ini dunia nyata, Bukan dunia novel. Jangan banyak mengkhayal." kritiknya pada diri sendiri dalam hati.
"Bos, ada apa? Apa anda baik-baik saja?" tanya salah satu anak buah yang melihatnya menggelengkan kepala.
"Bukan apa-apa. Aku hanya mengkhawatirkan nona." ujar Daniel beralasan.
"Nona, pasti baik-baik saja, bos! Beliau sudah berjanji akan kembali." jawab sang anak buah penuh keyakinan.
Sang kapten bahkan sedikit terkejut dengan keyakinan bawahannya pada Athena. Tapi setelah melihat ke belakang, bagaimana gadis itu menebas zombie dengan raut wajahnya santai tanpa rasa takut, Daniel juga merasa di yakinkan.
"Ya! Nona Athena bukan gadis biasa. Dia pasti akan baik-baik saja." batin Daniel berujar, meyakinkan diri sendiri.
Meski dalam hati, masih tersisa ke khawatiran yang tersisa.
...****************...
...****************...
Di tempat lain, Athena dengan santai menebas zombie yang menyerangnya. Ini tidak terlepas berkat bantuan sistem yang memperlihatkan titik-titik merah sebagai tanda zombie.
Athena akan menghindari area yang memiliki jumlah zombie ratusan, namun jika itu hanya berjumlah puluhan, dia akan mulai menyerang.
Bagaimana pun, selain inti kristal, dia juga membutuhkan pengalaman untuk menghadapi zombie sendirian.
Bila suatu saat nanti, terjadi sesuatu di pangkalan yang membuatnya tidak nyaman, dia masih dapat berpetualang seorang diri.
[ Ding~ Terdeteksi adanya perkelahian antara kelompok manusia dan zombie dalam jarak 100 meter dari sini. ]
"Di sebelah mana?" ucap Athena setengah berbisik.
[ Arah jam 11. ]
Setelah mengetahui arah, Athena langsung bergerak dengan sepatu rodanya. Melintasi banyak bangunan rusak, tanpa adanya rasa gentar.
Menyipitkan matanya, sepintas ia seperti melihat seseorang yang familiar dalam ingatannya.
"Sistem, katakan padaku identitas dari pemegang kemampuan guntur itu. Apakah dia seperti apa yang ku pikirkan?" tanya Athena yang masih memperhatikan pertarungan dari jarak yang lumayan jauh.
[ Anda menebaknya dengan benar. Pemegang kemampuan guntur itu adalah Kakak angkat anda. ]
"Wow, ternyata benar apa kata pepatah. Dunia tak selebar daun kelor." ucap gadis itu dengan nada mengejek.
[ Apakah anda akan menemuinya? ]
"Tentu, sebagai adik yang baik, aku harus menyapanya. Tapi, untuk sekarang, aku tidak akan mengungkapkan jati diri ku." ucap Athena menyeringai.
Walau di awal, ia tidak ingin berurusan dengan keluarga Radea lagi, namun ayahnya telah menyediakan pengawal untuk menjemput dan melindunginya, jadi ia hanya bisa menghargainya dan mengikuti.
Sekarang, takdir telah mempertemukan kembali kakak dan adik yang bahkan tidak bisa di katakan saudara. Apakah dia harus menghindar?
Mungkin.
Akan tetapi, terus menghindar dan melarikan diri, juga tidak akan menyelesaikan masalah.
Sekarang, kakaknya ada di depannya. Itu bukanlah sebuah kebetulan. Selalu ada alasan dari setiap tindakan, dan takdir selalu memainkan perannya.
"Jadi, apa yang kakak ku lakukan di kota ini. Ini masih sangat jauh dari ibukota. Atau, apakah dia tidak ada di rumah saat kejadian ini melanda?" tebak Athena dengan raut wajah mengejek.
"Sistem, bagaimana menurutmu?" tanya Athena dalam pikiran.
[ Pendapat saya sama seperti anda. Reagan, memang sedang berada di kota lain dan sedang menjalankan misi saat akhir dunia pecah. ]
"Tapi dia memiliki persiapan yang cukup, 4 truk mobil yang sangat dilindungi para tentara. Aku tebak isi dari truk-truk tersebut adalah bahan materi. Apakah misi Reagan itu mengumpulkan perbekalan dari kota lain?" tebak Athena lagi.
[ Tidak ada yang meragukan kecerdasan anda, host. Tebakan anda benar lagi. 4 truk itu memang membawa bahan persediaan untuk pangkalan di ibukota. ]
"Sepertinya pertarungan semakin sengit. Apakah ada zombie tier 3 yang mengendalikan para zombie ini? Dari pengelihatan ku, zombie-zombie ini sedikit terarah dalam menyerang." tanya Athena sedikit waspada.
Sekarang level kemampuan api hitamnya masih di level 2 tahap menengah, setelah beberapa hari terakhir berlatih, di tambah dengan pengalaman-nya bertarung barusan.
Dia semakin ahli mengontrol api beserta suhunya. Tapi jika di hadapkan pada zombie yang levelnya lebih tinggi dari pada dirinya sendiri, ia kurang percaya diri.
[ Ya, memang ada seorang zombie tier 3 tipe kemampuan mental. Anda harus berhati-hati jika ingin menghadapinya. ]
"Apa kau gila, bagaimana aku menghadapinya? Kemampuan ku hanya ada di level 2, sudah pasti aku akan kalah."
[ Anda bisa membeli jimat yang dapat melindungi anda dari serangan mental tier 5 ke bawah. Saya juga merekomendasikan jaket pelindung transparan. Jaket akan menyatu dengan pakaian anda dan lansung membentuk perisai pelindung yang membantu anda menghindari cakaran zombie. ]
"Apakah jaket itu melindungi seluruh tubuh, termasuk kepala dan wajah?" tanya Athena.
[ Ya. Jaket itu melindungi seluruh tubuh. Benda itu akan kembali secara otomatis ke dalam ruang-space kalau anda berganti pakain. Dan sebagai bonus, jaket itu juga bisa melindungi pakaian anda agar tidak robek saat bertarung. ]
"Haha, sungguh lelucon yang sangat (tidak) berguna." balas Athena sambil memutar kedua bola matanya malas.
[ Sedikit lelucon akan memperbaiki perasaan gugup anda saat akan menghadapi musuh yang berbahaya. ]
"Ck, kembali pada pembahasan. Bagaimana dengan peluru? Apakah benda itu juga bisa melindungi ku dari peluru panas?"
[ Tentu saja bisa. Tapi jaket itu juga bukan benda dewa yang bisa melindungi anda selamanya. Jika anda menginginkan benda yang dapat melindungi anda selamanya, anda harus terus mengumpulkan inti kristal sampai koin anda mencukupi untuk membelinya. ]
Athena terdiam, dia bukan gadis serakah yang ingin terus mendapatkan perlindungan. Adapun benda tingkat dewa? ha! Dia akan sangat beruntung jika bisa mendapatkannya.
Gadis itu sadar diri jika dirinya tidak akan sanggup untuk mengumpulkan inti kristal sebanyak itu, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba.
"Lalu bagaimana dengan jimatnya, berapa lama benda itu akan melindungiku dari serangan mental?" tanya Athena lagi.
[ Full 10 jam. ]
"Cukup lama, baiklah aku membeli kedua benda yang kau rekomendasikan. Bagaimana aku memakai ke dua benda itu?" tanya Athena semakin gelisah.
[ Cukup robek kertas jimat dan perlindungan akan anda dapatkan. Sedangkan jaket akan terpanggang secara otomatis saat dibeli. ]
"Oke, beli!" titah Athena tegas, tanpa perduli harga.
[ Ding~ Pembelian kertas jimat pelindung serangan mental berhasil di lakukan. ]
[ Ding~ Pembelian Jaket pelindung berhasil di lakukan. ]
[ Saat ini, sisa koin anda berjumlah 80.000 koin. ]
"Begitu mahal?" tanya Athena mengerutkan kening.
[ Harga jimat adalah 3000 koin, sedangkan untuk jaket adalah 2000 koin. Ini adalah harga yang ditentukan sejak dahulu. ] ucap sistem sedikit membujuk.
"Baiklah-baiklah terserah, lagipula aku belum menukarkan inti kristal dengan koin sejak awal. Jadi aku masih di anggap cukup kaya sekarang." ucap Athena menghela napas.
Setelah sedikit merobek jimat yang ada di tangannya, seketika sebuah sinar kecil mendadak muncul dan terbang menuju keningnya.
Athena yang terkejut, tidak memiliki waktu untuk menghindar. Namun setelah sinar kecil itu masuk ke dalam kepalanya, tiba-tiba pikirannya menjadi lebih jernih dan pandangannya semakin luas juga tajam.
Mungkinkah ini efek dari penggunaan jimat itu?
"Sungguh, jimat yang bagus." gumam Athena pelan, memuji dengan senyum indah yang terpasang di bibir nya.
Barulah setelahnya, ia mengeluarkan masker wajah berwarna hitam serta topi, lalu memakainya.
"Kakak, akankah kau masih mengenali wajah ku setelah sekian lama tidak bertarung?" gumam Athena kecil sambil terkekeh pelan, kemudian melajukan sepatu rodanya sambil mempersiapkan beberapa tembakan bola api.
.
.
.
TO BE CONTINUE.
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat Thor up nya 🤗🤗
semangat Thor up nya 🤗🤗